Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH RESIDUE CATALYTIC CRACKING (RCC) DAN

ZEOLIT TERHADAP KUALITAS CRUDE OIL HASIL


DEKOMPOSISI LIMBAH PLASTIK

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

oleh
SAHRUL KURNIAWAN
NIM.19030013

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN
INDRAMAYU
2022
PENGARUH RESIDUE CATALYTIC CRACKING (RCC) DAN
ZEOLIT TERHADAP KUALITAS CRUDE OIL HASIL
DEKOMPOSISI LIMBAH PLASTIK

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

oleh
SAHRUL KURNIAWAN
19030013

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN
INDRAMAYU
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH RESIDUE CATALYTIC CRACKING (RCC) DAN

ZEOLIT TERHADAP KUALITAS CRUDE OIL HASIL

DEKOMPOSISI LIMBAH PLASTIK

oleh

Sahrul Kurniawan
NIM. 19030013

Disusun untuk memenuhi persyaratan melaksanakan Kerja Praktek


Pendidikan Diploma III (D-III)
pada Program Studi Teknik Kimia,
Institut Teknologi Petroleum Balongan Indramayu

Indramayu, Oktober 2022

Dosen Pembimbing

Elli Prastyo, M.Eng


NIDN.0419039004

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
proposal ini yang berjudul “Pengaruh Residue catalytic cracking (RCC) dan zeolite
terhadap kualitas crude oil hasil dekomposisi limbah plastik” Tujuan diajukannya
proposal ini adalah untuk memenuhi syarat guna melakukan Kerja Praktek sebagai
syarat matakuliah yang diampu pada semester V.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian proposal ini di antaranya:
1. Bapak Drs. H. Nahdudin Islami, M.Si selaku Ketua Yayasan Bina Islami,
2. Ibu Ir. Hj. Hanifah Handayani, M.T Si selaku Direktur Institut Teknologi
Petroleum Balongan,
3. Ibu Hj. Indah Dhamayanthie, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia,
4. Ibu Yully Mulyani, S.T selaku Sekretaris Program studi Teknik Kimia,
5. Bapak Elli Prastyo, M.Eng selaku Dosen Pembimbing,
6. Lidia pratiwi putri Teknik kimia 20 selaku penyemangat.
7. Orang tua dan keluarga besar Teknik Kimia 19.

Penyusun menyadari bahwa, proposal ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, Penyusun mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun, guna
proposal ini lebih baik lagi.
Indramayu, Oktober 2022
Penyusun

Sahrul Kurniawan

iii
NIM.19030013

iv
DAFTAR ISI
Halaman

JUDUL………………………………………………………………………… i

LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….. vi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................viii

I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….. 1


1.2 Tujuan ……………………………………………………………….. 3
1.2.1 Tujuan Umum …………………………………………………. 3
1.2.2 Tujuan Khusus ………………………………………………….3
1.3 Manfaat …………………………………………………………….....3
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa ………………………………………3
1.3.2 Manfaat Bagi Institut Teknologi Petroleum Balongan ……….. 3
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Kerja Praktek …………………………. 4
II TINJAUAN TEORI ………………………………………………………5

2.1 Pengertian Zeolit………..………….………………………………… 5


2.2 Unit Residue catalytic cracking………………………………..……. 8

iv
2.3 Riser Reactor… ……………………………………………………... 9
2.4 Heat Exchanger …………………………………………………….. 10
2.5 Tanki…….. ………………………………………………………… 11
III METODELOGI PELAKSANAAN………………………………….... 13

3.1 Pendahuluan .......................................................................................13


3.1 Pengambilan Data...............................................................................13
3.2 PengolahanData..................................................................................14
IV RENCANA PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK............................14

4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ……………………………………14


4.1Rencana Kerja Peraktek yang Diusulkan.............................................15
V KESIMPULAN SEMENTARA……………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Riser reactor…..….……………………………...………………… 9

Gambar 2. Heat Exchanger ….………………………………………………... 10

Gambar 3. Tanki ……..…..…………………………………………………… 11

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Rencana Pelaksanaan Kerja Praktek..................................................14

Tabel 2. Laju Alir Unit Purifikasi…………………………………………….17

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu Rencana Studi Semester 1-4

Lampiran 2. Transkip Nilai Semester 1-4

Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup

viii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zeolit adalah kelompok mineral yang dalam pengertian/penamaan

bahan galian merupakan salah satu jenis bahan galian non logam atau bahan

galian mineral industri dari 48 jenis yang yang terdata dan pernah dijumpai oleh

kegiatan penyelidikan yang pernah dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Geologi

(PSDG), Badan Geologi, Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral.

