Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEKANIKA FLUIDA
HIDROSTATISTIKA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1 : 1. ADE LESTARI A (061430401243)


2. AULIA RAHMI (061430401244)
3. DINDA JUWITA (061430401246)
KELAS 3 KD
DOSEN PEMBIMBING : ENDANG SUPRAPTIAH,S.T.,M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN PELAJARAN
2015/2016

SEKAPUR SIRIH
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas
berkat rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah Mekanika Fluida yang
berjudul Hidrostatistika. Makalah ini kami buat sebagai pendukung dan media
alat dalam program belajar diperkuliahan. Ucapan terima kasih tak lupa kami
haturkan kepada ibu Endang Supraptiah,S.T.,M.T selaku dosen pembimbing kami
yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi demi kelancaran pembuatan
makalah ini. Tak lupa kepada keluarga dan kerabat dekat yang telah banyak
membantu kami baik dukungan moril maupun materil, serta teman-teman yang
telah banyak membantu dan memberi saran untuk perbaikan
Akhirnya,tak ada gading yang tak retak, Kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Segala kekhilafan yang kami lakukan pada
penyajian makalah ini kami harap agar dapat memakluminya. Kritik dan saransaran yang bersifat membangun amat kami harapkan guna penyempurnaan materimateri yang disajikan pada makalah ini. Mudah-mudahan segala budi baik para
pembaca ataupun pendengar sekalian, mendapat imbalan yang sepadan dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Palembang,

September 2015

Tim penulis

DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Pengertian hidrostatistika
Rumusan masalah
Manfaat
Tujuan

BAB 2. PEMBAHASAN
A. Teori
BAB 3. PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dinamika fluida adalah subdisiplin dari mekanika fluida yang
mempelajari fluida bergerak. Fluida terutama cairan dan gas. Penyelsaian
dari masalah dinamika fluida biasanya melibatkan perhitungan banyak
properti dari fluida, seperti kecepatan, tekanan, kepadatan, dan suhu,
sebagai fungsi ruang dan waktu. Disiplini ini memiliki beberapa
subdisiplin termasuk aerodinamika (penelitian gas) dan hidrodinamika
(penelitian cairan). Dinamika fluida memliki aplikasi yang luas.
Contohnya, ia digunakan dalam menghitung gaya dan moment pada
pesawat, mass flow rate dari petroleum dalam jalur pipa, dan perkiraan
pola cuaca, dan bahkan teknik lalu lintas, di mana lalu lintas diperlakukan
sebagai fluid yang berkelanjutan. Dinamika fluida menawarkan struktur
matematika yang membawahi disiplin praktis tersebut yang juga seringkali
memerlukan

hukum

empirik

dan

semi-empirik,

diturunkan

dari

pengukuran arus, untuk menyelesaikan masalah praktikal.


Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang
mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida
dapat dibagi menjadi fluida statik dan fluida dinamik. Fluida statis
mempelajari fluida pada keadaan diam sementara fluida dinamis
mempelajari fluida yang bergerak.
B. RUMUSAN MASALAH
- Apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatis?
- Apa aplikasi tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari- hari?
- Apa saja alat ukur tekanan hidrostatis?
C. TUJUAN
- Mempelajari hidrostatistika secara teoritis
- Mempelajari aplikasi tekanan hidrostatis
D. MANFAAT
- Menambah wawasan mengenai hidrostatistika
- Dapat menerapkan hukum tekanan hidrostatis dalam kehidupan seharhari

BAB II PEMBAHASAN
A. TEORI
Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu
yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan sub-bidang
kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan
matematika pada subyek tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi
fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk
melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida dalam keadaan
bergerak disebut sebagai dinamika fluida.
Tekanan statik di dalam fluida
Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida
dapat menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak
dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik,
yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah. Karakteristik ini
membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa atau
tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida dalam sebuah pipa,
maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya
lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang
ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang sesuai dengan
arah gaya resultan.

