Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENDAHULUAN

RANCANGAN TEROWONGAN TAMBANG BAWAH TANAH

CATUR RAHMAD SYAHBANI


09320200015
SELASA PAGI

PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG BAWAH TANAH


LABORATORIUM TAMBANG BAWAH TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
NAMA : CATUR RAHMAD SYAHBANI
STAMBUK : 09320200015
KELAS : C3

1. Jelaskan dan sebutkan manfaat mempelajari software phase2?


2. Sebutkan serta jelaskan semua tools yang ada pada software phase2?
3. Jelaskan tahapan merencang terowongan pada tambang bawah tanah?
4. Jelaskan cara mengetahui tegangan dan deformasi disekitar terowongan?
5. Silahkan keluar dan tidak usah mengikuti praktikan jika hanya membawa diri tapi
tidak memperdayakan akal
1. Jelaskan dan sebutkan manfaat mempelajari software phase2?
Jawab:
Software Phase2 adalah Software untuk menganalisis tegangan elemen hingga
untuk penggalian bawah tanah atau permukaan batuan maupun tanah. Software
phase2 ini menggunakan sistem analisis 2D elasto-plastik dengan analisis tegangan
elemen hingga untuk penggalian bawah tanah atau permukaan batuan maupun
tanah. Hal ini dapat digunakan untuk berbagai proyek rekayasa dan termasuk
support. Software ini dapat digunakan untuk berbagai proyek rekayasa dan
termasuk support design, stabilitas lereng elemen hingga, rembesan air tanah dan
analisis probabilistik. Program PHASE2 ini dapat menyajikan hasil output berupa
tabel dan grafik berdasarkan hasil analisis input. Manfaat lain mempelajari software
phase2 adalah agar kita dapat mengetahui kestabilan lereng. Agar lereng tambang
yang kita buat tetap stabil namun tetap memenuhi kriteria ekonomis untuk lereng
tambang.

2. Sebutkan serta jelaskan semua tools yang ada pada software phase2?
Jawab:
Tools Software Phase2 :
a. Export DXF
Batas dan baut PHASE2 dapat diekspor ke file DXF (AutoCAD Drawing File),
menggunakan opsi Ekspor DXF di sub-menu Ekspor pada menu File.
b. Exporting Images
Opsi Ekspor File Gambar di sub-menu Ekspor menu File, memungkinkan
pengguna untuk simpan tampilan saat ini langsung ke salah satu dari empat
format file gambar.
c. Undo / Redo
Opsi Undo di menu Edit memungkinkan Anda untuk membatalkan perubahan
pada model Anda.
d. Copy
Opsi Salin di menu Edit pada software ini memungkinkan Anda menyalin
konten tampilan aktif ke Papan klip jendela. Ini kemudian dapat ditempelkan
ke program pengolah kata atau cat, untuk pengeditan lebih lanjut, penulisan
laporan, dll.
e. Limits
Langkah pertama dalam setiap proses desain berbantuan komputer adalah
menetapkan batas gambar dari wilayah sehingga batas-batasnya mencakup
geometri model. Opsi Batas memungkinkan pengguna untuk melakukan ini.
f. Zoom All
Opsi Zoom Semua akan secara otomatis menskalakan model dalam tampilan
aktif, sehingga semua bagian dari model terlihat.
g. Zoom In
Zoom In akan meningkatkan perbesaran model dalam tampilan aktif, sehingga
baru area tampilan adalah 90% dari area tampilan lama.
h. Zoom Out
Zoom Out mengurangi perbesaran model dalam tampilan aktif, sehingga
tampilan baru area adalah ~ 111% dari area tampilan lama.
i. Zoom Mouse
Opsi Zoom Mouse (alias Zoom Mouse, zoom dinamis) adalah kemudahan
lainnya metode untuk memperbesar atau memperkecil. Untuk menggunakan
Zoom Mouse.
j. Zoom Window
Gunakan Jendela Zoom untuk memperbesar dengan cepat ke area tertentu dari
model. Untuk menggunakan Zoom Jendela.
k. Zoom Excavation
Zoom Excavation adalah jalan pintas yang berguna untuk memperbesar
dengan cepat penggalian di model, tanpa harus menggunakan opsi Zoom
Window.
l. Element Numbers
Elemen Numbers akan menampilkan nomor dari setiap elemen hingga, seperti
yang digunakan dalam PHASE2 file data.
m. Pan
Opsi Pan memungkinkan Anda untuk memindahkan model ke segala arah
dalam tampilan.
n. Restraints
Opsi Pengekangan akan menampilkan semua pengekangan nodal yang
diterapkan pada model.
o. Grid
Opsi Grid memungkinkan pengguna untuk menampilkan grid titik atau garis
di atas model.
p. Display Options
Dialog Opsi Tampilan bekerja sedikit berbeda dari dialog biasa. Ini dikenal
sebagai dialog "roll-up", dan dapat dibiarkan di layar saat melakukan tugas
lain.
q. Ruler
Opsi Penggaris di menu Tampilan mengaktifkan atau menonaktifkan tampilan
penggaris.
r. Snap
"Menjepret" berarti bahwa jika kursor mouse dipindahkan dekat dengan lokasi
yang dapat dijepret.

