Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL TANGKI BERPENGADUK

CFP3051 LABORATORIUM TEKNIK KIMIA I

Disusun Oleh :

Kelompok 6
Emmanuel Glen/202000411
Lieneilson Firdaus/202000163

CHEMICAL & FOOD PROCESSING


CALVIN INSTITUTE OF TECHNOLOGY 2022
Abstrak
Proses pengadukan merupakan proses yang penting dalam industri kimia dan pangan. Proses
pengadukan bertujuan untuk mencampur material-material cair menjadi suatu komposisi yang
homogen. Praktikum kali ini bertujuan untuk memahami peristiwa pengadukan untuk mencapai
homogenitas, baik arah aliran karena jenis pengaduk, efisiensi pengadukan berdasarkan waktu
dan daya pengadukan, faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas pengadukan seperti
fluida Non-Newtonian dan penggunaan baffle. Variasi yang dicobakan adalah jenis pengaduk
propeller dan turbin (6-blade), tangki baffle dan non-baffle, pada kecepatan pengadukan 100,
130, dan 160 rpm untuk fluida Newtonian. Didapatkan variasi pengadukan Non-Newtonian
dengan efisiensi terbaik adalah pengaduk turbin (6-blade) dengan tangki baffle pada kecepatan
pengadukan 130 rpm.

1. Pendahuluan
2. Tujuan
2.1. Mahasiswa dapat memahami peristiwa pengadukan untuk mencapai
homogenisasi.
2.2. Mahasiswa mengetahui arah aliran pengadukan sesuai dengan jenis pengaduk.
2.3. Mahasiswa dapat menentukan efisiensi pengadukan dalam bentuk waktu
pengadukan dan daya pengadukan.
2.4. Mahasiswa dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
pengadukan.
2.5. Mahasiswa dapat memahami perbedaan efisiensi pengadukan antara fluida
Newtonian dan Non Newtonian.
2.6. Mahasiswa dapat memahami pengaruh baffle terhadap vorteks dalam
pengadukan.

3. Metodologi Percobaan
3.1. Alat
3.2. Bahan
3.2.1. Air Jernih
3.2.2. Larutan pengental CMC (CarboxyMethylCellulose) 0.5%
3.2.3. Pewarna

3.3. Prosedur
3.3.1. Isi tangki air hingga ketinggian pada batas yang telah diberikan di tangki
dengan larutan CMC 0.1%.
3.3.2. Putar pengaduk mulai dari variasi kecepatan pertama, tunggu sampai
putaran konstan.
3.3.3. Tambahkan pewarna ke dalam tangki, dan amati arah pencampuran
aksial dan radial sampai warna tercampur sempurna.
3.3.4. Hitung waktu pengadukan dari mulai pewarna dimasukkan sampai warna
tercampur sempurna. (Perbandingan komposisi adalah 1 ml pewarna
(1000 rpm) untuk 1L air)
3.3.5. Buang isi tangki, dan isi kembali dengan larutan CMC 0.1%.
3.3.6. Lakukan langkah nomor 1 – 4 untuk mendapatkan 3 variasi rpm.
3.3.7. Hitunglah Bilangan reynold dan daya pengadukan untuk masing-masing
variasi laju alir.
3.3.8. Gambarkanlah arah aliran aksial pada lembar data.
3.3.9. Ulangi Langkah 1-7 untuk variasi propeller dan tangki baffle.

