Disusun oleh:
Nofrizal Hady 18101154250035
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “yptk”
PADANG
2021
LEMBARPENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
Menyetujui,
Koordinator Kerja Praktik Pembimbing Kerja Praktik
Disusun Oleh:
Nofrizal Hady 18101154250035
Menyetujui,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas
karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik di
PT. Murini Samsam II. Laporan Kerja Praktik ini ditujukan untuk memenuhi
salah satu mata kuliah dan persyaratan dalam menyelesaikan program
sarjana teknik industri di universitas putra indonesia padang. Selain itu
laporan kerja paraktik ini dapat diselesaikan karena banyaknya dukungan,
bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu mendukung serta
mendoakan penulis dalam setiap langkah.
2. Ibu Meldia Fitri, ST, MP selaku Dosen Pembimbing Kerja
Praktik
3. Bapak Mangoloi sebagai manager PT. Murini Samsam II yang
telah memberikan kesempatan Kepada penulis untuk melakukan
kerja praktik
4. Bapak Hamdani selaku mentor utama yang membimbing penulis
selama kerja praktik dan dalam penyusunan laporan kerja
praktik.
5. Bapak Mangihut Uli Tobing dan Lisanudin Ginting sebagai
Mentor pendamping yan membimbing penulis selama kegiatan
kerja praktik.
6. Bapak Dr. Ir. Zefri Yenni, MM Selaku dekan fakultas teknik
industri Universitas Putra Indonesia padang.
7. Seluruh karyawan PT. Murini Samsam II yang telah banyak
membantu penulis selama melakukan Kerja Praktik
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktik ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh kaeran itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan proposal penelitian ini. Akhir
kata, penulis berharap semog alaporan kerja praktik ini dapat bermanfaat
bagi kita semua
Dumai, Oktober 2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................v
DAFTAR ISI.................................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1. Latar Belakang pendirian PT. Murini Samsam II.................1
1.2. Sejarah dan Lambang PT. Murini Samsam II......................2
1.2.1. Sejarah PT. Murini Samsam II...................................2
1.2.2. Lambang PT. Murini samsam II.................................2
1.3. Lokasi dan Daerah Operasi PT.Murini Samsam II....................3
1.4 Tata letak Industri ......................................................................3
1.5 Distribusi dan Pemasaran Produk ..............................................4
1.5.1. Produk.........................................................................4
1.5.2. Pemasaran Produk......................................................6
BAB II STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN ..........................7
2.1. Struktur Organisasi Dan Unit Kerja PT.Murini Samsam..........7
2.2 Visi dan Misi Perusahaan..........................................................10
2.3 K3 Pada PT.Murini Samsam II.................................................10
2.4 Sistem Ketenagakerjaan............................................................11
BAB III ORIENTASI LAPANGAN.......................................................12
3.1 Stasiun Weight Bridge (Jembatan Timbang)............................12
3.2 Stasiun Sortasi...........................................................................13
3.3 Stasiun Loading Ramp..............................................................15
3.4 Stasiun Perebusan.....................................................................17
3.5 Stasiun Pressing........................................................................22
3.6 Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)..................28
BAB IV PENUTUP ..................................................................................50
4.1. Kesimpulan..............................................................................50
4.2. Saran.........................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................52
50
BAB I
PENDAHULUAN
a. Moisture maksimal 5%
b. Dirt maksimal 5%
3. Fiber
Serat kelapa sawit atau sering disebut fiber adalah produk samping
dari PT. Murini Samsam II. Fiber ini berbentuk serabut dan berwarna kecoklatan
serta menjadi bahan bakar utama boiler di pabrik ini. Fiber yang dihasilkan
memiliki persentase kandungan sebagai berikut:
a. Moisture
b. Oil loss pada fiber
4. Cangkang
Cangkang kelapa sawit pada pabrik ini biasanya diolah sebagai bahan
bakar pembantu saat fiber tidak mencukupi kebutuhan untuk bahan bakar boiler.
Lalu sisanya akan dijual keluar pabrik tetapi masih didalam Kawasan Industri
Dumai (KID).
5. FAO
Fatty Acid Oil (FAO) adalah minyak kotor yang diambil dari recofery tank.
Minyak kotor ini biasanya dijual keluar untuk diolah lebih lanjut. FAO biasa disebut
minyak kotor kama minyak ini mengandung FFA diatas 50%. FAO biasanya untuk
bahan baku pembuatan sabun, pakan ternak, dan untuk produksi Distilled Fatty
Acid.
6. Solid keluaran dekanter
pemisahan minyak pada dekanter dimana dekanter tidak hanya menghasilkan solid,
tetapi juga menasilkan heoVy phase, dan light phase. Dimana Heavy phase ditransfer
ke recovery tank, light phase di continue ke CST sedangkan solid akan dijual keluar
pabrik.
Berikut adalah tugas dari setiap bagian pada PT. Murini Samsam H:
1. Mill Head atau Mill Manager
Mill Head bertanggung jawab untuk memimpin proses jalannya pabrik ini.
Mencakup proses produksi, sortasi, logistik, administrasi, SDM, laboratorium,
hingga K3. Mill Head juga wajib niemeriksa secara rutin parameter losses setiap
stasiun proses agar terkontrolnya mutu produksi pada pabrik serta memeriksa
laporan harian dari logistik. Dan apabila terjadi masalah pada proses, Mill Head
harus mengadakan rapat dengan mandor lapangan maupun maintenance untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi.
2. Asisten Mill Head
Asisten Mill Head bertugas untuk melakukan pengawasan lebih lanjut
terkait dengan jalannya produksi. Seperti membuat laporan tentang pengecekan
mesin, memeriksa laporan masuknya bahan baku yang masuk, memeriksa laporan
kerja harian dari setiap stasiun proses, memeriksa losses setiap stasiun proses, dan
memberikan laporan kepada Mill Head terkait jalannya proses.
3. Spv Timbangan
4. Spv Sortasi
Spv sortasi memiliki tugas untuk memeriksa mutu kelapa sawit yang
masuk, apakah buah yang masuk layak untuk diolah dan diberi harga normal atau
terdapat pengurangan harga disebabkan oleh mutu buah. lalu membuat Iaporan
logsheet: sortasi yang akan dibawa supir kembali ke timbangan.
5. Spv Proses
Spv proses bertugas untuk memeriksa serta mengontrol jalannya produksi
pada pabrik, seperti memeriksa langsung keadaan dan kondisi proses serta
membuat rekapan Iaporan dari setiap stasiun proses lalu melaporkannya pada Mill
Head. Tidak hanya itu, asisten spv proses juga mengontrol kerja karyawan agar
karyawan bekerja dcngan tertib dan scsuai K3.
6. Spv Maintenance
Bertugas dalam menangani mesin yang beroperasi dengan memeriksa
secara rutin kondisi mesin agar tidak sampai rusak dan proses produksi berjalan
lancar. Lalu memperbaiki jika ada kerusakan pada mesin serta bertanggung jawab
pada elektrikal. Dan juga membuat Iaporan pemeriksaan mesin secara rutin yang
kemudian akan dilaporkan pada Mill Head.
7. Spv Laboratorium
Spv laboratorium memiliki tanggung jawab untuk memeriksa dan
niengawasi mutu produksi dengan mengukur losses kernel, oil losses pada produksi,
dirt dan moisture. Spv laboratorium juga membuat Iaporan hasil pengujian losses,
dirt, maupun moisture. Pengujian oil losses produksi dilakukan setiap pagi dengan
pengambilan sampel di tanki storage untuk menguji oil lossesnya. Sedangkan oil
losses pada fiber dan kernel maupun stasiun lainnya dilakukan setiap 2 jam sekali.
