TUGAS AKIIIR
D iaj ukan untu* l*Ielenglcapi
Syarat Memperoleb Gelar S*rjana Snins Terqaa
PR.OGRAM STUOI
TE KNOg"$GX PENGOT,AITAN HASIL PERKEBT'NAN
. S&K$tr,AH TINGGI TLMU PESTTAFITAN
AGRIBISI\rIS PTRKEBUNAI{
}flENAFT
2009
DAFTARTABEL
1. Tabel. 2. l.Suhu uap Masuk dan Keluar unit Yang tvtengstmakan ury --.....' 16
vil1
DAFTARGRAFIK
x
DAFTARNOTASI
Notasi Setuen
Panas Jenis
t&allkg "C
Cp
0
tfl v Laju Aliran MassaUaP kdjam
0
kdjam
m cst Kebutuhan Steam
OC
AT Selisih Temperatur Keluar Masuk
)" Panas Laten PenguaPan Air lftal/kg
xl
BAB I
PEI\TDAHULUAN
ke perebusan.
kuantitas
NamurU sejauh ini dapat kita ketahui bahwa alat untuk mengukur
kita ketahui
uap yang di perlukan untuk proses perebusan di PKS tidak dapat
yang mengukur
secara benar dan nyata, karena tidak adanya alat flowmeter
Maka dengan
kuantitas uap yang dibututrkan dalam proses perebusan tersebut'
*ANALISA
latar belakang itulah penulis memilih judul Tugas Akhir
KEBUTUIIAN UAP PADA T]NIT PERE,BUSAI\I $TERILIZER) DI
PABRIK KELAPA SAWIT ADOLINA KAPASITAS 30 TON TBS/JAM
PT. PERKEBTTNAIY NUS${TARA I\P"
1.2. Tujuan
Tujuan Tugas Akhir ini adalah melakukan analisa kebuuhan uap pada
dapat di hitgng s@ar:a teori dan begltu juga dengan stasiun lainnya di
Pabrik Kelapa Sawit
2.lvlanfrat
l. Sebagai balnn pemhnding berapa keperluan uap di perebusan yang
didapat dari perhitungan dengan data yang sebenarnya di PKS tempat
penulis melaksankan Penelitian.
2. Menambah pengetafuuan penulis mengenai perhitungan kebutuhan uap
pada perebusan di PKS ADOLINA PT.PERKEBUNAN
NUSANTARA TV.
BAB II
TINJAUAN PUSTAI(A
l. StasiunPenimbangan
2. Stasiun Perebusan
3. Stasiun Penebahan
4. Stasiun Penge'mpaan
5. Stasiun Klarifikasi
6. Stasiun Pengolalran Inti
7. Stasiun Pembangkit Tenaga
8. Stasiun Pengolalran Limbah
Kualitas produk yang baik adalah target utama yang harus dicapai, karena
kualitas adalah suatu nilai tambah daripada prrrduk yang didapatkan. Dalam
proses pengolahannya tidak semua stasiun di PKS yang mengunakan uap untuk
kelancaran pengolalran kelapa sawit Adapun stasiun yang menggunakan uap
untuk proses adalah sabagai berikut :
4
Gambar l. Sterilirer
yang digunakan untuk
Rebusan adalah sebuatr tabung besar bertekanan
wp(steom) yang berasal
merebus atau memaangkan TBS dengan menggunakan
&i BPY (B ac k P re s s ure Ye s s e l)'
Tujuan daripada perebusan adalah :
naiknya
l. Untuk menonaktifl<an enzim lipase yang dapat memicu
ALB (AsamLemakBebas)
2. Memudahkan dalam proses penebahan" agar mudatr membrondol'
Setelatr udara di dalam sterilizer keluar, tekanan dinail*ar d€ogan membnrka main
inlet dan menutup saluran deaerasi dan kondensat S€telah Ekaom puncak
tercapai maka saluran main dan aux inlet ditutup dan me'mbuka sahnan deaerasi
dan konsdensat untuk membuang kondensat yang terbentuk Banr ke,mudian
membuka katup exhaust sampai tekanan di dalam sterilizer nol Unhrk puncak
kedua dan ketiga langkatrnya hampir sama .
