ALAT UKUR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul ”Alat Pengukuran” ini sesuai dengan petunjuk, kemampuan, serta ilmu
pengetahuaan yang penulis miliki.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mengetahui bagaimana cara menggunakan neraca ohaus, mikrometer, Stopwacth,
jangkasorong, dan Mistar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jangka Sorong
2
A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)
3
Jangka Sorong Alur Dalam
Jangka sorong ini memiliki bentuk rahang yang lebih panjang dari rahang jangka sorong
manual. Fungsi dari jangka sorong ini adalah untuk mengukur diameter dalam suatu tabung
yang bentuknya berlekuk-lekuk, seperti toples dan botol.
B. Jangka Sorong Ketinggian (Height Vernier Caliper)
4
Jangka Sorong Gigi Gear
Digunakan untuk mengukur ketebalan gigi-gigi pada gear yang umumnya ditemukan pada
alat-alat kendaraan atau pada spare part mesin.
F. Jangka Sorong Cakram (Disc brake vernier calipers)
1. Rahang Dalam
Rahang dalam terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam
berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.
2. Rahang Luar
5
Rahang luar terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar berfungsi
untuk mengukur diameter dalam suatu benda
3. Depth probe atau pengukur kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda
4. Skala utama (dalam cm)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil pengukuran
utama dalam bentuk centimeter (cm).
5. Skala utama (dalam inchi)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil pengukuran
utama dalam bentuk inchi.
6. Skala nonius (dalam mm)
Skala nonius dalam bentuk satuan mm memiliki fungsi sebagai skala pengukuran fraksi
dalam bentuk milimeter (mm).
7. Skala nonius (dalam inchi)
Skala nonius dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi sebagai skala pengukuran fraksi
dalam bentuk inchi.
8. Pengunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya proses
pengukuran misal rahang dan Depth probe.
B. Neraca O’haus
6
1. Pengertian
Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip
kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan diukur dengan anak
timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan
pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang
lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda
dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan
setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa
seperti prinsip kerja tuas.
7
ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius
0 sampai 0,9 g.
8
Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika
panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan
Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya.
3). Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di
dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran.
ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:
• Perangkat baru
• Suatu perangkat setiap waktu tertentu
• Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
• Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah
kalibrasi
• Ketika hasil observasi dipertanyakan
9
Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol
kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan
tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya
terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan.
C. Mikrometer Skrup
1. Pengertian
Micrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal
25 mm. Untuk mengukur benda-benda yang berukuran pendek atau kecil seperti kawat,
kertas, alumunium digunakan micrometer sekrup. Mikrometer sekrup mempunyai tingkat
ketelitian yang tinggi yaitu 0,01 mm. Micrometer sekrup mempunyai dua skala, yaitu skala
utama dan skala nonius. Skala nonius ditunjukkan oleh selubung yang menyerupai mur. Skala
pada selubung dibagi menjadi 50 bagian, satu bagian skala pada selubung mempunyai nilai
1/50 X 0,5 mm = 0,001 mm. skala utama micrometer terdapat pada batangnya. Satu bagian
pada skala utama nilainya 0,1 mm.
Bagian utama micrometer adalah sebuah poros berulir yang terpasang pada sebuah
silinder pemutar yang disebut bidal (selubung luar). Jika selubung luar diputar 1 kali maka
rahang geser dan juga selubung luar maju atau mundur 0,5 mm. Karena selubung luar
memiliki 50 skala, maka 1 skala pada selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur
rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm. Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih
teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm.
Hasil pengukuran dengan micrometer sekrup (H) adalah (jumlah skala utama
sampai atas skala nonius x 0,5 mm) + (jumlah skala nonius sampai garis skala nonius yang
segaris dengan garis horizontal pada skalam tetap x 0,01 mm).
10
Mikrometer sekrup memiliki ketidakpastian pengukuran sebesar setengah dari nilai
skala terkecil (skala nonius). Skala terkecil dari micrometer sekrup adalah 0,01 mm. dengan
demikian ketidakpastian micrometer sekrup bisa didapat dengan menggunakan rumus: ∆X =
1/2 x nst ( nilai skala terkecil)
∆X = 1/2 x 0,01 mm = 0,05 mm.
2. Jenis-jenis Mikrometer
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut
1). Mikrometer Luar
Alat ukur yang dapat mengukur dimensi luar dengan cara membaca jarak antara dua muka
ukur sejajar yang berhadapan, yaitu sebuah muka ukur tetap yang terpasang pada satu sisi
rangka berbentuk U, dan sebuah muka ukur lainnya yang terletak pada ujung spindle yang
dapat bergerak tegak lurus terhadap muka ukur, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble
yang mempunyai graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer luar
digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
Hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius dapat ditentukan dengan rumus :
H = (skala utama x 0,5 mm) + (skala nonius x 0,01 mm)
Misalkan :
12
Terdapat sebuah objek yang diukur, angka pada skala utama menunjukkan 8, sedangkan
sedangkan skala noniusnya berimpit pada angka 30. maka hasil pengukuranya adalah:
(8 x 0,5 mm) +( 30 x nst (0.01) mm) = 4,30 mm
13
Sudahkah tahu cara menggunkan mistar dengan benar? Berdasarkan studi kasus yang
dilakukan Mafia Online di salah satu sekolah negeri di bali masih banyak siswa yang
mengalami miskonsepsi tentang cara pembacaan skala mistar/penggaris. Banyak siswa yang
melakukan pengukuran dengan mistar/penggaris tidak dimulai dari skala nol (nol) melainkan
dari ujung penggaris yang tidak ada skalanya dan bahkan ada yang memulai dari skala 1.
Lalu bagaimana yang benar?
1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat berada
di angka nol (0)
3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik nol mistar).
4. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut akhir ujung benda
berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm
5. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut dengan cara
menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut berakhir di garis ke 5, maka
skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
6. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan demikian panjang
benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.
Mistar berbentuk rol merupakan alat ukur besaran panjang yang bisa digulung,
biasanya mistar jenis ini terbuat dari logam yang dibentuk tipis dan di isi skala. Mistar rol ini
sering digunkan untuk mengukur suatu benda yang sangat panjang (lebih dari 5 meter). Tidak
mungkin mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5 meter menggunkan penggaris.
Mistar rol atau mistar gulung ini sangat praktis untuk di bawa ke mana-mana karena
ukurannya yang sangat kecil namun mampu mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5
meter. Makanya tukang bangunan sering membawa mistar rol karena digunkan untuk
14
mengukur panjang kayu atau tinggi tembok. Coba anda bayangkan kalau tukang bangunan
membawa penggaris untuk mengukur tinggi tembok.
Selain yang bisa digulung, mistar ada juga yang berbentuk pita. Tujuan dibuatnya
mistar berbentuk pita adalah agar memudahkan mengukur diameter suatu benda yang
ukurannya besar. Mistar berebntuk pita ini sering digunkan oleh tukang jahit pakaian, untuk
mengukur diameter lingkaran lengan maupun pinggang manusia.
Tidak mungkin tukang jahit menggunakan mistar dalam bentuk rol untuk mengukur
tubuh manusia karena mistar rol terbuat dari logam yang jika dilengkungkan terlalu
melengkung akan menyebabkan patah. Walaupun bentuknya beda mistar pita ini memiliki
ketelitian yang sama yaitu 1 mm atau 0,1 cm.
Mistar Lipat
Selain yang bisa digulung dan berbentuk pita, ada juga mistar yang bisa dilipat.
Mistar lipat ini ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851. Mistar lipat ini digunkan oleh
tukang kayu, akan tetapi sekarang mistar seperti itu jarang ditemukan karena sudah ada
mistar rol yang lebih praktis. Mistar lipat juga terbuat dari kayu yang tentu saja cepat rusak
jika dibandingkan dengan mistar rol yang terbuat dari logam (aluminium).
Penggaris
15
Siapa yang tidak tahu yang namanya penggaris? Hampir semua orang yang duduk di
banku sekolahan akan mengetahui yang namanya penggaris, karena hampir semua siswa
pernah membawa penggaris kesekolahnya.
Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus.
Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga
(biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat
terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya.
