1. Ap aitu Phase2? Jelaskan dengan memakai sebelas referensi jurnal!
2. Sebutkan serta jelaskan semua Tools yang ada di Software Phase2! 3. Jelaskan tahapan rancangan terowongan dengan menggunakan Software phase2! 4. Bagaimana cara mengetahui tegangan dan deformasi disekitar terowongan? Jelaskan! 5. Jelaskan manfaat mempelajari Software Phase2! 6. Jelaskan tahapan merancang terowongan pada tambang bawah tanah! JAWABAN
1. A. program Phase2 Adalah analisis stabilitas lereng didasarkan pada metode
pengurangan kekuatan geser (Shear Strength Reduction/SSR). Keuntungan dari metode reduksi kekuatan geser yaitu tidak perlu ditentukan keruntuhan permukaannya atau mencari minimum keruntuhan permukaannya, regangan dan perpindahan dalam tanah/batuan dapat dihitung serta keruntuhan progresifnya dapat dimodelkan (JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415 Vol. 10 No. 2 Februari 2018) B. Phase2 adalah bagian dari Rocscience yang menggunakan analisis 2D elastoplastic dengan menganalisis tegangan elemen hingga untuk penggalian bawah tanah atau permukaan batuan maupun tanah. Hal ini dapat digunakan untuk berbagai proyek rekayasa dan termasuk support design, stabilitas lereng elemen hingga, rembesan air tanah dan analisis probabilistic. Program Phase2 ini dapat menyajikan hasil output berupa tabel dan grafik berdasarkan hasil analisis input (ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ROCKBOLT PADA TEROWONGAN NOTOG BH 1440 MENGGUNAKAN SOFTWARE PHASE2, Oleh ANNISAUL HIDAYAH). C. Phase 2 adalah program analisis tegangan elemen hingga 2D elosto–plastik 2D yang kuat untuk penggalian bawah tanah atau permukaan batuan maupun tanah. Program ini dapat digunakan untuk berbagai proyek rekayasa dan mencakup desain dukungan, stabilitas lereng elemen hingga, rembesan air tanah, dan analisis probabilistic (Jurnal Bina Tambang, Vol. 6, No.5 ISSN: 2302-3333) D. Phase2 memiliki perhitungan stabilitas lereng berdasarkan metode Bishop dengan memasukkan parameter-parameter tanah yang telah diuji (JURNAL ANALISIS STABILITAS DAN PEMILIHAN PERKUATAN LERENG PADA RUAS JALAN PEMUDA KM. 3 KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA) E. Phase 2D Rocscience sebagai pendekatan lain yang digunakan untuk memperoleh gambaran visual deformasi yang dapat terjadi pada lereng ( Jurnal Geomine, Volume 7, Nomor 3: Desember 2019, Hal. 178-189) F. Analisis Faktor keamanan lereng menggunaan software Phase 2 dan metode yang digunakan dalam menganalisis yaitu metode Elemen Hingga (Jurnal Bina Tambang, Vol. 6, No. 4) G. Phase merupakan bagian eksekusi dari paket program untuk mennetukan Self Consistent Field (SCF) (JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 1 , JUNI 2017). H. Pemodelan Phase2 memungkinkan analisis keruntuhan lubang bukaan yang dapat terjadi akibat penambangan dengan system Underhand Cut and Fill ( ANALISIS KESTABILAN BAWAH TANAH DENGAN PEMODELAN PHASE 2 PADA TAMBANG BAWAH TANAH) I. Phase2 merupakan program element hingga elasto-plastic 2 dimensi untuk memperhitungkan tegangan dan displacement lubang bukaan di bawah tanah (PEMODELAN PEMASANGAN PENYANGGA S EMENTARA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PHASE 2 PADA HEADRACE TUNNEL CHAINAGE 45 M ± 155 M DI PLTA TULIS KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH OLEH Ghozali Mahmud). J. PHASE2 adalah Mohr Coulumb dan Hoek and Brown dengan mempertimbangkan joint maupun tidak ada joint. Pemodelan tanah/batuan untuk Plaxis 3D Tunnel adalah Mohr Coulumb (CRANE: Civil Engineering Research Journal Volume 1 Nomor 1 Edisi April 2020) K. Software phase2 untuk melihat kestabilan lubang bukaan setelah dilakukan pemasangan penyangga. Berdasarkan klasifikasi geomekanik, massa batuan. (ANALISIS PENENTUAN GROUND SUPPORT RECOMMENDATION DECLINE CIKONENG UNDERGROUND GOLD MINE KEBUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN Oleh Abd. Rahim) 2. Tools Software Phase2 : a. Export DXF Batas dan baut PHASE2 dapat diekspor ke file DXF (AutoCAD Drawing File), menggunakan opsi Ekspor DXF di sub-menu Ekspor pada menu File. b. Exporting Images Opsi Ekspor File Gambar di sub-menu Ekspor menu File, memungkinkan pengguna untuk simpan tampilan saat ini langsung ke salah satu dari empat format file gambar c. Undo / Redo Opsi Undo di menu Edit memungkinkan Anda untuk membatalkan perubahan pada model Anda. d. Copy Opsi Salin di menu Edit memungkinkan Anda menyalin konten tampilan aktif ke Papan klip jendela. Ini kemudian dapat ditempelkan ke program pengolah kata atau cat, untuk pengeditan lebih lanjut, penulisan laporan, dll. e. Limits Langkah pertama dalam setiap proses desain berbantuan komputer adalah menetapkan batas gambar dari wilayah sehingga batas-batasnya mencakup geometri model. Opsi Batas memungkinkan pengguna untuk melakukan ini. f. Zoom All Opsi Zoom Semua akan secara otomatis menskalakan model dalam tampilan aktif, sehingga semua bagian dari model terlihat. g. Zoom In Zoom In akan meningkatkan perbesaran model dalam tampilan aktif, sehingga baru area tampilan adalah 90% dari area tampilan lama. h. Zoom Out Zoom Out mengurangi perbesaran model dalam tampilan aktif, sehingga tampilan baru area adalah ~ 111% dari area tampilan lama. i. Zoom Window Gunakan Jendela Zoom untuk memperbesar dengan cepat ke area tertentu dari model. Untuk menggunakan Zoom Jendela j. Zoom Mouse Opsi Zoom Mouse (alias Zoom Mouse, zoom dinamis) adalah kemudahan lainnya metode untuk memperbesar atau memperkecil. Untuk menggunakan Zoom Mouse k. Zoom Excavation Zoom Excavation adalah jalan pintas yang berguna untuk memperbesar dengan cepat penggalian di model, tanpa harus menggunakan opsi Zoom Window. l. Pan Opsi Pan memungkinkan Anda untuk memindahkan model ke segala arah dalam tampilan m. Display Options Dialog Opsi Tampilan bekerja sedikit berbeda dari dialog biasa. Ini dikenal sebagai dialog "roll-up", dan dapat dibiarkan di layar saat melakukan tugas lain. n. Element Numbers Elemen Numbers akan menampilkan nomor dari setiap elemen hingga, seperti yang digunakan dalam PHASE2 file data. o. Restraints Opsi Pengekangan akan menampilkan semua pengekangan nodal yang diterapkan pada model. p. Grid Opsi Grid memungkinkan pengguna untuk menampilkan grid titik atau garis di atas model. q. Snap "Menjepret" berarti bahwa jika kursor mouse dipindahkan dekat dengan lokasi yang dapat dijepret. r. Ruler Opsi Penggaris di menu Tampilan mengaktifkan atau menonaktifkan tampilan penggaris. 3. - Pertama-tama kita membuat penampang terowongannya, bentuk penampang terowongan headrace tunnel ini adalah tapal kuda dengan diameter terowongan 8 m. 4 x - Kemudian kita tentukan batas model untuk penampang terowongan tersebut. Untuk model penyangga sementara pada headrace tunnel ini memakai batas model yang tidak dipengaruhi oleh penggalian bukaan/eskavasi sebesar 20 kali diameter terowongan lubang bukaan itu sendiri. Batas model tersebut bisa berbentuk kotak, lingkaran, dsb. - Langkah ketiga adalah melakukan sayatan horisontal melintang pada peta struktur geologi headrace tunnel untuk mendapatkan gambaran litologi yang terdapat di dalam dan di luar penampang terowongan. Sehingga pada tahap ketiga ini kita akan mendapatkan gambaran bagaimana persebaran jurus dan kemiringan litologi jika kita melihat dari arah depan penampang terowongan - Langkah keempat adalah menentukan besar tegangan yang terjadi pada penampang terowongan. Nilai-nilai yang harus ditentukan adalah nilai tegangan vertical. - Langkah kelima adalah discretize and mesh, membagi media kontinu menjadi beberapa elemen hingga. Elemen hingga dapat berbentuk segitiga ataupun segiempat. Sehingga pada tahapan ini seolah-olah kita seperti membuat jaring-jaring elemen, dimana semakin kecil elemen yang kita buat maka hasil permodelan yang akan didapatkan akan semakin baik. Untuk model headrace tunnel ini memakai gradiation factor 0,1, dimana semakin besar gradiation factor semakin kecil pula elemen yang dihasilkan. - Langkah keenam adalah define material properties, menetukan sifatsifat material/litologi berdasarkan tipe material, kriteria keruntuhan, serta sifat- sifat fisik dan mekanik material berdasarkan uji labolatorium. - Langkah ketujuh adalah membuat model headrace tunnel ini menjadi 4 tahapan/stage. - Langkah kedelapan adalah compute and interpret, pada tahap ini model yang telah kita buat tadi akan diproses dan dianalisis oleh program Phase2 yang nantinya akan dihasilkan output berupa gambar dan grafik dimana nantinya kita bisa menganalisis dan menyimpulkan kombinasi penyangga sementara mana yang paling sesuai berdasarkan sifat fisik, mekanika batuan serta perilaku massa batuan sepanjang terowongan.. 4. – Geometri dari terowongan a. Penampang Terowongan merupakan sebuah lingkaran dengan jari-jari R b. Terowongan berada pada bidang horizontal. c. Terowongan berada pada kedalaman H>> R (H>20 R) d. Terowongan sangat Panjang, sehingga dapat digunakan hipotesa – Keadaan Batuan a. Kontinu b. Homogen c. Isotrop 5. Manfaat Mempelajari Software Phase2
Agar kita dapat mengetahui kestabilan lereng. Agar lereng tambang yang kita buat tetap stabil namun tetap memenuhi kriteria ekonomis untuk lereng tambang.