Anda di halaman 1dari 25

PT.

SMART Tbk
TRAINING AND DEVELOPMENT DEPARTMENT

THRESHING

BASIC MANAGEMENT DEVELOPMENT PROGRAM


ENGINEERING
BMDP – ENGINEERING
PENDAHULUAN
 Pada prinsipnya setiap PKS terdiri dari
beberapa stasiun dan salah
satunya adalah Station Threshing.
 Tujuan / fungsi Station Threshing di PKS-PKS pada
umumnya sama, hanya saja sistem yang dipakai
dapat berbeda sesuai desain awal tiap-tiap PKS-
nya.
 Sekarang ini di P.T. SMART Tbk. Hanya
menggunakan 2 sistem, yakni :
1. Sistem Hoist Crane
2. Sistem Tippler.
FUNGSI & TUJUAN
Mengeluarkan TBS dari lori.
Memisahkan TBS yang telah direbus dari
brondolan dan janjang kosong dengan sistem
diputar dan dibanting.
Mengirimkan brondolan rebusan ke stasiun
digester dan pressing dengan pencapaian
throughput Mill per Jam dan meminimalkan
losses CPO & PK di Janjangan Kosong (EB)
TINGKAT KEBERHASILAN THRESHING

 Effisiensi
proses pemisahan pada station ini
harus optimal, yakni  95% atau Unstrip
Bunch ( USB ) maksimal 5%.
 Fruit Loss in Empty Bunch < 0,050% terhadap
TBS
 Oil Loss in Empty Bunch < 0,300% terhadap
TBS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN STASIUN THRESHING
Faktor dari dalam proses :
 Pengumpanan pada thresher hopper yang tidak rata dan
berlebihan (menggunung).
 Over feeding pada thresher drum sehingga kontak antara
janjangan dan buah lebih panjang.
 Proses pembuangan kondensat yang tidak sempurna pada
perebusan.
 Perebusan yang berlebihan (Waktu perebusan terlalu lama)

Faktor-faktor lain diluar stasiun:


 Kualitas TBS masuk PKS
 Kondisi perebusan
 Kapasitas stasiun press.
PROSES PADA ALAT KERJA
STATION THRESING
Beberapa langkah proses berlangsung pada station
ini sesuai sistem alat yang dipakai pada PKS-
PKS, seperti berikut ini :
Prosespengangkatan & penuangan,
 Alat Hoist Crane atau Tippler.
Proses pengumpanan
 Alat Hopper, Scrapper & AutoFeeder

Proses pemisahan/pemilpilan
 Alat Threser Drum
Psosestransport/pengangkutan
 Alat Conveyor & Scraper
PERALATAN PADA STASIUN THRESHING
Peralatan pada Stasiun Threshing
antara lain:
 Hoist Crane / Tippler  Thresher Hopper
 Hoist Beam  Thresher Drum
 Remote Control / Panel  Rethreser Drum
 Wire rope / Chains and  Threser Below Conveyor
sprocket  Fruit Cross Conveyor
 Scrapper Bunch  Friut Buttom Elevator
Conveyor  Fruit Elevator
 Bunch Crusher  Empty Bunch Scrapper
Conveyor
HOPPER
Fungsi:
Tempat penuangan dan
pengumpanan cook fruit
bunch langsung ke drum
stripper oleh auto feeder.
Operasional:
Jumlah tampung cook
fruit bunch di hopper
tidak lebih dari 1 lori.
Putaran autofeeder di-
sesuaikan 0,5 - 1 rpm.
Sebaiknya cook fruitlets
dari hopper tidak masuk
ke drum, tetapi terlebih
dahulu dipisahkan dari
kisi-kisi tempat jatuhnya
cook fruit bunch dari
auto feeder.
SISTEM TIPPLER
r
pe
Sc ra
h
nc
i t Bu
k Fru
Lori o
Co
Drum Stripper

Thresser Below
Empty Bunch conveyor
Scraper

Penuangan cook fruit bunch dari lori langsung ke scraper dengan


membalik lori secara perlahan, kemudian dibawa dan diumpankan
langsung drum stripper.
Penuangan TBS Pada Sistem Tippler

Tippler Lubang Tuang

Lori

Operator
Penuangan TBS dari Lori

Lori

Lubang Tuang
Stasiun Thresher Pada Sistem Tippler

FRUIT BUNCH
ELEVATOR
DRUM
THRESER
SISTEM TIPPLER
• Pada sistim ini brondolan lepas ( cook fruitlets ) dari lori
biasanya juga tidak diumpankan bersama cook fruit
bunch, melainkan sudah dipisahkan dan langsung
ditampung olen thresher below conveyor.
 Kontruksi / operasi sistim Tippler simple dan
maintenannya lebih murah dibanding sistim Hoist Crane,
juga tenaga kerjanya lebih sedikit dan operatornya tidak
perlu ada surat izin dari Disnaker .
 Hambatan sering terjadi disebabkan pembalikan lori
untuk menuangkan cook fruit bunch ke scraper tidak
perlahan, sehingga terjadi overload dan mengakibatkan
putusnya chain.
 Kapasitas lori pada sistim Tippler (5 s/d 10 ton) biasanya
lebih besar dari kapasitas lori pada sistim Hoist Crane
(2,75 s/d 3,75 ton).
DRUM STRIPPER
(Drum Threser)
Fungsi:
Pemilpilan cook fruitlets
dari tandannya, melalui
proses sistim bantingan di
dalam drum berkisi-kisi
(jarak kisi-kisi 40 s/d 50
mm) yang dilengjkapi
dengan plate stripper
(panjang 80 cm & sudut 7º
s/d 15º).
Cook fruitlets yang sudah
lepas dari tandannya baik
dari hopper maupun dari
drum akan ditampung
dan dibawa oleh thresher
below conveyor dan
tandan kosongnya
ditampung / dibawa
empty bunch scraper ke
incenerator atau
penampungan
sementara.
DRUM STRIPPER
A. Jarak antar stripper 180ºC,
dimana saat bunch dilempar
langsung diangkut oleh
stripper lainnya, sehingga
waktu bergulir pada drum
tidak ada.
B. Jarak antar stripper 90ºC,
dimana saat bunch dilempar
dan jatuh pada drum
mempunyai waktu bergulir
sampai kemudian diangkut
stripper lainnya.
C. Jarak antar stripper 120ºC,
dimana saat bunch dilempar
dan jatuh pada drum tetapi
waktu bergulirnya lebih
sedikit dibandingkan B.

Pada PKS Di PT SMART Tbk


Jarak pemasangan lifting dipakai jarak antar plate stripper
plate atau disebut stripper. sesuai bagian C.
Autofeeder Pada Sistem Tippler

AutoFeeder

Bunch Scrapper
INCINERATOR
 Incinerator adalah tempat pembakaran Empty Bunch (janjangan
kosong) yang keluar dari thresher drum. Setiap janjangan
kosong yang keluar dari thresher dikirimkan ke incinerator
dengan empty bunch scrapper.
 Hasil pembakaran janjangan kosong tersebut berupa abu akan
dimanfaatkan kembali menjadi pupuk bagi pokok kelapa sawit.
 Pada masa sekarang tidak semua PKS PT. SMART
membakar janjangan kosongnya tetapi dikumpulkan dan
dikirimkan kembali ke estate sebagai pupuk pokok kelapa sawit.
INCINERATOR
 Bergerak horizontal menuju ke rail track.
 Menurunkan lori dengan kecepatan penuh.
 Mendekati rail lori diturunkan dengan kecepatan lambat
untuk menempatkan pada rail.
 Melepaskan rantai pada ring dinding lori.
Semua kegiatan di atas selesai dalam waktu 3,75 menit
seperti contoh diatas.

 Pada Tippler Cycle time yang dibutuhkan dapat dilihat pada


table yang telah dilakukan percobaanya :

TABLE CYCLE TIME TIPPLER


LORI CYCLE TIME CYCLE TIME CYCLE TIME CYCLE TIME
(KAP) ACTUAL TEORICAL (30 T/J) TEORICAL (40 T/J) TEORICAL (60 T/J)
(TON) (MINUTE)
3,5 4 6,6 5 3,5
5 5 10 7,5 5
7 5 12 10 6,6
10 5 20 15 10
PERHITUNGAN PUTARAN & KAPASITAS
THRESHER DRUM
 Kecepatan putaran drum thresher dapat dihitung
dengan rumus :

40 x  ( D - d ) /2
N=
(D-d)

Dimana :
N = Putaran
D = Diameter drum thresher (contoh = 1,8 M)
d = Diameter TBS (contoh = 0,3 M)
Dari data ini, dan dimasukan ke dalam rumus, maka
didapat putaran drum adalah = 23 Rpm.
 Kapasitas thresher drum dapat juga dihitung dengan
rumus :
KAPASITAS (C) = Luas Penampang x K x Bulk Dansity x Velocity

Dimana :
 x d2 3,14 x (1,8)2
LUAS PENAMPANG = = = 2,54 M2
4 4
Dimana :
 d = Diameter drum = 1,8
 Konstanta diambil = 0,05
 Bulk Density untuk TBS masak = 0,32 Kg/cm3
 Velocity = Kecepatan transfer
dapat dihitung dengan cara putaran drum dibagi
dengan jumlah putaran pada saat buah jatuh
(terbanting dikali jarak bergerak TBS ke muka (0,5M))
MATERIAL BALANCE
TBS Rebusan
90%
TBS
TBS Threshing Pertama
63%
Brondolan & Janjangan

SORTASI Recyle USB


Bunch Crusher 5%
Brondolan &
Janjangan

Brondolan
TBS Threshing Kedua
2%
TBS Rebusan
65%
Empty bunch
TROUBLE SHOOTING
• Througput tidak tercapai:
 Check hoisting cycle
 Pastikan supply buah masak dari sterilizer konstan
• Empty bunch stalk tinggi:
 Pastikan feeding ke fruit hopper tidak berlebih
(hoisting cycle harus sesuai
 Check kebersihan kisi-kisi thresher drum
 Check jumlah bantingan dalam thresher drum
 Check lamanya bantingan dalam thresher drum
 Check kondisi plate pelempar dalam thresher drum
 Check putaran thresher drum
 Check sistem perebusan
• Fruit loss in empty bunch tinggi:
 Check kebersihan kisi-kisi thresher drum
 Check kondisi plate pelempar
 Check jumlah dan tinggi bantingan
 Check sistem perebusan
• Unstripe bunch (USB) tinggi:
 Check sistem perebusan
 Check mutu TBS yang diolah
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai