(S O P)
1
STASIUN PENERIMAAN BUAH
(LOADING RAMP)
B. HOPPER
2
Segerakan isi lorry yang kosong, jika ada potongan-
potongan besi, anak kayu, batu dan karung / goni eks.
pupuk harus dibuang.
Check selalu fungsi roda dan shaft lorry dan kemungkinan
adanya kelainan masing-masing unit.
C. TRANSFER CARRIAGE
3
“STASIUN STERILIZER”
(REBUSAN)
3. Operasional :
Perebusan dengan waktu yang tepat
Buka pintu setelah perebusan selesai
4
Koordinasi dan kerja sama yang baik dengan station
lainnya.
“HOIST CRANE”
Gear Box
Wire Rope
Sprocket Link Chain
Chain
Rolling Drum
Joy Stick
Panel Control
B. Bersihkan secara berkala
C. Lakukan
6
STASIUN BANTINGAN
(THRESHER)
A. Pastikan unit mesin dapat beroperasi dengan baik
Hoist Crane
Bunch Feeder
Thresher
Conveyor (Horizontal Empty Bunch, Inclined Empty
Bunch, Conveyor Under Thresher, Bottom Cross
Conveyor, Empty Bunch Conveyor)
Fruit Elevator
C. Lakukan :
Pemeriksaan baut-baut joint As Conveyor
Pemeriksaan Oil Gear Box
Pemeriksaan Plate Pelempar Thresher
Kekencangan rantai Conveyor, rantai penggerak
Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan stasiun
yang lainnya
7
D. Urutan pengoperasian unit mesin ;
8
“STASIUN PRESS “
C. Operasional :
Temperatur Digester dijaga ± 800 C
Level digester minimal ¾ dari isi volume
Drain oil digester selalu dalam keadaan terbuka
Ampere motor digester berkisar 20 s/d 25 Ampere
Tekanan cone press berkisar ± 70 – 80 Bar
Ampere motor Press berkisar 30 – 36 Ampere
Air dilution (pelarut) sesuai rekomendasi laboratorium.
Drain Sand trap tank setiap 3 (tiga) jam sekali selama
± 5 menit.
Air pembilas vibrating screen selalu dalam posisi
terbuka
Temperatur COT ± 90o C – 100o C
10
“STASIUN KLARIFIKASI”
A. Pastikan unit-unit mesin dapat beroperasi dengan baik. :
Clarifiers, Sludge tank, pure oil tank, collection
oil tank.
Oil purifier, sludge centrifuges
Vibrating screen, oil basculator skimmer,
purifier strainer
Vacuum Dryer, Vacuum Pump
Hot Water Tank, Hot Well Tank, Collection Oil
Pump
Pure Oil Pump, Hot Well Pumps Sludge
11
7. Clarifier Tank harus dikuras sekurang-kurang-
nya 3 (tiga) bulan sekali
8. Kolam Sludge Pit harus dikuras sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
C. Lakukan :
Pemeriksaan oil gear box & stirrer Clarifier tank,
oil fluid Coupling Sludge Centrifuge
Pemeriksaan kekencangan belting purifier dan
pompa –pompa sludge Centrifuge
Drain tangki-tangki : Klarifier, sludge tank, oil
tank, sludge Drain tank sebelum beroperasi
Koordinasi dan kerja sama yang baik dengan
stasiun lainnya.
12
Set Flow meter umpan purifier, sludge separator
dan decanter sesuai dengan spesifikasi mesin
Star awal, steam trap dibuka selama ± 15 menit
agar air kondensat keluar.
Cek getaran Sludge Centrifuge dan Oil Purifier,
apabila tidak normal matikan mesin dan Laporkan
Pengisian Log Sheet secara kontinyu dan benar
E. Selesai Operasi
Ketebalan minyak di Clarifier harus dijaga ± 40 cm.
Tambahkan air panas di Clarifier Tank agar tidak
kental sehingga pengoperasian berikutnya lancar
(penambahan air di COT)
Sludge Tank dan Pure Oil Tank harus kosong
Unit mesin-mesin senantiasa terjaga kebersihannya.