Selanjuhya lori yang berisi Tandan Buah lvlatang GBM) yang sudah
keluar dari perebusan" akan di angkat oleh Houisting Crane dan dimasukkan
kedalam penebalraan (Thresher) untuk membrondolkan TBM agar mudah untuk
di lrma**an di Digester. ( PT. Astra Agro kstari, 2008)
Sebelum Proses
Saat Proses
l.Tutuppintuoutlet,danisidenganbrondolansampaiPenuhdan
pertatrantan kurang lebih 5 menit'
l.Digesterdihentikanset€lahdigesterbetul.befulkosong.
dengan
2. Off-kan alat jika proses telah selesai, menghentikan alat lakukan
4. Simpan kembali alat kerja dan alat perlindung diri pada tempafitya
Yang perlu diperhatikan pada pengoperasian digester adalatl diusalmkan
homogen'
agar bqatr tidak terlalu lumat dan diusatrakan agarbuah dapat
( PT. Astra Agro t estari' 2008 )
Sebelum Proses
harus hiduP.
Saat Pruses
Setelah Proses
b) Broken nut yang tinggi, hal ini terjadi karena tekanan press yang
terlalu besar. Standar broken nut yang terjadi adalah <l8o/o'
Selarfutnya *rat (Fibre) yang masih bercampur dengan biji akan jatuh
kedalam Cake Breacker Corweour (CBCI sedangkan minyak kasar alran masuk
kedalam Crade Oil Gutter (COG). ( PT. Asfia Agro Lestari, 2008 )
90-95rc. Diusahakan agar volume crude oil mencapai%'314 tinggi tangki, hal ini
dimaksudkan agm dapat selalu pada suhu 90-95f, karena ini adalah suhu ideal
untuk pemisahan minyak. Pada saat operasi jangan sampai crude oil tank kosong.
Bagian dalam Crude Oil Ta* (COT) harus dilangkapi dengan sistem pemanasan
diberi pengaduk dengan kecepatan 3-5 rpr& suhu harus di}€p 90-95'C. VCT
dilengkapi dengan dua (2) sistem pemanas yaitu sistem St€am Coil yang
bertujauan untuk penaikan suhu dan sistem Steam Inj*tion yang bertujr'an untuk
penalunan suhu di VCT. Hal yang harus diperhatikan pada pengoperasian clarifier
adalah:
l. Pada saat be,roperasi, buka "live steam coil" selama 15 menit dan buka
pula condensate by pass "close stsm coil" sampai tampk uap keluar
dari prpa outlet steam tap.
Cek ketebalan minyak melalui sight glass yang ada pada dinding tanki
Clarifier tank , Oil skimmer agar diatrn demgan ketebalan lapisan
minyak 45 - 60 cm.
7. Bersihkan clarifier tank 4 bulan sekali atau jika nampak clarifier tank
tidak lagr berfungsi efisien misalnya temperatur beduktuasi,
pemisalun minyak kurang sempuma atau kelihagn grrmpalan kotoran
dalam undeflow
To sludge
<_ .lk
Tooil
10 I
,l
lli
,
I
fli
F
tr
mengendap pada bagian bawah sedangl<an minyak akan mengalir ke Oil Purifier.
Oil Tank juga dilengkapi dengan sistem coil steam yang bertujuan untuk
pr$ssss.s.Ssu\\\Nrsss\sSs-
Faktor- faktor yang mernpengaruhi kinerja oil tank adalah :
1. Temperatur
2. Kebersihan tangki
4. Blowdown
Minyak yang beraml dari oil tank selanjutnya akan masuk kedalam Oil
Purifier untuk proses pemurnian lebih lan$ut lagi. Minyak yang keluar dari oil
purifier selanjutnya akan dipompakan kedalam unit Vacum Dryier.
( PT. Astra Agro Lestari, 2008 )
Adalah alat untuk mengurangi kadar air didalam minyak dengan cara
menyemprotkan minyak dan airnya dihisap dalam kondisi vacuum. Vacuum dryer
terdiri dari tabung hampa udara dan di dalamnya ada 9 buah nozzle iqiektor.
Tekanan didalam vacuum dryer sangat rendah. Pada tekanan yang rendatr fluida
akan lebih cepat menguap meskipun belum mencapai titik didihnya. Minyak dan
air memiliki titik didih yang berbeda minyak memiliki titik didih lebih tinggi dari
air. Pada saat minyak terhisap ke tabung minyak akan dikabutkan melalui nozzle
sehingga air didalam minyak akan mudah menguap dan terhisap oleh pompa
vacuum, sedangkan minyak tidak menguap dan jatuh ke hwah dihisap oleh oil
transfer pump yang kemudian mengalir ke storage ank
0c,
Yang perlu diperhatikan adalah suhu pemisahan diusahakan 90-95 dan
kevakuman di dalam bejana harus 0.8-l kgc#, karena bila tekanan terlalu besar
maka minyak alon terlalu basah sedanglon bila kevakuman terlalau besar
berakibat banyak minyak yang akan terhisap bersama uap air.
( PT. AsfiaAgrc I-estari 2008 )
11
2.1.8. Unit Storuge Tanh
diproduksi. Ada dua buah dengan kapasitas masing-masing 2000 Ton. Agar tidak
membeku maka temperatur minyak di dalam tangki dipanaskan dengan koil steam
pada kisaran suhu 90-95oC. Setiap 6 bulan sekali dilakukan pengurasan untuk
2.l.l0.AnfiSludge Tank
t_f:
Hasil dari pemisahan di sludge tank selarfutnya akan di pompakan
kedalam sand cyclone untuk menyaring kotoran - kotoran yang berupa pasir dan
n kotoran lainnya Minyak yang masih mengandung lumpur akan diproses lebih
laqiut lagi di sludge septrator untuk mendapatkan minyak yang masih terkandung
t2
dalam lumpur. Minyak dari hasil pengolatnn di sludge sePafro4 selanjutnya
akan dipompakan ke unitVCT untuk proses pengendapan
( PT. Asra Agro Lestari, 2008 )
CBC tersebut yang berfungsi untuk mempertatrankan suhu dalam CBC tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasiannya :
i:
Sehelum Proses
l. Bersihkan spiklet maupun kotoran lain yang melekat pada poros cBC,
dan buanglatr sampah pada tempatnya.
Sedangproses
t3
4. Bersihkan semua fibred an nut dari CBC. Periksa dan bersihkan hanger
bearing dari kotoran setiaP hari.
Setelah proses
5. Simpan kembali alat kerja dan alat pelindung diri pada t€mpahya
dengan rapi.
CBC memiliki interlock dengan mesin press, jadi bila CBC trip maka mesin
press akan secaftt otomatis mati. Biji yang jatuh kedalam polishing drum akan di
poles atau din ticinkan, agar mempermudatr dalam proses pemecatran di Ripple
Mill. Nut Granding Drum berfirngsi untuk menyortasi biji yang akan masuk
kedatm Ripple Mill, selaqiutnya biii yang masuk kedalam Ripple Mill akan di
pecatrdi antara Ripple Ptate stator dan rotor. Hasil pemecatran berupa creakcd
mixture yaitu campuran antara cangiang dan intl, akan dipisahkan oleh LTDS I
dan LTDS II, yang dipisatrkan melalui bantuan fan. Kernel yang sudah terpisah
oC
Atas : 50
Tengah :60oC
oC
Bawatr : 70
Hal ini dilakukan agar pengeringan pada inti sempuma sampai pada
intinya. Suhu yang paling atas akan mengeringkan bagian luar dan suhu pada
t4
tengatr dan suhu bagian bawah
bagian tengatr akan mengeringkan pada bagian
Agro Lestari, 2008 )
akan mengeringkan bagian dalam inti. ( PT. Astra
Tengah :60oC
oC
Bawah : 70
Halinidilakukanagarpengeringanpadaintilebihsempurnalagi,dan
ke tangki timbun'
me,nghindari tumbuhnya jamur pada saat di ransfer
( PT. Asra Agro Lestari 2008 )
menjadi saturated steaq di dalam bejana Bpv dimasukkan ak agw uap yang
15
Safttyvake
Savetyrarlrc
Ke mein inkt
t'
Berikut ini dapat kita lihat masing-masing unit yang menggunakan uap
pada Pabrik Kelapa Sawig dapat dilihat WdatabrJl.2.2.
Tabet.2.l. Suhu uap ldasuk dan Keluar Pada unit yang Membutuhkan uap
t6
2.2. PEREBUS$I (Steriliwr)
Perebusan adalah merupakan unit proses pengolatran kelapa sawit yang
terdiri dari sebuah tabung besar dan bertekanan yang digunakan untuk merebus
atau mematangkan Tandan Buatr Segar (TBS), dengan menggunakan uap/steam
0C 0C,
2,8-3 kgtcnf, dengan suhu uap masuk sekitar 30 dan suhu uap keluar 130
yang dikirim dari Back PressweYessel (BPV), atau biasa disebut uap bekas.
dan proses pembentukan ALB (Asam Lemak Bebas) akibat oksidasi dalam
perebusan dapat di hentikan. ( Sinaga, 2008 )
Buah dengan tangkai dipersatulCIn oleh zat perekat yaitu pectin. Zat tersebut
akan terhidrolisa oleh enzim tanaman itu sendiri, misalnya pada saat matang .i
ll
scmpurna Karena hidrolisa pectin oleh enzim tidak dapat berlangsung sekaligus
utuk seluruh buah, maka hodrolisa yang pertama terjadi ialatr buatr bagian luar ,il
png mendapat bantuan panas udara di sekeliling sedangkan pada buah bagian
dalam belakangan terjadi.
Dalam paoen kejadian ini tidak dapat ditunggg sehingga buah bagian dalam
lepas seluruhnya. Dalam hal ini perebusan pada suhu yang tinggi akan
sebaliknya perebusan pada suhu yang tinggi memperkecil losis brodolan dalam
i
tandan kosong. ( Sinaga, 2008 ) I
Akibat perlakuan dari tekanan tertentu dan dengan suhu perebusan yang
tinggr, maka daging buah akan mer{adi lunab sehingga memudahkan proses
pemecahan sel-sel minyak didatam pengadukan . ( Sinaga, 2008 )
t7
4. Mengrrangi KadBr Air Dalam Buah
Akibat dari perlakuan pada tekanan uap yang tinggr serta suhu yang tinggi,
maka terjadi pengurangan lsdar air pada daging buatl dan birji, sehingga
memudahkan proses pemisahan minyak dan hti pada proses sela4iuhya.
( Sinaga,2008 )
Uap bekas dari turbin uap ( turbin pembangkit tenaga listik ) yang
0c dipergunakan sebagai media untuk
bertelenan 3 kgcn'dengan suhu 195
merebus buatr kelapa sawit didalam bejana perebusan.
Kebutuhan pernakaian uap selarna perebusan dan pengolahan di nyatakan
Ton TBS dengan rincian 270 W uap untuk perebusan dan 180 kg untuk
pengolahan lainya. Kebbutuhan uap untuk mencapai puncak setiap siklus jauh
lebih tinggi dari pada kebutuhan uap rata-rata Dari hasil percobaarq ternyata
untuk mencapai puncak di bututrkan sekitar 800 kg uap /Ton TBS' NamuU
kebutuhan uap yang besar ini hanya berlangsung sekitar 3-4 menit saja, tetapi
pada saat tertentu bisa mencapai 6-10 menit, tergantung dari tekanan uap yang
2.Sistem Perebusan
Sistem perebusan yang dipilh selalu disesuaikan dengan kemampuan
penyediaan uap pada stasiun Boiler yang meurproduksi uap. Dalam hal ini
penyediaan uap dianggap sudatr cukup, sehingga sistem perebusan yang dipakgi
adalah sistem tiga puncak (Triple Peak),dan lamanya perebusan 85 - 90 menit'
l8
LangkahJangkah perebusan :
l. Buang udara ( deaeration ) = 5 menit
2.3. Termodinamika
Terrnodinarnika adalah salah satu bidang terpenting dalam bidang ilmu
pengetahuan kerekayasaan. Cara kerja kebanyakan sistem dapat dijelaskan dengan
Dari gagasan inilah bertitik tolak ilmu termodinamika dan analisa rekayasa.
Konsep kedua dalam termodinamika adala entrupi; dengan entropi kemungkinan
atau kemustahilan berlangsunglya suatu proses dapat ditentukan. Proses entropi
mungkin terjadr, entapi yang membioasakan entopi mushahil dapat berlangsung.
l9
Gagasan inilah yang mendasari fuhm termodinamika yang kedua, yang anda
analisa fekayasa
mrmgkin pemah mendengamya. Hukum ini menjadi dasar dari
diperoleh dari
dalam menentukan jumlah daya guna maksimum yang dapat
sumber eoergi tertentq afau jumlah masukan ('input '\ daya guna maksimum
dilakukan
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tertentu. Perhitungan dapat
yang dianalisa' dan
tanpa pemahaman terperinci terhadap hakekat dari sistem
yang arnat sangat
generalitas yang luar biasa inilah yang memberikan keunggulan
bagi termodinamika
Pengertian yang mantap menge,lrai gagasan energi dan entropi
sangat
rekayasa
pokok bagi seorang yang mau menggunakan termodinamika dan analisa
Secara tradisional tennodinamika dipandang sebagi
mata pelajaran yang sukar,
mendapatkan kejelasan
dan beratus buku t€lah ditulis mengenai subjek ini untuk
mengabaikan fakta
dan ketepatan yang lebih baik. Kebanyakan dari buku itu
molekular, jadi berbagai
bahwa batEn aaru 2fi,itu dalam pembawaannya bersifat
gagasan dikembangkan dengan melupakan bahwa molekul itu ada' Pendekatan
20
gagasan dasar
data tersebut, sehubungan dengan
condotrg unhrk menggunskan
suatu sistem
entopi, untuk menganalisa perilaku
kelestarian energi serta produksi
teknologiyangkompleks.Dalambukuinidigunakankeduapandangantersebut
tetapijalasbatrwapenekarrandiberikankepadakebutuhandanpendekatarrbagi
(Reynold' Perkins' 1994)
para insinyur akan termodinamika'
ketidakteraturarrFdatingkatmikroskopik.Adalahkeadaanyangalamiah,
batrwaentropiselaludiproduksikanolehsemuaproses.Berkaiandengan
produksientropiadalahhilangpyakerrarrpuanuntukmelakukankerjaberguna.
Energimerosotkebantukyangkurarrgberguna'dankadangkalakejadianini
daya energi (anilability of
ercrgt /' Gagasan yang
disebut sebagai perurunan
menyatakandapafiryaenfupidipordaksitetryitidakpernahdapatdibitwsakan'
1994)
yang kedua @eynol{ Perkins'
itulatr hukum termodinamika
pertamasekatis€bagaifluidakerjaadala}rolehJamesWattyangter{<enalsebagai
penemumesinuaP Torak
Uapairtidakmengikutihukum.hukumgassempurn4sampaibenar.
benarkering(kadaruapl00Yo).Bilauapkaingdipanaslranlebihtanjutmaka
uapakanberubahmenjadiuapadipanas(panaslaqiut)danselarrrjutnyadapat
dianggap sebagai gas semPurna
2l
dan fase cair ( air ), seperti diperlihatkan oleh garis BC, tidak ada kenaikan
es mencair ( terbentuk air )'
tempemture pada fasa campuran ini hingga seluruh
proses tanformasi BC yang
Jumlatr energi panas yang diberikan selama
panas lebur, besamya 80 kka|rkg'
berlangsung tanpa kenaikan suhu disebut
pemanasan diteruskan terhadap
Titik 0 C disebut titik lebur ( titik beku ) es. Bila
0
di
l kgairpada0o C ltitikC )makaternperatur airakannaiksampai 1000 C
bawahtekananstandar,sepertidiperlihatkanolehgarisCD'
Bilaprosespemanasan(penambatranenergipanas)dilaqiutkansesuai
temperature tidak
garis DE di bawah tekanan standar, akan terlihat bahwa
berubatu sebagian dari air berubah menjadi uap
( fasa gas ), jadi selama
berlangsungnya penambatran energi panas pada fasa campuran ini' temperatur
pros€s' Alfiir dari fasa campumn
tidak naik t€tapi anergl panas terserap kedalam
uap air s&cara keseluruhan ( disebut air mendidih )'
Pada
ini ialah terbentuknya
titik E ditandai oleh suhu 100
0
c dan tekanan standar I atnl angka 100 disebut
titik didih air dibawah tekanan I atm ( 1,033 kg/cm2 )'
FC fase peleburan es
22
Tabel 2.2. Kesimpulan Pembentukan Uap
Proses Energi masuk KlmUkg
Keterangan:
Cr : panas jenis es kkaltkg.oC
kgtcnf absolut danlO0 o C disebut kondisi jenuh ( saturasi ) uap yang terbentuk
pada suhu dan tekanan satirasi disebut uap saturasi ( kenyang ).
23
2. Ruang kedua merupakanruang gas panas yang diterima dari hasil pembakaran
dalam ruang pertama. Dalam ruang kedua ini sebagian besar panas dari
putaran turbin 5000 rpm. Kemudian uap dari turbin uap ditampung pada Back
Presure Vessel (BP$, yaitu merupakan bejana tekan yang menamptrng exhaust
dari turbh uap untuk disalurkan kepada stasiun yang memerlukan uap. Yang
dilengkapi dengan katup pengaman tekanan uap dan l<ran-kran uap pembagi
dimana t€kanan kerja BPV 3 - 3,4 bar. Di dalam bejana BPV dimasukan air agar
uap dihasilkan tidak kering
24
unit di PKS
Tsbel2.4. Kebutuhan uap untukmasing-masing
tiap ton (TBS) Kap 30
NO Unit Pernakai UaP
(KgUaP/Jant) Ton/Jam
(IBS/Jam)
(KgUaP[am)
220 6600
1 Sterilizer
35 r50
2 Digester
60 1800
3 Clarification station
15 450
4 Vakum oil drier
40 1200
5 Process water
30 900
6 Nur silo
30 900
7 Kernel silo
65 1950
8 Dearator
40 1200
9 Tu6in PumP
535 16050
t0 Total
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendeketan
Ikjian perhitungan kebuhrhan uap pada vnit sterilizer pada tugas alfiir ini
dilakukan dengan teoritis (empiris) konsep kapasitas panas.
Q: Em.CpAT ...............tU
Dimana:
; 'L--
rn= l.'*.cp ...............t21
26
Dirnana:
27
Dimana:
o*o: laju aliran uap masuk sterilizer
hr = entalpi uap jenuh pada tekanan 3 kg/cm2
hs : entalpi cairjenuh padatekanan 3kgtct*
hrs : eantalpi uap perubahan fasa pada tekanan 3kglcfif
Maka total kebutuhan uap pada unit perebusan sudah dapat diperkirakan
atau sudah dapat diketahui.
Penelitian dibagi atas dua sesi, yaitu studi literatur dan pengiamatan di
lapangan. Pengamatan di lapangaq dilakukan selama 3 hari.
28
Pendekatan empiris kebutuhan steam pada unit sterilizer didekati dengan
penghitungan kebutuhan energi untuk menaikkan suhu dan tekanan pada setiap
puncak perebusan. t{ambatan panas karena udara diabaikan karena praktek
dearasi dan kondensasi berlangsung sesuai dengan SOP yang diterapkan di pabrik
(Grafik 1.). Perhitungan kebutuhan steam pada setiap puncak perebusan adalah:
I Ql 40 ke 70
2 Q2 70 ke 80
3 Q3 QL 80 - 135
30
Neraca massa di unit sterilizer pada PKS Adolina adalah:
kruJr.'nr;rt
- air + lt{}S 5,11x t,irl
rr-q.rre*i .1.{ - nrin';,tk i).iitr t;n
'l'l}r\l jri-* t
'n
Gambar 6. Neraca Massa di unit sterilizer pada PKS Adolina
Qr = X m.CpAT
Q1
:(6.9@x0,,10)(70-25)+(3.600x0,43)(70-25)+(6.900x0,49)(7G.25)+(4.800x
0,3s) (70-2s) + (3.300 x 1) (70-2s) + (2.100 x 0,38) (70-25) + (2.400 x 0,45) (70-
2s)
Qr : 124.200 + 69.660 + 152.145 + 75.600 + 148.500 + 35.910 + 48.600
Ql = 654.615 ktal&g
3l
Kebutuhan steam pada puncakll
Kondisi operasi 80oc, tekanan afinosfir (l afin), perhitungan kebutuhan
steam untuk menaikkan suhu pada unit sterilizer dari suhu 70t (suhu awal dalam
sterilizer, hasil pengamatan) adalah:
Qz: X m.CpAT
Q2:(6.900x0,40)(80-25)+(3.600x0,43)(80-25)+(6.900x0,49)(s0-25)+(4.800x
0'35) (80-25) + (33m x r) (80-2s) + (2.100 x 0,38) (s0-2s) + (2.400 x 0,45) (E0-
2s)
Q2 = 151.800 + 85.140 + 185.955 + 92.400+ 181.500 +43.890 + 59.400
Q2 = 800.085 klal&g
Q: : X m.CptrT
Q3
: + 170.280 + 37 t.9t0 +
303.600 1 84.800 + 363.000 + BT.7B}+ I t 8.E00
Q3 = l.600.l70kkalkg
r*[nran
l3tlt.3 fu.i.nrJ
lirrtde t*at
{T:r}:rifi:ii
1131r
32
.14
Sehingga steam yang diperlukan:
Puncakl
Kondisi operasi 70oc, tekanan atmosfir (l atn), perhitungan kebutuhan st€am
I
untuk menaikkan suhu pada unit sterilizer dari suhu 40oC (suhu awal dalarn
t
sterilizer, hasil pengamatan).
Ir
Data:
steam masuk dari BPV: l40t; 3,2kglcm2
Cp steam pada 140"C, I atm (abs) 47 ktolt<g"C
M: Q 654.615k*alrtkg
Cp-LT- 4Tkkaltkg'C. (140 -1q"V
= 198'97 kdiam
Masa puncak I adalah 13 menit, jadi kebutuhan steam untuk mencapai puncak I
adalah \x195,97 kg = 43,1I kg.
60
PuncakII
Kondisi operasi 80t, tekanan atnosfir (r atm), perhitungan kebutuhan
st€am untuk menaikkan suhu pada unit sterilizer dari suhu 70'C (suhu awal dalam
Data:
steam masuk dari BPV: l40oC; 3,2kglcm2
lvlasa puncak 2 adalall. 8 menit, jadi kebutuhan steam untuk mencapai puncak II
33
Puncak III
Kondisi operasi 135r, bkanan atnosfir (3,2 kg/cmz), perhitungan
kebutuhan steam untuk menaikkan suhu pada unit sterilizer
dari suhu 80"C (suhu
awal dalam sterilizer, hasil pengamatan).
Data:
steam masuk dari BpV: 140"C; 3,Zkglcm2
Cp steam pada 140oC, I atrn (abs) 0,47 kkal,&g"C
Masa puncak 3 adalah 60 menit, jadi kebutuhan steam untuk mencapai puncak
rII
adalah 9x69,44 kg: 169,44 kg
60
Total steam yang diperlukan untuk puncak I +z+3 adalah 43,11 kg +37,g3 kg+
169,44 kg = 250,38 kg
p: 270:?50,38
=7,27%o.
270
34
4.2. Pembahasan
Pada umumnya perpindalran panas yang terjadi selama proses penyaluran uap
dari pipa yang satu ke pipa uap yang lainya di pKS berlangsung secara konveksi
(aliran). uap dari BPY(Bock Pressure vessel) akan di alirkan melalui pipa-pipa
penyaluran uap yang memiliki paqiang dan diameter yang berbeda. Maka
diperkirakan kehilangan panas yang hitang mulai dari Bpv ke perebusan
berlangsung diasumsikan 5 o/o.Makakehilangan panas yang terjadi pada pipa-pipa
penyaluran uap juga dapat mempenganrhi jumlah uap yang di butuhkan untuk
merebus TBS pada perebusan menjadi TBM ( Tandan Buah Matang).
35
4. Adanya kebocoran pada pocking pintu perebusan maupun pada body
perebusan itu sendiri.
Jika pintu atau body perebusan sudah bocor, maka uap banyak yang terbuang
dan ini akan mempengaruhi tekanan dan waktu perebusan. Mengapa demikian,
aksbt*" kebmsrur \sr\Fbut psti \skanan percbusnrr suv&r n$rlr ilrcapai 0En
waktu yang diharapkan untuk mencapai tekanan kerja perebusan yang diinginkan
akan semakin hnyalq berarti uap yang dibutuhkan juga akan semakin banyak.
36
BAB VI
KESIMPTILAI\I DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
270:2i0,38
R- :7,27%o.
270
37
5.2. Saran
Ketel uap merupakan mesin yang digunakan untuk menghasilkan uap
dengan mengkonversikan air yang masuk menjadi uap basalr, namun sejauh
ini
ala untuk mengukur kuantitas uap yang dihasitkan betrmr ada- Maka olehkatena
itu perlu adanya alat flowmeter yang berfungsi untuk mengetahui
berapa kuantitas
uap yang masuk pada setiap unit yang menggunakan uap di pabrik
kelapa sawit.
3t
i.
DAFTARPUSTAKA
39
Lampiran 1. ryncar, MAss BALANCE FoRMILL pRocESSING
Strilis€d Fl ts 899,7K9
STRIPPING
Em$yBurch f Wafier 147,5 Kg
?jHKg -+ Nc82 Kg
oildsKg
Fruit665 KC
DilutimtrVater 173 kg
PRESSING
Water 739 Kg
AC Nos97 Kg
Nos CLARIFICATION DEPERJCARPING t?9.7 oil E,8Kg
oil z
Nua l,l0Kg
oil 1,1 K8
Waier 13,4 Kg
Oil2SKs Kemels 672 Kg Nos t9,8 Kg
L -**,
40
Iampiran 2. Diagram hoses Pengolahan Kelapa Sawit
LOADINGRAMP
P.SPREADER/LTDS I
4t
Lampiran 3. Nerrca Bahan
NERACA BAHAN
42