Prosses purifikasi merupakan suatu unit proses yang peran nya sangat penting

proses purifikasi ini berfungsi untuk memisahkan suatu material atau bahan

mentah dari zat pengotor atau zat yang berbahaya suatu proses purifikasi ini

biasanya terdapat hamper di semua industry khusunya industry miinyak dan gas

di Indonesia karena Indonesia sendiri menjadi salah satu negara penghasil

minyak dan gas terbaik di dunia dan Badan usaha milik negara yaitu Pertamina

menjadi salah satu perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas terus

mengembangkan semua teknologi untuk menghasilkan suatu produk dari bahan

baku minyak dan gas bumi menjadi suatu produk yang tidak kalah unggul dari

perusahaan asing,Pertamina sendiri terus mengembangkan semua kemajuan

salah satunya dengan menerapkan system unit purifikasi pada pengolahan

bahan mentah agar terpisah dari zat pengotor atau zat yang berbahaya dalam

suatu bahan baku dengan tujuan menghasilkan produk yang lebih baik.

1
Indonesia berada dalam wilayah rangkaian gunung api mulai dari

Sumatera, Jawa, Nusatenggara, sampai Sulawesi. Beragam jenis batuan gunung

api yang dihasilkan, diantaranya berupa batuan piroklastika tuf berbutir halus

yang bersifat asam dan bersusunan dasit-riolit atau bermassa kaca gunung api.

Tuf halus ini tersebar luas mengikuti jalur gunung api tersebut yang sebagian

atau seluruhnya telah mengalami proses ubahan atau diagenesis menjadi zeolit.

Karenanya, secara geologi Indonesia berpotensi besar menghasilkan zeolit

seperti yang terdapat di Sumatera (Lampung, Sumatera Utara), Jawa (Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur), Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai penyusun sehubungan dengan

pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1.2.1 Tujuan Umum

1. Mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan pekerjaan diperusahaan tempat

kerja praktek berlangsung;

2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menjalani

perkuliahan;

3. Untuk meningkatkan keahlian, dan daya kreatifitas mahasiswa;

4. Melatih kemampuan dan kepekaan mahasiswa untuk mencari solusi masalah

yang dihadapi didalam dunia industri atau dunia kerja;

2
5. Memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi teknik kimia Institut

Teknologi Petroleum Balongan

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui dan memahami proses Pengaruh zeolite terhadap kualitas crude

oil

2. Mengetahui dan memahami faktor yang berpengaruh terhadap kualitas

zeolite pada unit RCC

I.1 Manfaat

Adapun manfaat Sehubungan dengan pelaksanaan kerja praktek yaitu :

1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Mendapat Pengetahuan yang lebih mengenai proses yang terjadi pada Unit

RCC

2. Mengetahui dan memahami trouble shooting pada unit RCC berdasarkan

kualitas zeolite yang digunakan

1.3.2 Manfaat Bagi Institut Teknologi Petroleum Balongan

1. Terbinanya suatu jaringan kerja sama dengan perusahaan tempat kerja

praktek dalam upaya peningkatan keterkaitan dan kesepadanan antara

substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya

manusia yang dibutuhkan dalam dunia industri;

3
2. Tersusunnya kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan yang nyata di

lapangan;

3. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan tenaga

terampil dari lapangan dalam kegiatan kerja praktek.

1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Kerja Praktek

1. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa yang sedang melakukan

Kerja Praktek dalam membantu menyelesaikan tugas-tugas untuk kebutuhan

di unit-unit kerja yang relevan.

2. Dapat diperoleh informasi mengenai Kerja Praktek dan dapat dipergunakan

untuk pengambilan langkah selanjutnya.

3. Perusahaan mendapatkan alternatif calon karyawan pada spesialisasi yang

ada pada perusahaan tersebut.

4. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara

perusahaan tempat dilaksanakannya Kerja Praktek dengan jurusan Teknik

Kimia Institut Teknologi Petroleum Balongan

4
II. TINJAUAN TEORI

Zeolit terdapat secara alami didaerah batuan sedimen di sekitar daerah

gunung api atau mengendap sebagai batuan sedimen, pada bagian tanah jenis

basalt didaerah sumber air panas (hot spring). Komposisi kimia zeolit alam ini

banyak tergantung pada kondisi hidrotermal lingkungan lokal, seperti suhu,

tekanan uap air setempat dan komposisi air tanah lokasi kejadiannya. Hal ini

menyebabkan zeolit alam dari suatu lokasi, meskipun mempunyai warna dan

tekstur yang sama tetapi mungkin berbeda berbeda dalam komposisi kimia dari

yang diperoleh dari tempat lain karena adanya campuran mineral lainnya

berupa partikel halus sebagai impuritis. Zeolit di Indonesia ditemukan pada

tahun 1980 oleh PPTM bandung yang terdapat pada 46 lokasi dengan jumlah

endapan ribuan ton. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas dari zeolit alam diantaranya dengan melakukan aktivasi. Proses

aktivasi ini diperlukan untuk meningkatkan sifat khusus zeolit dan

menghilangkan unsur pengotor (Rosita & Erawati, 2004). Proses aktivasi juga

dapat mengubah jenis kation dan karakteristik zeolit agar sesuai dengan bahan

yang akan dijerap. Menurut penelitian yang dilakukan Emelda & Martiana

(2013), zeolit alam teraktivasi dengan kondisi terbaik dicapai pada penambahan

zeolit alam dapat mengadsorpsi ion logam Cr sebesar 99,27%. Pada penelitian

Munandar (2014),

5
dapat dilihat bahwa zeolit alam teraktivasi dapat mengadsorpsi logam

Fe dengan kapasitas kesetimbangan 0,74 mg/g. Isoterm adsorpsi adalah

adsorpsi dengan keadaan suhu yang konstan. Terdapat beberapa jenis

persamaan isoterm adsorpsi yang sering digunakan secara luas yaitu isoterm

Langmuir dan Freundlich. Adsorpsi pada isoterm Langmuir hanya terjadi pada

lapisan tunggal (monolayer), panas adsorpsi tidak tergantung pada penutupan

permukaan, semua bagian dan permukaan bersifat homogen (Do, 1998).

Adsorpsi isoterm Freundlich terbentuk pada beberapa lapisan (multilayer) dari

molekul - molekul adsorbat pada permukaan adsorben, bagian gugus aktif pada

permukaan adsorben bersifat heterogen (Atkins, 1990).

Limbah industri biasanya mengandung logam berat yang berbahaya

karena dapat mengubah keadaan air. Logam berat memiliki sifat terakumulatif

sehingga akan selalu bertambah dan dapat mengurangi jumlah air bersih.

Keberadaan logam berat dapat merusak ekosistem pada lingkungan dan

menimbulkan penyakit yang resikonya sangat berbahaya (Islam et al., 2007).

Keberadaan ion logam kromium (Cr) menimbulkan banyak masalah kesehatan

jika sampai masuk ke dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan kanker karena

memiliki sifat karsinogenik. Keberadaan logam ion logam Fe juga

menimbulkan gangguan kesehatan dimana dapat mengganggu sistem

metabolisme bila sampai masuk ke dalam tubuh (Rukaesih, 2004).