Spv laboratorium juga bertugas mengirim sampel dari perusahaan ke laborarorium
kawasan (pusat).
8. Spv Administrasi
Spv administrasi memiliki tangggung jawab untuk mengurus administrasi
perusahaan. Administrasi yang dimaksud seperti melakukan arsip data agar data
yang ada mudah dikelola dan terorganisir dengan baik. Lalu bertanggung jawab
dalam pembuatan surat, baik surat perintah kerja, surat penjualan dan pembelian・
surat perpanjangan kontrak. dan surat lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Administrasi sendiri membawahi logistik, EHS, timbangan, dan gudang.
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari PT. Murini Samsam II adalah menjadi perusahaan kelas dunia yang
dinamis pada bisnis agrikultur dan industri terkait dengan
buah segar berasal dari kebun・kcbun yang diangkut dengan menggunakan truk ke
pabrik. Buah yang baik berasal dari buah yang telah matang sempurna. Di PT.
Murini Samsam selain penimbangan TBS juga nienimbang kernel dan cangkang
untuk pengiriman.
Proses pengolahan dimulai dari weight bridge atau jembatan timbangan
elektronik berfungsi untuk mengetahui berat tandan buah segar (TBS) yang akan
diolah. Di stasiun ini sistem penimbangannya sudah canggih dengan menggunakan
sistem yang telah terhubung dengan komputer sehingga hasil penimbangan buah
iangsung masuk ke: komputer. Sebelum dibongkar truk yang berisi TBS ditimbang
(bruto), kemudian setelah di bongkar truk ditimbang untuk mengetahui berat truk
kosong (tara). Sehingga, untuk mencari neto dari tandan buah segar yaitu (bruto-
tara= netto).
Kapasitas jembatan timbangan di PT. Murini Samsam minimal 200 kg dan
maksimal 60.000 kg. Jembatan timbangan dilengkapi dengan 6 lead cell yang
berfungsi sebagai sensor berat pada timbangan yang terletak 2 dibagian depan, 2
dibagian tengah, 2 dibagian belakang sebagai titik tumpu penimbangan. Jembatan
timbangan harus dikalibrasi setiap tahun oleh badan
Metrology untuk menjaga keakuratan data penimbangan.
3.2. Stasiun Sortasi
Sortasi merupakan proses selanjutnya dari proses penimbangan, disortasi
dilakukan dengan cara penyortiran buah sawit oleh petugas sortasi. Penyortiran
berfungsi untuk memilih kualitas TBS dan rendemen produksi yang layak diolah.
Cara penyortiran ini dilakukan dengan alat tojok secara visual sehingga
penyertorian tidak sempuma. Jenis TBS yang akan disortasi yaitu buah mentah,
janjang kosong, buah busuk, dan buah sarkasi (buah kecil). Apabila terdapat TBS
yang tidak layak atau tidak sesuai SOP (standar operasi pabrik] maka harus
dipuiangkan ke supplier atau tetap diterima.
Gambar 3.3. Statiun Sortasi
(Sumber: Dokumentasi pribadi)
Lori adalah alat untuk mengangkut dan tempat merebus tandan buah
segar. Kapaskas satu k>rr dUs* penuh 10 ten. Lubang besar bagian at as yang
terdapat pada lori berfungsi untuk nienahan lori supaya tidak mengembang,
sedangkan ktbang keeU dibagian bawah berftmgsi untuk memasukkan ste&m
kedalam lori.
2. Capstand
Cap stand adalah alat untuk menarik dan mendorong lori dengan
menggunakan sling berbahan metalis dengan ukuran % inchi untuk lori koseng dan
sling berbahan metalis berukuran 1 mchi untuk lori berisi.
Gambar 3.6. Capstand
Sumber: Dokunientasi Pribadi
sekali perebusan. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap pada
temperatur 135-150°c dan tekanan 2,8-3,0 bar selama 90 menit. Pada tipe
perebusan sterilizer menggunakan triple peak dimana peak 1 dan peak 2 untuk
membebaskan udara pada TBS dan peak 3 untuk mematangkan dan melunakan
daging TBS. Siklus perebusan terhadap waktu perebusan ditambah waktu buka
tutup pintu sterilizer untuk memasukan lori. Waktu perebusannya ± 90 menit dan
120 menit
Gambar 3.8. Sterilizer
Inlet valve dan condesate di buka untuk membuang udara yang ada di dalam
sterilizer selama ±4 menit Daerasi ini perlu dilakukan agar tidak menghambat
penetrasi steam yang ada pada TBS.
3. Puncak I
Selama 12 menit exhaust valve dan condensate valve di tutup, sedangkan
inlet valve dibuka hingga tekanannya mencapai 1,5 bar dan condensate valve dibuka
hingga tekananya 0 bar selama 2 menit
4. Puncak II
Selama 12 menit condensate valve ditutup. inlet valve dibuka hingga
tekanan mencapai 2-2,5 bar. Setelah mencapai tekanan 2,5 bar inlet valve ditutup
pastikan condensate valve di buka hingga tekanan 0 bar selama 3 menit
5. Puncak III
Selama 12 menit exhaust valve dan condensate valve ditutup, inlet valve
dibuka hingga tekanan mencapai 3 bar, setelah mencapai tekanan 3 bar inlet valve
ditutup. Exhaust valve dan condensate valve diturunkan sampai tekanan 0 bar.
6. Pengeluaran lori
Setelah tekanan sterilizer 0 bar maka pintu sterilizer dapat dibuka dengan
sistem motor hidrolik.
Adapun tujuan dari sterilizer adalah sebagai bcrikut:.
1. Melunakan daging pada buah '
2. Memudahkan pelepasan pada buah
3. Mematikan enzim
4. Menurunkan viskositas minyak.
3.4.2. Tippler
Tippler adalah alatyang berfungsi untuk menuangkan buah yang telah di
rebus untuk dikirimkan ke thresher. Sistem kerja alat tippler yaitu dengan
membalikkan lori 180° dengan tekanan hidrolik agar buah terjatuh ke scarper
under tippler yang berfungsi sebagai alat membawa TBS yang sudah
di rebus menuju thresher. Tippler berjumlah 2 buah dengan kapasitas lori 10 ton
dengan waktu pembuangan 8-10 menit 1 jam dengan jumlah 6 lori.
3.4.3. Thresher
Thresher adalah alat yang berfungsi untuk melepaskan berondolan dari
tandaflnya, dengan prinstp kerja dtbanting dengan kecepatan putaran 22-24 rpm.
Kecepatan putaran mempengaruhi pelepasan berondolan dari tandan, apabila
semakin cepat putarannya maka banyak berondolan yang terlempar keluar
sedangkan semakin lama putarannya maka banyak berondolan yang tidak terlepas
dari tandan. Thresher memiliki kapasitas 36 ton/jam dengan diameter 2 m dan
lebarnya 6 m. Pada dinding thresher
dilengkapi dengan kisi-kisi yang berfungsi sebagai jalan berondolan setelah
terlepas dari tandannya
sebaga berikut:
a. Bottom cross conveyor
RoUom cross conveyor ini berfiingsi sebagai alat untuk menyalurkan
berondolan yang telah terlepas dari tandan atau hasil dari thresher yang
ditampung oleh under cross conveyor menuju fruit elevator.
b. Fruit Elevator
Fruit elevator ini berfungsi sebagai alat mengangkut berondolan dari
bottom cross conveyor yang akan didistibusikan ke conveyor distribusi. Alat ini
menggunakan timba-timba yang terikat pada rantai dan digunakan tmtuk
mengangkut buah masak atau brondolan masak.
22
Top cross conveyor ini berfungsi sebagai alat untuk membawa berondolan
dari fruit conveyer menuju conveyor distribusi dengan
nienggunakan sistem screw.
3.5. Stasiun Pressing
Hasil thresher dibawa oleh distributing conveyor ke station press di alat
digester. Digester suhu harus di jaga 90-95°c dan lama pelumatan 10-15 menit agar
berondolan di dalam digester tidak terlalu banyak. Hasil dari digester ini dibawa ke
station pressing untuk mengepres yang akan menghasilkan crude palm oil (CPO)
menuju stasiun klarifikasi sedangkan hasil nut dan fiber menuju stasiun kernel.
23
Gambar 3.16. Diagram Alir Proses Pressing (Sumber: PT. Murini Samsam II, 2021)
3.5.1. Digester
Digester adalah alat vang berfungsi untuk mencacah dan melumat
berondolan yang menghasilkan kandungan minyak. Digester ini berbentuk tabung
silindris yang dilengkapi dengan pengadukan perupa stirring arm (pengaduk
berupa pisau-pisau) yang berfungsi untuk merajang berondolan yang memiliki
jumlah pisau 6 yang terdiri dari 5 tingkat pisau pengaduk dan 1 tingkat pisau
pelempar・ Pisau pengaduk dengan kecepatan pengaduk 25-26 rpm yang
suhu 60°C-65°C untuk menghindari kenaikan asam lemak bebas (free fatty acid /
FFAj dan kadar air dalam mtnyak di tangki. PT. Muriiri Satnsam II memiliki 3 unit
Storage dengan kapasitas masing 500 ton.
stasiun klarifikasi yang dialirkan melalui parit menuju ke fat fit. Hasil penampungan
di fat fit akan diendapkan untuk mimisahkan miko dan sludge sebelum dikirim ke
penampungan limbah. Sedangkan miko dari fat fit akan dipompakan menuju
continuous settling tank untuk selanjutnya diproses lagi di stasiun klarifikasi
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama kuliah kerja praktik di PT.
Murini Samsam H selama dua bulan dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. PT. Murini Samsam li dibangun pada tahun 2005 yang berlokasi di
Kawasan Dumai-Pelintung, Kecamatan Medang Kampai-Kota Dumai dan
beroperasi pada luni tahun 2006.
2. PT. Murini Samsam II yang merupakan pabrik pengolahan kelapa sawit
dengan kapasitas 60 ton/ jam, dengan produksi akhir yaitu crude oil palm
(CPO) dan inti sawit (kernel).
3. PT. Murini Samsam II memiliki sembilan stastiun proses pengolahan yaitu,
penimbangan, sortasi, loading ramp, perebusan, pressing, klarifikasi, kernel,
boiler dan engine room, dan metana.
4. PT. Murini Samsam II menghasilkan limbah cair vang akan diproses menjadi
gas metana yang akan distribusikan ke pabrik pupuk.
5. Hasil produksi dari PT. Murini Samsam II didistribusi ke Kawasan
Industri Dumai sendiri dan produk samping menjadi bahan bakar
A
boiler.
6. Di PT. Murini Samsam II masih menggunakan alat* secara manula hanya
sedikit yang menggunakan alat yang canggih yang di control oleh komouter.
4.2 Saran
Saran kami, selaku mahasiswa magang kerja praktik di harapkan di PT.
Murini Samsam II yaitu:
1. Bag! operator yang bekerja di PT. Murini Samsam II sebaiknya lebih
menguasai pada bidang masing-masing dan menggunakan APD yang
lengkap.
2. Pada lingkungan sekitar pabrik harus bersih agar menghindari resiko.
terjadinya kecelakaan pada saat proses berjalan.
3. Alat proses Di PT. Murini Samsam II masih manula sebaiknya ada yang
menggunakan alat yang canggih untuk mempermudahkan proses dan
meminilisirkan waktu
DAFTAR PUSTAKA