Anda di halaman 1dari 8

FISIKA

CARA PENGUKURAN DAN PEMBACAAN PADA


PENGUKURAN PENGGUNAAN JANGKA SORONG
DAN MIKROMETER SEKRUP

R. ABIYYU ARDI LIAN PERMADI


06.2023.1.07661

DOSEN PENGAMPU:
Sapto Heru Yuwanto

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Fisika yaitu cara pengukuran dan pembacaan pada
pengukuran penggunaan jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Pengukuran merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam dunia teknik dan ilmu
pengetahuan. Untuk mengukur dengan akurat, diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang
alat-alat yang digunakan. Dalam makalah ini, penulis membahas dua alat yang sering
digunakan dalam pengukuran, yaitu jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Penggunaan jangka sorong dan mikrometer sekrup membutuhkan pemahaman yang
baik terhadap cara pengukuran dan pembacaannya. Oleh karena itu, dalam makalah ini saya
akan membahas secara mendalam tentang prinsip kerja, cara pengukuran, dan pembacaan yang
tepat pada kedua alat tersebut.
Pengetahuan yang didapatkan melalui pembacaan makalah ini diharapkan dapat
menjadi bekal bagi pembaca, khususnya para mahasiswa dan praktisi teknik, dalam melakukan
pengukuran dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan akurat dan efisien.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan saya memohon
secara pribadi memohon maaf jika terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 12 Maret 2024

R. Abiyyu Ardi Lian P


BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam dunia industri dan teknik, pengukuran merupakan salah satu kegiatan yang sangat
penting dan tidak dapat dihindari. Keakuratan pengukuran memiliki dampak yang signifikan
terhadap kualitas produk, keamanan, dan efisiensi proses produksi. Oleh karena itu, para
praktisi dan mahasiswa teknik harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai
alat pengukuran yang digunakan.
Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah dua alat pengukuran yang sering digunakan
dalam berbagai aplikasi teknik, mulai dari pembuatan suku cadang hingga perakitan mesin.
Meskipun kedua alat ini telah ada sejak lama dan umum digunakan, masih banyak orang
yang kurang memahami secara mendalam tentang prinsip kerja, cara pengukuran, dan
pembacaan yang tepat pada kedua alat tersebut.
Oleh karena itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
komprehensif kepada pembaca, terutama para mahasiswa dan praktisi teknik, tentang cara
pengukuran dan pembacaan pada penggunaan jangka sorong dan mikrometer sekrup. Dengan
pemahaman yang baik, diharapkan para pembaca dapat mengoptimalkan penggunaan kedua
alat tersebut dalam kegiatan pengukuran di lapangan.
Selain itu, penulisan makalah ini juga merupakan bagian dari upaya penulis untuk
meningkatkan pemahaman pribadi dan berbagi pengetahuan dengan orang lain dalam bidang
metrologi dan pengukuran. Melalui makalah ini, penulis berharap dapat memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Dengan demikian, latar belakang penulisan ini menjadi landasan yang kuat bagi penulisan
makalah tentang cara pengukuran dan pembacaan pada penggunaan jangka sorong dan
mikrometer sekrup.

1.2Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah memberikan pemahaman mendalam kepada pembaca tentang
prinsip kerja, cara pengukuran, dan pembacaan yang tepat pada penggunaan jangka sorong
dan mikrometer sekrup. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan praktis pembaca dalam melakukan pengukuran dengan kedua alat tersebut,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pengukuran yang dilakukan dan mendorong
penggunaan teknologi dalam kegiatan pengukuran. Dengan demikian, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dalam bidang metrologi dan pengukuran.
BAB II
KONSEP DASAR PENGUKURAN

2.1 Jangka Sorong


Pada awal materi mari kita membahas tentang bagian bagian pada jangka sorong

1. Rangkaian Dalam
Rahang dalam terdiri dari rahang sorong atas dan rahang tetap atas. Fungsinya
untuk mengukur bagian dalam, seperti diameter lubang atau celah.
2. Rahang Luar
Rahang luar terdiri dari dua rahang yaitu sorong dan tetap. Memiliki fungsi untuk
mengukur bagian luar, seperti diameter, lebar, atau panjang benda.
3. Tangkai Ukur Kedalaman
Tangkai ukur kedalaman ini memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman lubang
suatu benda
4. Skala Utama
Skala utama memiliki fungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya
dinyatakan dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang Skala utama 15-17 cm.
5. Skala Noninus
Skala noninus memiliki fungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada
pengukuran. Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inci.
6. Tombol Pengunci
Tombol pengunci memiliki fungsi untuk menahan rahang pada tempatnya, agar
objek bisa ditahan/tidak Lepas Dan Skala tidak bergeser saat akan mengukur.

Selanjutnya mari kita bahas bagaimana sih cara menggunakan alat ukur jangka sorong.
Pada umumnya, untuk menggunakan jangka sorong yang pertama harus kita lakukan
adalah membuka pengunci rahangnya agar dapat digunakan lalu untuk mengukur panjang
benda kita gunakan rahang bawah jangka sorong dengan menaruh benda diantara rahang
jangka sorong sampai kedua rahang jangka sorong menyentuh benda lalu langkah terakhir
adalah kunci rahang menggunakan pengunci dan baca skala yang tertera pada jangka sorong.
Nah setelah membahas soal bagaimana cara menggunakan jangka sorong mari kita
bahas bagimana sih cara membaca jangka sorong.
Pada jangka sorong terdapat dua skala yaitu skala utama dan skala nonius,skala utama
bernilai cm sedangkan skala nonius bernilai 1/10 mm.
Yang pertama di lakukan adalah melihat angka nol pada skala nonius, garis pada skala utama
yang berbeda tepat di belakang nol pada skala nonius adalah nilai ukur skala utamanya. Setelah
mendapat nilai ukur skala utama, kita perlu membaca nilai ukur skala nonius dengan cara
menentukan garis yang berhimpitan antara skala utama dan skala nonius. Garis yang
berhimpitan pada skala nonius merupakan nilai ukur skala noniusnya. Yang terakhir harus
dilakukan adalah jumlahkan hasil nilai ukur skala uutama dengan skala nonius agar kita
mendapatkan hasil pengukuran panjang benda.
Agar lebih jelas mari kita bahas menggunakan contoh gambar

Dapat dilihatkan bahwa garis merah putus – putus menunjukkan pengukuran skala
utama yang bernilai 2.7 cm sedangkan garis hitam putus – putus menunjukkan nilai skala
nonius yang bernilai 0.6 mm atau setara dengan 0.06 cm. Sehingga dengan menjumlahkan
kedua nilai tersebut, kita akan mendapatkan nilai pembacaan skala dari pengukuran jangka
sorong tersebut yang bernilai 2,76 cm.
2.2 Mikrometer Sekrup
Setelah membahas jangka sorong mari kita membahas tentang mikrometer sekrup

Berikut adalah ilustrasi dari mikrometer sekrup terdapat bagian bagian mikrometer
sekrup yang akan saya paparkan diantara nya adalah
1. Frame (Rangka)
Bagian bingkai atau yang sering di sebut dengan frame mikrometer berbentuk setengah
lingkaran atau seperti huruf C ataupun huruf U, bagian ini terbuat dari logam yang tahan
panas dan tebal serta kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya
peregangan yang dapat menganggu proses pengukuran benda.
2. Anvil (Poros Tetap)
Yang kedua adalaah bagian poros tetap mikrometer yang mempunyai fungsi untuk
penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan alat ukur mikrometer ini.
3. Spidel (Poros Gerak)
Bagian yang ketiga yang akan kita bahas adalah poros gerak yang merupakan sebuah
silinder yang dapat digerakkan menuju poros tetap mikrometer.
4. Lock Nut (Pengunci)
Bagian ini memiliki fungsu untuk menahan poros gerak agar tak bergerak saat proses
pengukuran sebuah benda.
5. Sleeve (Skala Utama)
Bagian ke lima disebut juga dengan sleeve yang merupakan tempat terletaknya skala
utama dalam satuan milimeter (mm).
6. Thimbel (Skala Putar)
Bagian yang ke enam ialah thimble yang merupakan tempat skala nonius (skala putar)
mikrometer berada.
7. Ratcher Knob
Lalu bagian mikrometer yang terakhir yang berfungsi untuk memutar spindle sesaat
ujung poros gerak tersebut sudah dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan
untuk mengencangkan poros gerak tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga
untuk memastikan bahwa ujung poros gerak sudah menempel dengan sempurna dengan
benda yang akan fiukur maka ratchet knob tersebut diputar debanyak dua atau tiga
putaran.
Setelah mengetahui semua bagian dari mikrometer sekrup kita pasti ingin tau juga kan
bagaiman sih cara menggunakan alat ukur yang satu ini, berikut saya paparkan cara
menggunakan mikrometer sekrup.
Yang pertama yang harus di lakukan adalah memastikan perngunci alat ukur
mikrometer dalam keadaan terbuka, kedua lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer
dan poros geser mikrometer menunjukkan angka nol, lalu yang ke tiga ialah buka rahang alat
ukur mikrometer dengan cara menggerakkan pemutar ke arah kiri hingga benda yang akan di
ukur dapat masuk ke dalam rahang, keempat letakkan benda yang akan diukur diantara poros
tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang sampai tepat menjepit benda yang akan diukur.
Kelima ialah putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak bisa bergerak lagi
setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang, tebal, lebar ataupun diameter suatu benda yang
diukur menggunakan alat mikrometer sekrup.
Selanjutnya adalah cara membaca mikrometer sekrup

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian atas garis horizontal adalah 4 mm, skala
utama bagian bawah garis horizontal adalah 0,5 mm dan skala noninus nya adalah 0,46 mm.
Maka hasil pengukuran dengan mikrometer tersebut adalah 4 + 0,5 + 0,46 = 4,96 mm.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
mikrometer sekrup dan jangka sorong adalah alat pengukur presisi yang memiliki
peran penting dalam pengukuran dimensi objek dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Mikrometer sekrup menggunakan prinsip gerakan spindle untuk mengukur dengan presisi
tinggi, sedangkan jangka sorong menggunakan prinsip dua rahang yang dapat dibuka dan
ditutup. Keduanya memiliki komponen utama seperti spindle, frame, dan skala pembaca yang
bekerja bersama untuk menghasilkan hasil pengukuran yang akurat.
Dalam penggunaannya, baik mikrometer sekrup maupun jangka sorong memerlukan
langkah-langkah yang cermat dan teliti. Pemilihan alat yang sesuai, penjepitan objek dengan
hati-hati, dan pembacaan skala yang akurat menjadi kunci untuk memastikan hasil
pengukuran yang andal. Pemeliharaan rutin dan kalibrasi juga perlu diperhatikan untuk
menjaga kinerja optimal dari kedua alat ini.
Dengan pemahaman terhadap prinsip kerja, komponen-komponen utama, dan
langkah-langkah penggunaan, dapat disimpulkan bahwa mikrometer sekrup dan jangka
sorong adalah alat-alat yang sangat berharga dalam bidang teknik, manufaktur, dan
laboratorium presisi. Keakuratannya memainkan peran krusial dalam memastikan kualitas
dan ketepatan dalam pengukuran berbagai objek.

Anda mungkin juga menyukai