Lantai Stasiun harus dicuci/dibersihkan
Tinggalkan stasiun dalam kondisi aman (valve kran
kondisi tertutup, panel electrical dalam posisi “Off”)
13
“STASIUN PENGOLAHAN INTI SAWIT”
A.PROSEDUR PEMBERSIHAN
2) Conveyor dan Elevator
4) Ripple Mill
15
2. Pastikan BJ. Larutan Calsium Carbonat
(CaCo3) 1,15 Kg./Ltr. Dengan alat
Hydrometer.
Periksa secara kontinyu pemisahan cangkang dan
kernel pada vibrating Screen Claybath (Losses dan
Kotoran)
Penyetelan Separating Colomn (LTDS) maupun
Damper Fan harus seijin Assisten
(Pengolahan/Proses).
Bersihkan cangkang, kernel, debu yang tercecer di
sekitar unit mesin, cat walk, Coloumn, ducting,
conveyor dll.
Isi Log Sheet dengan baik dan benar.
16
“S T A S I U N B O I L E R”
Standart Operasional Prosedur
SEBELUM OPERASI :
1. Pastikan dapur pembakaran dalam kondisi bersih dari abu
dan kerak
2. Pastikan dinding dapur pembakaran dan pipa–pipa dari
kerusakan atau kebocoran
3. Periksa seluruh bagian ketel (boiler) dengan teliti, pastikan
ketel siap untuk dioperasikan. Antara lain :
Katup pengaman (safety valve).
Monometer (Pressure Gange).
Gelas Penduga.
Alat Pengisian Air ketel (Boiler Feed Pump).
Alat tanda bahaya (alarm).
Valve induk (Main Valve).
Blow down valve.
4. Periksa seluruh fan, dust collector dan dumper.
5. Periksa panel Electrical.
STAR AWAL :
2. Pastikan volume air boiler pada titik normal (1/2 Volume
drum atas).
17
3. Pastikan venting lubang udara terbuka.
4. Hidupkan Fuel Conveyor dan masukkan bahan bakar
kedalam ruang bakar/dapur boiler.
5. Pastikan bahan bakar merata dalam dapur, nyalakan bahan
bakar, lakukan slowfiring ± 30 menit atau sesuai kebutuhan.
6. Hidupkan ID Fan kemudian FD Fan dan Fuel Feeding Fan.
7. Sebelum valve utama dibuka lakukan blow down terlebih
dahulu dan buka valve buangan air kondensat.
8. Setelah tekanan kerja tercapai buka valve utama kemudian
venting (lubang udara) ditutup.
SAAT OPERASI :
SAAT BERHENTI
18
1. Boiler berhenti setelah turbin berhenti
2. ¼ - ½ jam sebelum boiler berhenti suplay bahan bakar harus
dikurangi
3. Tutup main valve steam secara perlahan, matikan semua
Fan, buka Venting (lubang udara)
4. Pompakan air ke boiler sampai ¾ gelas penduga
5. Keluarkan abu dan sisa-sisa pembakaran keluar dapur
6. Tutup damper boiler
7. Bersihkan faltform, fuel conveyor dari sisa-sisa bahan bakar
untuk menghindari kebakaran.
8. Bersihkan area Station
19
“MESIN PEMBANGKIT TENAGA”
20
13. Perhatikan keseimbangan tegangan (380 Voltage) setiap
Phase R-S-T perbedaan tegangan antara phase maks 1 %
dengan frekuensi 50 Hz.
14. Turbine siap dibebani
21
“WATER TREATMENT PLANT”
A.Fungsi dan Operasional
B.Prosedur Pengoperasian
Operasional Lakukan :
23
“TIPPER CAGES”
Gear Box
Hidrolik Pack
Sprocket Link Chain
Chain
Rolling Drum
Joy Stick
Panel Control
D. Bersihkan secara berkala
E. Lakukan
24