Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRAKTIKUM

SISTEM TAMBANG BAWAH TANAH

KOORDINATOR LABORATORIUM

UMAR TRIADI RIVAI, S.T., M.T.

CATUR RAHMAD SYAHBANI


09320200015
C3

PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG BAWAH TANAH


LABORATORIUM TAMBANG BAWAH TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

SISTEM TAMBANG BAWAH TANAH

Catur Rahmad Syahbani1, Harta Sanjaya, S.T.2, Umar Triadi Rivai, S.T., M.T.3
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
e-mail: caturrahmadsy@gmail.com

SARI

Tambang bawah tanah (Underground Mine) merupakan tambang yang mengacu pada metode
pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral
tersebut. Segala kegiatan atau aktivitas penambangan pada tambang bawah tanah dilakukan di bawah
permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Ilmu
pertambangan merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meliputi pekerjaan penyelidikan,
pencarian, studi kelayakan, persiapan penambangan, penambangan, pengolahan dan penjualan mineral-
mineral atau batuan yang memiliki arti ekonomis atau berharga. Terdapat beberapa jenis tambang
bawah tanah, meliput cut and fill, room and pillar, sub level caving, block caving, dan long wall.
Praktikum kali ini, kita mempelajari tentang metode tambang bawah tanah, infrastruktur yang terdapat
pada tambang bawah tanah, jenis-jenis supporting pada tambang bawah tanah dan mengetahui
kecelakaan kerja yang biasa terjadi pada tambang bawah tanah.

Kata kunci: Metode, Penambangan, Penyangga, Tambang Bawah Tanah, Terowongan.

ABSTRACT

Underground mining is a mine that refers to a method of extracting mineral materials which is carried
out by making a tunnel to the location of the mineral. All mining activities or activities in underground
mines are carried out below the earth's surface, and the workplace is not directly connected to the
outside air. Mining science is a branch of science which includes research work, prospecting, feasibility
studies, mining preparation, mining, processing and sale of minerals or rocks that have economic or
valuable meaning. There are several types of underground mines, including cut and fill, room and pillar,
sub-level caving, block caving, and long wall. In this practicum, we learn about underground mining
methods, the infrastructure found in underground mines, the types of support in underground mines and
find out about work accidents that commonly occur in underground mines.

Keywords: Methods, Mining, Supports, Underground Mines, Tunnels.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi cadangan mineral sangat tinggi. Pada
mineral nikel misalnya, Indonesia menempati posisi ketiga teratas tingkat global. Selain itu, Indonesia
mencatatkan kontribusi sebesar 39% untuk produk emas, berada di posisi kedua setelah China. Hal ini
menjadikan Indonesia selalu masuk dalam peringkat 10 besar dunia. Dengan potensinya yang sangat
besar, sektor pertambangan turut berkontribusi dalam menyumbang pendapatan negara bukan pajak
(PNBP). Dalam penerapannya, perusahaan pertambangan mengacu pada prinsip-prinsip keberlanjutan
dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat serta
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) (Faizal, 2022).
Tambang tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya
tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Pemilihan metode penambangan pada awalnya
didasarkan pada letakendapan relatif terhadap permukaan dangkal/dalam dan setelahnya mengacu pada
keuntungan terbesar yang akan diperoleh serta mempunyai perolehan tambang yang terbaik dengan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

memperhatikan karakteristik unik di daerah yang akan ditambang. Tambang bawah tanah mengacu pada
metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi
mineral yang akan ditambang. Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas,
tembaga, seng, nikel, dan timbal. Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah:
development (pengembangan) dan production (produksi). Tahap development termasuk pembuatan
jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas bawah tanah lain (Supratman, 2018).
Pada praktikum kali ini, kita mempelajari tentang berbagai metode pernambangan pada tambang
bawah tanah, infrastruktur yang terdapat pada tambang bawah tanah, jenis-jenis supporting yang
digunakan pada tambang bawah tanah, serta kita juga mempelajari tentang kecelakaan kerja yang dapat
terjadi ditambang bawah tanah. Menjaga kestabilan terowongan diperlukan penyangga-penyangga
terowongan atau berbagai metode penyanggaan (ground support) telah dikembangkan. Penyanggaan
yang optimal akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga keselamatan semua pekerja. Ventilasi
tambang digunakan untuk mensuplai oksigen juga mesti memastikan agar semua udara kotor hasil
pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan bisa segera dibuang
keluar dengan memaksa agar udara mengalir ke terowongan (Supratman, 2018).

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari metode tambang bawah tanah, infrastruktur
yang terdapat pada tambang bawah tanah, jenis-jenis supporting pada tambang bawah tanah dan
mengetahui kecelakaan kerja yang biasa terjadi pada tambang bawah tanah

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tambang Bawah Tanah (Underground Mine)


Tambang bawah tanah (Underground Mine) merupakan tambang yang mengacu pada metode
pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral
tersebut. Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, nikel dll.
Letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat
untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa, yakni:
1. Ramp jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju
kedalaman yang dimaksud. Rampbiasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat
menuju dan dari bawah tanah.
2. Shaft berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral.
Shaftini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkutorang, alat, atau
bijih.
3. Adit yaitu terowongan mendatar (horizontal) yang umumnya dibuat di sisi bukit atau
pegunungan menuju ke lokasi bijih.
Ada dua tahap utama yang terdapat pada metode tambang bawah tanah,diantaranya:
1. Development (pengembangan) Pada tahap development semua yang digali adalah batuan tak
berharga. Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-
fasilitas bawah tanah lain.
2. Production (produksi) Tahap produksi adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri.
Tempat bijih digali disebut stope (lombong).
B. Metode - Metode Tambang Bawah Tanah
Tambang bawah tanah merupakan metode penambangan yang segala aktivitasnya di lakukan di
bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Tambang
bawah tanah (Underground Mine) merupakan tambang yang mengacu pada metode pengambilan bahan
mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai
macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, nikel dll. Terdapat beberapa jenis
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

tambang bawah tanah, meliputi cut and fill, room and pillar, sub level caving, block caving, dan long
wall.
1. Cut and Fill
Cut and fill merupakan jenis metode penambangan bawah tanah dengan jalan mengambil bagian
demi bagian di mana bagian yang sudah ditambang dikeluarkan bahan galiannya lalu
dimasukkan material pengisi sebelum penambangan berikutnya dilakuan.
2. Room and Pillar
Metode ini adalah cara penambangan yang menetapkan suatu panel atau blok tertentu kemudian
melakukan penggalian masuk melalui dua jalur terowongan. Kedua sistem terowongan tersebut
masing-masing melintang dan memanjang untuk melakukan penambangan dengan pembagian
pilar penopang. Fungsinya tiada lain untuk menopang dinding terowongan agar tidak roboh atau
runtuh. sistem terowongan tersebut masing-masing melintang dan memanjang untuk melakukan
penambangan dengan pembagian pilar penopang.
3. Sub Level Ccaving
Sub level caving merupakan metode penambangan bawah tanah dengan sistem dari atas ke
bawah. Penambangan pada setiap level dilakukan secara lateral atau meliputi seluruh ketebalan
bijih. Endapan bijih antara dua sub level ditambang dengan cara meruntuhkan tiap level.
Penambangan pada setiap level dilakukan secara lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih.
Endapan bijih antara dua sub level ditambang dengan cara meruntuhkan tiap level. Penambangan
pada setiap level dilakukan secara lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih.
4. Block Caving
Metode ini merupakan cara penambangan dengan membuat suatu undercut terhadap suatu blok
endapan bijih. Penyangga menggunakan pilar dibutuhkan sebelum undercut tersebut diruntuhkan
secara perlahan. Cara penambangan metode Block Caving dilakukan dengan membuat suatu
undercut terhadap suatu blok endapan bijih.
5. Long Wall
Metode ini merupakan jenis penambangan bawah tanah yang paling efektif dan aman untuk saat
ini. Penambangan Long Wall menggunakan bantuan alat mekanis drum cutter yang langsung
menuju lapisan bahan galian. Metode Long Wall biasanya dipakai dalam penambangan batu
bara. Tingkat keberhasilan penambangan batu bara dengan metode ini bisa mencapai 80 % dari
total sumber daya yang ada. Long Wall menggunakan bantuan alat mekanis drum cutter yang
langsung menuju lapisan bahan galian. Wall biasanya dipakai dalam penambangan batu bara.
Tingkat keberhasilan penambangan batu bara dengan metode ini bisa mencapai 80 % dari total
sumber daya.
C. Jenis-Jenis Supporting (Penyangga)
1. Kayu (Timber)
Kayu adalah bahan yang paling penting untuk mendukung dalam operasi pertambangan sampai
akhir perang dunia kedua, sejak itu baja telah menjadi bahanutama yang digunakan untuk
mendukung batuan, alasan untuk mempertimbangkan kayu sebagai bahan pendukung adalah
bahwa hal itu masih digunakan di tambang batubara dan logam kecil.
Kayu merupakan bahan ringan, mudah diangkut dan mudah dimanipulasidalam sistem
pendukung. Kayu oak memiliki kerapatan 0,73 g/cm dan kekuatan lentur 1200 kg/cm. Ini adalah
11 kali lebih ringan namun 2 kali lebih lemah dari baja. Hal ini membuat kayu menjadi bahan
ekonomis bila digunakan dalam mendukungdalam waktu singkat.
Keuntungan menggunakan penyangga kayu adalah sebagai berikut:
a. Kayu ringan, mudah dibawa, dipotong, dimanipulasi dan dimasukkan ke dalam bentuk
penyangga;
b. Rusak pada struktur yang berserat, memberi tanda-tanda visual sebelum hancur sepenuhnya;
c. Potongan kayu yang patah dapat digunakan kembali untuk wedges, tambalan dan sebagainya.
Kerugiannya adalah sebagai berikut:
a. Keunggulan mekanik tergantung pada struktur berserat dan cacat alam yang terjadi di dalam
kayu;
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

b. Kelembaban memiliki efek yang sangat jelas pada kekuatan;


c. Banyak jamur hidup dalam kondisi lembab yang mempengaruhi kayu sehingga kekuatannya
jauh berkurang.
2. Besi Baja
Penyangga ini umumnya dibentuk seperti busur (steel arch set), penyangga besi baja itu cukup
kuat dan pada umumnya digunakan pada daerah portal atau lubang utama masuk kedalam
tambang, karena portal yang ada dibagian tebing bukit, terdapat batuan-batuan yang sudah
mengalamai pelapukan dan mudah lepas.
Keuntungan penyangga besi atau baja :
a. Homogen dan memiliki sifat elastisitas yang tinggi;
b. Tidak dipengaruhi oleh kelembaban;
c. Lebih tahan lama.
Kerugian penyangga besi atau baja:
a. Harganya yang mahal dan sulit pemasangannya, karena lebih berat
3. Beton
Penyanggan ini, dibuat dari bahan-bahan semen, semen, pasir, aggregat dan air yang kadang-
kadang ditambah CaCl2 (calcium clorida) yang berfungsi mempercepat waktu pengerasan
(curing time). Dinding atau atap terowongan yang akan disangga dengan semen cor/ beton,
biasanya terlebih dahulu dipasang besi-besi rebar (mat-rebar), untuk memperkuat struktur semen
cor/betonnya
Keuntungan penyangga semen atau beton Antara lain:
a. Mempunyai kuat tekan yang tinggi;
b. Tahan terhadap pengaruh cuaca;
c. Bahan-bahan mudah didapat.
Kerugian penyangga semen atau beton:
a. Mempunyai kuat tarik rendah;
b. Dapat hancur tiba- tiba tanpa ada tanda atau gejala.
4. Shotcrete
Beton tembak atau sering disebut dengan ”shotcrete”, sering dipakai di pekerjaan konstruksi dan
pertambangan, untuk di tambang, shortcrete dilakukan di terowongan dan muka kerja “face”
untuk menahan sementara batuan dibagian atap dan dinding terowongan setelah selesai
peledakan (in-cycle shotcrete), sebelum dilakukan pekerjaan penyangga permanen.
5. Rock Bolt
Baut batuan ini sering disebut dengan “friction anchor rock bolt” dikembangkan oleh Atlas
Copco, dimana “tube” atau selubung rock bolt mengalami pembesaran (expansion), yang
mengakibatkan tube akan melakukan saling ikat (interlock) dengan batuan,agar tidak terjadi
“sliding” atau pergeseran. Keunggulan alat ini cepat dan sederhana pemasangannya.dan
memberikan penyanggaan langsung setelah pemasangannya dan dapat dipasang pada kondisi
batuan yang berbeda. Kelemahan alat ini dapat terjadi korosi (karat) jika sudah lama
pemasangannya. Diperlukan pompa untuk pemasangannya dan diperlukan “sleeve” atau lengan
dibagian collar untuk mencegah “spalling” pada kondisi batuan terentu. Baut batuan ini
digunakan pada sistim penyanggaan jangka menengah (medium term support) dan digunakan
juga pada pekerjaan terowongan sipil.
6. Wire Mesh
Wire mesh atau jaring kawat yang terbuat dari besi kawat, bisa di las (weld mesh) atau dirangkai
(chain link) adalah bagian dari “passive support” dimana jaring ini dipasang dan diikat
dengan“split set” atau rock bolt ke dinding batuan. Jarak pemasangan split set ini bervariasi
tergantung dari struktur batuan disekitarnya. Jarak/spasi umumnya antara 1 meter sampai 1.5
meter.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

D. Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja Pada Tambang Bawah Tanah


Berikut ini jenis jenis kecelakaan kerja pada tambang bawah tanah antara lain:
a. Kebakaran dan ledakan menjadi beberapa bahaya yang paling merusak dan berbahaya dalam
industri pertambangan. Bahaya ini dapat terjadi kapan saja, baik itu di fasilitas yang aktif atau
terbengkalai. Bahaya ini dapat bersumber dari pemanasan batubara secara spontan pada limbah
atau batubara yang pecah di pinggir jalan pada lapisan yang berisiko tinggi, mesin dan peralatan
listrik dan mekanik, bahan peledak dan detonator, dan pekerjaan panas seperti pembakaran,
pengelasan, dan penggilingan. Bahaya ini dapat terjadi kapan saja, baik itu di fasilitas yang aktif
atau terbengkalai. Bahaya ini dapat bersumber dari pemanasan batubara secara spontan pada
limbah atau batubara yang pecah di pinggir jalan pada lapisan yang berisiko tinggi, mesin dan
peralatan listrik dan mekanik, bahan peledak dan detonator, dan pekerjaan panas seperti
pembakaran, pengelasan, dan penggilingan.
b. Runtuhan, badan bijih yang tidak stabil dapat mengakibatkan runtuhnya badan bijih pada area
pertambangan. Hal ini dapat disebabkan oleh seismisitas/kegempaan yang diinduksi contoh
peledakan sehingga menyebabkan terjadinya ketidakstabilan lereng. Hal ini terjadi pada 33
penambang yang terjebak di bawah tanah dari Agustus hingga Oktober 2010 di tambang Chili
dekat kota Copiapo yang membanjiri tambang dan merusak struktur di permukaan. badan bijih
yang tidak stabil dapat mengakibatkan runtuhnya badan bijih pada area pertambangan. Hal ini
dapat disebabkan oleh seismisitas/kegempaan yang diinduksi contoh peledakan sehingga
menyebabkan terjadinya ketidakstabilan lereng.
c. Banjir, penyebab terjadinya banjir pada tambang dalam hal ini tambang bawah tanah adalah
ledakan yang disengaja, sehingga dapat menyebabkan masuknya air, dan juga infrastruktur
pertambangan yang tidak layak sehingga mengakibatkan kebocoran.kecelakaan penambangan
Gleision Colliery yang terjadi pada tanggal 15 September 2011, merupakan contoh kecelakaan
akibat banjir, yaitu ketika tujuh penambang meledakkan sebuah bahan peledak, tambang mulai
terisi air yang menyebabkan empat pekerja meninggal di bawah tanah. Beberapa alasan
terjadinya banjir adalah ledakan yang disengaja, sehingga dapat menyebabkan masuknya air, dan
juga infrastruktur pertambangan yang tidak layak sehingga mengakibatkan kebocoran.
d. Kontaminan atmosfer yang beracun, keterbatasan ruang di bawah tanah menyebabkan
kontaminan dari atmosfer yang beracun dapat saja terjadi, seperti debu, aerosol, asap diesel dan
partikel dan asap dari peledakan, serta gas yang dilepaskan dari lapisan batuan itu sendiri.
Kontaminan ini diduga tersebar ke atmosfer melalui perantara angin dengan tingkat penghapusan
logam dari tanah tergantung pada faktor-faktor seperti mineralogi buangan pertambangan,
konsentrasi logam total, spesiasi dan ada atau tidak adanya ion bersaing
e. Bahaya Terkait Peledakan, Getaran tanah (ground getaran) adalah gelombang yang bergerak di
dalam tanah yang disebabkan oleh adanya sumber energi. Sumber energi dapat berasal dari alam,
seperti gempa bumi atau aktivitas manusia, salah satunya adalah aktivitas peledakan. Getaran
tanah ini pada tingkat tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada struktur di sekitar lokasi
peledakan.dari kegiatan peledakan dapat menimbulkan beberapa potensi bahaya seperti batu
terbang, debu dan gas beracun (NO2, NO, CO) yang berbahaya bagi sistem pernapasan, dan juga
ledakan dini dari bahan peledak itu sendiri.

