SMART Tbk
TRAINING AND DEVELOPMENT DEPARTMENT
THRESHING
Effisiensi
proses pemisahan pada station ini
harus optimal, yakni 95% atau Unstrip
Bunch ( USB ) maksimal 5%.
Fruit Loss in Empty Bunch < 0,050% terhadap
TBS
Oil Loss in Empty Bunch < 0,300% terhadap
TBS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN STASIUN THRESHING
Faktor dari dalam proses :
Pengumpanan pada thresher hopper yang tidak rata dan
berlebihan (menggunung).
Over feeding pada thresher drum sehingga kontak antara
janjangan dan buah lebih panjang.
Proses pembuangan kondensat yang tidak sempurna pada
perebusan.
Perebusan yang berlebihan (Waktu perebusan terlalu lama)
Proses pemisahan/pemilpilan
Alat Threser Drum
Psosestransport/pengangkutan
Alat Conveyor & Scraper
PERALATAN PADA STASIUN THRESHING
Peralatan pada Stasiun Threshing
antara lain:
Hoist Crane / Tippler Thresher Hopper
Hoist Beam Thresher Drum
Remote Control / Panel Rethreser Drum
Wire rope / Chains and Threser Below Conveyor
sprocket Fruit Cross Conveyor
Scrapper Bunch Friut Buttom Elevator
Conveyor Fruit Elevator
Bunch Crusher Empty Bunch Scrapper
Conveyor
HOPPER
Fungsi:
Tempat penuangan dan
pengumpanan cook fruit
bunch langsung ke drum
stripper oleh auto feeder.
Operasional:
Jumlah tampung cook
fruit bunch di hopper
tidak lebih dari 1 lori.
Putaran autofeeder di-
sesuaikan 0,5 - 1 rpm.
Sebaiknya cook fruitlets
dari hopper tidak masuk
ke drum, tetapi terlebih
dahulu dipisahkan dari
kisi-kisi tempat jatuhnya
cook fruit bunch dari
auto feeder.
SISTEM TIPPLER
r
pe
Sc ra
h
nc
i t Bu
k Fru
Lori o
Co
Drum Stripper
Thresser Below
Empty Bunch conveyor
Scraper
Lori
Operator
Penuangan TBS dari Lori
Lori
Lubang Tuang
Stasiun Thresher Pada Sistem Tippler
FRUIT BUNCH
ELEVATOR
DRUM
THRESER
SISTEM TIPPLER
• Pada sistim ini brondolan lepas ( cook fruitlets ) dari lori
biasanya juga tidak diumpankan bersama cook fruit
bunch, melainkan sudah dipisahkan dan langsung
ditampung olen thresher below conveyor.
Kontruksi / operasi sistim Tippler simple dan
maintenannya lebih murah dibanding sistim Hoist Crane,
juga tenaga kerjanya lebih sedikit dan operatornya tidak
perlu ada surat izin dari Disnaker .
Hambatan sering terjadi disebabkan pembalikan lori
untuk menuangkan cook fruit bunch ke scraper tidak
perlahan, sehingga terjadi overload dan mengakibatkan
putusnya chain.
Kapasitas lori pada sistim Tippler (5 s/d 10 ton) biasanya
lebih besar dari kapasitas lori pada sistim Hoist Crane
(2,75 s/d 3,75 ton).
DRUM STRIPPER
(Drum Threser)
Fungsi:
Pemilpilan cook fruitlets
dari tandannya, melalui
proses sistim bantingan di
dalam drum berkisi-kisi
(jarak kisi-kisi 40 s/d 50
mm) yang dilengjkapi
dengan plate stripper
(panjang 80 cm & sudut 7º
s/d 15º).
Cook fruitlets yang sudah
lepas dari tandannya baik
dari hopper maupun dari
drum akan ditampung
dan dibawa oleh thresher
below conveyor dan
tandan kosongnya
ditampung / dibawa
empty bunch scraper ke
incenerator atau
penampungan
sementara.
DRUM STRIPPER
A. Jarak antar stripper 180ºC,
dimana saat bunch dilempar
langsung diangkut oleh
stripper lainnya, sehingga
waktu bergulir pada drum
tidak ada.
B. Jarak antar stripper 90ºC,
dimana saat bunch dilempar
dan jatuh pada drum
mempunyai waktu bergulir
sampai kemudian diangkut
stripper lainnya.
C. Jarak antar stripper 120ºC,
dimana saat bunch dilempar
dan jatuh pada drum tetapi
waktu bergulirnya lebih
sedikit dibandingkan B.
AutoFeeder
Bunch Scrapper
INCINERATOR
Incinerator adalah tempat pembakaran Empty Bunch (janjangan
kosong) yang keluar dari thresher drum. Setiap janjangan
kosong yang keluar dari thresher dikirimkan ke incinerator
dengan empty bunch scrapper.
Hasil pembakaran janjangan kosong tersebut berupa abu akan
dimanfaatkan kembali menjadi pupuk bagi pokok kelapa sawit.
Pada masa sekarang tidak semua PKS PT. SMART
membakar janjangan kosongnya tetapi dikumpulkan dan
dikirimkan kembali ke estate sebagai pupuk pokok kelapa sawit.
INCINERATOR
Bergerak horizontal menuju ke rail track.
Menurunkan lori dengan kecepatan penuh.
Mendekati rail lori diturunkan dengan kecepatan lambat
untuk menempatkan pada rail.
Melepaskan rantai pada ring dinding lori.
Semua kegiatan di atas selesai dalam waktu 3,75 menit
seperti contoh diatas.
40 x ( D - d ) /2
N=
(D-d)
Dimana :
N = Putaran
D = Diameter drum thresher (contoh = 1,8 M)
d = Diameter TBS (contoh = 0,3 M)
Dari data ini, dan dimasukan ke dalam rumus, maka
didapat putaran drum adalah = 23 Rpm.
Kapasitas thresher drum dapat juga dihitung dengan
rumus :
KAPASITAS (C) = Luas Penampang x K x Bulk Dansity x Velocity
Dimana :
x d2 3,14 x (1,8)2
LUAS PENAMPANG = = = 2,54 M2
4 4
Dimana :
d = Diameter drum = 1,8
Konstanta diambil = 0,05
Bulk Density untuk TBS masak = 0,32 Kg/cm3
Velocity = Kecepatan transfer
dapat dihitung dengan cara putaran drum dibagi
dengan jumlah putaran pada saat buah jatuh
(terbanting dikali jarak bergerak TBS ke muka (0,5M))
MATERIAL BALANCE
TBS Rebusan
90%
TBS
TBS Threshing Pertama
63%
Brondolan & Janjangan
Brondolan
TBS Threshing Kedua
2%
TBS Rebusan
65%
Empty bunch
TROUBLE SHOOTING
• Througput tidak tercapai:
Check hoisting cycle
Pastikan supply buah masak dari sterilizer konstan
• Empty bunch stalk tinggi:
Pastikan feeding ke fruit hopper tidak berlebih
(hoisting cycle harus sesuai
Check kebersihan kisi-kisi thresher drum
Check jumlah bantingan dalam thresher drum
Check lamanya bantingan dalam thresher drum
Check kondisi plate pelempar dalam thresher drum
Check putaran thresher drum
Check sistem perebusan
• Fruit loss in empty bunch tinggi:
Check kebersihan kisi-kisi thresher drum
Check kondisi plate pelempar
Check jumlah dan tinggi bantingan
Check sistem perebusan
• Unstripe bunch (USB) tinggi:
Check sistem perebusan
Check mutu TBS yang diolah
Semoga Sukses