Koordinator SE
Desi Nurandini, ST., M.Eng
Disusun oleh
Hikmah 1610814320005
Marliani 1610814120009
Muhammad Aulia Fadhil 1610814210016
Niken Anggraini Astuti 1610814220020
Nur Baity 1610814220021
Ruby Adijaya 1610814110013
Subakti Yusuf 1610814110015
Syarifah Suci Maulina 1610814220024
Yudhi Christian Haryadi 1610814210025
2019
i
DAFTAR ISI
ii
4.6 Investigasi Kecelakaan .....................................................................................28
4.7 Lembar Data Keselamatan Bahan ....................................................................28
4.8 Safety Regulation Di Kilang.............................................................................28
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................29
5.2 Saran .................................................................................................................29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
HR : Human Resources
GA : General Administration
Eng Dev : Engineering & Developent
RELITA : Reliability, Inspection and Turn Arround
RPO : Refinerry Planning and Optimization
Struktur dan fungsi tiap-tiap bagian dan jabatan yang ada di organisasi PT.
Trans-PacificPetrochemical Indotama adalah sebagai berikut :
a. General Manager/Chief Refinery Officer (CRO)
Bertanggung jawab langsung kepada COO/Direktor Operasi (Chief Operation
Officer) yang berkedudukan di kantor utama di Jakarta. Sistem organisasi di area
pabrik berada di bawah wewenang dan tanggung jawab seorang GM / Chief
Refinery Officer. GM/CRO selaku pimpinan tertinggi berfungsi sebagai
koordinator seluruh kegiatan pengolahan di Trans-Pacific Petrochemical Indotama,
yang dalam tugasnya dibantu oleh 1 senior manager dan 9 manager serta 3 section
head yang berada langsung dibawah koordinasinya.
b. Senior Manajer Operation & Manufacturing (SMOM)
Fungsi jabatan SMOM adalah menyelenggarakan, mengelola, merencanakan,
dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan untuk menciptakan kegiatan bisnis
utama dengan dukungan sumber daya manusia profesional sehingga proses
pengolahan dari minyak mentah menjadi produk yang diinginkan dapat berjalan
dengan optimal.
c. Engineering & Development
Bagian ini bertanggung jawab untuk mengelola pelaksanaan kegiatan
pengontrolan operasional, peralatan dan kualitas, serta pengadaan study
enginnering/modifikasi dan project. Melakukan koordinasi kegiatan inspeksi, dan
pemeliharaan melalui diagnosa, pengujian, analisa kondisi, dan evaluasi kelayakan
peralatan kilang secara aman, handal, efektif, dan efisien untuk optimalisasi biaya
pemeliharaan, menjamin tingkat kualitas peralatan kilang, dan ketepatan diagnosa
dan program perencanaan keandalan dalam bentuk rencana pemeliharaan.
d. Reliability, Inspection & Turn Around (RELITA)
Bagian ini merupakan pengawas dari kehandalan peralatan produksi, sehingga
peralatan terjamin dapat beroperasi dengan aman dan lancar hingga saat perbaikan
10
tiba. Reliability adalah kehandalan peralatan dan prosedur operasi. Sedang Inspeksi
adalah pengawasan/monitoring berjalannya alat produksi sebagai bagian dari
structure around. Dari hasil inspeksi dan reliabilitas peralatan yang didapat, maka
akan ditentukankapan waktunya melakukan perbaikan secara menyeluruh atau turn
around. Pada saat TA semua unit bisa dilakukan shutdown keseluruhan atau
sebagian, tergantung kondisi peralatan dan target produksi.
e. Health, Safety, Security & Environment (HSSE)
Bagian ini bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir,
mengelola, mengendalikan, mengawasi dan mengembangkan, menyelenggarakan
usaha-usaha kegiatan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran/kerusakan lingkungan serta kerusakan lingkungan,
keselamatan dan kesehatan kerja, dalam upaya pengendalian kerugian operasi
perusahaan. Menjaga keamanan kilang serta mengawasi kegiatan yang terkait
dengan pengamanan perusahaan, menangani terjadinya unjuk rasa dan demonstrasi
di lingkungan perusahaan sebagai usaha untuk melindungi kepentingan/kepastian
hukum/hak perusahaan, membentuk citra positif perusahaan, dan menunjang
keamanan serta kelancaran operasi perusahaan. Keamanan yang dimaksud disini
mencakup keamanan orang-orang yang sedang berada dalam area plant. Biasanya
diadakan safety induction terlebih dahulu untuk orang yang baru masuk dan akan
berada di area pabrik untuk waktu yang cukup lama. Bagian ini juga mengevaluasi
dan meneliti tentang kesehatan karyawan yang bekerja di PT TPPI.