6
Permasalahan logam berat dapat ditangani dengan metode adsorpsi

yang merupakan salah satu cara mengurangi keberadaan logam berat secara

fisika maupun kimia. Metode adsorpsi dapat menyerap logam berat pada

limbah cair ataupun perairan dan memiliki sifat selektivitas yang tinggi

(Munandar, 2014). Adsorben yang banyak digunakan adalah zeolit. Zeolit

merupakan mineral kristal alumina silika tetrahidrat berpori yang mempunyai

struktur kerangka tiga dimensi, terbentuk oleh tetrahedral [SiO4] 4- dan [AlO4]

5- yang saling terhubungkan oleh atom-atom oksigen sedemikian rupa,

sehingga membentuk kerangka tiga dimensi terbuka (Chetam, 1992). Zeolit

alam memiliki beberapa kelemahan diantaranya mengandung banyak pengotor

seperti Na, K, Ca, Mg dan Fe serta kristalinitasnya kurang baik (Lestari, 2010).

Abu terbang merupakan limbah yang dihasilkan sekitar 80% dari

pembakaran batubara (Jumaeri, et al., 2009). Menurut data Kementerian

Lingkungan Hidup tahun 2008 limbah abu terbang yang dihasilkan dari

pembakaran batubara dapat mencapai 80 ton/hari di sisi lain abu terbang juga

mengandung beberapa komponen-komponen kimia yaitu silika sekitar 30-36%

dan Al2O3 sebesar 14,52-23,78%, serta beberapa komponen kimia yang lain

(PJB Paiton, 2002). Kandungan silika dan alumina yang tinggi menjadikan abu

terbang berpotensi sebagai bahan ba ku dalam pembuatan zeolit sintetis.

pembentukan petroleum didominasi oleh aktivitas biologis dan penyusunan

kembali senyawa kimia yang mengkonevrsi bahan organik menjadi kerogen

yaitu produk tidak larut hasil gubahan tanaman maupun hewan menggunakan

7
bakteri. Pada tahap ini dihasilkan biogenic methane yaitu produk hasil proses

dekomposisi bahan organik menggunakan mikroorganisme anaerob.

Aktivasi zeolit alam bertujuan untuk menjerat zat-zat pengotor kasar

pada zeolit alam. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat

perbedaan antara zeolit alam dengan zeolit teraktivasi. Dilihat secara visual

warna kedua adsorben berbeda, zeolit teraktivasi berwarna agak kecoklatan

karena telah melewati proses kalsinasi. Fungsi aktivasi zeolit alam dengan

HNO3 adalah untuk menghilangkan zat-zat pengotor yang terdapat dalam

kerangka zeolit alam. Keberadaan zat pengotor mengakibatkan kurang

optimalnya adsorben dalam mengadsorpsi ion logam. Selain dapat

menghilangkan pengotor dalam kerangka zeolit, aktivasi juga berfungsi untuk

meningkatkan kristalinitas zeolit alam sehingga lebih baik saat digunakan pada

proses adsorpsi.

b. Residu catalytic Cracking (RCC)

Unit ini berfungsi sebagai kilang minyak tingkat lanjut (Secondary

Processing) untuk mendapatkan nilai tambah dari pengolahan residu dengan

cara perengkahan memakai katalis. Unit ini berkaitan erat dengan Unsaturated

Gas Plant Unit yang akan mengelola produk puncak Main Column RCC Unit

menjadi Stabilized Gasoline, LPG dan Non-Condensable Lean Gas. RCC

dirancang untuk mengolah Treated Atmospheric Residue yang berasal dari unit

AHU dengan desain 29500 BPSD (35,5 % vol) dan Untreated Atmospheric

8
residu yang berasal dari unit CDU dengan desain 53.000 BPSD (64,5 %

volume). Kapasitas terpasang adalah 83.000 BPSD.

1. Proses Reaksi dan Regenerasi

Proses reaksi cracking terjadi di bagian riser reactor. Sebelum masuk

riser reactor, feed dipanaskan terlebih dahulu di exchanger agar umpan tersebut

lebih mudah teratomisasi sehingga kontak antara molekul umpan dan katalis

semakin baik karena berlangsung pada suhu tinggi. Proses perengkahan

(cracking) katalitik di riser dibuat sangat singkat dengan tujuan untuk

menghindari reaksi penjenuhan olefin oleh ion 𝐻 + dan mencegah proses

thermal cracking yang lazim disebut secondary cracking.

