Anda di halaman 1dari 54

PT PERKEBUNAN NUSANTARA

II
POWER PLANT STATION ( TURBIN, GENSET, BPV )

PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
TIM PENYUSUN

A.KHAIRI NASUTION
DEDY GURNING
EGBERT S.H PAKPAHAN
EDISI 2019

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
POWER PLANT/POWER HOUSE = KAMAR MESIN

Power Plant/Power Houses sering disebut Kamar Mesin merupakan Stasiun sumber
pembangkit tenaga listrik yang berasal dari tenaga uap dan diesel yang digunakan untuk
menjalankan pabrik. Uap dibangkitkan dengan Boiler yang berbahan bakar fibre dan shell
kelapa sawit. Dengan cara merubah Energi Potensial menjadi Energi Mekanis
selanjutnya akan di hasilkan listrik pada Generator / Alternator.

Alat atau mesin utama yang


terdapat di Stasiun Power
House/Power Plant :

1. Turbin Uap
2. Generator Set
3. Back Pressure
Vessel (BPV)
4. Panel

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II TURBIN UAP

FUNGSI :
Turbin uap berfungsi sebagai
pembangkit Energi Listrik
dengan memanfaatkan energi
potensial uap.

CARA KERJA :
Uap yang bertekanan (energi
potensial) dialirkan melalui nozel
sehingga dihasilkan uap yang
terpancar dengan kecepatan tinggi
(energi kinetis). Uap yang terpancar
dengan kecepatan tinggi ini
menumbuk sudu-sudu pada wheel
hingga wheel berputar dan
memutar poros turbin (energi
mekanis). Putaran poros turbin ini
memutar rotor alternator yang
menghasilkan energi listrik.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
TURBIN UAP

1
Keterangan gambar
2
1. Inlet Steam Pipe
2. Quick Action Stop Valve
7
8 3. Adjusting Valve
3
5 4. Wheel & Nozel Casing
5. Exhaust Steam Pipe
4 6. Gearbox
10 7. Governor
6 8. Alternator
9. Oil Cooler
10. Oil
Filter
9

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
Turbin Uap dioperasikan
dapat
apabila memenuhi
kondisi sebagai berikut :

- Klep pengaman (tri


emergency valve) p
keadaan bebas. dala
m
- Kraan uap bekas pada
tangki uap buangan (back
pressure vessel) terbuka.

- Air pendingin turbin tersedia.

- Kondisi uap dari Boiler sudah


memenuhi syarat ( Tekanan
18-20 kg/cm² , SH )

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
Turbin Uap II

Menghidupkan dan mengoperasikan Turbin dilakukan


sebagai berikut :

Prosedur operasional turbin


a) Sebelum start turbin

1. Lubrication
 Periksa oil reservoir untuk ketinggian oli yang tepat
 Periksa ketinggian oli yang lain
 Isi lubricator bila perlu

2. Air pendingin
 Buka air pendingin lubricating oil cooler
 Amati dan pastikan air disalurkan pada ujung saluran air

3. Kontrol turbin
 Tempatkan semua alat kontrol, trip mekanisasi dalam posisi operasi
 Buka/tutup hand nozzle valve sesuai dengan muatan turbin

Sinergi, Integritas, Profesional


b) Start turbin PT PERKEBUNAN NUSANTARA
 Buka steam trap pada pipa lineIIboiler
 Buka steam trap pada steam separator
 Buka semua steam trap pada turbin
 Buka steam trap pada BVP  Pindahkan power genset ke turbin secara
 Buka valve water cooled turbin perlahan-lahan (bila tekanan operasional, bila
tekanan tidak cukup diesel tetap sinkron
 Buka exhaust valve turbine
sampai tekanan normal)
 Buka semua valve BVP ke sterilizer, pressing, nut  Off diesel secara perlahan-lahan
dan kernel, klarifikasi, dearator, oil storage tank dll  Tutup by pass steam trap
 Periksa level oil/minyak pelumas pada governor  Periksa temperatur bearing dan data 1 jam
turbin sekali
 Start oil pump agar oil masuk ke bagian yang  Periksa tekanan oli = 2,5 bar, temperatur
diperlukan max
60oC dan data 1 jam sekali
 Buka inlet valve steam turbin sedikit untuk  Periksa amp dan data 1 jam sekali
pemanasan rotor dan governor ± 15 menit  Periksa kwh dan data 1 jam sekali
 Buka inlet steam turbin hingga rpm 100, 200,  Periksa rpm turbin dan catat 1 jam sekali
300, 400 dan 500 secara perlahan-lahan ±10  Periksa Hz/voltage turbin dan catat 1 jam
menit sekali
 Pada rpm 500 periksa getaran turbin dan bunyi  Bila tekanan steam cenderung turun
/suara minimal
17 bar, start diesel dan sinkron
 Buka full inlet steam valve, sampai 1500 rpm
 Bila tekanan turun terus di bawah 16 bar, stop
 Setting Hz sampai 50 pada MCCB dan voltage 400 turbin dan kurangi power ke processing
 Masukkan/naikan switch netral
 On synchronize key
 Periksa double Hz, voltage pada synchronize
system, harus sama Hz, Voltage diesel dan steam
turbin
 On ACB/kunci synchrone off

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
c)Stop steam turbin
 Kurangi power turbin dan pindahkan ke diesel
 Turunkan Hz dan voltage
 Off savety control ace/switch netral
 Tutup inlet steam perlahan-lahan sampai steam turbin berhenti
 Buka semua kondensat steam
 Tutup exhaust valve turbin
 Stop oil pump setelah 15 menit turbin stop
 Tutup air pendingin setelah 15 menit turbin berhenti
d)Steam turbin dalam keadaan
darurat
 Tekan/off emergency stop turbin
 Start diesel/on CB masing-masing
stasiun
 Tutup inlet steam valve
 Tutup exhaust steam valve
 Buka semua kondensat steam
 Periksa masalah turbin/perbaikan
 Buat laporan resmi kepada atasan terkait
perihal kejadian tersebut
Sinergi, Integritas, Profesional
PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN TURBIN UAP
1. NOZEL / TABUNG PANCAR
FUNGSI :
Mengubah energi potesial uap
(ep) menjadi energi kinetis (ek).

Sudu-sudu CARA KERJA :


Steam / uap bertekanan dialirkan
melalui nozel sehingga steam
terpancar dengan kecepatan
tinggi. Steam dengan kecepatan
tinggi ini yang nantinya
menumbuk sudu-sudu hingga
wheel berputar.

Wheel

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN TURBIN UAP
2. WHEEL

FUNGSI :
Wheel berfungsi sebagai
penggerak mula yang mengubah
energi kinetis uap menjadi
energi mekanis pada poros
turbin
CARA KERJA :
Poros Tekanan uap (ep) yang dipancarkan
lewat nozel terpancar dengan
kecepatan tinggi (ek) menumbuk
sudu-sudu yang ada pada wheel,
yang mengakibatkan wheel
berputar dan memutar poros turbin
(em). Poros turbin memutar rotor
Sudu-sudu alternator setelah direduksi
(diturunkan) putarannya di
gearbox.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN TURBIN UAP
3. GOVERNOR
FUNGSI :
Mengatur putaran turbin agar selalu
konstan.
CARA KERJA :
Governor mengatur putaran turbin
agar selalu konstan dengan mengatur
bukaan adjusting valve. Pada saat
suplai steam tinggi putaran turbin
cenderung naik, governor akan
mengurangi bukaan adjusting valve.
Sebaliknya jika suplai steam rendah
putaran turbin cenderung turun,
Adjusting Valve governor akan menambah bukaan
adjusting valve. Dengan demikian
diharapkan putaran turbin akan
konstan.
Pada saat trip governor
memerintahkan adjusting valve untuk
menutup.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN TURBIN UAP

4. ADJUSTING VALVE
FUNGSI :
Mengatur aliran steam sesuai
dengan kebutuhan turbin atas
perintah governor.

CARA KERJA :
Adjusting valve diatur oleh
Hidrolick servo motor Governor Governor melalui hidraulik servo
motor. Bukaan valve disesuaikan
dengan kebutuhan turbin dalam
hal ini kecepatan turbin (rpm)
yang diatur oleh Governor.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN TURBIN UAP
5. QUICK ACTION STOP VALVE
FUNGSI :
Memutus aliran steam secara cepat
pada keadaan emergency (darurat)
untuk melindungi turbin dari
kerusakan.

CARA KERJA :
Quick Action Stop Valve (QASV)
digerakkan oleh tenaga hidraulick.
Pada awal proses dibuka dengan
mendorong pilot valve. Pada saat
selesai proses ditutup dengan
menarik pilot valve.
Pada kondisi emergency (trip)
QASV akan menutup sendiri.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN TURBIN UAP
6. Gearbox
FUNGSI :
Mereduksi / menurunkan putaran pada
poros turbin (high speed) sehingga
didapat putaran (low speed) yang
disyaratkan oleh alternator (1500 rpm).