f. Refinery, Planning, Optimization (RPO)
Bagian ini bertanggung jawab untuk mengatur ketersediaan bahan baku proses,
pengatur penyimpanan dan pengapalan atau lifting produk yang dihasilkan, serta
mengontrol proses produksi agar berjalan sesuai rencana serta dilakukan secara
optimal.
g. Production
Bagian ini bertanggung jawab dalam mengendalikan kegiatan operasional pada
area produksi yaitu platforming dan aromatic. Mengendalikan proses produksi
sesuai dengan rencana operasi yang dibuat oleh RPO (Refinery Planning &
Optimization). Melakukan evaluasi proses yang terjadi, modifikasi, pengembangan
untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi operasi pabrik secara keseluruhan
11
k. Procurement (Pengadaan)
Fungsi bagian ini untuk mengakomodasi semua kebutuhan operasional baik
teknis dan non teknis (pembelian, pengadaan dan perbaikan), yang berhubungan
dengan penyedia barang dan jasa.
l. Human Resource (HR)
Bagian ini bertanggung jawab dalam memimpin, mengkoordinir,
mengarahkan, mengevaluasi, mengendalikan, meneliti, dan mengontrol kegiatan
yang mencakup penggajian dan benefit, perencanaan dan pengembangan pegawai,
hubungan industri dan kesejahteraan, organisasi dan prosedur serta fasilitas
kesehatan bagi pegawai, keluarga dan pensiunan secara efektif dan efisien untuk
menciptakan SDM yang profesional, produktif, berwawasan lingkungan dan
keselamatan serta ketenangan kerja dalam mendukung tercapainya visi & misi
perusahaan.
m. Finance (Keuangan)
Bagian ini bertanggung jawab dalam merencanakan, mengkoordinasikan,
mengarahkan, mengawasi kegiatan keuangan yang meliputi anggaran, pengelolaan
dana, kontrol, akuntansi kilang dan bertanggung jawab atas perhitungan analisa dan
prospek keuangan dengan tujuan untuk mengamankan harta perusahaan, ketepatan
data akuntasi, meningkatkan efisiensi, serta mendorong ditaatinya kebijakan
perusahaan guna mencapai keuntungan yang optimal.
n. Internal Audit (IA)
Bagian ini bertanggung jawab dalm mengontrol jalannya organisasi agar
berjalan sesuai dengan prosedur dan aturan baku/standard yang ada. Sehingga pola
teknis kerja serta norma-norma dalam bekera sesuai dengan aturan yang telah
disepakati.
o. General Administration (GA)
Bagian ini bertanggung jawab dalam mengakomodasi semua kebutuhan
operasional yang menyangkut perbaikan non teknis (selain perbaikan alat industri),
hubungan eksternal, termasuk pengelolaan transformatasi, IT dan komunikasi.
BAB 3
PROSES PRODUKSI
13
14
kualitas bahan baku agar sedekat mungkin dengan spesifikasi bahan baku yang
dapat diolah oleh PT. TPPI. Diharapkan hasil blending yang digunakan sebagai
bahan baku tidak mengandung zat-zat berbahaya lebih dari batas yang ditentukan.
Selain itu, blending yang dilakukan juga bertujuan untuk optimasi produk yang
akan dihasilkan.
Berikut merupakan spesifikasi feed yang digunakan PT. TPPI :
Tabel 3.2. Kandungan feed produksi
Plaju
Tipe stok umpan BRC Senipah Metode uji
Pertamina
Density at 15oC 0,7366 0,6681 0.7251 ASTM D 4052
11. Catalyst, katalis digunakan untuk mempercepat laju reaksi. Terdapat beberapa
unit yang menggunakan katalis dalam prosesnya. Beberapa katalis yang
digunakan dapat dilihat pada tabel :
Unit 207 adalah Parex Unit yang berfungsi untuk menghasilkan p-xylene
dengan kemurnian tinggi dari mix xylene. Produk yang dihasilkan dari unit 207
adalah p-xylene dengan kemurnian hingga 99.97%, toluene, dan rafinat. Namun,
dalam mode MOGAS yang sedang dijalankan, unit 207 ini sedang tidak berjalan.
