Anda di halaman 1dari 25

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

(S O P)

PT. INDOTRUBA TENGAH


PKS SEKUNYIR
2006
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
JEMBATAN TIMBANG

a. Pastikan Platform bersih dari brondolan, sampah dll.


b. Pastikan petunjuk timbangan tanpa beban pada posisi 0 (nol)
c. Pastikan truk berada di tengah dan mesin dalam keadaan
mati
d. Pastikan penumpang truk/awak kendaraan kosong sebelum
ditimbang
e. Pastikan data SPB (surat pengantar buah) lengkap dan tepat
f. Input data dengan cermat periksa sebelum di Print
g. Serahkan copy tiket kepada sopir
h. Catat data timbang di buku register
i. Jika berat estimasi kebun dan aktual berbeda, lapor pada
Factory Manager
j. Rekap data timbang setiap product per hari
k. File disimpan dengan rapi dan mudah untuk mencari
l. Bila ada kerusakan atau masalah segera lapor pada Factory
Manager.

1
STASIUN PENERIMAAN BUAH
(LOADING RAMP)

A. TOP LOADING RAMP (Lantai Atas)

 Bersihkan lantai dari berondolan, janjangan dan sampah


(batu, pelepah dan anak kayu).
 Kutip brondolan dan janjangan yang berserakan di luar
lantai dan masukkan ke Loading Ramp Hopper.
 Pastikan tidak ada truk pengangkut TBS yang
membongkar muatannya dengan membuat hentakan-
hentakan (maju mundur) dengan ganjal lantai pembatas
Loading Ramp.

B. HOPPER

 Bersihkan sampah di bawah Hopper secara berkala dan


kontinyu.
 Bersihkan balok (Besi I - Beam) di bawah Hopper dan
tiang-tiang Loading Ramp dari sampah dan kotoran.
Pisahkan brondolan untuk dimasukkan ke Lorry buah.
 Bersihkan brondolan dan TBS yang jatuh ke lantai dan
parit untuk dimasukkan ke Lorry buah.
 Pengisian TBS ke Lorry harus penuh dan merata dengan
system TBS yang datang lebih dulu diolah lebih dulu
(First In – First Out)
 Pastikan semua pintu dan system Hydrolick dapat
bekerja dengan baik. Selalu check isi oli Hydrolick,
kemungkinan adanya kebocoran-kebocoran oli Hydrolick.

2
 Segerakan isi lorry yang kosong, jika ada potongan-
potongan besi, anak kayu, batu dan karung / goni eks.
pupuk harus dibuang.
 Check selalu fungsi roda dan shaft lorry dan kemungkinan
adanya kelainan masing-masing unit.

C. TRANSFER CARRIAGE

 Bersihkan Plat Form dan Body Transfer Carriage.


 Bersihkan lantai Transfer Carriage secara rutin, lantai
selalu bersih dan kering.
 Cek oli Hydraulik Transfer Carriage dan kekencangan
rantai.

D. MARSHALLING YARD (LANTAI BAWAH)

 Bersihkan lantai dari genangan air dan sampah


 Bersihkan Rail Track secara kontinyu untuk menghindari
kerusakan rail dan lorry.
 Tinggalkan Stasiun dalam keadaan bersih, brondolan
bersih dari lantai dan bawah loading ramp.

3
“STASIUN STERILIZER”
(REBUSAN)

1. Pastikan unit berfungsi dengan baik :


Sistem interlock
Pintu rebusan, valve, safety valve.
Program otomatis
Kertas grafik
Alat ukur (Pressure Gauge dll)
Centilever jembatan
Compressor

2. Bersihkan secara berkala:


 Saringan Condensate (tiap hari)
 Brondolan yang tercecer (tiap siklus)
 Body rebusan keseluruhan (tiap minggu)
 Bak Pit rebusan (tiap hari)
 Pasir di bak condensate (tiap minggu)

3. Operasional :
Perebusan dengan waktu yang tepat
Buka pintu setelah perebusan selesai

4
Koordinasi dan kerja sama yang baik dengan station
lainnya.

“HOIST CRANE”

A. Pastikan unit berfungsi dengan baik

 Gear Box
 Wire Rope
 Sprocket Link Chain
 Chain
 Rolling Drum
 Joy Stick
 Panel Control
B. Bersihkan secara berkala

 Areal Hoist Crane / Chainmen, Lantai (senantiasa kering)


 Rantai menggunakan solar setiap bulan sekali
 Bersihkan body Hoist Crane setiap hari\

C. Lakukan

 Pengopersian / pengisian Hopper tidak berlebihan


 Pengecekan / control dengan akurat
 Pada saat Stand by posisi unit Hoist Crane harus dalam
keadaan bebas tanpa beban.
 Saat penuangan TBS dilakukan secara perlahan-lahan
dan hati-hati (tidak dilakukan putaran balik secara tiba-
tiba)
 Isi Log Sheet dengan baik dan benar
 Rolling Drum
 Joy Stick
5
 Panel Control

6
STASIUN BANTINGAN
(THRESHER)
A. Pastikan unit mesin dapat beroperasi dengan baik
 Hoist Crane
 Bunch Feeder
 Thresher
 Conveyor (Horizontal Empty Bunch, Inclined Empty
Bunch, Conveyor Under Thresher, Bottom Cross
Conveyor, Empty Bunch Conveyor)
 Fruit Elevator

B. Bersihkan secara berkala :


 Tempat kerja
 Peralatan kerja
 Unit-unit Mesin
1. Body Mesin
2. Hanger Bushing/Bearing
 Scrapper dan Rantai Conveyor
 Bucket dan Rantai Fruit Elevator
 Sampah Thresher, Conveyor

C. Lakukan :
 Pemeriksaan baut-baut joint As Conveyor
 Pemeriksaan Oil Gear Box
 Pemeriksaan Plate Pelempar Thresher
 Kekencangan rantai Conveyor, rantai penggerak
 Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan stasiun
yang lainnya

7
D. Urutan pengoperasian unit mesin ;

 Hidupkan distributing Empty Bunch Conveyor, Inclined


dan Horizontal Empty Bunch Conveyor
 Hidupkan fruit distributing Conveyor, fruit elevator,
Bottom Cross Conveyor dan Conveyor Bellow Thresher
 Hidupkan Thresher Distribution Bunch Conveyor,
Inclined Bunch Conveyor
 Tuangkan Buah kedalam Hopper secara teratur (tidak
berlebihan), rata-rata penuangan TBS Crane 8 -10 menit
per Lorry mesin
 Pengoperasian 2 (dua) unit Thresser (Re-Thressing)
untuk minimalisasi Fruit Loss In Empty Bunch.

E. Selesai Operasi yang Dilakukan :

 Pastikan muatan / beban dalam unit mesin dalam keadaan


kosong
 Buat laporan bila ada kerusakan pada unit mesin
 Panel elektrikal harus dalam keadaan “OFF”
 Bersihkan seluruh area tempat kerja, cat Walk dan unit
mesin
 Isi Log Sheet dengan jelas dan benar

8
“STASIUN PRESS “

A. Pastikan unit berfungsi dengan baik :


 Sistem hidrolik
 Gear Box
 Panel control system
 Alat ukur (Amperemeter, Pressure Gange, Thermometer)
 Kondisi arm digester
 Getaran vibrating screen
 CBC (Cake Breaker Conveyor)
 Pompa COT
 Steam coil

B. Bersihkan secara berkala :


 Areal tempat kerja setiap hari
 Body digester, Press, Vibrating setiap hari
 Minyak yang tercecer dilantai dan di body digester
dibersihkan dengan Fibre kemudian diolah kembali
 Brondolan yang tercecer disekitar Digester setiap hari
 Drain/kosongkan sludge (pasir) yang ada di dalam sand
trap tarik setiap awal pengolahan
 Cuci Vibrating screen dengan air panas setiap akhir
pengolahan
9
 Kosongkan unit press dengan menggunakan nut setiap
akhir operasi
 CBC dari fibre yang menempel shaft setiap hari.
 Arm digester setiap minggu sekali
 COT dalam setiap minggu sekali

C. Operasional :
 Temperatur Digester dijaga ± 800 C
 Level digester minimal ¾ dari isi volume
 Drain oil digester selalu dalam keadaan terbuka
 Ampere motor digester berkisar 20 s/d 25 Ampere
 Tekanan cone press berkisar ± 70 – 80 Bar
 Ampere motor Press berkisar 30 – 36 Ampere
 Air dilution (pelarut) sesuai rekomendasi laboratorium.
 Drain Sand trap tank setiap 3 (tiga) jam sekali selama
± 5 menit.
 Air pembilas vibrating screen selalu dalam posisi
terbuka
 Temperatur COT ± 90o C – 100o C

10
“STASIUN KLARIFIKASI”
A. Pastikan unit-unit mesin dapat beroperasi dengan baik. :
 Clarifiers, Sludge tank, pure oil tank, collection
oil tank.
 Oil purifier, sludge centrifuges
 Vibrating screen, oil basculator skimmer,
purifier strainer
 Vacuum Dryer, Vacuum Pump
 Hot Water Tank, Hot Well Tank, Collection Oil
Pump
 Pure Oil Pump, Hot Well Pumps Sludge

B. Bersihkan secara berkala :


 Tempat dan lingkungan kerja.
 Peralatan kerja
 Unit-unit mesin
1. Body mesin, Tangki
2. Pompa, Pipa
3. Lantai, Parit
4. Panel Listrik
5. Vibrating Screen, Oil Purifier Screen
6. Bowl Disc & Nozzle Separator (Oil Purifier)

11
7. Clarifier Tank harus dikuras sekurang-kurang-
nya 3 (tiga) bulan sekali
8. Kolam Sludge Pit harus dikuras sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.