Tekanan hidrostatis atau tekanan pada zat cair. Ketika belajar tekanan
pada zat padat kita tahu bahawa tekanan pada zat padat hanya ke arah bawah,
hal ini berlaku jika tidak ada gaya dari luar. Hal ini berbeda dengan tekanan
pada zat cair, tekanan pada zat cair menyebar ke segala arah. Mengapa hal itu
dapat terjadi ? untuk lebih memahami tekanan pada zat cair atau tekanan
hidrostatis perhatikan uraian berikut.
Adanya tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh gaya gravitasi yang
bekerja pada setiap bagian zat cair tersebut. Besar tekanan zat cair bergantung
pada kedalaman zat cair, semakin dalam letak suatu bagian zat cair, akan
semakin besar pula tekanan pada bagian itu. Tekanan di dalam zat cair yang
tidak bergerak sebagai akibat gaya gravitasi yang bekerja pada setiap bagian
zat tersebut disebut tekanan hidrostatika.
A. Tekanan Hidrostatis
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan
bidang dan dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis,
persamaan tekanan dituliskan sebagai berikut.
P = F/ A
dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
P = tekanan (N/m2 = Pascal).
Persamaan diatas menyatakan bahwa tekanan P berbanding terbalik
dengan luas permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya
yang sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih
besar dari pada luas bidang yang besar.
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Fluida
yang berada dalam suatu wadah memiliki gaya berat, akibat pengaruh
gravitasi bumi.
Gaya berat fluida menimbulkan tekanan. Tekanan di dalam fluida tak
mengalir, yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi ini disebut tekanan

hidrostatis. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan


hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya
berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan
hidrostatis pada dasar tabung adalah P, menurut konsep tekanan, besarnya P
dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas
permukaan bejana (A).
P = F/A
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan
percepatan gravitasi Bumi, ditulis
P = massa x gravitasi bumi / A
Oleh karena m = V, persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai
P = Vg / A
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas
permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu,
persamaan tekanan di dasar bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan
menjadi
P = ( h) g / A = h g

Jika

tekanan

hidrostatis

dilambangkan

dengan Ph,

persamaannya

dituliskan sebagai berikut.


Ph = gh

dengan:
Ph = tekanan hidrostatis (N/m2),
= massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Ketika botol yang memiliki empat lubang diberi air hingga penuh,
pancaran air yang mendarat di atas tanah dari pinggiran botol memiliki jarak
pancaran yang sama pada keempat lubang tersebut. Dapat kita simpulkan

bahwa semua titik yang terletak pada bidang datar yang sama di dalam zat
cair yang sejenis memiliki tekanan (mutlak) yang sama. Pernyataan inilah
yang kita sebut sebagai hukum pokok hidrostatika. Hukum pokok hidrostatik
yaitu semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair yang
sejenis memiliki tekanan yang sama. Tekanan di suatu titik di dalam suatu
fluida yang sebenarnya disebut tekanan absolut. Apabila tekanan atmosfer di
permukaan zat cair ( P0) tidak di abaikan maka tekanan hidrostatis pada titik
yang berada pada kedalaman (h) zat cair tersebut, dihitung dengan persamaan
:
P = PO + Ph = PO + g h
Po = tekanan atmosfer atau tekanan udara luar
Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan semakin
berkurang. Sebaliknya, semakin dalam Anda menyelam dari permukaan laut
atau danau, tekanan hidrostatis akan semakin bertambah. Mengapa demikian?
Hal tersebut disebabkan oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat
cair. Anda telah mengetahui bahwa lapisan udara akan semakin tipis seiring
bertambahnya ketinggian dari permukaan Bumi sehingga tekanan udara akan
berkurang jika ketinggian bertambah. Adapun untuk zat cair, massanya akan
semakin besar seiring dengan bertambahnya kedalaman. Oleh karena itu,
tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman bertambah.
Aplikasi hukum tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari :
1. Berenang
Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan
terasa sakit. Hal ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan
hidrostatis juga akan semakin besar.
2. Pembuatan bendungan
Mengapa tukang bangunan membuat dinding bendungan bagian bawah
lebih tebal dari bagian atas ? sesuai konsep tekanan hidrostatis bahwa semakin
dalam maka tekanan akan semakin besar. Dinding bendungan bagian bawah