Peralatan utama dalam unit 207 meliputi Adsorbent Chamber (207-V-
001/2), Rotary Valve (207-Z-001/2), Raffinate Column (207-C-001), Extract
Column (207-C-002), Finishing Column (207-C-003), dan Desorbent Rerun
Column (207-C-004). Proses yang terjadi pada masing-masing alat ditunjukan
dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Peralatan utama pada Unit 207
Alat Feed Proses Produk
Terjadi adsorpsi dan desorpsi p-xylene.
Adsorbent Ekstrak,
Mix xylene Adsorbent Chamber terbagi menjadi 4
Chamber Rafinat,
zona yaitu: Adsorption.
Unit 209 adalah Isomar Unit yang berfungsi untuk menghasilkan lebih
banyak p-xylene dengan mengkonversi m-xylene dan o-xylene menjadi p-xylene
dengan cara isomerisasi serta mereduksi ethyl benzene dengan cara dealkilasi.
Namun, dalam mode MOGAS yang sedang dijalankan, unit 209 ini sedang tidak
berjalan.
Peralatan utama dalam unit 209 meliputi Reaktor (209-R-001), Separator
(209-V-002), Deheptanizer (209-C-001), Stripper (209-C-002), dan Clay Treater
(209-V-003). Proses yang terjadi pada masing-masing alat ditunjukan dalam Tabel
3.5.
Tabel 3.5 Peralatan utama pada Unit 208
Alat Feed Proses Produk
Rafinat yang banyak mengandung Produk
Reaktor (209- xylene diisomerisasi ke dekat Reaktor
Rafinat
R-001) komposisi kesetimbangan dan (Xylene +
ethylbenzene didealkilasi untuk Benzene)
21
25
26
pemadam kebakaran untuk seluruh tenaga kerja dan kontraktor PT. Trans Pacific
Petrochemical Indotama.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari pelaksanaan studi ekskursi di Trans
Pasific Petrochemical Indotama adalah:
1. PT. Trans - Pasific Petrochemical Indotama merupakan industri yang
mengolah kondensat minyak bumi menghasilkan petroleum dan petrokimia
dengan produk-produk seperti petroleum 88, pertamax 92, kerosene, gas oil,
reformate, light naphta, fuel oil, benzene, toluene, paraxylene, orthoxylene
dan heavy aromatic.
2. Terdapat dua unit besar dalam proses pengolahan yaitu Unit Platforming
yang mengolah kondensat menjadi petroleum dan umpan untuk Unit
Aromatik. Sedangkan Unit Aromatik digunakan untuk membuat produk-
produk petrochemical.
3. Unit Platforming terbagi menjadi 5 unit yaitu Unit 201 Prefractinatio n, Unit
202 Naphta Hydrotreating Treatment (NHT), Unit 203 Platforming, Unit
204 Catalyst Continuous Regeneration (CCR), unit 220 LPG Plant
Recovery.
4. Unit Aromatik terbagi menjadi 6 unit yaitu Unit 205 Shell Sulfolane, Unit
206 Benzene Toluene Fractination, Unit 207 Parex, Unit 209 Isomar, Unit
211 Aromatic Fractination, Unit 213 Tatoray.
5. Unit Aromatik merupakan plant untuk mengolah senyawa hasil proses
Platforming yang siap untuk di blending (light naptha,reformat,benzene,dan
HOMC (High Octan Mogas Component), dimana produk utama PT. Trans-
Pacific Petrochemical Indotama saat ini adalah Pertamax.
5.2 Saran
Agar mahasiswa dapat lebih memahami penjelasan yang diberikan, pihak
perusahaan diharapkan memberikan printout untuk pegangan mahasiswa selama
sesi penjelasan serta pada saat menunjungi fasilitas-fasilitas yang ada.
29