Gambar 1. Riser Reactor

(Sumber : caesarvery, 2012: 11)

Reaksi penjenuhan akan menghasilkan parafin rantai panjang sedangkan

thermal cracking akan menyebabkan terbentuknya coke. Produk reaksi cracking

9
82 yang berupa hidrokarbon kemudian terpisah dari katalisnya yang jatuh ke

bagian stripping dimana steam dipergunakan untuk menghilangkan sisa

hidrokarbon yang terdapat di katalis yang sudah tak aktif lagi. Vapor

hydrocarbon kemudian masuk cyclone reactor untuk pemisahan lebih lanjut

antara katalis dengan hidrokarbon. Adapun prinsip kerja yang digunakan oleh

cyclone adalah penerapan gaya sentrifugal dalam pemisahan produk cracking

berupa hidrokarbon fasa uap dengan katalis yang berbentuk padatan.

Hidrokarbon yang sudah terkumpul di plenum chamber akan keluar dari atas

reaktor dan mengalir ke main column 15-C-101 pada fractionation section,

sedangkan katalis yang terkumpul di reaktor stripper akan dialirkan ke bagian

atas regenerator 15-R-103.

Gambar 2. Heat Exchanger

Gambar 2. Heat exchanger

(Sumber : caesarvery, 2012: 12)

10
2. Proses Pemisahan

Proses pemisahan dilakukan di dalam kolom fraksionasi 15-C-101

untuk memisahkan hidrokarbon menjadi Overhead vapor, LCO, dan DCO

berdasarkan titik didihnya. Overhead vapor kemudian dialirkan ke unit 16

(unsaturated gas plant) untuk pemisahan lebih lanjut. Produk LCO akan diolah

kembali di LCO Hydrotreater Unit (unit 21) dan produk DCO akan dikirim ke

blending fuel atau 83 disimpan di dalam tangki untuk selanjutnya diekspor

karena sudah merupakan produk akhir.

Gambar 3. Regenerator

(Sumber : Hess, 2014: vol 4)

11
Berikut Merupakan Diagram alir Residue Catalytic cracking (RCC)

Gambar 4. Laju alir RCC

(Sumber ; Hess, 2013; vol 11)

12
III. METODELOGI PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan Kerja Praktek, mahasiswa diharapkan

mampu melakakukan studi kasus Secara Kualitatif yaitu mengangkat suatu

kasus yang dijumpai di tempat kerja praktek suatu kajian sesuai dengan

bidang kehlian yang ada ataupun melakukan pengamatan terhadap suatu

proses atau alat untuk kemudian dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang

dimiliki.

Untuk Mendukung kerja praktek dan kajian yang dilakukan, maka

dapat dilakukan beberapa metode pelaksanaan, yaitu antara lain :

3.1 Pendahuluan
Dalam pelaksanaan kerja praktek penyusun melakukan studi

pustaka yang telah dikutip dan melakakun interaksi langsung dengan

pembimbing lapangan atau pekerja tersebut, untuk mengetahui materi yang

penyusun ambil,mengenai Pengaruh residue Catalytic Cracking (RCC) dan

Zeolit terhadap kualitas crude oil hasil dekomposisi limbah plastik

3.2 Pengambilan Data


Data–data biasa di dapatkan dari konsultasi langsung dengan

pembimbing lapangan maupun dengan operator-operator bersangkutan yang

berada di lingkungan industri tentang materi dari penyusun atau pelaksana

yang dibutuhkan.Dengan mengambil data yang terbagi menjadi dua yaitu data

primer dan data sekunder, Berdasarkan data primer yang akan diambil adalah

13
Parameter-parameter yang terdapat pada unit Residue catalytic cracking

(RCC) tersebut, Selain itu pada pengambilan data sekunder dengan

membandingkan data pada hasil crude oil yang dihasilkan di kilang PT.

Pertamina RU VI balongan dengan data pada Kilang lainnya.