CARA KERJA :
Putaran poros turbin (high speed)
diturunkan dengan paralel gear shaft.
Gear pertama terhubung langsung
dengan poros turbin, putarannya sama
dengan putaran turbin. Gear ini
terhubung dengan gear yang ukuranya
empat kali lebih besar. Sehingga
putaranya diperlambat empat kali lebih
lambat dari putaran turbin. Gear kedua
ini terhubung langsung dengan poros
alternator. Putaran gear kedua sama
dengan putaran poros alternator (low
speed)

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN TURBIN UAP
7. ALTERNATOR
FUNGSI :
Mengubah / mengkonversi energi
mekanis menjadi energi listrik.

CARA KERJA :
Energi mekanis pada pada shaft
turbin memutar shaft alternator
(rotor) yang dihubungkan melalui
gearbox. Dengan berputarnya
rotor yang dikelilingi kumparan
(stator) maka akan dibangkitkan
energi listrik.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
IIKOMPONEN TURBIN UAP
8. OIL PUMP FUNGSI :
Memompakan oil untuk lubrikasi
maupun oil hidrolik dengan
tekanan 3 – 6 kg/cm2. Terdiri dari
2 pompa; pompa electrik dan
pompa main shaft. Jenis pompa
yang dipakai Gear Pump.
CARA KERJA :
Sebelum turbin beroperasi pompa
elektrik dihidupkan terlebih dahulu
untuk melumasi gear, bearing dan
agar sistem hidrolik berfungsi.
Pada saat turbin sudah beroperasi
dan putaran sudah tercapai maka
pompa main shaft pun dengan
sendirinya bekerja. Diatur pada
tekanan tertentu pompa elektrik
mati dengan sendirinya. Dan hidup
kembali jika tekanan oli turun pada
tekanan tertentu pula (otomatis)

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN TURBIN UAP
9. OIL COOLER
FUNGSI :
Mencegah kenaikan suhu oil terlalu
panas (normal 40 – 70 0C) untuk
Relief Valve
mencegah perubahan kualitas oil
dan penurunan kemampuan oil
Oil inlet
untuk menyerap panas.
CARA KERJA :
Water inlet
Prinsip kerja Oil Cooler adalah
pelepasan panas oli dengan media
pendingin air yang mengalir.
Oil outlet
Oli turbin yang menyerap panas
turbin disirkulasikan ke dalam
Water outlet tabung oil cooler yang di dalamnya
terdapat tabung-tabung kecil dalam
jumlah yang banyak. Tabung-tabung
kecil ini dialirkan air di dalamnya
sehingga terjadi kontak secara tidak
langsung antara oli dan air, yang
berakibat panas oli diserap oleh air.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II SYSTEM TURBIN
SYSTEM PELUMASAN
CARA KERJA :
Oil dari oil pan dipompakan oil pump
dengan tekanan max. 6 kg/cm2 ke semua Oil yang biasa dipakai untuk turbin
bagian yang akan dilumasi dengan terlebih adalah Oil Turbo 68.
dahulu melalui oil cooler untuk
pendinginan terlebih dahulu, karena oil pan Lubrikasi bertujuan untuk :
menampung oil yang telah disirkulasikan 1. Membentuk lapisan tipis (film)
ke sistem (oil panas). Dari sini oil mengalir 2. Pendingin (cooling)
memasuki oil filter untuk disaring terlebih 3. Penyekat / isolator (sealing)
dahulu kotoran yang terjadi akibat 4. Pembersih (cleaning)
pengikisan komponen yang dilumasi agar 5. Anti karat (rust Proofing)
tidak terikut kembali ke dalam sistem yang
dapat merusak komponen yang akan Oil Hidrolik digunakan untuk buka
dilumasi. Setelah disaring oil tutup Adjusting valve dan QASV.
didistribusikan kesemua bagian yang akan
dilumasi, dengan terlebih dahulu melewati
relief valve untuk mengatur tekanan di
dalam sistem (3 – 6 kg/cm2). Oil kemudian
mengalir kembali ke oil pan untuk
disirkulasikan kembali oleh oil pump.
Sinergi, Integritas, Profesional
PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II SYSTEM TURBIN
SYSTEM SAFETY
Turbin mempunyai sistem pengamanan yang bertujuan melindungi turbin dari
kerusakan pada saat terjadi indikasi penyimpangan terhadap standar yang telah
ditetapkan, yaitu :
1. AXIAL DISPLACEMENT SENSOR
Berfungsi untuk mencegah kerusakan turbin (bearing dan shaft) dari
kerusakan akibat gaya axial yang terjadi pada poros turbin. Pada saat terjadi
gaya axial dan shaft turbin menyentuh alat ini maka turbin akan trip.

2. OIL PRESSURE SENSOR


Berfungsi untuk mencegah turbin dari kerusakan akibat kekurangan
pelumasan pada gear dan bearing dan kurangnya tekanan hidrolik untuk
menggerakkan adjusting valve dan quick action stop valve. Pada saat
tekanan oil kurang dari yang disyaratkan maka QASV menutup.

3. OVER SPEED SENSOR


Berfungsi untuk melindungi turbin dari kerusakan akibat putaran turbin diluar
batas yang disyaratkan (normal 6000 rpm). Pada saat putaran turbin over
speed maka terjadi gaya sentrifugal dan shaft akan menyentuh bolt yang
terhubung dengan transmiter yang kemudian memerintahkan quick action
stop valve menutup.
Sinergi, Integritas, Profesional
PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
TURBIN SYSTEM

SYSTEM SAFETY

4. OIL TEMPERATUR SENSOR


Berfungsi untuk mencegah terjadinya over heat pada oil pelumas turbin yang
dapat merusak kualitas oil dan menurunkan kemampuan oil untuk menyerap
panas. Pada saat oil turbin panasnya mencapai 70 0C maka turbin akan trip.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
GENERATOR SET
FUNGSI :
Pembangkit energi listrik dengan
penggerak mesin diesel. Terdiri
dari dua komponen utama yaitu :
engine dan alternator.

CARA KERJA :
Dorongan yang terjadi pada piston
akibat proses thermis di dalam
ruang bakar memutar poros mesin
(energi mekanis). Putaran poros
mesin ini memutar rotor alternator,
sehingga membangkitkan energi
listrik.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN GENERATOR SET
1. ENGINE / MESIN DIESEL
FUNGSI :
Membangkitkan energi mekanik
untuk memutar poros mesin
dengan melalui proses thermis
pada ruang bakar.

CARA KERJA :
Udara yang terhisap ke ruang bakar
dikompresi hingga tekanan dan
temperaturnya naik.
Bahan bakar bertekanan tinggi
disemprotkan melalui nozzle hingga
berbentuk kabut ke dalam ruang bakar.
Reaksinya akan terjadi pembakaran,
panas dan tekanan yang tinggi
sehingga mampu menekan piston dan
menghasilkan tenaga yang ditransfer
melalui crankshaft menjadi putaran
poros mesin.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
KOMPONEN GENERATOR SET
2. ALTERNATOR

FUNGSI :
Mengubah / mengkonversi energi
mekanis menjadi energi listrik.

CARA KERJA :
Energi mekanis pada pada poros
engine ditransmisi langsung ke
poros alternator dan memutar
rotor alternator. Putaran rotor
pada stator ini membangkitkan
energi listrik.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN
SYSTEM NUSANTARA
II MESIN
FUEL SYSTEM (SYSTEM BAHAN BAKAR
Merupakan sistem pengaturan bahan bakar, yang menjamin suply bahan
bakar ke dalam ruang bakar memenuhi standar yang disyaratkan.

1
5

Komponen Fuel System : 3


4
1. Solar Tank
2. Feed Pump
3. Fuel Filter
4. Fuel Injection Pump (FIP) 2
5. Nozel 6
6. Governor Aliran bahan bakar (solar)

Sinergi, Integritas, Profesional Aliran balik bahan bakar (solar)


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II SYSTEM MESIN
FUEL SYSTEM
CARA KERJA :
Solar dari tanki dipompakan oleh Feed Pump ke Fuel Injection Pump (FIP)
dengan melalui fuel filter terlebih dahulu untuk menyaring kotoran hingga tidak
terikut ke dalam sistem (mesin). Tekanan pada feed Pump berkisar 1,2 – 2,6
kg/cm2.
Kemudian dari FIP solar dipompakan ke nozel dengan tekanan tinggi (max
300
kg/cm2) untuk disemprotkan sekaligus pengabutan di ruang bakar.
Jumlah bahan bakar yang disemprotkan dan waktu penyemprotan diatur oleh
fuel Injection pump.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II SYSTEM MESIN
SYSTEM BAHAN BAKAR
1 KOMPONEN SYSTEM BAHAN BAKAR:
1. Tanki Solar
FUNGSI :
Tempat penyimpanan bahan bakar
solar

2. Feed Pump (pompa umpan)


2
FUNGSI :
Mensuplai bahan bakar ke FIP
dengan tekanan rendah (1,2 – 2,6
kg/cm2)

3. Fuel Filter (saringan bahan bakar)


3
FUNGSI :
Menyaring kotoran yang terdapat di
dalam solar agar tidak terikut ke
dalam sistem

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II SYSTEM MESIN
SYSTEM BAHAN BAKAR 4. Fuel Injection Pump (FIP)
FUNGSI :
4 Memompakan bahan bakar ke nozel
dengan tekanan tinggi (30 kg/cm2)
dan menentukan jumlah dan waktu
yang tepat untuk injeksi .

5. Nozel
FUNGSI :
Nozel
5 Mengabutkan sekaligus
menyemprotkan bahan bakar ke
ruang bakar yang dikirim dari FIP.

6. Governor
6
FUNGSI :
Mengatur pasokan bahan bakar
sesuai dengan putaran dan beban
mesin.

Sinergi, Integritas, Profesional


SYSTEM MESIN
PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM PELUMASAN (LUBRICATION)

16 13
FUNGSI :
14 - Membentuk Lapisan minyak (film)
10 - Pendingin (Cooling)
17
- Penyekat (Sealing)
- Pembersih (Cleaning)
11 - Anti Karat (Rust Proofing)
15 12 9

KETERANGAN :
1. Oil Strainer 12.Piston Cooling Nozzle
2. Oil Pump 13.Rocker arm
7
18 3. Oil Cooler 14.Intake and Exhaust
8 4
6 4. Oil Filter 15.Fuel Injection
3
5. Main Relief Pump
w 6. Thermostat 16.Turbocharger
w
7. Regulator valve 17.Timing Gear
8. Safety valve 18.Adapter
2
9. Crankshaft W : Cooling water
5
10. Cam shaft
11. Piston
1

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN

SYSTEM PELUMASAN (LUBRICATION )

CARA KERJA :
Oil dari Oil Pan dipompakan oleh Oil Pump ke semua bagian mesin yang akan
dilumasi dengan terlebih dahulu melalui Oil Cooler untuk didinginkan terlebih
dahulu, karena Oil Pan juga berfungsi menampung oil yang telah disirkulasikan
ke sistem jadi temperaturnya tinggi. Dari Oil Cooler, oil terus mengalir ke Oil
Filter untuk disaring kotorannya agar tidak terikut kedalam sistem. Dari Oil
Filter, oil menuju Regulator Valve yang berfungsi mengatur dan membatasi
tekanan oil di dalam sistem. Jika tekanan berlebih Regulator valve akan
menguranginya dengan cara mengalirkan sebagian oil kembali ke Oil Pan
(mekanismenya sama seperti safety valve, yakni menggunakan spring). Dari
sini, oil menuju ke berbagai bagian mesin dan kemudian kembali ke Oil Pan
untuk disirkulasikan kembali seperti di atas.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN

SYSTEM PELUMASAN (LUBRICATION) KOMPONEN SYSTEM :

1. Oil Pump
1 FUNGSI :
Memompakan oil ke semua
bagian mesin yang akan dilumasi.
Pompa yang dipakai type gear
pump.
Tekanan oli : 3 – 6 kg/cm2
Debit oli : 50 – 300 liter/menit
2. Oil Cooler
2
FUNGSI :
Menurunkan panas oil agar tidak
panas berlebih yang bisa merusak
kualitas oil dan menurunkan
kemampuan oil menyerap panas.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
4. Oil Filter
SYSTEM PELUMASAN
(LUBRICATION ) FUNGSI :
Menyaring kotoran pada oli agar tidak
terikut ke dalam system. Oli yang
3 bersirkulasi secara bertahap akan kotor
karena membawa partikel hasil gesekan
komponen dan karbon hasil dari terbakarnya
oil, jika terbawa ke dalam sistem akan
mempercepat keausan komponen.

5. Regulator Valve
A
FUNGSI :
4 Mengatur dan membatasi tekanan oil di
dalam system.
A. Oil inlet from filter
B. Oil outlet to main gallery
C. Oil outlet to oil pan
1. Regulator valve
2. Valve spring

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM PENDINGIN (COOLING)

1 4 5 KETERANGAN :
2
1. Radiator
2. Thermostat
3. Water Pump
4. Water temperature
gauge
6 7 5. Water Manifold
6. Corrosion
8 Resistor
7. Cylinder Head
3 B 9 8. Cylinder Liner
9.
10. Piston
Cylinder Block
11. Oil Cooler
12. Air Compressor
10
A
12 A. Lubrication Oil
B. Cooling water

11 A

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM PENDINGIN (COOLING)
CARA KERJA :
Air dari Radiator dipompakan oleh Water Pump untuk disirkulasikan dengan
tekanan tertentu ke sirkuit pendingin. Dari pompa air pertama-tama menuju ke
Oil Cooler untuk mendinginkan oil pelumas. Kemudian air tersebut mengalir ke
Silinder Block dan mengalir di sekitar liner silinder untuk mendinginkan liner dan
ruang bakar. Dari sini air masuk ke Water Jacket Cylinder Head, untuk
mendinginkan nozel atau injector, intake dan exhaust valve dan permukaan
silinder head. Air tersebut kemudian masuk thermostat. Thermostat mengatur
pendistribusikan air pendingin berdasarkan suhu air pendingin. Pada saat suhu
air pendingin di bawah 74,5 0C katup ke radiator masih tertutup sehingga air
pendingin didistribusikan semua ke water pump. Katup mulai membuka pada
suhu 74,5 – 78,5 0C, disini sebagian air pendingin sudah mulai mengalir ke
radiator. Dan katup membuka penuh pada suhu 90 0C, semua air pendingin
mengalir ke radiator. Pendistribusian air oleh thermostat ini perlu untuk menjaga
temperatur air pada sistem tetap pada range yang sudah ditentukan (70 – 90
0C). Air yang ke water pump langsung disirkulasikan kembali. Air yang ke

radiator didinginkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas untuk kemudian
disirkulasikan kembali oleh water pump.
Sinergi, Integritas, Profesional
PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM PENDINGIN (COOLING) KOMPONEN COOLING SYSTEM :
1. Radiator
FUNGSI :
Pendingin air mesin dengan
bantuan udara luar yang
dihembuskan oleh fan. Air yang
berasal dari thermostat
temperaturnya 74,5 0C – 90 0C
diturunkan sampai dengan 70 0C.
Sistem pendingin tidak boleh
berhubungan langsung dengan
udara luar, bertujuan untuk
menaikkan titik didih air pada
sistem dari 100 0C menjadi 110 0C.
Sistem ini diatur oleh tutup radiator
yang terdiri atas preesure valve dan
vacum valve. Tekanan di dalam
radiator diatur dalam range (1 –
1,75) kg/cm2 gauge
Sinergi, Integritas, Profesional
PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM PENDINGIN (COOLING)

1.1. Radiator Safety Valve


Terdiri dari dua buah
valve, yaitu pressure
valve dan vacum valve.
Pressure Valve :
FUNGSI :
Menjaga tekanan di dalam
radiator agar tidak lebih
dari 1,75 kg/cm2 gauge
Vacum Valve :
FUNGSI :
Mencegah terjadinya
kevacuman dalam radiator
(tekanan < 1 kg/cm2
gauge), bila terjadi vacum
valve akan membuka.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM PENDINGIN (COOLING)
1.1. Radiator Safety Valve
Terdiri dari dua buah
valve, yaitu pressure
valve dan vacum valve.
Pressure Valve :
FUNGSI :
Menjaga tekanan di dalam
radiator agar tidak lebih
dari 1,75 kg/cm2 gauge

Vacum Valve :
FUNGSI :
Mencegah terjadinya
kevacuman dalam radiator
(tekanan < 1 kg/cm2
gauge), bila terjadi vacum
valve akan membuka.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM PENDINGIN (COOLING)
2. Water Pump
FUNGSI :
Untuk mensirkulasikan air
ke dalam sistem pendingin.
Umumnya jenis pompa
yang digunakan adalah tipe
sentrifugal.

KETERANGAN :
1. Drive gear
A 1 2 3 4 5 6 2. Pump shaft
a 7 3. Ball bearing
4. Body
c
5. Water seal
6. Impeller
7. Cover
b a. Dari Thermostat
b. Dari Radiator
A c. Ke Engine
A-A

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM PENDINGIN (COOLING)

3. Thermostat
to
radiator FUNGSI :
Untuk mengatur saat membuka
dan menutupnya air pendingin
ke radiator, sehingga temperatur
air pada sistem tetap pada
batas-batas yang sudah
ditentukan (70 - 90 0C), sehingga
akan mempercepat tercapainya
temperatur kerja

CARA KERJA :
Jika temperatur air pendingin naik (74,5 – 78,5 0C), expander akan mengembang
dan mendorong piston ke atas. Karena piston tersebut dijadikan satu dengan
valve pada thermostat, maka saluran ke radiator yang tadinya tertutup akan
terbuka sedikit demi sedikit sehingga air akan mulai mengalir ke radiator.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM PENDINGIN (COOLING)
1
B A 4. Corrosion Resistor
FUNGSI :
Mencegah terjadinya endapan
2 dan karat, yang dapat
menyebabkan saluran sistem
pendingin tersumbat.

KETERANGAN :
1. Head
3 2. Cartridge
3. Element (Paper)
4. Element (Chemicals)
5. Spring

4 A. Water Inlet
5 B. Water Outlet

Filtration area : 0,5 m2

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM HISAP DAN BUANG UDARA (AIR INTAKE AND EXHAUST)
Sistem air intake dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Naturally Aspirated (Hisapan alami)


2 1 Udara yang masuk ke dalam silinder
9 8 terjadi akibat hisapan piston engine
7 itu sendiri

KETERANGAN :
1. Precleaner
2. Air Cleaner
3. Intake Valve
4. Piston
5. Cylinder Liner
3 6. Exhaust Valve
7. Muffler
A 8. Exhaust Pipe
6
4 9. Dust Indicator
5 A. Combustion Chamber

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM HISAP DAN BUANG 2. HISAPAN TURBOCHARGED
UDARA (AIR INTAKE AND
UDARA YANG MASUK KE DALAM
EXHAUST)
SILINDER
DIBANTU HEMBUSAN TURBO
1 7
9 8 YANG DIGERAKKAN OLEH GAS
2
10 BUANG KETERANGAN :
1. Precleaner 6. Exhaust Valve
2. Air Cleaner 7. Muffler
3. Intake Valve 8. Exhaust Pipe
4. Piston 9. Dust Indicator
5. Cylinder Liner 10. Turbocharger

A. Combustion
Chamber
Catatan : Ada type yang tidak menggunakan
3 6 turbocharger tetapi menggunakan
mechanical supercharger. Pada
4 type ini blower digerakkan secara
mekanis oleh putaran roda gigi
5 atau tali kipas. Biasanya digunakan
pada engine 2 langkah.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM HISAP DAN BUANG UDARA
(AIR INTAKE AND EXHAUST) 2.1. SUPERCHARGED ASPIRATED WITH
AFTER COOLER
2 1 9
8 7 Pada type ini udara dari
turbocharger didinginkan
terlebih dahulu sebelum masuk
10 ke silinder. Jadi posisi After
Cooler diantara turbocharger
dan silinder.
KETERANGAN :
1. Precleaner 7. Muffler
2. Air Cleaner 8. Exhaust Pipe
B B 3. Intake Valve 9. Dust Indicator
4. Piston 10. Turbocharger
5. Cylinder Liner 11. After Cooler
11 3 A
6. Exhaust Valve
6
4
A. Combustion Chamber
5 B. Cooling Air

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
KOMPONEN SYSTEM :
SYSTEM HISAP DAN BUANG UDARA 1. Turbocharger
(AIR INTAKE AND EXHAUST)
FUNGSI:
Turbocharger berfungsi untuk menaikkan
1 tenaga mesin, effisiensi bahan bakar dan
mengurangi emisi gas buang dengan
memanfaatkan gas buang dari ruang
bakar / combustion engine untuk
memutar turbin, tanpa merubah ukuran
dari engine itu sendiri
Terdiri dari dua turbin, yaitu :
1. Turbin impeller ; diputar oleh
gas buang dengan kecepatan
sangat tinggi.
2. Blower impeller ; dipasang pada ujung
poros turbin dengan ikatan mur,
sehingga putarannya sama dengan
putaran turbin.
Putaran turbocharger berkisar antara
50.000 – 150.000 rpm

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN

SYSTEM HISAP DAN BUANG UDARA (AIR INTAKE AND EXHAUST)


2. After Cooler
To After Cooler
2 FUNGSI :
After Cooler berfungsi untuk
mendinginkan udara keluaran
turbocharger yang temperaturnya
tinggi (kerapatan rendah) agar
temperaturnya turun (kerapatan udara
meningkat). Pada setiap perubahan
temperatur 10 0C terjadi perubahan
From After Cooler kerapatan udara 2- 4 %. Tingkat
perubahan temperatur ini tergantung
dari temperatur udara luar yang
dihembuskan. Dengan pemasangan
after cooler diharapkan tenaga engine
naik 5 – 10 %.
After cooler memanfaatkan hembusan
angin kipas radiator.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM
MESIN
SYSTEM HISAP DAN BUANG UDARA
(AIR INTAKE AND EXHAUST) 3. Air Cleaner (Penyaring udara)

FUNGSI:
Precleaner
sebagai alat pembersih udara,
sehingga debu dan kotoran
dapat dipisahkan terlebih
dahulu sebelum masuk ke
ruang bakar. Untuk engine
yang beroperasi di tempat
yang berdebu harus dilengkapi
dengan Pre-Cleaner, sehingga
Dust Indicator debu tersaring lebih dahulu.

Fungsi Dust Indicator:


untuk mengetahui kondisi air
cleaner apakah tersumbat atau
tidak. Jika menunjuk tanda
merah berarti air cleaner
tersumbat.
Elemen dalam Dust Indicator

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
SYSTEM MESIN
SYSTEM HISAP DAN BUANG UDARA (AIR INTAKE AND EXHAUST)

4. Intake Manifold
Fungsi :
Sebagai saluran masuk pembagi
udara ke tiap ruang bakar
5. Exhaust Manifold
Fungsi :
Menyatukan gas buang dari tiap
silinder menuju turbocharger

6. Mufler & Exhaust Pipe (knalpot)


FUNGSI :
PEREDAM SUARA, MENGHILANGKAN
PERCIKAN API, DAN MENURUNKAN
TEMPERATUR GAS BUANG

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
BACK PRESSURE VESSEL (BPV)
FUNGSI :
Menampung steam ex turbin dan steam
by pass dari boiler untuk
didivalvestribusikan ke stasiun yang
membutuhkan. BPV dilengkapi minimal
satu safety

CARA KERJA :
Steam di dalam BPV diatur pada tekanan
3,0 – 3,4 kg/cm2 dengan mengeset safety
valve atau automatic blow-off.
By pass valve
Untuk menjamin suply steam ke BPV maka
pada by pass steam dari boiler dipasang
make up valve. Make up valve akan
membuka pada tekanan 3,0 kg/cm2 dan
menutup pada tekanan 3,4 kg/cm2.
Steam didistribusikan melalui perpipaan
dengan membuka globe valve. Valve yang
ada harus teridentifikasi mengingat
Make up valve
banyaknya valve yang ada di BPV.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
BACK PRESSURE VESSEL (BPV)

Safety Valve

BPV dilengkapi minimal satu safety


valve yang berfungsi untuk membuang
tekanan lebih, agar BPV bekerja pada
tekanan kerja yang diizinkan (safety).

Sigh glass
Alat bantu lain adalah Sigh glass yang
berfungsi untuk mengontrol level air di
dalam BPV. Adapun guna air tersebut
adalah untuk meningkatkan volume uap
dan mengubah uap kering menjadi uap
basah. Dimana pada saat terjadi kontak
antara uap kering dan air, air akan berubah
pase menjadi uap basah dan uap kering
berubah pase menjadi uap basah juga.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
Back Pressure Vessel
(BPV)

Uap bekas dari Turbin uap ditampung di dalam Bejana Uap Bekas, kemudian di pergunakan
untuk processing terutama pada ketel rebusan dan stasiun-stasiun lainnya yang membutuhkan
uap.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Bejana Uap bekas adalah :
Jika tekanan uap kurang dari 3 kg/cm² maka uap harus diberi tambahan secara otomatis melalui
reducer valve atau secara manual melalui kraan uap langsung (pipa by pass) dari boiler.
Air di dalam bejana berada pada batas-batas yang ditentukan pada gelas penduga, Pompa air
Supplessy dioperasikan untuk mengontrol temperatur BPV ( ≤ 140⁰C ).

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
CONTROL PANEL

FUNGSI :
1. Mengatur dan mengontrol unit Alternator (genset maupun
turbin).
2. Membagi / distribusi beban pada saat unit beroperasi
paralel.
3. mendistribusikan daya ke stasiun-stasiun yang
CARA KERJA : .
membutuhkan
Dari Alternator genset maupun turbin daya disalurkan ke
panel kontrol. Dari panel ini diatur dan dikontrol;
tegangan, arus, putaran dan frekwensi, cos Ø.
Dari panel juga diatur untuk paralel (sincron) dengan unit lain
dan juga distribusi bebannya. Dari sini daya disalurkan ke panel
distribusi untuk disalurkan ke stasiun-stasiun yang
membutuhkan.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
CONTROL PANEL

Amperemater kW meter

kWh meter Cos φ

Voltmete
r

Speed Switch Hour meter

Emergency switch
Ampere switch

Sincronize key Frekwensi meter Potensio Switch

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
CONTROL PANEL
Keterangan :
1. Ampere meter berfungsi untuk mengetahui arus yang disuply.
2. Voltmeter berfungsi untuk mengetahui tegangan yang disuply.
3. Frekwensi meter untuk mengetahui frekwensi yang dihasilkan.
4. Cos φ meter untuk mengetahui besarnya daya maksimal
yang
bisa dibangkitkan alternator (power factor).
5. terhadap
Kwh satuan
meter waktu
untuk (jam).
mengetahui jumlah daya yang telah
6. Hour
disuply
meter untuk mengetahui jam kerja unit.
7. Speed switch untuk mengaturputaran alternator sekaligus
mengatur frekwensi.
8. Potensio untuk mengatur tegangan dan cos φ.
9. Sincronize key untuk memparalel turbin atau genset.
10. Emergency switch untuk memutus arus ke panel dalam
kondisi
darurat.

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II
CONTROL PANEL

Air Circuit Breaker (ACB) Main Circuit Breaker ( MCB)


Turbin Genset

Sinergi, Integritas, Profesional


PT PERKEBUNAN NUSANTARA
II

Tim Penyusun : A. Khairi NSt, Dedy Gurning, Egbert S.H Pakpahan


Sinergi, Integritas, Profesional

Anda mungkin juga menyukai