Oleh :
HELEN
201540021
HELEN
201540021
Nama : Helen
Nim : 201540021
Jurusan : Teknik Pertambangan
Program Studi : D3 Teknik Pertambangan
Disetujui,
Pembimbing
Diketahui,
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga proposal kerja praktek ini dapat terselesaikan. Judul
yang dipilih dalam kerja praktek yang rencananya dilaksanakan pada bulan maret
2020 ini adalah pengamatan kegiatan pembongkaran batuan menggunakan
metode peledakan di PT. Pro Intertech Indonesia (PII)
Terima kasih penulis ucapkan kepada pimpinan di PT. Pro Intertech
Indonesia (PII) yang telah menyetujui penggunaan data guna menyelesaikan
laporan kerja praktek ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Rudi Hartono, ST., MT selaku
dosen pembimbing, serta teman-teman, adik-adik S1 dan D3 Teknik
Pertambangan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah dan ibu,
serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga proposal ini
bermanfaat.
Penulis
I. LATAR BELAKANG
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini ada tiga, yaitu :
1. Observasi (Pengamatan)
Metode ini dilakukan dengan mengamati kondisi dan kegiatan di
lapangan, kemudian dilakukan pengumpulan data yang terkait.
2. Metode Interview (Wawancara)
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab kepada operator lapangan
yang menangani kegiatan peledakan pada Metode Pustaka
Metode ini dilakukan dengan studi literatur yang menyangkut
PT. dan kegiatan peledakan.
V. DASAR TEORI
ρe
Keterangan :
B =3,15 x d e x
√(
3
ρr )
B = burden (ft)
de = diameter bahan peledak (inci)
e = berat jenis bahan peledak (gr/cc)
r = berat jenis batuan (ton/m3)
2. Spacing (S)
Spasi ditentukan berdasarkan sistem tunda yang direncanakan, dimana
menurut Konya (1990) adalah:
a. Serentak tiap baris lubang ledak (instantaneous single-row blastholes)
H +2B
H <4B → S=
3 ; H >4B → S=2B
b. Berurutan dalam tiap baris lubang ledak (sequenced single-row
blastholes)
H +7B
H <4B → S=
8 ; H >4B → S=1,4B
3. Subdrilling (J)
Adapun persamaan untuk mencari jarak subdrilling menurut Konya
(1990) adalah :
J = 0,3 B
4. Stemming (T)
Persamaan yang digunakan untuk menghitung jarak stemming adalah :
a. Batuan massif, T=B
b. Batuan berlapis, T = 0,7B
5. Tinggi jenjang (H)
Tinggi jenjang (H) ditentukan oleh H/B (Stifness Ratio). Nilai Stifness
Ratio yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda terhadap
fragmentasi, airblast, flyrock, dan getaran tanah. Berikut adalah tabel
Stifness Ratio dan pengaruhnya terhadap hasil ledakan.
6. Diameter lubang ledak (D)
Diameter lubang ledak dapat ditentukan dengan menerapkan Rule of
Five, yaitu ketinggian jenjang (dalam feet) lima kali diameter lubang
ledaknya (dalam inci).
7. Kedalaman lubang ledak (L)
Berdasarkan gambar geometri bahan peledak, kedalaman lubang ledak
dapat dirumuskan dengan :
L=H+J
Keterangan : H = tinggi jenjang (m)
J = sub drilling (m)
8. Loading Density (Densitas Pemuatan)
Loading density merupakan jumlah bahan peledak yang dibutuhkan
setiap satu meter kedalaman lubang ledak. Loading density dapat
ditentukan menggunakan rumus :
de = 0,34 x SGe x De2
Keterangan : de = loading density (lb handak/ft kolom isian)
SGe = berat jenis bahan peledak (gr/cc)
De = diameter bahan peledak (inci)
Banyaknya bahan peledak yang dipergunakan dalam setiap lubang
digunakan rumus :
E = Pc x de x N, dan Pc = L – T
Keterangan : E = jumlah bahan peledak (lb)
Pc = tinggi kolom isian (ft)
De = loading density (lb/ft)
N = jumlah lubang ledak
Kegiatan minggu ke -
Kerja
Praktek 1 2 3 4
Orientasi
Lapangan
Pengambila
n Data
Pembuatan
Laporan
Presentasi
VIII. TEMPAT PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK