A. Latar Belakang
Konsep pemisahan di 1st Depericarper memanfaatkan pneumatic separation atau
pemisahan secara pneumatic. Pemisahan terjadi Karena perbedaan kecepatan angkat (lifting
velocity) dari material yang akan dipisahkan. Untuk 1 st Depericarper lifting velocity ± 13 m/s
dan conveying velocity 25 m/s. Lifting velocity dengan kecepatan 13 m/s hanya terjadi di
adjusting column dengan panjang antara 4 – 5 m.
Standar losses 1st Depericarper/fibre cyclone saat ini 1.6%, dan pencapaian berkisar
antara 1 – 2%. Sedangkan untuk tahun 2015 target standar losses 1 st Depericarper/fibre
cyclone menjadi < 1%.
B. Hasil Improvement
Berdasarkan uraian diatas maka untuk mendapat losses dibawah 1%, improvement yang
dilakukan adalah :
1. Menambah area pemisahan sampai ke ducting vertical. Untuk mendapatkan hal ini maka
diameter ducting vertical dibesarkan agar kecepatan mendekati 13 m/s, yaitu berkisar
antara 14-15 m/s dan . Kalkulasi perubahan diameter ducting vertical ini didasari dari
diameter ducting conveying dan luas penampang adjusting column.
2. Merubah ukuran/dimensi elbow agar kecepatan di elbow lebih besar dari kecepatan di
ducting vertical. Lihat gambar 1
D. Standarisasi Alat
Diameter dan panjang ducting vertical disesuaikan dengan kapasitas pabrik dan diameter
ducting conveying. Lihat standarisasi detail di gambar 1.
Catatan : Sistem ini bisa diaplikasikan di semua pabrik
1 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
E. Profil Penemu
Modifikasi 1st Depericarper System di desain oleh tim MQC dan pertama uji coba di pabrik
SRL2.
2 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
c. Harga kernel Rp. 3700
Masalah yang dihadapi di dalam kebun sekarang disaat pengaliran adalah keterbatasan
valve HDPE yang belum mencukupi, hilang dicuri (karena menggunakan bahan stainlessteel)
dan disamping itu harga pembelian valve relative mahal.
B. Hasil Improvement
Perbaikan yang dilakukan adalah mengganti valve dari bahan stainlessteel atau HDPE
menggunakan bahan kayu.
3 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
D. Standarisasi Alat
Lihat gambar di lampiran 1
Catatan : Sistem ini bisa diaplikasikan di semua pabrik
E. Profil Penemu
Duskie Yasir adalah karyawan pabrik yang sudah bekerja 17 tahun dan sudah
menghasilkan beberapa karya improvement dilingkungan kerjanya. Bambang adalah
operator Land aplikasi yang sudah bekerja 8 tahun di PT. KTS.
Sebelum improve :
Jumlah Valve yang digunakan 180 pcs
Biaya yang dibutuhkan = Rp 1.888.000 x 180
= Rp 339.840.000
Setelah improve (aplikasi Woodvalve) :
Biaya yang dibutuhkan = Rp 186.000 x 180
4 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
= Rp 33.480.000
Sehingga dengan menggunakan AWV 14 Valve maka PT. KTS mampu mencegah
pengeluaran biaya sebesar = Rp 339.840.000 – Rp 33.480.000
Net Quality Income = Rp 306.360.000
B. Hasil Improvement
Untuk mengatasi masalah tersebut maka dipasang anticorosive oil cooler.
D. Standarisasi Alat
1. Dimensi flange Nanode disesuaikan dengan ukuran pipa inlet oil cooler
2. nanode Pasang detector dibawah airlock menggunakan limit switch .
6 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
E. Profil Penemu
Ide pemasangan nanode ini dimunculkan oleh pak Betmen Sembiring (tim MQC) dan sudah
diuji coba di beberapa pabrik seperti PT. PSKY dan PT. LETAWA
7 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
Dalam proses pengolahan TBS, operator chainman bertugas mengeluarkan lori yang
telah melalui proses perebusan dan di angkat menggunakan crane, dimana team chainman
bekerjasama dimana masing masing anggota mempunyai job khusus ( Narik Lory, melepas
sambungan lori, memasang chain crane, melepas chain crane, memposisikan lori pada jalur
lori kosong dan di tambah harus melumasi roda lori). Pelumasan roda lori ini membutuhkan
tenaga kerja khusus untuk melumasi di karenakan proses pelumasan secara manual dan juga
pelumasan di haruskan 2 sisi roda lori yang secara safety terlalu membahayakn operator.
Sehubungan dengan menaikkan kapasitas( trougput yang tinggi) terkadang operator tidak
sempat melakukan pelumasan lory Sehingga Mengakibatkan roda lori macet, lory yang
mengalami macet roda berakibat lori sering nungging, anjlok, seling penarik putus dan robek
body. Hal ini disebabkan oleh pelumasan roda lori yang tidak continue.
B. Hasil Improvement
Ide perbaikan adalah memasang alat yang mampu melakukan pelumasan secara automatis ke
roda lori.
Ide perbaikan yang dilatarbelakangi karena beban kerja di area “Chainman” ini bertujuan :
1. Menghilangkan tugas operator untuk melumasi roda lori
2. Memastikan setiap roda lori terlumasi karena alat bekerja secara automatis
D. Standarisasi Alat
Cara Kerja alat :
8 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
automatisasi grease roda lori, dengan prinsip kerja, ketika roda lori melewati sensor maka
valve akan membuka dan udara di tabung akan menekan cairan kondensat, sehingga
kondensat akan menyembur ke roda lori
E. Profil Penemu
Improvement ini dibuat oleh karyawan pabrik PT. GSIP yang difasilitasi oleh bapak Andika
9 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
b. Biaya pemasangan 1 lot 800.000 800.000
Total 2.745.000
10 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
B. Hasil Improvement
Berdasarkan artikel pada Wire Rope Corporation of america. Inc, bahwa terlipatnya sling
akan terjadi apabila pengambilan sling tidak dilakukan dengan benar. Pengambilan sling harus
dilakukan pada gulungan yang dapat berputar saat sling ditarik.
11 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
Berlandaskan teori diatas, maka kami memutuskan untuk membuat alat yang dapat
membantu dalam pengambilan wire rope secara otomatis.
Catatan : Hasil SS dari pabrik PT. SAL2 ini masih menggunakan gearbox bekas, untuk
menghemat biaya, di improve menggunakan elektromotor induksi 25 rpm daya 2 kw.
D. Standarisasi Alat
12 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
E. Profil Penemu
PITIZEN ditemukan oleh Sujiman & Mualim Situmorang. Mereka berdua adalah karyawan
gudang pabrik PT. SARI ADITYA LOKA 2
F. Cost and Benefit
Biaya pabrikasi dan install alat : Rp. 7.000.000
13 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
Total 5.750.000
Benefit yang didapat :
N Benefit Cost
o
1 Kerusakan sling 750.000
2 Sling terbuang 4.100.000
3 Tenaga Kerja 1.800.000
Total 6.650.000
Masalah yang timbul adalah pipa inlet & outlet menjadi aus yang tidak merata akibat
benturan / gesekan dan life time part <1000 jam
14 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
Gambar 11. (a) Pipa outlet & Inlet (b) pemasangan pipa outlet& inlet (c) Area benturan pipa
outlet & inlet
B. Hasil Improvement
Berdasarkan hal tersebut diatas,maka dimodifikasi pipa outlet sludge centrifuge (tempat
dudukan pipa outlet), dengan menambah nyloil di ujung pipa inlet
15 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
Gambar 12. Pemasangan Nyloil di Pipa inlet Sludge Centrifuge
D. Standarisasi Alat
48,5
34,5
20 30
Dia. 47,5
30
Dia. 54
Gambar 14. Rumah Bushing Nyloil
Cara Pembuatan alat :
a) Bubut bushing & buat ulir sesuai dgn gambar
b) Bubut rumah bushing & buat ulir sesuai dgn gambar
c) Potong ujung pipa inlet sesuai dgn panjang rumah bushing
d) Las rumah bushing pada ujung pipa inlet
e) Pasang bushing pada rumah bushing di ujung pipa inlet
16 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
E. Profil Penemu
Ide improvement bushing nyloil ini ditemukan oleh Bambang alfatik (mekanik) dan Edi
Syahputra (Machinist) dari pabrik PT. Kimia Tirta Utama
N Benefit Cost
o
1 Pipa Inlet 850.000
2 Pipa Outlet 625.000
Total 1.475.000
Catatan : Umur pakai naik dari 1000 jadi lebih 2000 jam
17 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
yang dikarenakan bunch press tidak mampu menampung lajunya umpan jankos dari
threser.
4. operator mengeluh harus naik-turun tangga untuk buka-tutup sliding
5. sliding yang ada sangat berat dan susah untuk buka tutup
6. handle sliding sering bengkok dan patah saat buka tutup
B. Hasil Improvement
Dari kondisi/masalah diatas,saya mempunyai ide untuk memodifikasi handle sliding
door dengan cara memakai Elektro motor (Motorized). Ide perbaikan dari Toni D Pinem ini
disempurnakan dengan mengganti fungsi motor dengan sistem pneumatik.
D. Standarisasi Alat
Cara kerja alat :
Buka – tutup sliding door empty bunch selama ini yang dilakukan secara manual, sekarang
dilakukan dengan hanya menekan tombol push buttom. System buka – tutup dilakukan
dengan sistem pneumatic (pengganti elektro motor yg dilakukan oleh Toni D Pinem).karena
lebih efektif dan mudah perawatan. Suplai udara bertekanan untuk piston pneumatic diambil
dari kompressor stasiun terdekat yang dihubungkan dengan menggunakan tubing pneumatik
ke area Empty bunch press. Lay out alat di Lampiran 2
E. Profil Penemu
Toni D Pinem adalah karyawan pabrik PT. Sari Lembah Subur 2. Sugestion System ini adalah
improvement pertama mereka dan difasilitatori oleh Abdi Ginting (Asisten Maintenance).