METODOLOGI

Pelaksanaan praktikum mata acara 2 dilakukan kegiatan pengenalan metode tambang bawah
tanah, mempelajari infrastruktur yang terdapat pada tambang bawah tanah, mempelajari jenis-jenis
supporting pada tambang bawah tanah dan mempelajari kecelakaan kerja yang biasa terjadi pada
tambang bawah tanah.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Metode Tambang Bawah Tanah


1. Metode Cut and Fill
Metode Cut and Fill adalah suatu metode penambangan dengan jalan mengambil bagian demi
bagian (slice by slice) dimana bagian yang sudah ditambang dikeluarkan orenya lalu dimasukan material
pengisi sebelum penambangan berikutnya dilakukan.

Gambar 4.1 Metode Cut and Fill


2. Metode Sub Level Caving
Metode Sub Level Caving adalah metode penambangan bawah tanah dengan sistem dari atas ke
bawah. Penambangan pada setiap level dilakukan secara lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih.
Endapan bijih antara dua sub level ditambang dengan cara meruntuhkan tiap level.

Gambar 4.5 Sub level caving


3. Metode Room and Pillar
Metode Room and Pillar adalah metode yang menetapkan suatu panel atau blok tertentu
kemudian melakukan penggalian masuk melalui dua jalur terowongan.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

Gambar 4.2 Metode Room and Pillar


4. Metode Sublevel Open Stoping
Metode Sublevel Open Stoping adalah cara penambangan bijih terletak diantara 2 level dimana
penambangan ini dilakukan membuat sub level yang berurutan.

