PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1.
karena peredaran air panas alam yang melarutkan lapisan batu gamping
dibawah permukaan yang kemudian diendapkan di permukaan.
Sebagian perlapisan batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan
pada perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang
membantu ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan
gelap pada bagian atas mengandung sejumlah besar fraksi dari silika yang
terbentuk dari kerangka mikrofosil, dimana lapisan pada bagian ini lebih
tahan terhadap cuaca.
Tempat Terdapatnya Batu Gamping:
1. Jabar (serang, padalarang, cibadak, tasikmalaya)
2. Jateng ( nusakambangan, gunungkidul, rembang, klaten)
3. Jatim ( tuban, pacitan, madura, malang)
4. Sumatera ( kotaraja, aceh, nias, jambi, bengkulu)
5. Kalimantan ( barito, kutai, kalbar, kalteng)
6. Sulawesi ( tonnasa, ujungpandang)
7. Nusa tenggara (timor, sumbawa)
8. Maluku
9. Papua (kotabaru)
Lokasi yang menghasilkan batu gamping terbanyak adalah di Kabupaten
Manggarai dengan cadangan mencapai 5.558.771.299 m3.
Penambangan:
Tambang
terbuka,
dikupas
tanah
penutupnya
dengan
bulldozer/powershovel kemudian ditambang dengan pemboran peledakan
atau secara sederhana dengan linggis, ganco dan lain-lain.
Pengolahan:
1. Tanpa diolah dapat untuk semen jalan bangunan
2. Dengan pemanasan untuk mendapatkan kapur tohor (CaO)3, kapur padam
(Ca(OH))2 dan gas CO2. prosesnya disebut kalsinasi pada T = 900-1000 0C.
Reaksi :
CaCO3
CaO + H2O
CaO + CO2
Ca(OH)2
kembali maka didapatkan CaCO3 yang murni dan ringan, kadar tinggi. Di
alam ada HCC (High Calcium Carbonat) yaitu Bahan Galian gamping
yang dengan kadar tinggi dialam >95% CaCO3.
Kegunaan:
1. Batu bangunan
Dipakai untuk pondasi jalan, rumah, bendungan. Biasanya dipakai Bahan
Galian Gamping yang keras dan pejal berhablur halus dan mempunyai
daya tekan 800-2500 kg/cm2.
2. Bahan bangunan
Syarat : CaO+ MgO mininal 95 %, SiO 2+Al2O3 + Fe2O3 maksimal 5%,
CO2 3 %, 70 % lolos ayakan 0,85 mm.
3. Industri kaca
Berfungsi sebagai Galian fluks dengan kadar 0,96% SiO2, 0,04 Fe2O3,
0,14 % Al2O3, 0,15% MgO, 55,8% CaO
4. Industri bata silika
Syarat: 90% CaO, maksimal 4,5% MgO, maksimal 1,5% Fe 2O3+Al2O3,
maksimal 55,8% CO2.
5. Industri semen :
Syarat: 50-55% CaO, maksimal 2% MgO, viskositas 3200 cp (40%
H2O), 2,47 % Fe2O3, 0,95% Al2O3
6. Pembuatan karbit
Bahan utama 60 % kapur tohor dan 40 % kokas.
Syarat: minimal 92% CaO, 75 % MgO, maksimal 1% Fe 2O3 + Al2O3.
Untuk kokas maksimal 5% Fe2O3, maksimal 0,2% S, maksimal 0,02 %
P, hilang pijar 4 % maksimal 2% SiO2. Khusus kokas kadar arang padat
> 86%. Kadar abu maks 12%, tidak rapuh, kadar air rendah.
Pembuatan karbit : kokas dan kapur tohor dicampur dengan
perbandingan 1,7 : 1 diaduk, kemudian dibakar dalam tanur listrik
dengan T 2000C. Hasil pembakaran dimasukan dalam tabung dengan
reaksi:
CaO+ C + CaC2 + CO
7. Pembuatan refraktori
Karakteristik Fisik:
Berwarna sering merah muda atau kemerah merahan dan dapat tidak
berwarna, putih, kuning, beruban/kelabu atau bahkan warna coklat atau
hitam ketika besi hadir di kristal.
Berkilap seperti mutiara ke seperti kaca ke tumpul.
Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya.
Sistem hablur adalah trigonal; menghalangi 3 Crystal Habits meliputi
rhombohedral pelana yang shaped yang kembar belah ketupat dan yang
sederhana beberapa dengan wajah yang sedikit dibengkokkan, juga
seperti prisma/aneka warna, raksasa (masive), berisi butir kecil dan batu
karang yang membentuk. Tidak pernah yang ditemukan di
scalenohedrons.
Perpecahan sempurna di tiga arah yang membentuk rombohedron.
Belahan conchoidal.
Kekerasannya adalah 3.5-4
Specific Gravity adalah 2.86 ( rata-rata)
Warna lapisan putih.
Karakteristik yang lain: Tidak sama dengan kalsit, berbuih dengan
lemah dengan cuka yang hangat atau ketika lebih dulu
bertepung/berbubuk dengan HCl yang dingin.
Mineral yang dihubungkan: meliputi kalsit, mineral bijih sulfida, fluorit
[CaF], barit, kwarsa dan adakalanya dengan emas.
Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs);
bentuk prismatik; tabular; pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk
sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna
kalsit yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau
pucat, abu-abu, dan hitam. Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup
berbagai sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan kimianya.
Tempat Terdapatnya Batu Kalsit meliputi daerah sepanjang pantai barat
Sumatera, Jawa bagian selatan dan utara.
1.4
Kelas
1
2
3
4
1.5
Oniks
Batu oniks atau onyx yang tergolong batu-batu kuarsa ada tiga macam.
Yang berwarna hitam dan dasarnya putih disebut batu oniks biasa, yang
berwarna merah dan dasarnya putih dinamakan karneol onyx, sedangkan yang
merah tua dan dasarnya putih diberi nama sardonyx. Biasanya batu oniks atau
onyx di buat menjadi bentuk cabochon dan kebanyakan warna dari batu ini
telah dihasilkan lewat proses pemanasan atau kimia dan amat sulit untuk
dibedakan sehingga pembeli maupun penjualnya pun banyak yang tidak bisa
membedakan mana yang alami dan mana yang tidak. Batu oniks mempunyai
nilai keras 7 dalam daftar Mohs, walaupun batu ini keras tapi juga mudah
tergores atau lecet jika terbentur dengan keras.
Tempat ditemukan :
10
Fosfat
Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen
dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan
sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau
berdasarkan kandungan P2O5.
Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya
terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6F2) yang terbentuk selama proses
pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan
batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit.
Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan
kloro-fosfat dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber
lain dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite
[CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat
yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,813,23, dan kekerasan 5 H.
Kegunaan Fosfor/Fosfat Kegunaan fosfor yang penting adalah dalam
pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api,
pestisida, odol dan deterjen.
Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton
endapan guano (kadar P2O5 = 0,17 - 43 %). Keterdapatannya di Propinsi
Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara,
Kalimantan, dan Irian Jaya.
11
1.7
Gipsum
Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang
mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah
jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO 4.2H2O. Gipsum adalah
salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineralmineral tersebut adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini
diendapkan di laut, danau, gua dan di lapisan garam karena konsentrasi ionion oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang
tinggi, gipsum berubah menjadi basanit (CaSO 4.H2O) atau juga menjadi
anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang, gipsum yang berada di atas suhu
108 F atau 42 C dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit.
Gipsum termasuk mineral dengan sistem kristal monoklin 2/m, namun
kristal gipsnya masuk ke dalam sistem kristal orthorombik. Gipsum
umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Hal ini
tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gipsum. Gipsum
umumnya memiliki sifat lunak dan pejal dengan skala Mohs 1,5 2. Berat
jenis gipsum antara 2,31 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/liter pada 0C
yang meningkat menjadi 2,1 gr/liter pada 40C, tapi menurun lagi ketika suhu
semakin tinggi. Gipsum memiliki pecahan yang baik, antara 660 sampai
dengan 1140 dan belahannya adalah jenis choncoidal. Gipsum memiliki kilap
sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya. Gores gipsum berwarna
putih, memiliki derajat ketransparanan dari jenis transparan hingga
translucent, serta memiliki sifat menolak magnet atau disebut diamagnetit.
Tempat diketemukan : Daerah istimewa aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan.
12
13
1.8
Bentonit
14
15
1.9
16
Fire clay (tanah liat tahan api) adalah mineral yang terdiri dari mineral
kaolinit yang bentuk kristalnya tidak sempurna, dengan mengandung sedikit
mika atau ilit, kuarsa, dan mineral lempung yang bersifat lunak dan tidak
mempunyai perlapisan. Kebanyakan tanah liat tahan api berwarna terang
(putih) ke abu-abu gelap menuju ke hitam dan ditemukan di alam dalam
bentuk bongkahan padat, beberapa diantaranya berkadar alumina tinggi dan
berkadar alkali rendah. Titik leburnya mencapai suhu 1500 C
Tempat Diketemukan : Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi.
Pengolahan dan Pemanfaatannya : Untuk pembuatan bata tahan api,
perlengkapan tungku, dalam badan keramik untuk menambah kemampuan
bentuk.
1.11 Zeolit
17
Zeolit (Zeinlithos) atau berarti juga batuan mendidih, di dalam risetriset kimiawan telah lama menjadi pusat perhatian. Setiap tahunnya, berbagai
jurnal penelitian di seluruh dunia, selalu memuat pemanfaatan zeolit untuk
berbagai aplikasi, terutama yang diarahkan pada aspek peningkatan
efektivitas dan efisiensi proses industri dan pencemaran lingkungan.
Berikut adalah beberapa contoh jenis mineral zeolit beserta rumus
kimianya :
Nama Mineral Rumus Kimia Unit Sel
Analsim
Na16(Al16Si32O96). 16H2O
Kabasit
Klipnoptolotit
(Na4K4)(Al8Si40O96). 24H2O
Erionit
Ferrierit
(Na2Mg2)(Al6Si30O72). 18H2O
Heulandit
Ca4(Al8Si28O72). 24H2O
Laumonit
Ca(Al8Si16O48). 16H2O
Mordenit
Na8(Al8Si40O96). 24H2O
18
Filipsit
(Na,K)10(Al10Si22O64). 20H2O
Natrolit
Na4(Al4Si6O20). 4H2O
Wairakit
Ca(Al2Si4O12). 12H2O
Peternakan
Perikanan
Energi
Industri
Karena sifat unik dari zeolit, maka zeolit banyak digunakan untuk berbagai
aplikasi di industri diantaranya zeolit digunakan di industri minyak bumi
sebagai cracking, di industri deterjen sebagai penukar ion, pelunak air sadah
dan di industri pemurnian air, serta berbagai aplikasi lain
19
1.12 Diatomea
20
Diatomit atau tanah diatomea adalah suatu batuan sedimen silika, yang
secara geologi terbentuk dari akumulasi dan pengendapan kulit atau kerangka
diatomea (fosil tumbuhan air atau binatang kersik atau ganggang bersel
tunggal) dan terendapkan di danau atau non marin. Diatomea berasosiasi
dengan elemen pengotor dan bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya.
Elemen pengotor diatomea tersebut yaitu abu vulkanik, larutan garam,
lempung, senyawa karbonat, pasir silica, dan unsur organik lainnya.
Diatomit mempunyai sifat porous, permeabel, ringan, mudah pecah,
dan abrasif, densitas ruah 0,5 1 ton/m 3, berat jenis, 2 2,3, porositas < 90%,
dan kandungan cangbang 1,7 30 juta/cm3, dengan ukuran 0,001 0,4 mm.
Sebagian diatomit berwarna putih atau abu-abu, akan tetapi ada juga yang
berwarna kuning, coklat, merah muda, hitam, dan hijau, yang tergantung dari
unsur pengotornya. Secara kimia, komposisi utama diatomit adalah silika,
tetapi ada unsur lainnya seperti alumina, besi oksida, magnesium, sodium,
potassium oksida, titanium oksida, fosfat, dan kalsium oksida.
Tempat diketemukan : Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur.
Pengolahan dan Pemanfaatan : Bahan Bangunan, bahan isolator/peredam
panas, bahan penyaring/filter, bahan pemutih, bahan keramik, bahan
penggosok logam.
1.13 Yodium
21
Yodium biasanya terjadi di alam hanya sebagai yodat dan yodida atau
kombinasi keduanya. Unsur yodium dalam kerak bumi, diantaranya adalah
lautarit (IO3)2 atau kalsium yodat, dan dietzet (Ca (IO3)2 (CrO4) atau kalsium
yodat kromat.
Keberadaan yodium di Indonesia tidak jauh berbeda kondisi
kegeologiannya dengan keberadaan air dan minyak bumi, yaitu merupakan
air konat atau air purba yang mengan-dung yodium dengan berbagai variasi
dalam suatu endapan permeabel yang terjebak bagian atas dan bawahnya oleh
lapisan impermeabel. Seperti halnya di Watudakon Jawa Timur reservoar
yang mengandung yodium terjebak dalam suatu Antiklin Pucangan,
Tempuran, dan Antiklin Segunung. Mineral yang mengandung yodium ini
bersifat halus, dengan kilap kaca, berwarna abu-abu kehitaman mengandung
unsur non logam, berat jenis sekitar 4,9. Potensi yodium di Watukadon total
volume struktur antiklinnya sekitar 4,847 milyar m 3, dengan total potensi
struktur terisi gas adalah 472,19 juta m3, sedangkan struktur terisi brine
adalah 4,375 milyar m3 dan cadangan potensial mencapai 288 juta m 3.
Yodium mempunyai titik leleh pada 113C, dan menguap pada temperatur
184,4C menjadi gas biru-ungu dengan bau kurang sedap.
1.14 Mangan
22
23
Feldspar berasal dari bahasa jerman yaitu field dan spath. Field
berarti bidang dan spath yang berarti suatu batu karang yang tidak berisi.
Fieldspathic mengacu pada material yang berisi feldspar. Feldspar adalah
nama kelompok mineral yang terdiri atas Kalium (potasium:K), Natrium
(sodium:Na), dan kalsium alumino silikat. Pada umumnya kelompok mineral
ini terbentuk oleh proses pneumatolistis dan hydrothermal yang membentuk
urat pegmatite. Pegmatit hanya tersusun oleh alkali feldspar dan kuarsa.
Feldspar di temukan pada batuan beku, batuan erupsi, dan
metamorfosa, baik yang bersifat asam maupun basa. Batuan granit
mengandung 60% feldspar yang berasosiasi dengan kuarsa, mika khlorit,
beryl, dan rutil, sedangkan pada batuan pegmatit berasosiasi dengan kuarsa,
mika dan topaz.
Seluruh jenis feldspar umumnya mempunyai sifat fisik yang hampir
sama, yaitu nilai kekerasan sekitar 6 6, 5 skala mohs dan berat jenisnya
sekitar 2, 4 2, 8 gram/ml, sistem kristal antara triklin atau monoklin,
sedangkan warna bervariasi mulai dari putih keabu-abuan, merah jambu,
coklat kuning dan hijau. Feldspar dapat membentuk tanah liat karena proses
pelapukan kimiawi.
Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, feldspar
secara kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium feldspar
(KAlSi3O8), natrium feldspar (NaAlSi3O8), kalsium feldspar (CaAl2Si2O8) dan
barium feldspar (Ba Al2Si2O8). Feldspar dapat membentuk tanah liat karena
proses pelapukan kimiawi.
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, felspar mempunyai kerangka
struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom oksigen dalam
struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral lainnya.
Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama bila ada kation
lain yang masuk ke dalam struktur tersebut seperti penggantian silikon oleh
aluminium.
Feldspar di gunakan di berbagai industri, banyak di perlukan sebagai
bahan pelebur/perekat pada suhu tinggi dalam pembuatan keramik halus
seperti barang pecah belah, saniter, isolator dan juga di gunakan dalam
industri gelas/kaca. Di Amerika feldspar juga termasuk dalam bahan
24
25
2.
Perlit adalah batuan yang terbentuk oleh lava riolit. Pada waktu lava
mengalir, bagian bawahnya bersentuhan dengan media air dan akibat beban
26
diatasnya dan aliran lava yang tertahan akan terjadi pendinginan sangat cepat,
maka terbentuklah perlitisasi. Batuan ini berwarna abu-abu kehijauan hingga
abu-abu kehitaman dan mempunyai sifat yang khas, apabila dipanaskan akan
mengembang antara 4 hingga 20 kali, serta batuan ini tahan terhadap api.
Purnice/Batu Apung
Tras
Tras adalah sejenis batu truf. Tras adalah batuan gunung api yang telah
mengalami perubahan komposisi kimia yang disebabkan oleh pelapukan dan
pengaruh kondisi air bawah tanah. Bahan galian ini berwarna putih
kekuningan hingga putih kecoklatan, kompak dan padu dan agak sulit digali
dengan alat sederhana.
Sifat Fisik Tras
Kadar air
Kehausan
Bobot isi :
: 1 - 5,6 %
: 18 - 46 %
28
Gembur
: 889 -1155 gr/l
Padat
: 1177 - 1361 gr/l
Kuat tekan
: 4,6 - 83,2 kg/cm2
Kuat lentur
: 1,9 - 25,5 kg/cm2
Waktu pengikatan
:1-2
Kegunaan tras adalah untuk bahan baku batako, industri semen,
campuran bahan bangunan dan semen alam. Pada saat ini belum
dimanfaatkan secara optimal, namun secara lokal telah dimanfaatkan
penduduk untuk pembuatan batako.
Standar komposisi Kimia tras
Unsur
Kisaran % berat
SiO2
Al2O3
Fe2O3
H2O
CaO
MgO
40,75-56,2
17,35-27,95
7,35-13,15
3,35-10,7
0,82-10,27
1,96-8,05
Belerang
2.5
Trakhit
Opal
30
31
6. Fire opal: opal tembus pandang atau sedikit tembus pandang berwarna
merah, oranye, kuning atau kecoklatan dengan sedikit permainan warna
atau tidak ada sama sekali.
Tempat Ditemukan : Jabar, DIY, Irian Jaya
Teknik Penambangan
Penambangan dilakukan secara sederhana dan dengan alat sederhana.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Sebagai ornamen/hiasan antara lain mata cincin, kristal lampu gantung.
2.7
Kalsedon
32
2.8
33
3.
34
Ciri-ciri :
Susunan kimianya terdiri dari Al2O3, SiO2, TiO2, K2O, Fe2O3, MgO, CaO,
MnO, FeO, Na2O, H2O+, P2O5.
35
dan lain-lain), selain itu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
aksesoris rumah seperti lantai, wastafel dan meja serta di bidang konstruksi.
3.2
Bauksit
36
Mika
Mika adalah sejenis mineral. Kata "mika" berasal dari kata bahasa Latin
micare, "bergemerlapan", sebab mineral satu ini terlihat gemerlap (khususnya
saat berskala kecil).
Tempat Ditemukan : NAD, Sumut, Kalbar, Kalteng, Sulteng, Irian Jaya.
Pengolahan dan pemanfaatan :
1. Karena memiliki kuat dielektrik yang tinggi dan stabilitas kimiawi yang
sempurna, mika sering dijadikan bahan pembuatan kondensator untuk
penerapan frekuensi radio. Selain digunakan sebagai insulator dalam alat
listrik tegangan tinggi, mika yang juga merupakan bias ganda biasanya
digunakan untuk membuat lempeng gelombang paruh.
2. Karena tahan panas, mikalah yang digunakan (bukannya kaca) dalam
berbagai jendela untuk kompor dan pemanas minyak tanah. Mika juga
dipakai untuk memisahkan konduktor listrik dalam kabel yang dirancang
untuk memiliki sebuah tingkat tahan api agar menyediakan integritas
sirkuit.
3.4
Asbes
37
38
4.
Lempung merupakan istilah butir yang lebih kecil dari 1/256 mm (menurut
ukuran wentworth). Apabila butiran-butiran tersebut sudah kompak kemudian
lempung sama pengertiannya dengan batu lempung.
Lempung dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Lempung residu
2. Lempung sedimen
Teknik penambangan : Penambangan tanah liat diawalin dengan pengupasan
tanah penutup baik dilakukan dengan peralatan sederhana maupun dengan
peralatan berat misalnya bulldozer.
Persyaratan tanah liat yang akan dimanfaatkan untuk bahan baku
semen portland
Persentase (%)
Semen
SiO2 AL2O3 Fe2O3 CaO MgO SO3 loss Insol
Tipe I
21,3
6,0
2,7
63,2
2,9
1,8
1,3
0,2
Tipe II
22,3
4,7
4,3
63,1
2,5
1,7
0,8
0,1
Tipe III
20,4
5,9
3,1
64,3
2,0
2,3
1,2
0,2
Tipe IV
24,3
4,3
4,1
62,2
1,8
1,9
0,9
0,2
Tipe V
25,0
3,4
2,8
64,1
1,9
1,6
0,9
n.d
Putih
25,5
5,9
0,6
65,0
1,1
0,1
n.d
n.d
Pozzolan 26,0
6,9
3,6
52,3
4,2
1,8
4,8
9,4
4.2
Pasir Kuarsa
Tempat ditemukan :
Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Jawa tengah, Jawa timur,
Kalimantan selatan, Kalimantan barat, Sulawesi selatan Irian jaya,
Kalimantan timur.
39
Teknik penambangan :
Penambangan pasir kuarsa dilakukan secara tanbang terbuka berbentuk
jenjang. Tahapan kegiatan meliputi pengupasan lapisan penutup, pembokaran
pemuatan dan pengangkutan.
4.3
Analisis
(Komposisi kimia)
Spesifikasi
SiO3
Al2O3
Na2O
K2O
TiO2
98 % (min)
1 % (min)
0,3 % (maks)
0,3 % (maks)
0,3 % (maks)
Intan
40
Simbol
IF
VVS
VS
SI
P1
P2
P3
4.4
Kaolin
41
Tempat ditemukan
Daerah istimewa aceh, sumatra utara, Sumatera selatan, Kalimantan, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Maluku.
Teknik penambangan
Tambang terbuka (open kit), tambang semprot (hydraulicking), tambang
dalam (underground mining).
42
43
4.5
Zirkon
Korundum
44
5.
Pada umumnya, barit (BaSO4) mengandung campuran unsur Cr, Ca, Pb,
dan Ra, yang senyawanya mempunyai bentuk kristal yang sama. Unsur
pengotor barit adalah besi oksida, lempung, dan unsur organik, yang
semuanya dapat memberikan beragam warna pada warna kristal barit murni
adalah putih atau abu-abu. Sebagai unsur Barium (Ba), barit juga dijumpai
sangat terbatas mengandung feldspar (3% BaO), plagioklas (7,3% BaO),
muskovit (9,9% BaO), dan biotit (6-8% BaO). Kerak bumi rata-rata
mengandung unsur barium sekitar 0,05%. Barit juga dijumpai sebagai
mineral ikutan (gangue mineral) terutama pada cebakan logam sulfida, seperti
timah.
Sebagian besar produksi barit dunia digunakan dalam industri
perminyakan. Pemakaian ini mencapai sekitar 85-90% dari produksi barit
secara keseluruhan. Sisanya digunakan sebagai bahan baku dalam industri
kimia barium, sebagai bahan pengisi dan pengembang (filler dan extender),
dan agregat semen.
Sifat Fisik dan Kimia :
Barit dengan rumus kimia BaSO4, bentuk kristal tabular, tidak
berwarna/putih apabila murni, kuning, merah, hijau, kadang-kadang hitam
akibat adanya kontaminasi. Sifat Kristal yang lain kompak, granular, massive,
ataupun berbentuk sebagai stalaktit. Mempunyai kekerasan 2,5 3,5 berat
jenis 4,48 cukup berat walaupun bukan termasuk logam. Mudah pecah
membentuk belahan prismatik, transparan ataupun translusen dengan luster
vitreus, cerat putih, sulit terbakar, dan tidak larut dalam asam, apabila
dipanasi memberi nyala kuning-hijau.
Tempat diketemukan :
45
Teknik Penambangan
Penambangan barit lebih banyak ditunjukan oleh singkapan yang
banyak tampak di permukaan. Oleh sebab itu sistem panambangan yang
diterapkan adalah penambangan terbuka dengan peralatan sederhana. Pada
umumnya barit terakumulasi pada reaktan-reaktan ataupun patahan. Oleh
sebab itu penambangan sistem gophering sangat mungkin dilakukan tetapi
harus sangat hati-hati karena terjadinya runtuhan tanah akan sangat mungkin
terjadi.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Barit dari penambangan pada umumnya kotor dan dilekati oleh batuan
yang lain. Sehingga langkah awal barit ini dicuci dengan air cara disemprot.
Yang bersih dan kering dapat ditumbuk dan digerus, kemudian disaring
dengan ukuran tertentu. Karena barit mempunyai berat jenis besar (4,4)
maka proses floatasi dapat menghasilkan fraksi barit murni. Pada instalasi
pengolahan yang agak modern, fraksi barit yang merupakan hasil proses
pemecahan, dicuci dengan log-washer, kemudian disaring, fraksi yang
berukuran halus diproses dengan jig untuk selanjutnya dikonsentrasi dengan
cara floatasi. Hasilnya dikeringkan untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk
tepung.
Tepung barit dimanfaatkan sebagai bahan cat, industry karet, kaca atau
gelas, kertas, dan plastic. Tepung barit juga dimanfaatkan untuk lumpur
pemboran minyak dan gas (untuk mengakut cutting dari dasar lubang bor ke
46
atas lubang bor). Dalam hal pemakaian yang demikian barit yang sudah
dipakai dapat dimanfaatkan kembali (dengan system sirkulasi). Karena berat
jenis besar, barit cukup baik untuk bahan tambahan dalam membangun
reactor atom. Barit dicampur dengan fenol-formal dehid, silikat, asbes, dan
arang kemudian digerus halus akan diperoleh semen fenolik yang mempunyai
daya tahan yang besar terhadap berbagai bahan kimia.
5.2
Pirofilit
Tempat Diketemukan
47
Teknik Penambangan
Dilakukan seperti penambangan kaolin.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan dilakukan seperti pada kaolin. Pirofilit banyak digunakan pada
industry keramik, refraktori, kosmetik, kertas, cat, plastic, karet, dan industry
kimia/sabun.
5.3
Toseki
Toseki adalah batuan beku asam (ziolit, dasit, perlit dan tufa asan) yang
terbentuk oleh proses hidrotermal dan menyebabkan terjadinya endapatn bijih
pada dinding yang diterobos dan kemudian mengalami perubahan sifat fisik,
kimia dan mineral. Lokasi toseki ditemukan di daerah timur laut Gunung
Mandalagiri, Kecamatan Cikajang, Kandungan serisit dalam toseki ini cukup
baik (15-20%) dan sangat baik digunakan sebagai bahan keramik. Kegunaan
toseki umumnya dikaitan dengan kadar Fe2O3. Toseki terutama untuk bahan
baku keramik, refraktori, isolator. Sebagai bahan keramik toseki mudah
dikerjakan dan tidak memerlukan bahan campuran lain.
Tempat Diketemukan
Sumatra Barat : Barangan, Kabupaten Padang Pariaman
Bengkulu : tambang Sawah : Muaraman (warna putih keabuan, keras)
48
5.4
Oker
Tawas
Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul
air dan dua jenis garam, salah satunya biasanya Al 2(SO4)3. Alum kalium, juga
sering dikenal dengan alum, mempunyai rumus formula yaitu
K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. Alum kalium merupakan jenis alum yang paling
49
penting. Tipe lain dari alum adalah aluminium sulfat yang mencakupi alum
natrium, alum amonium, dan alum perak. Alum digunakan untuk pembuatan
bahan tekstil yang tahan api, obat, dan sebagainya.
Pengolahan dan pemanfaatan
Tawas dimanfaatkan untuk menjernihkan air/air sumur yang keruh. Air
yang telah
dijernihkan dengan tawas tidak boleh diminum secara langsung tetapi
harus dimasak terlebih dahulu. Tawas dimanfaatkan pula sebagai sumber
bahan pembuatan natrium dan kalium, untuk bahan antiseptik, bahan industri
farmasi, untuk bahan cat, bahan penyamak kulit.
6.
Batu yang terbentuk dari butiran yang sangat halus. Batuan ini sangat
keras dan bersusun berlapis di alamnya dimana mudah dibelah mengikuti
celah lapisannya sehingga menjadi lempengan tipis. Tingkat homogen
bervariasi ada yang rendah ada yang cukup tinggi. Sering disebut juga
sebagai Batu Templek.
6.2
Kuarsit
Grafit
Wolastonit
51
3.1 KESIMPULAN
Bahan galian adalah semua produk dari pertambangan diperoleh dengan
cara pelepasan dari batuan induknyadi dalam kerak bumi, terdiri dari mineralmineral.
Klasifikasi bahan galian industri dapat ditentukan berdasarkan asal bahan
galian tersebut diperoleh:
Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Batuan Sedimen
Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Batuan Gunung Api
Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Intrusi Plutonik Batuan
Asam danUltra Basa
Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Endapan Residu dan
Endapan Letakan
Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Proses Ubahan Hidrotermal
Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Batuan Malihan
3.2 SARAN
Pembaca dapat mencari literatur lain mengenai Bahan Galian Industri ini,
agar pembaca dapat memahami pembahasan ini lebih mendalam.
52
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Nusa-TenggaraTimur/Hasil-Tambang/Batu-Gamping
http://batuan-sediment.blogspot.com/2008/12/bgp.html
http://yefrichan.wordpress.com/2011/02/26/pengeringan-beku-freeze-drying/
http://bosstambang.com/Bahan-Galian-Industri/batu-gamping.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Dolomit
http://lasonearth.wordpress.com/geology/mineralogi/mineral/dolomit/
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Dolomit/ulasan.asp?
xdir=Dolomit&commId=10&comm=Dolomit
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Kalsit/ulasan.asp?
xdir=Kalsit&commId=18&comm=Kalsit/batu%20bintang
http://pkukmweb.ukm.my/~kamal/batu-sedimen/karbonat-pengenalan.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Marmer
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Marmer/ulasan.asp?
xdir=Marmer&commId=23&comm=Marmer
http://elevenmillion.blogspot.com/2009/08/batu-oniks-onyx.html
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Fosfat/ulasan.asp?
xdir=Fosfat&commId=14&comm=Fosfat
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Bentonit/ulasan.asp?
xdir=Bentonit&commId=8&comm=Bentonit
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_anorganik/fakta-tentang-zeolit/
http://hamonanganrsespanola.wordpress.com/tag/zeolit/
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Yodium/ulasan.asp?
xdir=Yodium&commId=32&comm=Yodium
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/mangan/
53
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Mangan/ulasan.asp?
xdir=Mangan&commId=22&comm=Mangan
http://mineral-info.blogspot.com/2009_03_01_archive.html
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Feldspar/ulasan.asp?
xdir=Feldspar&commId=12&comm=Feldspar
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Zirkon/ulasan.asp?
xdir=Zirkon&commId=34&comm=Zirkon
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Barit/ulasan.asp?
xdir=Barit&commId=2&comm=Barit
54