MAHKOTA GROUP

Introduction
to
STATION THRESSING

By : ALEX M BATUBARA

Hari (09.00 – 10.30)

Agustus 2011
 ADA 3 (TIGA) OPERASI UTAMA PADA
STATION INI YAITU :
 MENGUMPAN THRESHER DRUM
• FRUIT HOIS (HOIST CRANE, TIPPLER).
• THRESHER FEEDER (SCRAPPER CONVEYOR,
SPIKE SHAFT).
 PEMISAHAN BRONDOLAN DARI JANJANG
(THRESHER DRUM).
 PENANGANAN MATERIAL YANG TELAH
DIPISAHKAN
• FRUITS (BRONDOLAN) KE DIGESTER.
• JANJANGAN KOSONG KE INCENERATOR ATAU
ESTATE.
• HOIST CRANE / TIPPLER
• HOIST BEAM
• REMOTE CONTROL / PANEL
• WIRE ROPE / CHAINS AND SPROCKET
• THRESHER HOPPER
• THRESHER DRUM
• FRUIT CONVEYOR
• FRUIT ELEVATOR
• SCRAPPER CONVEYOR
• MENGUMPAN THRESHER DRUM

 TUJUAN UTAMA DARI OPERASI INI ADALAH MEMBERI

UMPAN (TBS YANG TELAH DISTERILISASI) KE THRESHER
HOPPER.
 HAL UTAMA YANG PENTING DIPERHATIKAN IALAH
WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENUANG /
MENGUMPAN LORI BERISI TBS MASAK KE HOPPER
(HOISTING CYCLE)
 HOISTING CYCLE INI PENTING AGAR KAPASITAS PABRIK
TERCAPAI DAN KAPASITAS KONSTAN PER JAM.
 SEBAGAI CONTOH :
 KAPASITAS PABRIK 35 T/J
 KAPASITAS LORI 7.5 T/J
JADI AGAR KAPASITAS PABRIK PER JAM TERCAPAI,
TIPPLER HARUS
MENGANGKUT = 35 = 5 LORI/JAM
7,5
MAKA TIPPLER CYCLE = 60 MENIT = 12 MENIT/LORI
5
 PADA HOIST CRANE AKTIVITAS HOISTING CYCLE
ADALAH :
• MENCANTOLKAN RANTAI PADA RING DI DINDING LORI.
• MENGANGKAT LORI DENGAN KECEPATAN LAMBAT.
• MENGANGKAT LORI KE ATAS DENGAN KECEPATAN
PENUH
• BERGERAK HORIZONTAL MENUJU HOPPER.
• MENUANGKAN LORI BERISI TBS.
• MENGEMBALIKAN LORI PADA POSISI NORMAL.
• MENAIKKAN SEDIKIT LORI DARI PINGGIRAN HOPPER.
• BERGERAK HORIZONTAL MENUJU KE RAIL TRACK.
• MENURUNKAN LORI KECEPATAN PENUH.
• MENDEKATI RAIL LORI DITURUNKAN DENGAN
KECEPATAN LAMBAT UNTUK MENEMPATKAN PADA RAIL.
• MELEPASKAN RANTAI PADA RING DINDING LORI.
 SEMUA KEGIATAN DI ATAS SELESAI DALAM
WAKTU 5 MENIT SEPERTI CONTOH DI ATAS.
PADA TIPPLER CYCLE TIME YANG DIBUTUHKAN DAPAT
DILIHAT PADA TABEL YANG TELAH DILAKUKAN
PERCOBAANNYA :

TABLE CYCLE TIME TIPPLER

CYCLE CYCLE TIME CYCLE TIME CYCLE
LORI TIME TEORICAL TEORICAL TIME
(KAP) ACTUAL (35 T/J) (40 T/J) TEORICAL
(TON) (MINUTE) (60 T/J)
3.5 4 6.6 5 3.5
5 5 10 7.5 5
7,5 5 12 10 7
10 5 20 15 10
 THRESHER HOPPER
• BIASANYA DIBUAT DENGAN KEMIRINGAN
YANG MEMUNGKINKAN TBS DAPAT
MELUNCUR DENGAN HALUS.
• PEMASUKAN TBS KE DRUM DIATUR OLEH
FEEDER :
 BERBENTUK SPIKE SHAFT YANG BERPUTAR (1 – 5
RPM).
 SCRAPPER CONVEYOR SEPANJANG DARI HOPPER
TERSEBUT.
 PENGUMPANAN YANG BERLEBIHAN PADA THRESHER
HARUS DIHINDARI DENGAN ALASAN SBB :
 OVER FEEDING AKAN MENYEBABKAN BEBAN YANG
LEBIH PADA ELEKTROMOTOR DAN MENGAKIBATKAN
UMUR PAKAI DARI THRESHER DRUM LEBIH SINGKAT.
 MENYEBABKAN KONTAK YANG LEBIH LAMA ANTARA
JANJANG YANG ADA DALAM DRUM THRESHER SEHINGGA
MENYEBABKAN KENAIKAN OIL LOSSES IN EMPTY
BUNCH.
 OVER FEEDING AKAN MENGAKIBATKAN BERLEBIHNYA
UMPAN KE DIGESTER SEHINGGA FRUITLET / BRONDOLAN
AKAN DI RECYCLE KEMBALI KE FRUIT CONVEYOR, HAL
INI AKAN MENYEBABKAN KERUSAKAN DAGING BUAH
DAN DAPAT MENYEBABKAN OIL LOSS.
  THRESHER (PENEBAH)

 BERBENTUK DRUM DENGAN KAPASITAS ± 35

TON/JAM. EFFICIENCY OPERASI THRESHING
SANGAT TERGANTUNG BEBERAPA FAKTOR
BERIKUT INI :
 EFFICIENCY PROSES PEREBUSAN
 KETINGGIAN BANTINGAN TBS DI DALAM DRUM,
BIASANYA UNTUK PEREBUSAN YANG BAIK CUKUP
1.2 M. HAL INI DAPAT DIPEROLEH DENGAN
PUTARAN DRUM YANG SESUAI.
 JUMLAH BANTINGAN DENGAN KETINGGIAN
1.2 M DI DALAM DRUM THRESHER (6 KALI
BANTING SUDAH CUKUP UNTUK
PEREBUSAN YANG BAIK) SETIAP
BANTINGAN AKAN MENGGERAKKAN TBS
KE MUKA SEPANJANG 0.5 M.
 KAPASITAS UMPAN YANG SESUAI (TIDAK
OVER FEEDING).
 POSISI PISAU PENGANGKAT YANG HARUS
DIATUR BERBENTUK ULIR (SPIRAL DENGAN
KEMIRINGAN PISAU 5 DERAJAT).
 KECEPATAN PUTARAN DRUM THRESHER
DAPAT DIHITUNG DENGAN RUMUS SBB :
N = 40 X √ (D – d)
(D – d)
DI MANA :
N = PUTARAN
D = DIAMETER DRUM THRESHER (CONTOH =
1.8 M)
d = DIAMETER TBS (CONTOH = 0.3 M)
DARI DATA INI, DAN DIMASUKKAN KE RUMUS
AKAN DIDAPAT PUTARAN DRUM ADALAH = 23
RPM.
 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
SELAMA OPERASI
• CONTROL PANEL DAPAT BERFUNGSI DENGAN
BAIK.

• SAFETY LIMIT BERFUNGSI DENGAN BAIK YAITU :

 SAFETY UNTUK ANGKATAN MAXIMUM, BIASANYA 2 – 3

ULIR MASIH KOSONG PADA DRUM.
 SAFETY UNTUK MENURUNKAN MINIMUM, BIASANYA 3 – 4
LILITAN WIRE ROPES MASIH TERSISA DI DRUM.
 SAFETY UNTUK GERAKAN HORIZONTAL.
• KONDISI DARI WIRE ROPE

 PELUMASAN HARUS RUTIN DILAKUKAN.

 BEBAN KERJA DARI WIRE ROPE TIDAK BOLEH
MELEBIHI 1/6 SAMPAI 1/8 KEMAMPUAN TARIK
(BREAKING STRENGHT) DARI WIRE ROPE.
 RANTAI DAN SPROCKET DARI HOIST CRANE.
 KONDISI BRAKE (REM HOIST CRANE) PADA SAAT
MENAIKKAN ATAU MENURUNKAN.
 • KECEPATAN HOIST CRANE.

TRAVELLING SPEED :
FAST - 40 METER/MENIT
SLOW - 10 METER/MENIT
MENGENCERKAN/MENURUNKAN :
FAST - 16METER/MENIT
SLOW - 1.6 METER/MENIT

 CREEP SPEED DIGUNAKAN UNTUK MENGHINDARI

KEJUTAN BEBAN PADA MESIN DAN KONSTRUKSI
BANGUNAN PABRIK.
 KEBERSIHAN LINGKUNGAN STATION.