Gambar 4.4 Metode Sublevel Open Stoping


5. Metode Block Caving
Metode Block Caving adalah cara penambangan dengan membuat suatu undercut terhadap suatu
blok endapan bijih. Penyangga menggunakan pilar dibutuhkan sebelum undercut tersebut diruntuhkan
secara perlahan.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

Gambar 4.3 Metode Block Caving

B. Penggambaran Metode Block Caving

Gambar 4.4 Metode Block Caving

1. Weak Rock Mass merupakan batuan yang memiliki titik lemah.


2. Undercutting Level merupakan area paling atas di mana tubuh bijih nantinya diledakkan.
3. Undercutting/Blasting adalah area dimana bijih dari area undercut kemudian diambil dan
ditambang dengan cara diledakkan.
4. Finger Raise adalah sekumpulan bukaan ke arah atas pada tambang bawah tanah untuk
keperluan penurunan bijih hasil penambangan dengan metode ambrukan blok yang berasal dari
satu paras.
5. Chute adalah lubang kecil yang menghubungkan level yang tinggi hingga level yang paling
rendah. Fungsi dari chute adalah sebagai corong yang digunakan untuk memindahkan ore.
6. Drawbell adalah area berbentuk corong antar level dimana bijih pada area tersebut berpindah
ke level extraction.
7. Loading Point adalah bagian ujung dari drawbell dimana bijih dapat diambil dan ditambang.
8. Transportation Drift adalah area transportation untuk menyalurkan bijih ke tempat
pengolahan bijih.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

C. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Gambar 4.5 Alat APAR


APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguishe adalah alat yang digunakan untuk
memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada
umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi.
Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang
harus dilengkapi oleh setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat
mengancam keselamatan pekerja dan aset perusahaannya.
Berdasarkan Bahan pemadam api yang digunakan, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat
digolongkan menjadi beberapa Jenis. Diantaranya terdapat 4 jenis APAR yang paling umum
digunakan, yaitu :
1. Alat Pemadam Api (APAR) Air / Water
2. Alat Pemadam Api (APAR) Busa / Foam (AFFF)
3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder
4. Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida / Carbon Dioxide (CO2)

KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini yaitu


1. Metode yang digunakan pada tambang bawah tanah yaitu cut and fill, room and pillar, block
caving; sublevel caving dan sublevel stoping.
2. Infrastruktur yang terdapat pada tambang bawah tanah yaitu mess karyawan, workshop,
warehouse, mining office, stockpile, crusher, desain conveyor, houling road dan desain sistem
listrik.
3. Jenis-jenis supporting (penyangga) tambang bawah tanah yaitu kayu (timber), besi baja, beton,
shotcrate, rock bolt, wire mesh.
4. Jenis-jenis kecelakaan kerja yang biasanya terjadi pada tambang bawah tanah yaitu kebakaran,
runtuhan, banjir, kontaminasi atmosfer yang beracun, dan bahaya terkait peledakan.

SARAN

Memastikan persiapan proyektor sebelum praktikum berlangsung agar berfungsi dengan baik
dan dapat digunakan.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 2, 2023

UCAPAN TERIMAKASIH

Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Laboratorium, Koordinator dan semua Asisten
Laboratorium Tambang Bawah Tanah yang senantiasa telah membagikan ilmu dan waktunya untuk
memberikan ilmu pada Laboratorium Tambang Bawah Tanah tentang Perencanaan Tambang Bawah
Tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Faizal, F. K., Fajrin, M., & Sibali, I. (2022). Pesona Nikel Indonesia Kurang Memikat Tesla. Jurnal
Litigasi Amsir, 84-89.
Munandar, A. (2021). Tinjauan Yuridis Terhadap Pertambangan Emas Ilegal Di Kabupaten Nagan Raya
(Implementasi Qanun Kabupaten Nagan Raya Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Izin Usaha
Pertambangan Umum Daerah Pasal 30 dan 31) (Doctoral dissertation, UIN AR-RANIRY).
Prayogo, R. (2020). Rancangan Penambangan Di Pit Ferrari Pinang Balaba 12 Pt. Vale Indonesia, Tbk
Desa Sorowako Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal
Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (Semitan), 2(1), 665-670.
Supratman O, 2018. Modul Penambangan Bawah Tanah. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi. No Kode: DAR2/Profesional/001/2018. Bandung
Tim Asisten Perencanaan Tambang 2023. Penuntun praktikum pengolahan bahan galian. Jurusan
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia.Makassar.

Anda mungkin juga menyukai