BAB I
PENDAHULUAN
Bahan galian pasir besi merupakan sumber daya alam yang banyak dijumpai
di Indonesia, berdasarkan pusat sumber daya geologi (2016) khususnya untuk
sumber daya pasir besi di Indonesia pada tahun 2011 sumber daya berjumlah 1,58
miliar ton dan pada tahun 2015 sumber daya meningkat menjadi 4,46 miliar ton
karena adanya penemuan sumber daya baru. Pasir besi tersebar di berbagai pantai
seperti pantai barat Sumatera, Jawa, Kalimantan Sulawesi, Nusa tenggara dan
kepulauan Maluku. Pasir besi juga banyak ditemukan di daerah sungai, dalam pasir
besi terdapat kandungan mineral magnetik seperti magnetit dan hematit. Mineral-
mineral magnetik tersebut banyak digunakan dalam industri pertambangan.
Di Indonesia keterdapatan pasir besi sangat banyak dijumpai, tetapi untuk
pengolahan masih minim. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan pasir besi dalam
keadaan mentah tanpa mengolahnya. Padahal apabila masyarakat dapat memisahkan
konsentrat dan tailing maka nilai ekonomisnya akan bertambah. Alat pemisahan
mineral secara gravitasi ada beberapa jenis yaitu jig, magnetic separator,
hydrocyclone dan shaking table. Dari semua contoh alat tersebut memiliki prinsip
kerja yang berbeda. Alat jig bekerja dengan tekanan dan hisap (Anaperta, 2012).
Prinsip kerja alat magnetic separator adalah memisahkan antara material padat
dengan pengotornya berdasarkan sifat kemagnetan suatu bahan (Ginting dan
Sufiandi, 2011). Prinsip kerja hydrocyclone adalah memanfaatkan efek gaya
centrifugal dan density fluida tiap partikel di dalam air (Rahmawati dan Santosa,
2014). Prinsip kerja shaking table berdasarkan perbedaan berat dan ukuran partikel
terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis (Sajima dkk, 2012).
Tujuan dari Praktikum mata acara Shaking Table dan Panning ini adalah
untuk mempelajari pengaruh variabel-variabel alat terhadap hasil pemisahan serta
menentukan recovery dan kadar dari hasil pemisahan. Prinsip kerja dari alat Shaking
Table adalah bekerja berdasarkan perbedaan berat dan ukuran partikel terhadap gaya
gesek akibat aliran air tipis dengan tujuan untuk meningkatkan kadar mineral
berharga sehingga diperoleh konsentrat yang lebih berharga (Tim Asisten, 2022).
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengenal, mengetahui dan
menguasai ilmu tentang pengolahan bahan galian yang menjadi salah satu aplikasi
dasar dalam dunia pertambangan.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Shaking table, yaitu:
a. Mempelajari pengaruh variabel-variabel alat terhadap hasil pemisahan;
b. Menentukan recovery dan kadar dari hasil pemisahan.
1.3.1 Alat
1. Shaking Table;
2. Neraca Analitik;
3. Cawan;
4. Timbangan;
5. Alat Pelindung Diri;
6. Alat Tulis Menulis.
1.3.2 Bahan
1. Pasir besi;
2. Tabel data pengamatan.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
120
80 71
60
40
40
20
0
1 2 3
141 00 g
¿ x 100 %
276 00 g
¿ 51,08 %
40
30
20
10
0
1 2 3
60
50 45
40
30
20
10
0
1 2 3
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum mata acara shaking table dan mengetahui cara
penggunaannya langsung, dapat diketahui bahwa variabel alat terhadap hasil
pemisahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu umpan yang dimasukkan harus
ditentukan sesuai dengan berat jenis tertentu untuk melakukan pengolahan dari berat
jenis tersebut sehingga kita dapat menyikapi bagaimana kemiringan deck, arus aliran
air pada alat shaking table, kecepatan dan panjang gerakan alat tersebut. Hal-hal
tersebut yang dapat mempengaruhi hasil dari pengolahan menggunakan alat shaking
table.
Penentuan Recovery dan kadar hasil pemisahan terlebih dahulu harus
mengetahui berat dan bobot dari hasil pengolahan, hasil dari pengolahan tersebut di
timbang dan dimasukkan dalam rumus berat awal-berat akhir lalu di bagi berat awal
kembali untuk penentuan recoverynya.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arboleda. 1981. 2016. Pemulihan Casiterite Halus dari Tempat Pembuangan Tailing
di Tambang Timah Jarin Thailand. Jurnal Teknik Vol. 20, No. 16.
Anaperta Yoszi Mingsi 2012.Optimalisasi Proses Pencucian Kapal Isap Produksi
(KIP) Meningkatkan Pencapaian Produksi Dilaut Permis. Jurnal Teknologi
Informasi dan Pendidikan Vol. 5, No. 1.
Ginting Immanuel dan Sufiandi Deddy 2011.Percobaan Peningkatan Kadar Mangan
Menggunakan Magnetic Separator. Jurnal Majalah Metalurgi Vol. 26, No. 1.
Lutui Riko, Ernita Tri, Nofriadiman, Fitri Meldia, Buku Panduan Penulisan dan
Ujian Skripsi STTIND Padang, Sekolah Tinggi Teknolgi Industri Padang,
Padang, 2012.
M Das Braja, Endah Noor, B. Mochtar Indrasurya 1995. Mekanika Tanah. (Prinsip-
prinsip Rekayasa Geoteknik) Jilid 1. Surabaya. Penerbit Erlangga. Bab 1
Ukuran Efektif, Koefisen Keseragaman, dan Koefisien Gradasi 17 – 23.
Rahmawati Debby dan Santosa Budi 2014. Pengaruh Head dan Luas Underflow
Terhadap Efesiensi Pemisahan Hydrocyclone. Jurnal Desain Konstruksi Vol.
13, No. 2.
Sundari Rita, Subandrio, Gaos Hadi, Yanker Adi 2010. Aplikasi Metode Buih untuk
Pencucian Batubara Peringkat Rendah. Jurnal Teknik Kimia.
Sajima, Sunardjo, Mulyono 2012. Pembuatan Konsentrat Zirkon dari Pasir Zirkon
Kalimantan Barat. Prosidding Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir.