Anda di halaman 1dari 10

ORIENTASI 3

PKS II PT. Musirawas Citraharpindo

A. Stasiun Penerimaan Buah


1. Security
2. Jembatan Timbang
3. Grading
4. Loading Ramp
Persiapan :
a. Memastikan Alat Pelindung Diri (APD) sudah terpakai sesuai SOP yang
berlaku
b. Cek Kondisi peralatan kerja, seperti ; hidrolik boom pintu LR, motoran,
vanbelt, rantai motoran dan conveyor.
c. Membersihkan areal kerja dari kotoran, brondolan yang terjatuh. (berondolan
yang jatuh dikutip tiap ± 2 jam, sedangkan kotoran dari horizontal dirt
conveyor dibuang ketika angkong penampung sudah penuh).
Selama proses :
a. Koordinasi dengan unit st. sterilisasi Ketika akan mengisi sterilizer ( biasanya
system incline ffb dan scraper terhubung interlock).
b. Menyalakan hidrolik , horizontal dirt conveyor dan scraper conveyor pada
panel tombol.
c. Menjalankan horizontal dirt conveyor dan scraper conveyor secara
bersamaan.
d. Mengisi bunchfeeder scraper conveyor dengan membuka pintu LR secara
perlahan (agar tidak over feeding dan berat beban conveyornya).
e. Melakukan pencampuran antar TBS dengan buah mogul (SFB yang tidak
dapat membrondol sempurna) dengan benar agar tidak menghambat proses
pembongkaran SFB dari bejana sterilizer (lengket dan susah turun).
f. Apabila pengisian sterilizer sudah selesai, bunchfeeder scraper conveyor mati
secara otomatis. ( operator sterilisasi bisa mematikan incline dan scraper
secara bersamaan.
g. Ketika bunchfeeder scraper conveyor dan incline FFB conveyor mati, matikan
pula bunchfeeder scraper conveyor, horizontal dirt conveyor dan hidrolik
secara manual pada tombol power panel.
h. Menghidupkan lagi power bunchfeeder scraper conveyor, horizontal dirt
conveyor dan hidrolik ketika incline FFB conveyor berjalan Kembali
( tandanya sterilizer akan melakukan pengisian.
Setelah proses :
a. Membersihkan areal kerja dari kotoran dan berondolan `sebelum
meninggalkan stasiun
b. Mematikan alat dan mesin sebelum meninggalkan areal kerja.
5. Stasiun Sterilisasi

Unit : Incline FFB conveyor. Recycling conveyor, vertical sterilizer, horizontal


SFB scraper conveyor.
Ada 4 buah sterilizer @ 25,5 ton
Sistem perebusan 2 peak : 2,2 bar dan 2,8 bar ( belum maksimal karena banyak
kebocoran steam).

Persiapan :
a. Memastikan Alat Pelindung Diri (APD) sudah terpakai sesuai SOP yang
berlaku
b. Cek kondisi peralatan kerja, seperti ; motoran, kebocoran steam, valve-valve,
hidrolik pintu sterilizer dan conveyor-conveyor.
c. Membersihkan areal kerja dari kotoran, brondolan yang terjatuh.
Selama proses :
a. Membuka kedua inlet sterilizer (sliding door), memanfaatkan hidrolik untuk
buka tutupnya ( buka : bawah atas, tutup : atas bawah).
b. Menyalakan incline FFB conveyor dan recycling conveyor untuk jalur
tranportasi TBS ke dalam sterilizer.
c. Melakukan pengisian sterilizer hingga penuh, ± 10 – 15 menit
d. Mematikan incline FFB conveyor, recycling conveyor dan bunchfeeder
scraper conveyor milik st. loading ramp (menjaga agar tidak overfeeding.
Urutan : bunchfeeder scraper conveyor, incline FFB conveyor dan
recycling conveyor
e. Menutup sliding door dan memastikan sudah tertutup rapat.
f. Mengunci sliding door bawah dan pastikan sensor sudah aktif (sensor gabung
dengan pengunci).
g. Mencatat waktu pengisian ke dalam buku laporan harian.
h. Proses perebusan TBS dengan system rebusan 2 puncak (pipa steam
melingkar sterilizer).
i. Setelah selesai proses perebusan, operator memberi tanda ke bagian thresser,
kalau SFB siap di transfer (ada tombol untuk menyalakan lampu indicator
warna hijau di autofeeder)
j. Membuka pengunci pintu sterilizer.
k. Membuka pintu sterilizer dengan perlahan, untuk menghindari cipratan
minyak bercampur kondensat (losses)/
l. Mengeluarkan SFB dari sterilizer dengan bantuan tojok panjang dan diatur
keluaran SFB ke horizontal scraper conveyor dapat merata dan kontinyu.
Setelah proses :
a. Membersihkan areal kerja dari kotoran, berondolan maupun ceceran minyak
sebelum meninggalkan stasiun
b. Mematikan alat dan mesin dengan metode First On Last Off System