Penggaris merupakan alat untuk mengukur garis, dan merupakan alat yang digunakan
dalam geometri, teknik menggambar, mencetak dan rekayasa/bangunan untuk mengukur
jarak dan/atau menggambar garis lurus. Penggaris bentuknya adalah sejajar digunakan untuk
menggaris baris, Tetapi biasanya penggaris juga berisi garis dikalibrasi untuk mengukur
jarak.
Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban
Lembah Indus sebelum 1500 SM. Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu
penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan
bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm)
dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman
0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi
yang sesuai dengan unit-unit.
Demikian postingan mafia online tentang mistar sebagai alat ukur besaran panjang.
Selain mistar/penggaris ada juga alat ukur yang lebih teliti dari mistar/penggaris yaitu jangka
sorong. Apa itu jangka sorong? Kenapa disebut jangka sorong? Siapa penemu jangka sorong?
Dan bagaimana menggunkan jangka sorong dengan benar? Temukan jawabannya pada
psotingan berikutnya di mafia online.
E.Multimeter
Multimeter merupakan sebuah alat yang sangat dibutuhkan manakala sedang
memperbaiki atau membuat suatu rangkaian listrik. Penting untuk mendeteksi secara dini
kondisi yang terjadi pada komponen listrik barang-barang elektronik ataupun aliran listrik di
rumah. Hal ini untuk mendeteksi apakah terjadi kerusakan atau gangguan sehingga
menghindari kemungkinan timbulnya kebakaran atau konsleting listrik.
Pengertian Multimeter :
Pengertian dari alat yang juga dikenal dengan istilah multitester ini adalah sebuah peralatan
khusus yang digunakan untuk mengukur komponen listrik. Mulai dari mengukur hubungan
16
Arus litrik (Ampere), Tegangan listrik (Voltage), Hambatan listrik (Ohm), hingga Resistansi
dari suatu rangkaian listrik. Berdasarkan fungsi dasarnya tersebut, alat ini sering disebut
dengan AVO meter (Ampere, Voltage, Ohm).
Alat ukur rangkaian listrik ini terdiri dari 2 jenis yaitu kategori Analog dan Digital. Berikut
penjelasan singkat mengenai jenis-jenis tersebut.
1. Analog
Jenis alat ukur yang pertama yaitu analog dengan ciri-ciri berupa tampilan jarum jam
yang dilengkapi dengan range-range angka hasil ukur. Dengan kata lain, jenis Analog
lebih manual penghitungannya sehingga dibutuhkan ketelitian terutama saat
menentukan tegangan atau Voltase yang cukup besar. Selain itu, akurasi hasil
perhitungannya juga lebih rendah dibandingkan jenis Digital.
2. Digital
Alat ukur jenis Digital lebih sering digunakan karena cara kerjanya jauh lebih mudah
dan akurat. Hasil alat ukur dapat dengan mudah dibaca pada layar digital yang tertera.
Istilah lain dari multitester jenis ini adalah DVOM ( Digital Volt Ohm Meter) atau
DMM (Digital Multi Meter). Pada tipe Digital, selain dapat mengukur Tegangan,
Hambatan, serta Arus listrik, alat ukur ini juga mampu melakukan pengukuran pada
Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe tertentu saja.
Fungsi Multimeter :
Perbedaan pada tipe, jenis, serta merk AVO meter yang digunakan, maka fungsi yang
dimiliki pun sedikit berbeda. Namun, beberapa fungsi utama dari alat ukur ini antara lain:
17
berfungsi untuk menentukan batas ukur maksimum. Oleh karenanya, prediksi terlebih
dahulu level tegangan dari rangkaian listrik yang akan diukur.
3. Mengukur Hambatan Listrik.
Fungsi yang ketiga yaitu mengukur tingkat Hambatan atau Resistensi dari suatu
komponen listrik atau resistor yang memiliki unsur resistansi. Penting pula untuk
memperhatikan batas ukur resistensi saat akan menggunakannya.
4. Fungsi Hfe.
Tidak semua alat ukur memiliki fungsi Hfe. Fungsi tersebut digunakan untuk
mengetahui nilai dari faktor penguatan transistor. Fungsi Hfe ini biasanya digunakan
untuk mengukur penguatan transistor yang terdapat pada tipe NPN dan PNP.
5. Mengukur Nilai Kapasitansi.
Fungsi lain yang belum tentu ada pada setiap Multitester adalah mengukur nilai
kapasitansi dari suatu kapasitor. Baik pada tipe Analog maupun Digital, keduanya
memiliki batas ukur tingkat resistansi yang harus diperhatikan.
6. Mengukur Frekuensi Sinyal.
Fungsi yang terakhir adalah untuk mengetahui nilai Frekuensi dari suatu isyarat atau
sinyal pada komponen elektronika.
Multimeter memiliki
1. Sekrup.
Sekrup berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum jam atau dikenal dengan istilah
Zero Adjust Screw. Sekrup ini bisa diputar ke kanan atau kiri mengunakan alat bantu
obeng.
2. Tombol Pengatur Jarum Penunjuk.
Tombol ini berfungsi untuk mengatur jarum ukur agar berada di posisi nol atau zero.
3. Saklar Selector.
Bagian ini berfungsi untuk memilih posisi pengukuran serta batas pengukurannya.
Biasanya alat ukur ini memiliki 4 posisi pilihan yaitu pengukuran resistansi, arus DC,
tegangan DC, serta tegangan AC.
4. Lubang Kutub Positif (+) dan Negatif (-).
Lubang kutub tersebut berfungsi sebagai tempat masuknya test lead + (warna merah)
atau – (warna hitam).
18
5. Saklar Selector Polaritas.
Saklar ini berfungsi untuk memilih polaritas arus DC atau AC.
6. Jarum Penunjuk.
Jarum ini digunakan untuk menunjukkan besaran yang diukur.
7. Skala.
Bagian yang terakhir yaitu skala yang berfungsi untuk membaca hasil akhir dari
komponen listrik yang diukur.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan fungsi Ampere, Voltage, atau Ohm:
Saat mengukur arus (Ampere), pastikan saklar pada posisi DCA. Putarlah saklar
selector pada posisi atau skala di atas arus yang diukur. Hal ini untuk menghindari
kerusakan sekring, Pastikan Power Suplay terhubung ke beban. Silakan baca hasil
pengukuran di layar display.
Untuk mengukur Tegangan, pastikan saklar berada di posisi AVC. Kemudian pilih
skala pengukuran yang tepat. Jika tidak mengetahui nilai tegangan yang akan diukur,
sebaiknya memilih skala tertinggi untuk menghindari kerusakan. Terakhir hubungkan
Probe ke dalam terminal yang akan diukur. Silakan baca hasilnya di display.
Pada saat mengukur Hambatan (Ohm), pastikan saklar di posisi tersebut. Lalu pilih
skala yang diukur. Hubungkan Probe ke dalam komponen Resistor dan bacalah
hasilnya di display.
Multimeter memiliki peran yang sangat penting karena dapat mengecek kondisi suatu
rangkaian listrik. Kesalahan yang terjadi dapat diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Oleh karena itu, keberadaan alat ini begitu berharga bagi para ahli elektronika. Alat ini sangat
ringan dan mudah untuk dibawa kemana-mana.
19
F. Stopwatch
Pengertian Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam kegiatan.Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan
tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang
berlalu. Kemudian dengan menekan tombol diatas yang kedua kali kemudian memasang lagi
stopwatch pada nol.
Kekurangan dan Kelebihan Stopwatch
a. Kelebihan
Proses perhitungan lebih cepat
Setiap jenis gerakan waktunya diketahui
Biayanya lebih murah
Lebih praktis dalam mencatat data
Data yang di peroleh lebih akurat
b. Kekurangan
Dibutuhkan ketelitian bagi seorang pengamat yang melakukan perhitungan, karena akan
mempengaruhi hasil perhitungan.
2. Jenis – Jenis Stopwatch
Stopwatch analog berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan
dalam suatu kegiatan. Misalnya, stopwatch dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang dibutuhkan oleh seorang pelari untuk dapat mencapai jarak 50 km. Selain itu,dalam
ilmu kimia stopwatch juga dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan
oleh suatu larutan agar dapat mengalami perubahan suhu.
Dalam praktikum fisika, stopwatch sering digunakan. Misalnya pada praktikum pengukuran
dasar, viskosimeter aliran fluida, pesawat atwood, dan lain sebagainya.
20
Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai
penunjuk hasil pengukuran. Waktu hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.
21
Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5 sampai 30
dalam satuan menit.
Prinsip kerja stopwatch Analog adalah sebagai berikut :
Saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka sehingga gerigi berputar dan
pegas pertama akan terkalibrasi secara periodik. Sehingga jarum bergerak.
Pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta kombinasi kerja secara mekanik.
Pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua terkalibrasi sehingga pegas
pertama kembali ke tertekan seperti semula. Dan jarum kembali ke posisi nol.
Contoh :
Berapa lamakah yang dibutuhkan sebuah motor untuk mencapai 120 Km??? Atau berapa
lamakah waktu yang dibutuhkan pegas dalam melakukan 10 kali getaran dengan massa 50
gram???
3.2 Stopwatch Digital
Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai
penunjuk hasil pengukuran, seperti jam digital dimana berhitungan waktu berdasarkan
perhitungan elektronik.
Stopwatch Digital Otomatis Peka Cahaya dapat dibuat dengan menggunakan sensor cahaya
sebagai saklar elektronik untuk menentukan awal dan akhir pencatatan rangkaian pencacah
digital dengan ketelitian 0,0001 sekon atau 0,1 ms.
22
Satu putaran penuh jarum besar pada lingkaran detik sama dengan 60 detik. Jadi satu kali
putaran penuh jarum besar sama dengan satu menit. Apabila jarum besar sudah berputar satu
kali putaran penuh, maka jarum kecil akan berada pada angka satu pada lingkaran kecil.
Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
Membaca hasil pengukuran.
Untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan jarum akan
kembali ke nol kemudian ulangi langkah 1 s/d 5.
4.2 Stopwatch Digital
Adapun prosedur penggunaan stopwatch digital adalah sebagai berikut :
Menyiapkan stopwatch yang digunakan untuk mengukur.
Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau dalam keadaan terkalibrasi.
Menekan tombol start untuk memulai pengukuran, maka waktu berjalan seperti yang
ditunjukkan angka pada stopwatch digital.
Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran.
Membaca hasil pengukuran.
Unuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol reset dan jarum akan kembali ke nol
kemudian ulangi langkah diatas.
Tekan tombol (M) dan (S) pada saat yang sama untuk me-reset timer ke nol
Tekan tombol (M) untuk menjadikan digit menit (bunyi bip bisa didengar). Tekan dan tahan
tombol (M) untuk pengaturan kecepatan.
Tekan tombol (S) untuk menjadikan digit detik (bunyi bip bisa didengar). Tekan dan tahan
tombol (S) untuk pengaturan kecepatan.
6.2 Stopwatch digitalkita bisa melihat langsung hasil pengukuran waktu pada layer/monitor
berupa angka digital.
24
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah FISIKA ini. Semoga makalah tentang Alat Ukur ini dapat
memberikan manfaat, motifasi, dalam proses pembelajarn mata pelajaran fisika. Seorang
Pelajar adalah dia yang ingin tahu, dan ingin maju, untuk dirinya dan masa depan bangsa
ini. Salam Semangat !!!
25
DAFTAR PUSTAKA
Subekti, Agus. 2003. Alat-alat ukur listrik. Jember: universitas jember press.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/instrumentasi-dan-
pengukuran/alat-pengukur-suhu-termometer/
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Fisika/Materi:Suhu
http://www.forumsains.com/index.php?page=9
http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu
http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/
http://www.google.com/search?sourceid=navclient
http://www.gurumuda.com/termometer-dan-skala-suhu/
http://id.wikipedia.org/wiki/Termometer_air_raksa
http://id.wikipedia.org/wiki/Penggaris
http://www.e-smartschool.com/pnu/008/penggaris.htm
http://tolololpedia.wikia.com/wiki/Penggaris
http://www.tentangkayu.com/2008/04/memilih-penggaris-siku.html
http://romadhonssite.blogspot.com/2009/04/jangka-sorong.html
http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/216/44/
http://miminsilimin.blogspot.com/2009/04/jangka-sorong.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong
26
http://ladongiscientist.blog.com/2009/09/13/jangka-sorong/
http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrometer
http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa
http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=224&fname=pokok.html
http://fisikarj.blogspot.com/2009/04/2-alat-ukur.htm
27