Anda di halaman 1dari 8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGOLAHAN PABRIK KELAPA SAWIT

1/86
II. STERILISASI (REBUSAN)

1. Definisi;

“Proses perebusan TBS dengan menggunakan panas dari uap yang


bertekanan, secara konveksi dan konduksi“

Stasiun Sterliser dapat digambarkan sebagai berikut :

TBS dari Loading


Ramps

Condensate STERLISER USB

TBS Rebusan

Thresher Dari Sortasi

2. Fungsi dan Tujuan :

Fungsi utama Rebusan untuk melepaskan berondolan dari janjangnya (bunch


stalk) dan beberapa manfaat lain yang diperoleh dalam proses rebusan yaitu :
a. Me-non-aktifkan enzym-enzym lipase yang dapat menyebabkan kenaikan FFA
(Free Fatty Acid).
b. Melunakkan berondolan untuk memudahkan pelepasan/pemisahan daging
buah dari Nut di digester.
c. Memudahkan proses pemisahan molekul-molekul minyak dari daging buah
(st.press) dan mempercepat proses pemurnian minyak (st.klarifikasi)
d. Mengurangi kadar air biji sawit (Nut) sampai < 20 %, sehingga meningkatkan
efisiensi pemecahan biji sawit (Nut).

3. Masterplan Stasiun

Pendahuluan

Dalam master plan Rebusan perlu diperhatikan arus pemakaian uap/steam selama
proses berlangsung.

2/86
Perlu juga diperhatikan waktu dan interval rebusan atas keperluan throughput
demikian juga efisiensi perebusan.

Pertama, ditetapkan mass balance stasiun. Siklus waktu rebusan ditetapkan


kemudian ditentukan interval pembukaan valve. Kemudian juga ditentukan interval
waktu antara rebusan satu dengan yang lain.

Mass Balance

Mass balance untuk stasiun ini sebagai berikut :

TBS 100%

Kehilangan STERILISER
Moisture 12%

TBS Rebus
88%

Siklus Rebusan

a) Keterangan :
 Siklus penguapan maksimum : A menit
 Throughput Pabrik terpasang : B ton/Jam
 Jumlah Rebusan terpasang : C unit
 Jumlah lori/unit Rebusan terpasang : D unit
 Kapasitas 1 unit lori : E ton/lori
 Pintu terbuka sampai pintu tertutup : G menit

Maka :
C xDxE
* Siklus waktu perebusan maksimum dalam menit (F) =--------------x 60
B
Dan,
Siklus penguapan maksimum (A) =F-G
DxE
b) Interval Waktu dalam menit (H) = ---------- x 60
B

3/86
Keterangan :

Kode PKS : xxxx


A Waktu siklus penguapan maksimum ………… menit
B Throughput pabrik ………… ton/jam
C Jumlah Steriliser ………… unit
D Lori/steriliser ………… unit lori
E Ton TBS/lori ………… ton TBS/lori
F Total waktu maksimum ………… menit
G Pintu terbuka sampai tertutup ………… menit
H Interval waktu-setiap pintu terbuka ………… menit
xxxx  Formulir di atas harus diisi setiap PKS sesuai dengan operasional yang
dipergunakan.

Item-item di atas penting untuk perencanaan kapasitas maksimum (SUPPLY LORI


/JAM ) dengan efisiensi steriliser maksimum dan juga untuk memastikan efisiensi
penggunaan uap.

TABEL INTERVAL PEMBUKAAN VALVE

STEP Posisi Valve TIME I TIME II TIME III


INLE CONDE EXHA TIME CUM TIME CUM TIME CUM
T NSATE UST TIME TIME TIME
1 O O S
2 O S S
Peak 3 O O S
I 4 S O O
5 O O S
Peak 6 O S S
II 7 O O S
8 S O O
9 O O S
10 O S S
11 O O S
12 O S S
13 O O S
14 O S S
15 O O S
16 S O O A A-4 A–8

Keterangan :
1. Pengaturan waktu step 1 s/d 16 dilakukan pada masing-masing PKS.
2. Pengukuran rata-rata berat janjangan dan kematangan .

4/86
Siklus yang dipergunakan :
Kematangan
UR Tinggi /OR Rendah UR Rendah/OR Rendah
BJR > 14 I I
< 14 II III
TABEL GRAFIK INTERVAL

2
kg/cm
Sterilizer

2
No. 1
1

0
A B C D E B C D E
0 26 46 56 66 130 150 160 170 234

2
No. 3

0
X A B C D E B C D E
0 26 52 72 82 92 156 176 dstnya

2
No.2

0
X A B C D E B C D E
52 78 98 108 118 182 202 dstnya

2
No.4
1

0
X A B C D E B C
78 104 124 134 144 208 dstnya

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 150 200 230 menit


W A K T U

Keterangan :
No Kode Keterangan Perkiraan Tekanan
Waktu kg/cm2
Menit
1. A Pemanasan kembali TBS restan hari sebelumnya yang 26 1 – 1.5
telah masak
2. B Buka/tutup pintu 20 -
3. C Puncak tekanan pertama 10 1.3 – 1.5
4. D Puncak tekanan kedua 10 2.2 – 2.5
5. E Rerata Puncak tekanan ketiga 64 2.7 – 3.0
6. X Interval Waktu antar siklus …………….. -
(sesuai jumlah Rebusan tersedia di PKS)
Siklus 5 dengan rebusan No. 1 dan siklus 6 dengan rebusan No. 2, dsb.
Catatan :
 TBS restan dalam Rebusan telah melalui 4 perlakuan (Kode BCDE) yang sempurna.
TBS ini harus dipanaskan kembali max. 26 menit/unit dalam sequence.

5/86
4. Prosedur Operasi

A. Pemeriksaan rutin dan perlakukan sebelum operasi pengolahan:


 Kandungan air dalam pipa kompressor harus dikuras setiap hari, periksa
kondisi water trap.
 Periksa kebocoran pada pipa udara, actuator.
 Pastikan type kertas grafik yang digunakan sesuai dengan name plate pada
recorder terpasang.
 Kertas grafik yang baru, harus sudah terpasang & pastikan tinta penanya
penuh.
 Pastikan pipa by pass kondensate dengan ukuran yang tepat untuk
mengeluarkan kondensate, tidak tersumbat. Lakukan pembersihan by-pass
bila ada indikasi tersumbat.
 Program harus beroperasi secara full otomatis apabila memungkinkan.
Apabila tidak, maka “Semi Automatic” harus dipergunakan.
 “CUT OFF” pada safety switch pintu rebusan harus dalam kondisi yang baik
& dapat berfungsi dengan benar.
 Pembersihan bagian dalam rebusan (terutama sekitar strainer) dan Exhaust
harus dilakukan minimal seminggu sekali.
 Pastikan safety devices dalam kondisi yang baik.

B. Operasi Rebusan :
a) Membuka pintu rebusan:
 Tekanan pada gauge-nya sebesar 0 (nol).
 Pastikan di dalam rebusan tidak ada lagi steam (periksa hand steam
valve )
 Arus listrik ke program “OFF”.
b) Menutup pintu rebusan :
 Tekan kunci pengikat (tuas pengunci) ke bawah, maka ring pengunci
pintu akan berputar dan akan terhenti bila ring pengunci sudah sejajar
(berhimpit) dengan ring pintu.
 Pada waktu yang bersamaan, Safety device turun ke bawah menahan
ring pengunci supaya tidak bergerak.
 Gerakkan tuas pengunci ke samping dinding rebusan, melintang di
bawah “Thrust Plate” sehingga safety device dalam keadaan bebas.
 Tutup safety bleeding valve sehingga ring pengunci tidak dapat
digerakkan lagi.
 Periksa kembali apakah posisi pintu telah terkunci dengan baik.
c) Setelah kedua pintu tertutup dengan rapat, tempatkan program ke mode
“Automatic” atau “Semi Automatic”.
d) Operasional perebusan pada peak 1 dan 2, saat pembuangan uap
(exhaust , pada step ke 4 dan ke 8) dengan memastikan tekanan sampai
mencapai 0(nol) pressure gauge.
e) Saat buka pintu rebusan, periksa jumlah kondensate keluar, sebagai
indikasi pembuangan kondensate tidak sempurna.

6/86
C . Stop Operasional .
 Pastikan semua buah dalam rebusan sudah masak (sampai akhir waktu
perebusan).
 Pastikan kondensate dan exhaust valve terbuka.
 Pastikan supply power telah diputuskan (matikan) ke sistim, pada
akhir/stop proses

Catatan :
 Selama pelaksanaan proses pembukaan dan penutupan pintu rebusan,
operator harus melaksanakan pengutipan berondolan & janjangan yang
jatuh ke lantai. Kebersihan areal stasiun terjaga.

5. Monitoring
Pengawasan rutin operasi rebusan yang harus dilaksanakan :

Siklus Waktu & Interval Waktu (rata-rata harian dari grafik),


Jumlah Jumlah Rata-rata Waktu Tekanan
Rebusan Siklus dalam menit Memuaskan/Tidak
Diperoleh Penguapan Buka-Tutup Interval
No. pintu Waktu
1
2
3
4

Supply Lori /jam ke St.Theresher : ---------------


(Jumlah Lori yang di keluarkan/jam operasional St.Rebusan )

Tolok ukur harian atas hasil yang dicapai :

A. Kontrol pengolahan dan kehilangan produksi, yaitu:


% USB Maksimum 5,00 %
% Oil Loss di EB Stalks Maksimum 4,00 % O/DM
% Oil loss di Effluent Maksimum 17,00 % O/DM)*
% Fruit Loss di Fruit in EB Maksimum 0,60 % terhadap sampel
*) Effluent termasuk condensate dari rebusan.
B. Pemeriksaan kebersihan lingkungan stasiun, terjaga baik.
C. Pemeriksaan kebocoran-kebocoran uap dari rebusan atau pipa-pipa.
D. Pemeliharaan stasiun rebusan harus selalu dilaksanakan.

Diperiksa; Diketahui

Asst.Proses Askep
F.Manager

7/86
Pengawasan bulanan yang harus dilakukan :

Siklus Waktu & Interval Waktu (ringkasan bulanan dari rata-rata harian)

Jumlah Jumlah Rata-rata Waktu dalam menit Tekanan % hari


Rebusan Siklus Penguapan Buka-Tutup Interval Memuaskan/Tidak
pintu Waktu
1
2
3
4

Ton TBS Rebusan : ---------------

Tolok ukur harian atas hasil yang dicapai :

A. Kontrol pengolahan dan kehilangan produksi, yaitu:


% USB Maksimum 5,00 %
% Oil Loss di EB Stalks Maksimum 4,00 % O/DM
% Oil loss di Effluent Maksimum 17,00 % O/DM)*
% Fruit Loss di Fruit in EB Maksimum 0,60 % terhadap sampel
*) Effluent termasuk condensate dari rebusan.
B. Pemeriksaan kebersihan lingkungan stasiun, terjaga baik.
C. Pemeriksaan kebocoran-kebocoran uap dari rebusan atau pipa-pipa.
D. Pemeliharaan stasiun rebusan harus selalu dilaksanakan.

8/86

Anda mungkin juga menyukai