 Kebersihan mingguan dilakukan ketika libur (program), biasanya


pembersihan areal stasiun, atau lantai dari ceceran minyak dan
pembersihan bottom plate sterilizer dari sumbatan kotoran, fiber atau
berondolan.

6. Stasiun Thresser

Unit : Incline SFB conveyor, Autofeeder hopper, Horizontal Fruit Bunch


Scrapper Conveyor, Threser Drum, Under Threser Screw Conveyor, Horizontal
Empty Bunch Scrapper Conveyor, Inclined Empty Bunch Scrapper Conveyor,
Horizontal Empty Bunch Hopper Scrapper Conveyor.
Ada 3 buah thresser drum @ 30 ton/jam (kontinyu). 1 drum thresser rusak / tidak
dipakai
Putaran thresser drum : 19-21 RPM.

Persiapan :
a. Memastikan Alat Pelindung Diri (APD) sudah terpakai sesuai SOP yang
berlaku
b. Cek kondisi motoran, conveyor-conveyor, dan kondisi alat .
c. Membersihkan areal kerja dari kotoran, brondolan yang terjatuh maupun
ceceran minyak.
Selama proses :
a. Menyalakan incline SFB conveyor apabila sudah mendapat tanda / kode dari
st. sterilisasi bahwa SFB siap di transfer (tanda berupa lampu hijau di
autofeeder hopper menyala).
b. Menyalakan tombol power thresser drum, under thresser conveyor, bottom
cross conveyor, fruit elevator, dan conveyor lainnya,
c. Mengatur masuknya umpan SFB ke autofeeder hopper dengan
mengoperasikan atau memutar pisau autofeeder (roda pembagi).
d. Horizontal Sterilized Fruit Bunch Scrapper Conveyor to Thresser Drum.
dinyalakan untuk membagi SFB dari autofeeder hopper ke thresser drum.
e. Mengatur putaran roda autofeeder ketika membagi umpan ke Horizontal SFB
Scrapper Conveyor to Thresser Drum. ( sekali membagi biasanya dilakukan
3-6 putaran, disesuaikan dengan kondisi umpan).
f. SFB akan dipisahkan antara janjang kosong dan berondolannya melalui
thresser drum dengan putaran 19-21 Rpm.
g. Berondolan yang telah dipisahkan dari janjang kosong, akan keluar melalui
lubang lubang kecil pada thresser drum (kisi) dan ditampung pada
underthresser conveyor sebelum diantarkan ke bottom cross conveyor dan
fruit elevator ke stasiun berikutnya.
h. Janjang yang telah terpisah dari berondolan, akan keluar dan ditampung pada
horizontal empty bunch scrapper conveyor, menuju Inclined Empty Bunch
Scrapper Conveyor dan Horizontal Empty Bunch Hopper Scrapper
Conveyor.
i. Pada Horizontal Empty Bunch Hopper Scrapper Conveyor, pemisahan antara
janjang kosong dan buah mogol dilakukan secara manual.
j. Operator melakukan pengecekan pada tampungan berondolan dibawah
horizontal EB scrapper conveyor, apabila sudah penuh akan dituang pada
fruit elevator (meminimalisir losses).
Setelah proses :
c. Membersihkan areal kerja dari kotoran, berondolan maupun ceceran minyak
sebelum meninggalkan stasiun.
d. Mematikan alat dan mesin dengan metode First On Last Off System.

7. Stasiun Press
Unit : Top cross conveyor, distributing screw conveyor, recycling screw
conveyor, digester, press.
Ada 6 buah digester @ 12 ton. Putaran : 22 Rpm, Suhu : 90-95 o C
Ada 6 buah press @ 15 ton. Putaran 10-13 Rpm.

A. Digester
Persiapan :
a. Memastikan Alat Pelindung Diri (APD) sudah terpakai sesuai SOP
yang berlaku.
b. Cek kondisi digester dari kebocoran, conveyor dan motoran serta alat
penunjang pekerjaan lainnya.
c. Membersihkan areal kerja dari kotoran, brondolan yang terjatuh
maupun ceceran minyak.
Selama proses :
a. Menghidupkan tombol power dan menjalankan digester, distributing
conveyor dan recycling conveyor (koordinasi dahulu dengan st.
thresser, fruit elevator harus sudah berjalan).
b. Membuka sliding door atau inlet digester dan diisi hingga penuh.
c. Apabila sudah penuh dan ingin pindah jalur pengisian digester,
sliding door atau inlet top cross dibuka agar umpan dapat ditransfer.
d. Kelebihan umpan dari distributing conveyor, akan ditampung melalui
recycling conveyor dan dipindahkan lagi ke fruit elevator.
e. Pelumaatn pada digester dilakukan selama kurang lebih 13 menit.
f. Buka pipa jalur steam pada digester untuk menjaga temperature tetap
90-95 o C sehingga proses pelumatan dapat maksimal.
Setelah proses :
a. Membersihkan areal kerja dari kotoran, berondolan maupun ceceran
minyak sebelum meninggalkan stasiun.
b. Mematikan alat dan mesin dengan metode First On Last Off System.
c. Sebelum mematikan digester, pastikan terlebih dahulu bahwa digester
dalam kondisi kosong.

B. Press
Persiapan :
a. Memastikan Alat Pelindung Diri (APD) sudah terpakai sesuai SOP
yang berlaku.
b. Cek kondisi mesin press dan pastikan tidak ada sumbatan pada press
cage.
c. Membersihkan areal kerja dari kotoran, brondolan yang terjatuh
maupun ceceran minyak.
d. Menjalankankan vibrating screen & drain sand trap tank
Selama proses :
g. Menghidupkan tombol power dan menjalankan screw press.
h. Buka flowmeter water dilution, disesuaikan dengan kapasitas olah
perjamnya ( antara 18-20 % dari tbs olah perjam).
i. Mengisi umpan dari digester melalui mainhole.
j. Cone press disetting pada hidrolik agar dapat melakukan tekanan
(memaksimalkan proses ekstraksi minyak)
k. Menjaga agar tekanan cone press 60-80 barg dengan ampere 40 A.
l. Membersihkan press cake yang berceceran dan menumpuk disekitar
mesin press.
Setelah proses :
a. Membersihkan areal kerja dari kotoran, berondolan maupun ceceran
minyak sebelum meninggalkan stasiun.
b. Mematikan alat dan mesin dengan metode First On Last Off System.
c. Swbelum mematikan mesin press, pastikan digester dalam keadaan
kosong.
d. Water dilution dimatikan beberapa saat setelah press dimatikan
(membilas sisa minyak DCO).

8. Stasiun Klarifikasi
9. Stasiun Nut & Kernel
10. Power House
Unit : Diesel Generator, Turbin, BPV.
Turbin : 1200 kw, 1500 kVa, 380 V, 50 Hz
Diesel generator : 230 kVa & 650 kVa
A. Diesel Generator
Persiapan :
d. Memastikan Alat Pelindung Diri (APD) sudah terpakai sesuai SOP
yang berlaku.
e. Pengecekan kondisi genset dari kebocoran, dan kebersihan genset
f. Pengecekan level dan kondisi oli, air radiator serta bahan bakar
g. Mengisi bahan bakar solar.
Selama proses :
a. Menghidupkan genset
b. Mencatat hm awal genset pada buku laporan
c. Tunggu hingga putaran, frekuensi dan voltase genset stabil (1500
rpm, 50 Hz, 380 V)
d. Jika sudah normal, sinkronkan antara genset 1 dan dua. (disamakan
dahulu rpm, voltase dan frekuensinya).
e. Setelah sikronisasi genset selesai, pindahkan beban genset dari genset
satu ke genset yang lain.
f. Segera matikan genset yang sudah tidak dipakai .
g. Catat hm genset, KWH meter dan pemakaian solar, pada buku
laporan harian genset.
Setelah proses :
a. Membersihkan dan mengecek kondisi genset dari kebocoran
b. Buat laporan apabila operasional genset sudah selesai.
c. Mematikan genset ketika sudah tidak digunakan.

B. Turbin
Persiapan :
a. Memastikan Alat Pelindung Diri (APD) sudah terpakai sesuai SOP
yang berlaku.
b. Cek kondisi turbin, level oli dan bersihkan turbin dari debu kotoran.
Selama proses :
a. Menghidupkan turbin sekaligus pembuangan sisa steam bekas dengan
membuka valve-valve (drain).
b. Membuka jalur inlet steam ke turbin.
c. Setting putaran turbin dan tunggu hingga putaran 5400 rpm.
d. Cek suhu oli dan pastikan pada suhu 60-80 C.
e. Membuka valve jalur steam ke BPV.
f. Apabila tekanan boiler belum stabil, sinkronkan secara pararel antara
turbin dengan genset.
g. Sinkronkan dengan 1500 rpm, frekuensi 50 Hz, voltase 380 V, dan
cos  pada kapasitor bank 0,90.
h. Apabila tekanan boiler sudah stabil, alihkan beban dari genset ke
turbin dan pastikan cos  pada kapasitor bank tidak kurang dari 0,90
i. Matikan genset apabila beban turbin stabil dan tekanan boiler sudah
normal.
j. Ketika ingin menghidupkan mesin operasional pabrik, koordinasi
terlebih dahulu dengan operator kamar mesin untuk menjaga cos 
pada kapasitor bank tidak turun (turun bisa trip karena beban berat).
k. Setiap jam, lakukan pencatatan pengoperasian turbin pada buku
laporan
l. Lakukan pencatatan pengoperasian turbin setiap jam pada buku harian
Turbin.
Setelah proses :
a. Sinkronkan dan paralelkan kembali turbin dengan genset minimal 1
jam sebelum start proses.
b. Pindahkan beban dari turbin ke genset apabila sudah stabil.
c. Tutup jalur steam ke BPV, buka valve dan drain air kondensat.
d. Pastikan turbin sudah dalam keadaan off, dan operator stand by
hingga over shift selanjutnya
C. Back Pressure Vessel (BPV)
Persiapan :
c. Memastikan Alat Pelindung Diri (APD) sudah terpakai sesuai SOP
yang berlaku.
d. Cek kondisi mesin press dan pastikan tidak ada sumbatan pada press
cage.
e. Membersihkan areal kerja dari kotoran, brondolan yang terjatuh
maupun ceceran minyak.
f. Menjalankankan vibrating screen & drain sand trap tank
Selama proses :
m. Menghidupkan tombol power dan menjalankan screw press.
n. Buka flowmeter water dilution, disesuaikan dengan kapasitas olah
perjamnya ( antara 18-20 % dari tbs olah perjam).
o. Mengisi umpan dari digester melalui mainhole.
p. Cone press disetting pada hidrolik agar dapat melakukan tekanan
(memaksimalkan proses ekstraksi minyak)
q. Menjaga agar tekanan cone press 60-80 barg dengan ampere 40 A.
r. Membersihkan press cake yang berceceran dan menumpuk disekitar
mesin press.
Setelah proses :
e. Membersihkan areal kerja dari kotoran, berondolan maupun ceceran
minyak sebelum meninggalkan stasiun.
f. Mematikan alat dan mesin dengan metode First On Last Off System.
g. Swbelum mematikan mesin press, pastikan digester dalam keadaan
kosong.
Water dilution dimatikan bebera
11.

Anda mungkin juga menyukai