3. Jelaskan tahapan merencang terowongan pada tambang bawah tanah?


Jawab:
1) Pertama-tama kita membuat penampang terowongannya, bentuk penampang
terowongan headrace tunnel ini adalah tapal kuda dengan diameter terowongan
4 x 8 m.
2) Kemudian kita tentukan batas model untuk penampang terowongan tersebut.
Untuk model penyangga sementara pada headrace tunnel ini memakai batas
model yang tidak dipengaruhi oleh penggalian bukaan/eskavasi sebesar 20 kali
diameter terowongan lubang bukaan itu sendiri. Batas model tersebut bisa
berbentuk kotak, lingkaran, dsb.
3) Langkah ketiga adalah melakukan sayatan horisontal melintang pada peta
struktur geologi headrace tunnel untuk mendapatkan gambaran litologi yang
terdapat di dalam dan di luar penampang terowongan. Sehingga pada tahap
ketiga ini kita akan mendapatkan gambaran bagaimana persebaran jurus dan
kemiringan litologi jika kita melihat dari arah depan penampang terowongan
4) Langkah keempat adalah menentukan besar tegangan yang terjadi pada
penampang terowongan. Nilai-nilai yang harus ditentukan adalah nilai tegangan
vertical.
5) Langkah kelima adalah discretize and mesh, membagi media kontinu menjadi
beberapa elemen hingga. Elemen hingga dapat berbentuk segitiga ataupun
segiempat. Sehingga pada tahapan ini seolah-olah kita seperti membuat jaring-
jaring elemen, dimana semakin kecil elemen yang kita buat maka hasil
permodelan yang akan didapatkan akan semakin baik. Untuk model headrace
tunnel ini memakai gradiation factor 0,1, dimana semakin besar gradiation factor
semakin kecil pula elemen yang dihasilkan.
6) Langkah keenam adalah define material properties, menetukan sifatsifat
material/litologi berdasarkan tipe material, kriteria keruntuhan, serta sifat-sifat
fisik dan mekanik material berdasarkan uji labolatorium.
7) Langkah ketujuh adalah membuat model headrace tunnel ini menjadi 4
tahapan/stage.
8) Langkah kedelapan adalah compute and interpret, pada tahap ini model yang
telah kita buat tadi akan diproses dan dianalisis oleh program Phase2 yang
nantinya akan dihasilkan output berupa gambar dan grafik dimana nantinya kita
bisa menganalisis dan menyimpulkan kombinasi penyangga sementara mana
yang paling sesuai berdasarkan sifat fisik, mekanika batuan serta perilaku massa
batuan sepanjang terowongan.

4. Jelaskan cara mengetahui tegangan dan deformasi disekitar terowongan?


Jawab:
Untuk mengetahui distribusi tegangan di sekitar terowongan dapat digunakan
persamaan Kirsch (1898). Kirsch (1898) menurunkan rumus tegangan radial,
tegangan tangensial dan tegangan geser disekitar terowongan. Penggalian
terowongan pada massa tanah/batuan membawa perubahan kondisi tegangan di
area sekitarnya dan ruang akibat penggalian menyebabkan terjadinya displacement.
Akibat lain adalah terjadinya degradasi tegangan tanah/batuan di area penggalian
yang bersifat merugikan bagi stabilitas. Tegangan vertikal pada penampang
tanah/batuan merupakan fungsi kedalaman. Dengan mengetahui tegangan vertikal
pada suatu titik, dapat di hitung tegangan horizontal titik tersebut melalui hubungan
rasio Poisson.
Tegangan-tegangan pada permukaan galian dapat diuraikan sebagai berikut:
⁃ Tegangan radial (σr) yang searah radius
⁃ Tegangan tangensial (σt) yang tegak lurus terhadap radial
⁃ Tegangan geser (τrt), hasil interaksi dari σr dan σt
Kirsch memberikan tabel secara lengkap untuk nilai konsentrasi tegangan pada
berbagai kondisi sebagai berikut:

Analisis deformasi berdasarkan hasil pemantauan massa batuan dengan mengukur


displacement massa batuan di sekitar terowongan. Pengukuran deformasi
(displacement) massa batuan menggunakan total station. Kestabilan terowongan
menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi kelangsungan dan kelancaran
kegiatan sesuai kegunaannya seperti kegiatan transportasi kereta api, saluran air,
dan sebagainya karena akan digunakan untuk jangka waktu yang lama. Kestabilan
terowongan perlu diperhatikan dengan baik sejak tahap konstruksi sampai nanti
saat sudah berfungsi. Hal tersebut dapat dicapai dengan membuat rancangan
terowongan yang aman. Ketidakstabilan terowongan dipengaruhi oleh empat
faktor, yaitu ketidakstabilan karena hadirnya struktur geologi; ketidakstabilan
karena over stress (tegangan yang tinggi di sekitar lokasi terowongan);
ketidakstabilan karena proses pelapukan dan swelling rock; dan ketidakstabilan
karena pengaruh hidrologi dan hidrogeologi. Geometri dan bentuk terowongan,
kondisi massa batuan di sekitar terowongan, kedalaman terowongan, beban
permukaan, metode penggalian dan jenis perkuatan/penyanggaan yang digunakan
juga sangat mempengaruhi kestabilan terowongan. Metode observasi, merupakan
metode yang didasarkan pada hasil pengamatan langsung terhadap perpindahan
yang terjadi pada massa batuan di sekeliling terowongan merupakan salah satu cara
untuk mengetahui kestabilan terowongan Deformasi massa batuan dapat diukur
dengan menggunakan beberapa alat yaitu multiple point borehole extensometer
(MPBX), konvergenmeter, total station, laser distometer, dan lain sebagainya.

“ Silahkan keluar dan tidak usah mengikuti praktikan jika hanya membawa diri tapi
tidak memperdayakan akal”

Anda mungkin juga menyukai