dibuat lebih tebal dari bagian atas agar bendungan tidak jebol karena tekanan
zat cair terbesar berada pada dasar permukaan zat cair.
3. Pemasangan infus
Sebelum infus dipasang biasanya dilakukan pengukuran tekanan darah
pasien. Hal ini dilakukan karena pemasangan infus harus memperhatikan
tekanan darah pasien. Dimana tekanan infus harus lebih tinggi dari tekanan
darah pasien agar cairan infusmengalir ke dalam tubuh pasien. Jika tekanan
darah pasien lebih besar dari tekanan cairan infus maka yang terjadi darah
pasien akan mengalir melalui selang infus menuju kantong infus.
B. Hukum Pascal dan tekanan hidrostatis pada bejana berhubungan
Hukum Pascal dikemukakan oleh Blaise Pascal seorang ilmuwan
Perancis yang berbunyi, tekanan yang diadakan dari luar kepada zat cair yang
ada di dalam ruangan tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah
dengan sama rata. Dengan rumus :
F1
A1

F2
A2

F1 dan F2 = gaya yang bekerja pada penampang (N)


A1 dan A2 = luas penampang (m2)

C. Aplikasi tekanan hidrostatis pada tangki terbuka dan tangki tertutup


Setiap zat cair yang menempati sebuah bejana/vessel/tangki, akan
memiliki tekanan hidrostatik yang besarnya sebanding dengan level zat
cair tersebut, dengan asusmsi masa jenis (sg = specific gravity)-nya tetap.

Gambar di atas adalah sebuah tangki terbuka (permukaannya


terhubung ke atmosfer), dimana disitu akan bekerja tekanan P1 sebesar
tekanan atmosfer, yang kemudian akan kita abaikan karena kita akan
mengukur tekanan gauge.
Asumsikan zat cairnya adalah air, dengan masa jenis = 1000
kg/m. Dengan ketinggian permukaan dari dasar tangki tempat pengukuran
tekanan adalah 10 meter. Maka tekanan P2 yang bekerja pada pressure
gauge adalah:
= masa jenis air = 1000 kg/m
g = gaya gravitasi bumi = 9,8 m/s
h = ketinggian air dasar tanki = 10 m
P2 = g h
P2= 1000 kg/m 9,8 m/s 10 m
P2 = 98000 kg/m m/s m
P2 = 98000 kgmm/ms
P2 = 98000 kgm/sm
P2 = 98000 Nm

P2 = 98000 Pascal
P2 = 98 kilopascal = 14.2136983 PSI = 0.9993218887 kg/cm
1 kilopascal = 0.1450377377 PSI (pound per square inch)
1 kilopascal = 0.01019716213 kg/cm
Alat Ukur Tekanan Udara dalam Ruangan tertutup
Udara di dalam ruang tertutup memiliki ciri yang berbeda dengan
udara di ruang terbuka (atmosfer). Ciri-ciri tersebut menyangkut volume,
tekanan, dan suhu. Alat pengukur tekanan udara dalam ruang tertutup
disebut manometer.
Ada

beberapa

jenis manometer,

yakni manometer

raksa

terbuka, manometer raksa tertutup, dan manometer Bourdon.


a. Manometer Raksa Terbuka
Manometer raksa terbuka terbuat dari pipa berbentuk U, seperti
gambar di bawah ini.

Disebut manometer raksa terbuka karena salah satu ujung pipa


terbuka atau terhubung dengan udara luar (tekanan atmosfer), sedangkan
kaki lainnya dihubungkan ke ruang yang akan diukur tekanan gasnya (kaki
tertutup).