18 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
Total 3.540.000
1. Pekerjaan operator lebih ringan, karena tidak perlu turun naik untuk buka tutup sliding
door empty bunch press
2. Mengilangkan unsafe action dan unsafe condition (seperti yang pernah terjadi di
beberapa pabrik)
Masalah yang dihadapi adalah purifier sering breakdown dan biaya perawatan serta
spare partnya mahal. Disamping itu operator secara berkala harus melakukan pencucian
secara berkala agar purifier berfungsi secara baik.
B. Hasil Improvement
19 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
Berdasarkan hal diatas maka dilakukan improvement untuk menghilangkan fungsi
purifier dengan menambah volume wet oil tank dengan menambah 1 unit lagi WOT yang
sudah ada.
Kapasitas tanki tambahan 25 m3 dengan posisi disesuaikan dengan lay out pabrik
D. Standarisasi Alat
Outlet Wet Oil Tank
Lihat gambar di lampiran 2
E. Profil Penemu
Improve di wet oil tank ini di desain oleh tim MQC
20 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
N Benefit Jumlah Total
o
1 Menghilankan purifier ( 2 unit)
- Biaya service per tahun 70.000.000 140.000.000
Total 140.000.000
B. Hasil Improvement
Memasang cover di hidrolik section press seperti terlihat pada gambar. Sehingga area
terbebas dari kotoran dan debu fibre, sehingga area kerja press tetap bersih.
21 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
D. Standarisasi Alat
Cover yang dibuat mengunakan engsel, sehingga bisa dibuka-tutup dengan mudah jika
diperlukan dalam perbaikan. Di cover bagian atas dibuat hand hole untuk mengontrol kondisi
“cake” dan dilengkapi dengan cerobong steam agar uap dari mesin press dapat keluar.
E. Standarisasi Alat
Dimensi alat dsuaikan berdasarkan tipe dan kapasitas press
G. Cost and Benefit
Biaya pabrikasi dan install alat : Rp 4.000.000 per unit press
22 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
Benefit yang didapat :
23 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
B. Hasil Improvement
Untuk mengatasi masalah diatas Grup Steel Man memasang sprayer di bak sedimen basin.
24 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
Total 41.548.000
D. Standarisasi Alat
Prosedur penggunaan
1. Posisikan agitator pada bagian tengah kolam an aerobic
2. Hidupkan agitator dan setting frekwensi inverter untuk mendapat putaran 80 rpm
3. Setelah 2 jam beroperasi pindahkan pada titik antara 2 pipa HRD
4. Demikian selanjutnya pindahkan setiap 2 jam sekali ke titik yang lain
E. Profil Penemu
Temuan ini dibuat oleh Tim QCC Steel Man dari pabrik PT. BIM
26 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
B. Hasil Improvement
Perbaikan yang dilakukan adalah memasang vibrating single deck untuk penyaring kotoran
sebelum masuk condensate tank.
D. Standarisasi Alat
Vibrating screen dipasang di atas condensate tank dan kotoran calixs di alirkan ke SFB
conveyor. Jika lay out tidak memungkinkan maka calix ditampung menggunakan angkong dan
secara berkala dibuang ketempat pembuangan.
E. Profil Penemu
Sistem ini pertama di buat di pabrik PT. NAL
27 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
28 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
tidak mentransfer kondensare akibat tersumbat kotoran. Untuk mengatasi hal ini operator
selalu “stand by” di condensate tank.
B. Hasil Improvement
Perbaikan yang dilakukan adalah Memasang Sparger di BPV, sehingga menghasilkan uap
jenuh sebelum dikirim ke rebusan.
D. Standarisasi Alat
Pipa sparger dipasang didalam BPV (lihat lampiran 5) dan dihubungkan dengan
exhaust turbin. Pipa sparger di buat perforated dan terendam dalam air agar uap buangan
dari turbin yang masih superheat berubah jadi saturated. Gambar design alat lihat di
Lampiran 5
29 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
E. Profil Penemu
Sistem ini pertama di diuji coba di pabrik PT. SINP dan di design oleh tim MQC
30 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
A. LatarBelakang
Pembuatan Screw Conveyor untuk penyisipan atau penggantian yang aus di pabrik masih
menggunakan tenaga manusia untuk membentuk daun conveyor sesuai pitch yang
diinginkan. Pekerjaan ini meman waktu lama dan bentuk daun tidak sama. Sehingga
mengurangi kualitas screw conveyor yang dibuat.
B. Hasil Improvement
Perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membuat alat punch
conveyor, sehingga pembentukan daun conveyor tidak perlu dilakukan dengan cara memukul
daun conveyor.
D. Standarisasi Alat
Punch conveyor dibuat menggunakan sistem hidrolik. Dimana punch ini menekan plat
yg dipotong sesuai diameter daun conveyor yang diinginkan. Setelah itu dibuat patron/mal yg
sesuai dengan pitch yang diinginkan dan ditekan menggunakan punch tersebut dengan
menggunakan piston hidrolik.
E. Profil Penemu
Sistem ini pertama di buat di pabrik PT. EDP
31 VOLUME IV
KATALOG IMPROVEMENT 2015
32 VOLUME IV