Anda di halaman 1dari 28

TAMBANG BAWAH TANAH PTP361

Muhammad Agung Andika Oktafiansyah


Bima Imam Santosa
Andana

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
UNDERGROUND
MINE

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
DEFINITION
Tambang bawah tanah adalah suatu sistim
penambangan mineral atau batubara dimana
seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan
langsungdengan udara terbuka

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Main Stage Underground
Mining Method
Dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah:
development (pengembangan) dan production
(produksi)

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Requirements of
Underground Mining
Application
1. Karakteristik penyebaran deposit atau geometri
deposit
2. Karakteristik geologi dan hidrologi (patahan,
sesar, air tanah, permeabilitas)
3. Karakteristik geoteknik (kuat tekan, kuat tarik,
kuat geser, kohesi, Rock Mass Rating, Q-System,
dll)
4. Faktor-faktor teknologi (hadirnya teknologi baru,
penguasaan teknologi, Sumber Daya Manusia, dll)
5. Faktor lingkungan (limbah pencucian, tailing,
amblesan, sedimentasi, dll).

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Scope of Underground
Mining
1. Penyiapan sarana dan prasarana di permukaan
2. Penyiapan sarana dan pekerjaan bawah tanah,
meliputi
a. pembuatan jalan masuk utama (main acces
pada primary development)
b. pembuatan lubang-lubang sekunder dan tersier
(secondary development dan tertiary
development)
3. Kegiatan eksploitasi: breaking (loosening) dengan
pemboran dan peledakan, pemuatan(loading),
pengangkutan (hauling, tranporting)
4. Penanganan dan operasi pendukung: penyanggaan,
penerangan, ventilasi, penirisan, keselamatan kerja,
dll).

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Advantages and Disadvantages
of Underground Mining
1. Tidak terpengaruh cuaca karena bekerja dibawah
permukaan tanah
2. Kedalaman penggalian hampir tak terbatas karena
tidak berkait dengan SR
3. Secara umum beberapa metode tambang bawah
tanah lebih ramah lingkungan (misal: cut and fill,
shrinkage stoping, stope and pillar)
4. Dapat menambang deposit dengan model yang
tidak beraturan
5. Bekas penggalian dapat ditimbun dengan tailing dan
waste.

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Advantages and Disadvantages
of Underground Mining
1. Perlu penerangan
2. Semakin dalam penggalian maka resiko ambrukan
semakin besar
3. Produksi relatif lebih kecil dibandingkan tambang
terbuka
4. Problem ventilasi, bahan peledak harus yang
permissible explossive, debu, gas-gas beracun.
5. Masalah safety dan kecelakaan kerja menjadi
kendala
6. Mining recovery umumnya lebih kecil
7. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Entrances of Underground
Mining
1. Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau
melingkar mulai dari permukaan tanah menuju
kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya
digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat
berat menuju dan dari bawah tanah.
2. Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang
digali dari permukaan menuju cadangan mineral.
Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang
dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau
bijih.
3. Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang
umumnya dibuat disisi bukit atau pegunungan
menuju ke lokasi bijih.

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Part of Underground Mining
Method
1. Open Stope Methodes
2. Supported Stope Methodes
3. Caving Methodes

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
BLOCK CAVING

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Blok caving diperlukan pembuatan undercutting pada blok bijih yang
besar, sehingga memungkinkan suatu blok bijih ambruk. Development
terdiri dari pembukaan sejumlah crosscut yang sistematis dibawah
suatu badan bijih. Bijih kemudian digali bagian bawahnya yang
membentuk undercut, sehingga runtuh dan hancur oleh berat bijih dan
berat batuan diatasnya (overlying capping) membentuk pecahan bijih
yang memungkinkan langsung dibawa. Runtuhan biasanya menerus
kepermukaan bumi apabila overbudden sudah ikut terpengaruh oleh
penarikan batuan dalam suatu blok caving. Penarikan bijih terus
berlangsung sampai terlihat material overbudden pada drawpoint.

Saat ini para pekerja tambang telah berhasil menangani kolom atau
blok bijih dengan tinggi 50 350 meter. Pada kondisi material yang
cepat hancur, blok yang besar telah sukses ditangani dengan perolehan
bijih yang baik, dilusi kadar menimum dan kerusakan relatif kecil
terhadap lubang bukaan.

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Application of Block Caving
1. Untuk urat yang lebar dan lapisan yang tebal,
cebakan masif yang homogen yang terletak
dibawah overbudden bersifat runtuh
2. Bijih bersifat cukup kuat (tidak runtuh) saat
berlangsung development (pembukaan undercut),
dan segera runtuh bila undercut diledakkan
3. Daerah bijih relatif kering untuk menghindari
terbentuknya lumpur yang akan mempersulit
kontrol penarikan bijih
4. Diperlukan kadar yang terdistribusi cukup seragam,
mengingat blok runtuhan bersifat selektif
5. Kondisi ideal aplikasi block caving adalah cebakan
phorphyry copper yang mempunyai bijih dan
capping yang lemah

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Advantages of Block Caving
1. Biaya penambangan cukup rendah
2. Output tinggi 10.000 100.000 ton/hari
3. Bersifat mekanisasi sehingga tenaga buruh sedikit
4. Kebutuhan timber sedikit, sehingga mengurangi
bahaya kebakaran
5. Produksi terkonsentrasi sehingga mempermudah
pengawasan
6. Kecelakaan tambang rendah

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Disadvantages of Block Caving
1. Modal yang diperlukan relatif besar dan periode
waktu sebelum tambang berproduksi (development)
cukup lama
2. Terjadinya dilusi bijih dengan waste
3. Bijih kadar rendah pada capping dan pada batas
badan bijih akan hilang (tidak terambil)
4. Metode ini tidak fleksibel, tidak memungkinkan
merubah ke metode lain

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Block caving dengan cara
konvensional di batuan masif Block caving dengan rancangan trackless

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Cantilever of Underground
Mining
Penyangga alamiah
1. Endapan bijih yang ditinggalkan atau tidak
ditambang.
2. Endapan bijih kadar rendah. Setelah dinilai tidak
ekonomis, endapan bijih ini ditinggalkan
sebagai penyangga.
3. Waste ( batuan samping ), atau mineral lain
yang tidak ditambang.

Artificial support (Penyangga buatan)


4. Semen
5. Baja
6. Kayu
7. Baut batuan.

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
BLOCK CAVING
PT FREEPORT INDONESIA

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Undergroung Mining
Method PT Freeport
Indonesia
Pada tambang bawah tanah di PT Freeport Indonesia
digunakan metode block caving. Lokasi penambangan
DOZ berada di bawah tambang IOZ. Pada tambang DOZ
digunakan metode block caving berdasarkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Letak tubuh bijih DOZ berada jauh di dalam perut
bumi sehingga tidak ekonomis apabila ditambang
dengan sistem tambang terbuka.
2. Biaya produksi relatif lebih murah bila dibandingkan
dengan sistem tambang bawah tanah yang lain.
3. Kondisi batuan di DOZ mempunyai rock strength
lemah dan mempunyai banyak retakan sehingga
mudah hancur oleh bebannya sendiri. . Letak Tambang DOZ
4. Geometri dari tubuh bijih Cu skarn yang besar, tidak
berpencar-pencar dengan kemiringan yang hampir
tegak, sehingga memenuhi syarat-syarat metode
block caving.

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Undergroung Mining
Method PT Freeport
Indonesia
Block caving adalah metode penambangan yang bertujuan
untuk memotong bagian bawah dari blok bijih sehingga blok
bijih tersebut mengalami keruntuhan dengan sendirinya
disebabkan oleh beban beratnya dan dengan adanya gaya
gravitasi bumi. Konsep kerja penambangan dengan metode
ambrukan blok adalah meruntuhkan tubuh bijih di atas level
undercut secara massal, dengan cara membuat gua-gua
ambrukan, sehingga nantinya akan terjadi perambatan
ambrukan pada bijih akibat beban dari pada bijih itu sendiri.
Batu-batuan antara level undercut dan level produksi yang
tidak diruntuhkan disebut sebagai pilar. Metode ini diterapkan
terutama pada blok badan bijih yang besar, karena tingkat
produksinya yang sangat tinggi.

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Undergroung Mining
Method PT Freeport
Indonesia
Secara umum ada beberapa syarat untuk menerapkan metode block
caving dalam aktivitas penambangan bawah tanah yaitu:
1. Memiliki endapan bijih yang tebal lebih dari 30 m, memiliki kekuatan
batuan yang seragam dari lemah sampai medium (25 100 kpa),
dengan batas bijih dan batuan jelas.
2. Memiliki kekuatan bijih yang lemah sampai kuat (25-250 kpa),
diutamakan massa bijih yang mempunyai rekahan atau kekar bukan
berbentuk block sehingga dapat runtuh dengan sendirinya.
3. Bentuk deposit/cadangan masif dan tebal.
4. Penunjaman cadangan (deposit dip) agak curam (lebih besar dari
60o) atau vertikal, dapat juga agak rata jika cadangan tebal.
5. Ukuran cadangan meliputi daerah yang sangat luas, mempunyai
ketebalan lebih dari 30 m.
6. Memiliki keseragaman bijih yang homogen dan seragam. Kedalaman
sedang antara 600 m sampai 1200 m, sehingga cukup kuat untuk
menimbulkan tekanan dari overburden yang melebihi kekuatan
batuan.

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Kemajuan Cave yang Kemajuan Cave Daerah
diambil pada bulan Mei Subsidence pada tanggal 8
2004 Januari 2004

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Lokasi Panel#16, DP#3E dan Kemajuan Cave di Level DOZ
panel 17, DP#3W pada arah Selatan

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Dimensi bentuk IOZ/GBT dan DOZ Kemajuan vertikal cave pada
di prediksi pada bulan Juni 2004 arah NE SW

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Dimensi bentuk IOZ/GBT dan DOZ Kemajuan vertikal cave pada
di prediksi pada bulan Juni 2004 arah NE SW

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
3D dari posisi Dimple yang relatif di
atas tambang IOZ, GBT dan DOZ dan
beberapa kondisi permukaan

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi
Thank You

Program Studi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi

Anda mungkin juga menyukai