C. Lakukan :
 Pemeriksaan oil gear box & stirrer Clarifier tank,
oil fluid Coupling Sludge Centrifuge
 Pemeriksaan kekencangan belting purifier dan
pompa –pompa sludge Centrifuge
 Drain tangki-tangki : Klarifier, sludge tank, oil
tank, sludge Drain tank sebelum beroperasi
 Koordinasi dan kerja sama yang baik dengan
stasiun lainnya.

D. Saat Operasi Yang Perlu Diperhatikan :


 Temperatur minyak dan sludge harus 93 ± 20 C.
 Ketebalan minyak di clarifier tank ± 50 Cm
 Ketinggian sludge di sludge tank minimum 0,5 m
di atas pipa umpan ke sludge Centrifuge
 Temperatur di Hot Water Tank ± 800 C
 Kevacuuman pada Vacuum Dryer antara – 0,8
sampai -1,0 Kg/cm2 .

12
 Set Flow meter umpan purifier, sludge separator
dan decanter sesuai dengan spesifikasi mesin
 Star awal, steam trap dibuka selama ± 15 menit
agar air kondensat keluar.
 Cek getaran Sludge Centrifuge dan Oil Purifier,
apabila tidak normal matikan mesin dan Laporkan
 Pengisian Log Sheet secara kontinyu dan benar

E. Selesai Operasi
 Ketebalan minyak di Clarifier harus dijaga ± 40 cm.
 Tambahkan air panas di Clarifier Tank agar tidak
kental sehingga pengoperasian berikutnya lancar
(penambahan air di COT)
 Sludge Tank dan Pure Oil Tank harus kosong
 Unit mesin-mesin senantiasa terjaga kebersihannya.
 Lantai Stasiun harus dicuci/dibersihkan
 Tinggalkan stasiun dalam kondisi aman (valve kran
kondisi tertutup, panel electrical dalam posisi “Off”)

13
“STASIUN PENGOLAHAN INTI SAWIT”

A.PROSEDUR PEMBERSIHAN
2) Conveyor dan Elevator

 Star dimulai dari urutan terakhir/belakang


 Pastikan Inter Lock System berfungsi dengan baik.
 Periksa langsung Conveyor dan elevator, pastikan
ber operasi dengan baik (secara visual)
 Operasikan sesuai dengan urutan proses dari unit
mesin yang paling belakang.
 Selama beroperasi agar diperiksa secara periodik .

1. Hanger Bearing /Busing


2. Kondisi rantai penggerak dan rantai elevator,
jika kendor segera disetel.
3. Periksa kondisi/panas pada elektro motor, gear
box (isi dan kebocoran-kebocoran oli, segera
ganti jika ada seal yang rusak)
4. Getaran / suara yang tidak normal.
 Pastikan semua Conveyor, V-Belt dan Chain
tertutup.
 Saat stop proses, pastikan urutan penghentian unit
mesin mulai dari urutan depan dan pastikan semua
conveyor / elevator dalam kondisi kosong.

3) Nut Silo, Kernel Silo, Heater, Fan

 Pastikan elemen heater bersih


14
 Pastikan Fan Silo dapat berfungsi dengan baik dan
dioperasikan ± 10 menit sebelum kernel plant
beroperasi.
 Level Nut dan kernel silo kondisi harus penuh
setiap saat (minimal ¾ volume terisi)
 Pastikan temperature Nut dan Kernel Silo pada
suhu 800 C

4) Ripple Mill

 Sebelum dioperasikan periksa rotor bar, Ripple


Plate, V-Belt, dan baut pengikat.
 Periksa getaran / suara yang tidak normal.
 Umpan Ripple Mill harus stabil dan kontinyu
 Stop umpan sebelum Ripple Mill dimatikan
 Bersihkan Nut, Kernel di sekitar unit mesin
 Umpan Ripple Mill merata bergantian 1 x 2 Jam
dari Nut Silo 1, 2 dan 3. untuk kekeringan Nut.

5) LTDS dan Vibrating Screen Claybath

 LTDS di operasikan sebelum Ripple Mill


dioperasikan.
 Maksimumkan system Separating Dry Kernel guna
meminimkan Clay Bath Feeding.
 Periksa secara visual kebocoran-kebocoran pada
ducting /coloumn, airlock dan cyclone.
 Sebelum Claybath dioperasikan periksa dan
pastikan :

1. Beban motor pompa Claybath Normal

15
2. Pastikan BJ. Larutan Calsium Carbonat
(CaCo3) 1,15 Kg./Ltr. Dengan alat
Hydrometer.
 Periksa secara kontinyu pemisahan cangkang dan
kernel pada vibrating Screen Claybath (Losses dan
Kotoran)
 Penyetelan Separating Colomn (LTDS) maupun
Damper Fan harus seijin Assisten
(Pengolahan/Proses).
 Bersihkan cangkang, kernel, debu yang tercecer di
sekitar unit mesin, cat walk, Coloumn, ducting,
conveyor dll.
 Isi Log Sheet dengan baik dan benar.

16
“S T A S I U N B O I L E R”
Standart Operasional Prosedur

SEBELUM OPERASI :
1. Pastikan dapur pembakaran dalam kondisi bersih dari abu
dan kerak
2. Pastikan dinding dapur pembakaran dan pipa–pipa dari
kerusakan atau kebocoran
3. Periksa seluruh bagian ketel (boiler) dengan teliti, pastikan
ketel siap untuk dioperasikan. Antara lain :
 Katup pengaman (safety valve).
 Monometer (Pressure Gange).
 Gelas Penduga.
 Alat Pengisian Air ketel (Boiler Feed Pump).
 Alat tanda bahaya (alarm).
 Valve induk (Main Valve).
 Blow down valve.
4. Periksa seluruh fan, dust collector dan dumper.
5. Periksa panel Electrical.

STAR AWAL :
2. Pastikan volume air boiler pada titik normal (1/2 Volume
drum atas).

17
3. Pastikan venting lubang udara terbuka.
4. Hidupkan Fuel Conveyor dan masukkan bahan bakar
kedalam ruang bakar/dapur boiler.
5. Pastikan bahan bakar merata dalam dapur, nyalakan bahan
bakar, lakukan slowfiring ± 30 menit atau sesuai kebutuhan.
6. Hidupkan ID Fan kemudian FD Fan dan Fuel Feeding Fan.
7. Sebelum valve utama dibuka lakukan blow down terlebih
dahulu dan buka valve buangan air kondensat.
8. Setelah tekanan kerja tercapai buka valve utama kemudian
venting (lubang udara) ditutup.

SAAT OPERASI :

1. Pastikan suply bahan bakar dan air boiler kontinyu


2. Pertahankan level air selalu konstan (tidak lebih dari ½ Drum
atas)
3. periksa tekanan steam secara kontinyu
4. periksa kebocoran-kebocoran steam secara kontinyu.
5. Lakukan soot blow tiap 4 jam dan blow down sesuai
rekomendasi .
Selama operasi tidak diperbolehkan melakukan blow down dari
header, melainkan dari drum boiler.

SAAT BERHENTI

18
1. Boiler berhenti setelah turbin berhenti
2. ¼ - ½ jam sebelum boiler berhenti suplay bahan bakar harus
dikurangi
3. Tutup main valve steam secara perlahan, matikan semua
Fan, buka Venting (lubang udara)
4. Pompakan air ke boiler sampai ¾ gelas penduga
5. Keluarkan abu dan sisa-sisa pembakaran keluar dapur
6. Tutup damper boiler
7. Bersihkan faltform, fuel conveyor dari sisa-sisa bahan bakar
untuk menghindari kebakaran.
8. Bersihkan area Station

19
“MESIN PEMBANGKIT TENAGA”

1. Bersihkan selalu (secara berkala) unit mesin dan area unit


mesin.
2. Perhatikan tekanan Steam/uap yang tersedia.
3. Periksa kondisi dan volume olie pelumas Gear Box Turbine
dan Gear Box unit Governor (olie turbo T-68)
4. Perhatikan kebocoran-kebocoran yang mungkin ada pada
instalasi pelumasan.
5. Buka katup olie Bearing Turbine Whell.
6. Lakukan pelumasan (manual/pompa electric)
7. Pastikan governor set berfungsi dengan baik
8. Buka Valve-valve pembuangan condensate.
9. Buka Valve outlet turbine ke BPV.
10. Buka valve emergency masukan uap ke turbine dan lakukan
tes secara manual terhadap valve emergency putaran lebih
(over speeds).
11. Buka valve utama steam ke turbine secara perlahan dengan
tetap memperhatikan putaran (sampai mencapai 15000 rpm)
dengan getaran turbine (Fibrasi)
12. Jika tak ada hal-hal yang meragukan, hubungkan Switch
Alternator.

20
13. Perhatikan keseimbangan tegangan (380 Voltage) setiap
Phase R-S-T perbedaan tegangan antara phase maks 1 %
dengan frekuensi 50 Hz.
14. Turbine siap dibebani

PENGAWASAN SELAMA OPERASI

1. Perhatikan beban operasi agar tidak melebihi 90 % beban


maksimal.
2. Awasi Fluktuasi tekanan uap kerja.
3. Segera lakukan sinkronisasi dengan diesel genset untuk
membantu jika tekanan uap Turbin turun di bawah 19
Kg/cm2.
4. Lakukan pembuangan air condensat untuk periode tertentu
dengan tetap mempertahankan tekanan uap kerja turbin.
5. Perhatikan indicator tekanan pelumas turbin dan
temperatur speed reducer guna memastikan seluruh kerja
turbin beroperasi dengan baik.
6. Perhatikan kebocoran-kebocoran pada instalasi uap/steam
7. Perhatikan putaran turbin.
8. Isi Record dengan baik dan benar.
9. Kebersihan lantai station panel electrical selalu terjaga.

21
“WATER TREATMENT PLANT”
A.Fungsi dan Operasional

i. Mengolah air baku sehingga layak dipergunakan


untuk keperluan industri dan domestic.
ii. Mendistribusikan air olahan tersebut untuk
berbagai keperluan.
iii. Mengolah air sehingga layak untuk umpan boiler.
iv. Pengolahan air yang hemat dan efisien.

B.Prosedur Pengoperasian

a. Periksa secara visual, pompa, rubber coupling, electro


motor, baut-baut pengikat, fitting kebocoran, lubrikasi
dan oil level pada bearing pompa.
b. Periksa Panel
c. Selama beroperasi periksa, getaran / panas pada
electro motor / pompa.
d. Selama Raw Water Pump beroperasi, soda dan alum
harus diinjeksi sesuai dengan dosis.
e. Lakukan drain dan pembersihan secara berkala, ruang
Raw Water Pump, ruang Water Treatment, ruang /
gudang Alum dan soda.
f. Lakukan backwash sand Filter setiap hari (pagi).
g. Lakukan Jar Test dengan personil Laboratorium jika
secara fisik kwalitas air waduk berubah (terutama
setelah / kondisi hujan)
h. Tekanan kerja pada sand filter ± 30 PSI.
i. Waduk air kondisi volume harus selalu maksimum,
pompa kanal ke waduk harus senantiasa hidup.
j. Isi Record (Log Sheet) dengan baik dan benar.
22
“STASIUN PENGOLAHAN LIMBAH“
(FINAL EFFLUENT)

Operasional Lakukan :

1. Pengutipan minyak dari Effluent Pond No. I dilakukan setiap


hari
2. Pembagian feeding yang merata pada kolam (pond) I & II
3. Land Applikasi, pastikan tidak ada yang meluber dan
mengalir ke sungai
4. Periksa (Check) Pompa Aplikasi sebelum dijalankan
(getaran, kebocoran pompa dan lain-lain)
5. Periksa benteng / tanggul kolam (pond) bilamana ada longsor
& erosi
6. Buang sampah, anak kayu dari seluruh kolam
7. Kebersihan Lingkungan kolam limbah terjaga, akan lebih
baik dilakukan “Tamanisasi”

23
“TIPPER CAGES”

A. Pastikan unit berfungsi dengan baik

 Gear Box
 Hidrolik Pack
 Sprocket Link Chain
 Chain
 Rolling Drum
 Joy Stick
 Panel Control
D. Bersihkan secara berkala

 Areal Tipper, Lantai (senantiasa kering)


 Rantai menggunakan solar setiap bulan sekali
 Bersihkan body Tipper setiap hari\

E. Lakukan

 Pengopersian / pengisian Hopper tidak berlebihan


 Pengecekan / control dengan akurat
 Pada saat Standby posisi unit Tipper Rail Track Tipper
harus lurus dengan rail track lantai.
 Saat penuangan TBSdilakukan secara perlahan- dan
hati-hati (tidak dilakukan putaran balik secara tiba-tiba)
 Isi Log Sheet dengan baik dan benar
 Rolling Drum
 Joy Stick
 Panel Control

24

Anda mungkin juga menyukai