Sebelum kaki tertutup dihubungkan dengan ruang gas, permukaan


raksa sama tinggi. Namun setelah kaki tertutup dihubungkan dengan ruang
gas bertekanan lebih besar dibandingkan tekanan atmosfer, permukaan
raksa dalam kaki tertutup ditekan turun dan permukaan raksa dalam kaki
terbuka akan naik.
Perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar ruang ditunjukkan
oleh perbedaan ketinggian permukaan zat cair tersebut. Semakin besar
tekanan udara di dalam ruang, perbedaan ketinggian ini juga semakin
besar. Permukaan raksa dalam kaki tertutup akan lebih rendah h mmHg
dibandingkan permukaan raksa kaki terbuka. Rumus:
Pgas= tekanan atmosfer + h mmHg
Namun jika kaki tertutup dihubungkan dengan ruang gas yang
tekanannya lebih kecil dibandingkan tekanan atmosfer, permukaan kaki
tertutup akan lebih tinggi h mmHg daripada permukaan raksa kaki
terbuka. Rumus:
P gas= tekanan atmosfer- h mmHg
Penggunaan

manometer

raksa

terbuka

harus

didampingi barometer untuk mengukur tekanan atmosfer.

b. Manometer raksa tertutup


Disebut manometer raksa tertutup karena salah satu ujung pipa
tertutup. Ujung yang terbuka dihubungkan ke suplai gas. Pipa U diisi raksa
dan ruang diatas permukaan raksa pada pipa tertutup adalah vakum. Jika
gas tidak memiliki tekanan atau tekanan=0, maka permukaan raksa pada
kedua kaki sama tinggi. Namun jika gas memiliki tekanan, maka

permukaan raksa pada ujung tertutup akan naik dan lebih tinggi h mmHg
daripada permukaan raksa yang kakinya berhubungan dengan suplai gas.
Rumus:
P gas= h mmHg

Penggunaan manometer raksa tertutup tidak perlu didampingi


barometer karena langsung dapat membaca tekanan gas.
c. Manometer Bourdon
Manometer Bourdon atau manometer logam dihubungkan ke
tangki gas yang akan diukur tekanannya. Perhatikan gambar di bawah ini,
tekanan dari dalam ruang tertutup akan mengubah kelengkungan pipa
lentur. Ujung pipa itu dihubungkan dengan jarum berskala. Ketika pipa itu
berubah kelengkungannya akibat tekanan, penunjukan jarum tersebut juga
berubah.

Manometer Bourdon atau manometer logam mampu mengukur


tekanan udara sangat tinggi, sehinng sering digunakan oleh montir untuk
mengukur tekanan udara di dalam ban.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
Gaya berat fluida menimbulkan tekanan. Tekanan di dalam fluida
tak mengalir, yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi ini
disebut tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak
bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida
diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika
besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah P, menurut konsep
tekanan, besarnya P dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat
fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
P = F/A
Hukum Pascal dikemukakan oleh Blaise Pascal seorang ilmuwan
Perancis yang berbunyi, tekanan yang diadakan dari luar kepada zat cair
yang ada di dalam ruangan tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke
segala arah dengan sama rata.
Alat Ukur Tekanan Udara dalam Ruangan tertutup
Udara di dalam ruang tertutup memiliki ciri yang berbeda dengan
udara di ruang terbuka (atmosfer). Ciri-ciri tersebut menyangkut volume,
tekanan, dan suhu. Alat pengukur tekanan udara dalam ruang tertutup
disebut manometer.
Ada

beberapa

jenis manometer,

yakni manometer

terbuka, manometer raksa tertutup, dan manometer Bourdon.

raksa

DAFTAR PUSTAKA
http://mafia.mafiaol.com/2012/11/alat-ukur-tekanan-udara-dalam-ruang.html
http://asfarsyafar.blogspot.com/2013/10/makalah-fisika-dasar-fluida-statisdan.html
https://teknisiinstrument.wordpress.com/tag/tekanan-hidrostatik/
http://aya-snura.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai