Anda di halaman 1dari 4

Adin Yusroni

11160980000030
Management Tambang
KECELAKAAN TAMBANG DI SAN JOSE DAN HALMAHERA

PERTAMBANGAN HALMAHERA

PT Nusa Halmahera Mineral merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang
pertambangan. Perusahaan ini melakukan penambangan emas yang mana bekerja sama dengan
produsen emas terbesar di Australia, Newcrest Mining Ltd (Newcrest), dengan PT Aneka
Tambang Tbk. Terowongan galian tambang emas bawah tanah (underground) di Halmahera
Utara, Maluku, runtuh pada Senin 8 Januari 2016. Seorang pekerja masih terperangkap di
terowongan yang runtuh itu hingga Minggu 14 Februari 2016. 50 orang pekerja terjebak di
dalam terowongan sedalam 300 meter. 49 orang pekerja yang sudah dievakuasi akan tetapi
terdapat satu orang pekerja yang masih terperangkap didalam terowongan penambangan emas
tersebut. Pekerja itu bernama Mursalin Sahman yang berumur 36 tahun. Mursalin merupakan
warga local yang bekerja pada penambangan ini. Mursalin juga merupakan warga local
pertama yang dapat mengoperasikan alat berat bor berjenis solo drill.

Pada malam selasa pada hari itu terjadi pergerakan batuan atau geotechnical. Setelah
tejadinya pergerakan bebatuan tersebut alarm berbunyi manandakan bahaya. Akan tetapi
mursalin tidak sempat menyelamatkan dirinya. 49 orang pekerja lainya berhasil
menyelamatkan diri dan sudah dievakuasi. Seorang pekerja menyadari adanya seorang pekerja
yang masih terjebak dan mencoba berkomunikasi dengan menggunakan saklar listrik. Mursalin
membalas komunikasi tersebut untuk menandakan bahwa dia masih hidup. Setelah komunikasi
saklar itu tim penyelamat melakukan tahap penyelamatan untuk menyelamatkan mursalin.
Untuk memastikan kembali bahwa mursalin masih hidup petugas penyelamat melakukan
pengeboran pada sisi lain terowongan yang berhubungan langsung dengan terowongan
terjadinya kecelakaan tersebut. Pada selasa upaya pengeboran berhasil menembus lokasi
mursalin dengan menggunakan pipa 54meter yang berdiameter 11 cm. mursalin bertahan hidup
dengan adanya sisa makanan pekerja lain dan air mineral yang berada dilokasi. Dan dengan
menyalakan ac pada alat berat yang dikendarainya. Pada hari selanjutnya pengeboran
dilakukan dengan kedalaman 95 meter, pengeboran ini dilakukan untuk menyuplai makanan
dan semua kebutuhan agar mursalin dapat bertahan hidup. Mursalin merupakan seorang yang
beriman. Dalam keadaan itu mursalin sempat meminta dikirim sajadah untuk shalat. Mursalin
juga diberikan kamera untuk memotret tempat atau lokasi dia terjebak.

Disimpulkan bahwa upaya penyelamatan seorang pekerja tambang dalam


penambangan cukup bagus. Tim mengirimkan suplai agar korban mampu bertahan hidup
Adin Yusroni
11160980000030
Management Tambang
sebelum penyelamatan dilakukan. Tim mampu berkomunikasi dengan baik. Adanya pekerja
yang peduli terhadap pekerja lain sehingga menyadari adanya seorang temanya yang masih
terjebak di dalam terowongan tersebut. System keamanan didalam tambang cukub baik Karena
alarm yang menandakan bahaya berfungsi dengan baik. Sehingga 49 orang dapat
menyelamatkan diri dan sudah terevakuasi.

PERTAMBANGAN SAN JOSE

San Jose Mine merupakan penambangan tembaga-emas yang berada di Copiapo, Chili.
Tambang ini memiliki catatan keselamatan yang buruk dan telah mengalami serangkaian
malapraktik yang menyebabkan beberapa pekerjanya tewas. Kecelekaan penambangan
copiapo terjadi pada 5 Agustus 2010. Keruntunhan dilaporkan terjadi tanggal 5 Agustus 2010
seperti yang dilaporkan pihak pemilik, pertambangan Empresa Minera San Esteban,
Departemen Buruh dan Kesejahteraan Masyarakat, Wakil Menteri Pertambangan Chili dan
direktur SERNAGEOMIN (Badan Pertambangan dan Geologi Nasional). (ONEMI Pusat
Darurat Nasional Kementerian Dalam Negeri) melaporkan pada hari itu bahwa 33 penambang
terjebak di dalam tambang. termasuk Franklin Lobos Ramrez, seorang pensiunan sepak bola
Chili. Salah seorang penambang berkebangsaan Bolivia sementara sisanya dari Chili. Menteri
Pertambangan Chili Laurence Golborne sedang berada di Ekuador ketika bencana terjadi dan
tiba di tempat kejadian pada 7 Agustus. Ketika keruntuhan terjadi ada dua kelompok
penambang. Awan debu terbentuk ketika tambang runtuh sehingga membutakan beberapa
penambang selama enam jam dan mengakibatkan iritasi mata dan mata merah. Kelompok
penambang pertama berada di dekat atau di pintu masuk tambang dan berhasil keluar dengan
selamat. Kelompok utama yang terdiri dari 33 penambang berada jauh di dalam tambang yang
meliputi pekerja lokal dan karyawan subkontrak dari sebuah perusahaan berbeda yang secara
normal seharusnya tidak bersama mereka.

Kelompok penambang yang terjebak mencoba keluar melalui sistem lorong ventilasi,
tetapi tangga yang disyaratkan oleh aturan keselamatan tambang hilang dan lorong ini tidak
berguna selama gerakan geologi tertentu. Perusahaan ini sebelumnya telah diberikan perintah
oleh pihak pengawas untuk memasang tangga sebagai persyaratan memulai kembali operasi,
setelah kecelakaan sebelumnya yang memaksa pihak berwenang menutup tambang penuh
kecelakaan ini. Pengawas penambang yang terjebak, Luis Urza, mengenali situasi yang terjadi
dan kesulitan dalam upaya penyelamatan apapun, jika mungkin dilakukan, ia mengumpulkan
Adin Yusroni
11160980000030
Management Tambang
para pekerja ke dalam sebuah ruangan aman bernama pengungsian dan mengatur para pekerja
dan sumber daya yang menipis agar bisa selamat dalam jangka panjang. Penambang
berpengalaman dikirim ke luar untuk mempelajari situasi, pria dengan kemampuan penting
diberi peran penting, dan aturan-aturan lain diberlakukan untuk menjamin keselamatan
penambang selama terjebak dalam waktu yang lama.

Penyelamat berupaya untuk memotong langsung reruntuhan di pintu masuk utama melalui
jalur alternatif, tetapi setiap rute terhalang bebatuan yang jatuh atau terancam oleh gerakan batu
yang sedang berlangsung. Keruntuhan kedua terjadi di tambang ini pada 7 Agustus ketika para
penyelamat berusaha membuat akses melalui lorong ventilasi dan mereka terpaksa
menggunakan alat berat. Selain upaya tambahan melalui rute ini dapat menyebabkan gerakan
geologi lanjutna di dalam tambang, usaha untuk mencapai para penambang yang terjebak
melalui lorong ventilasi terhalang dan cara lain untuk menemukan mereka langsung
diusahakan. Karena situasi yang memburuk dan kekhawatiran meningkat di kalangan
masyarakat Chili, mereka bersimpati atas keadaan buruk yang dialami penambang dan
keluarganya, termasuk mengikuti berbagai kritik tajam terhadap penanganan pemerintah ketika
gempat bumi dan tsunami Chili, Presiden Piera kembali ke Chili dari pelantikan presiden Juan
Manuel Santos di Kolombia untuk mengambil alih langsung keadaan darurat dan pencarian
penambang yang terjebak. Ketika tiba di tempat, ia mengenakan rompi kerja kedap air dan
helm keselamatan. Bor perkusi (bor palu putar) digunakan untuk membuat 6 lubang bor selebar
5.5 inci (15 sentimeter) untuk mencari penambang. Upaya penyelamatan dipersulit oleh peta
lama dan beberapa lubang bor berbelok menjauhi target. karena batuan keras yang mempersulit
operasi bor tersebut. Pada 19 Agustus, salah satu bor mencapai daerah yang diperkirakan
tempat terjebaknya penambang tetapi tidak menemukan tanda-tanda kehidupan. Pada 22
Agustus, bor lain mencapai sebuah jalan miring pada kedalaman 688 meter (2.257 ft), sekitar
20 meter dari ruang penyelamat tempat para penambang diperkirakan ada di sana. Para
penambang telah mendengar suara bor mendekati mereka berhari-hari dan telah
mempersiapkan catatan khusus untuk penyelamat mereka di permukaan dan menjamin bahwa
mereka punya pita perekat untuk merekatkan catatan ke bor setelah ujungnya muncul ke
permukaan. Catatan ini mengejutkan pihak penyelamat ketika mereka menarik bor sedikit ke
atas dan menemukan catatan tersebut, para penambang hidup selamat lebih lama daripada yang
diperkirakan selama ini. Presiden Sebastin Piera memperlihatkan kepada media sebuah
catatan yang ditulis di sepotong kertas dengan spidol merah yang mengkonfirmasikan bawha
para penambang masih hidup. Catatan tersebut bertuliskan "Estamos bien en el refugio los 33"
Adin Yusroni
11160980000030
Management Tambang
(Indonesia: "Kami selamat di ruang perlindungan, 33 [orang]"). Beberapa jam kemudian,
kamera yang dikirim melalui lubang bor berhasil melakukan kontak dengan para penambang.
Mereka memiliki ruang perlindungan seluas 50 meter persegi dengan dua kursi panjang, tetapi
masalah ventilasi telah mendorong mereka untuk pindah ke terowongan. Selain ruang tersebut,
mereka juga memiliki ruang terbuka sepanjang 2 km untuk bergerak. Para penambang
menggunakansekop untuk menggali mencari air tanah. Ada pula air yang diperoleh dari
radiator kendaraan di dalam lorong tambang. Suplai makanan terbatas dan mereka mengalami
penurunan berat badan sebesar 8 hingga 9 kg (1720 pon). Meskipun suplai darurat dirancang
untuk bertahan selama dau atau tiga hari, para penambang menjatahkan suplai tersebut dan
mampu bertahan selama 17 hari tanpa kontak. Mereka mengonsumsi "dua sendok kecil tuna,
seteguk susu dan sebuah biskuit setiap 48 jam" dan sepotong buah persik. Mereka
menggunakan baterai truk untuk memberi tenaga pada lampu helm mereka.

Prosedur penyelamatan petambang diumumkan pada 12 Oktober 2010. Kapsul yang


akan digunakan untuk menyelamatkan 33 petambang bernama Fnix (Phoenix) ada 3 kapsul
itu di tempat kejadian. Penyelamat pertama yang menyelamatkan petambang adalah Manuel
Gonzlez Pavez pada 12 Oktober 2010. Ketika menunggu penyelamatannya, keluarga yang
menunggu dan tim penyelamat menyanyikan lagi kebangsaan Chili. Gonzlez sampai di
tambang yang ambruk dan berkomunikasi dengan para petambang.

Rencana awalnya adalah mengembalikan kapsul ke permukaan tanpa muatan setelah mengirim
masuk penyelamat pertama, untuk mengirim penyelamat kedua masuk ke dalam tambang itu
sebelum mengeluarkan petambang pertama ke permukaan. Namun para penyelamat
memutuskan untuk mengeluarkan petambang pertama secepatnya setelah Gonzlez masuk ke
dalam. Kapsul itu dicek ulang secara cepat untuk keamanan, dan setelah 15 menit, petambang
Florencio valos memulai perjalannya dari tambang. kejadian ini disiarkan ke penonton
televisi dengan sebuah kamera yang dibawa ke dalam tambang oleh Gonzlez.

Disimpulkan penyelamatan memerlukan waktu yang lama. Tambang ini memiliki


sejarah keselamatan tambang yang buruk. Manajemen keselamatan yang buruk. Tahapan
tahapan keselamatan kerja perlu dipelajari lebih lanjut. Upaya upaya penyelamatan jika terjadi
kecelakaan perlu dipelajari dan ditemukan solusinya sebelum operasi penambangan dilakukan
sehingga nantinya proses penyelamatan lebih cepat dan tidak memakan korban. Perlu adanya
perbaikan manajemen dan tim penyelematan yang lebih baik dan sigap dalam keadaan apapun.

Anda mungkin juga menyukai