3.3 Pengolahan Data


Di mana data yang diperoleh dari kerja praktek secara langsung

tentang Penyusunan pengaruh hasil crude oil hasil dekomposisi pada Unit

Residue catalytic cracking dengan Melakukan perengkahan menggunakan

katalis menjadi maka dari itu berdasarkan data yang diperoleh, penyusun

mendapatkan data-data yang akan menjadi sumber data dalam pembuatan

laporan Kerja Praktek.

IV. RENCANA PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Adapun waktu yang ingin diajukan penyusun untuk melakukan Kerja

Praktek lapangan di PT Pertamina RU VI Balongan pada bulan Februari 2023.

Untuk waktu yang lebih spesifik dapat disesuaikan dengan yang ada di

perusahaan ataupun di lapangan. Kegiatan ini dapat disesuaikan dengan

kebijakan dari perusahaan.

14
4.2 Rencana Kerja Praktek yang Diusulkan

Berikut rincian rencana kegiatan selama Kerja Praktek dilaksanakan.

Tabel 2. Rencana Pelaksanaan Kerja Praktek

Minggu
No. Rincian Kerja
I II III IV

Pengenalan Lingkungan
1. 
Kerja

2. Pengambilan Data  

3. Pengolahan Data   

4. Penyusunan Laporan 

V. KESIMPULAN SEMENTARA

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan dapat diperoleh beberapa

kesimpulan sementara antara lain :

1. PT. Pertamina RU VI Balongan merupakan perusahaan yang Menampung dan

memproduksi Minyak Bumi yang menerapkan system Unit Residu catalytic

cracking.

2. Unit Residue catalytic cracking yaitu unit yang berfungsi untuk menambah nilai

dari pengolahan residue dengan cara melakukan perengkahan dengan memakai

katalis.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arora, Rohit Kumar. Different DGA Techniques for Monitoring of Transformers,

Crompton Greaves Ltd : India, 2013.

Satriyo Krido Wahono, 2010, Zeolit Lokal Gunungkidul sebagai Upaya Peningkatan

Performa Biogas Untuk Pembangkit Listrik. Yogyakarta

Bannister R.L. and Silvestri, G.J., 1989, “ The Evolution of Central Station Steam

Turbines “, Mechanical Engineering, pp.70-78.

E. Ludwig, "Applied Process Design for Chemical and Petrochemical," vol. I-III.,

Houston: Gulf Publishing Co., 1965.

Y. Ramadhani, “Pengamatan Kondisi Operasi Reaktor dan Regenerator di RFCCU

PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju-Sungai Gerong” J. Ilmu Kimia dan

Terapan. vol. 3, pp. 29- 33, 2019.

.
RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Sahrul Kurniawan
Tempat Tanggal Lahir : Subang, 11 April 2002
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Golongan Darah :O
Alamat : Dsn,cikalong desa jabong kab.Subang
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi Badan : 171
Berat Badan : 54
Kesehatan : Sehat Jasmani dan Rohani
Status : Mahasiswa
No Telp/Hp : 081388104228
Email : Imamhervianto21@gmail.com
Riwayat Pendidikan Formal
1. 2020 – Sekarang : Program Studi Teknik Kimia Akamigas Balongan
2. 2017 – 2020 : SMA Negeri 2 Subang
3. 2014 – 2017 : SMP Negeri 4 Subang
4. 2007 – 2013 : SD Negeri Jabong

Pengalaman Organisasi
1. Menjabat sebagai Divisi pendidikan Perhimpunan Mahasiswa Teknik Kimia
(PERMATEK) Akamigas Balongan Periode 2021/2022
2. Peserta Acara “ROP” yang diadakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Teknik
Kimia Akamigas Balongan dengan Tema “Membentuk Pemimpin Berkarakter
Berbasis Tamasiswa” pada 2-4 Oktober 2021
3. Komisi disiplin Latihan Dasar Teknik Kimia yang diadakan oleh Perhimpunan
Mahasiswa Teknik Kimia Akamigas Balongan

Hormat Saya

Sahrul kurniawan

Anda mungkin juga menyukai