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Data Hasil Percobaan
4.1.1. Data Piknometer

m piknometer 16.1154 g

m pikno+aquaDm 25.7132 g

m pikno+fluida 25.7384 g

m aqua dm 9.5978 g

m fluida 9.6230 g

ρ 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑚 997 3
ρ 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 = 𝑚 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝐷𝑀
× 𝑚 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 = 9.5978
× 9. 6230 = 999. 618 𝑘𝑔/𝑚

4.1.2. Data Pengadukan


Propeller, Non-Baffle

rpm Time (avg)

100 9s

130 6s

160 5s

Turbin, Non-Baffle

rpm Time (avg)

100 6.5 s
130 8s

160 5.5 s

Propeller, Baffle

rpm Time (avg)

100 5s

130 4s

160 3s

Turbin, Baffle

rpm Time (avg)

100 4

130 2

160 2

4.1.3. Profil Efisiensi Pengadukan


4.1.4. Gambar Arah Aliran Jenis Pengaduk dengan dan Tanpa Baffle

Variasi Arah Aliran

Propeller tanpa Baffle


(Arah Aksial)
Propeller dengan Baffle
(Arah Aksial)

Turbin tanpa Baffle


(Arah Radial)

Turbin dengan Baffle


(Arah Radial)

4.1.5. Profil Kehomogenan Warna Hasil Pengadukan


4.2. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, hampir seluruh variasi mencapai fase
homogen dalam waktu yang lebih singkat dengan kecepatan pengadukan yang
lebih tinggi pula. Salah satu variasi yang tidak mengikuti tren ini adalah variasi
turbin tanpa baffle. Pada kecepatan pengadukan 130 rpm percobaan simplo
dibutuhkan waktu pengadukan yang lebih lama. Hal ini dimungkinkan karena
pengaduk turbin menimbulkan arah radial yang menciptakan vortex di sekitar
pengaduk tanpa adanya baffle. Karena tinta ditambahkan di tengah tangki bersama
pengaduk, tinta yang ditambahkan terjebak dalam vortex dan mengakibatkan waktu
pengadukan yang lebih lama.
Selain menghilangkan vortex saat pengadukan, penggunaan baffle juga
menurunkan waktu yang dibutuhkan untuk pengadukan. Penggunaan baffle
menjadikan pengadukan dengan kecepatan pengadukan yang sama dengan tangki
tanpa baffle untuk mencapai fase homogen lebih cepat. Keberadaan baffle
mengubah arah aliran pengadukan sehingga menghasilkan pengadukan yang lebih
efektif.

Diantara kedua pengaduk yang digunakan, pengaduk turbin secara rata-rata


membutuhkan waktu pengadukan yang lebih rendah untuk mencapai homogenitas
dibandingkan propeller. Pengaduk propeller menimbulkan arah aksial dalam
pengadukan, sedangkan pengaduk turbin menghasilkan arah radial. Praktikum ini
menunjukan hasil bahwa arah radial pengadukan menghasilkan larutan homogen
yang lebih cepat daripada arah aksial untuk fluida Non-newtonian CMC 0.1%.

5. Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang dilakukan didapatkan bahwa nilai waktu pengadukan
menurun seiring naiknya kecepatan pengadukan sementara nilai daya semakin naik.
Pengaduk jenis propeller menghasilkan arah aksial sementara jenis turbin menghasilkan
arah radial. Penggunaan baffle dan pengaduk turbin menghasilkan waktu pengadukan
yang lebih singkat. Variasi pengadukan paling efisien yang ditemukan berdasarkan
kombinasi waktu dan daya pengadukan adalah pada 130 rpm dengan pengaduk turbin
dan baffle.

6. Lampiran
Data Viskositas Fluida:
n’ = n = 0.84
K = 0.032

Rumus Perhitungan:
ρ1
ρ2 = 𝑚1
× 𝑚2
2
ρ𝐷𝑎 𝑁
𝑁𝑅𝑒 = µ𝑎
𝑛−1
µ𝑎 = (11𝑁) 𝐾
3 5
𝑃 = 𝑁𝑝ρ𝑁 𝐷𝑎

𝑁𝑅𝑒 = 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑦𝑛𝑜𝑙𝑑


µ𝑎 = 𝐴𝑝𝑝𝑎𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑖𝑠𝑐𝑜𝑠𝑖𝑡𝑦
𝐷𝑎 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘 (𝑚)
3
ρ = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐹𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 (𝑘𝑔/𝑚 )
𝑁 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖 (𝑟𝑝𝑠)
𝑃 = 𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑤𝑎𝑡𝑡)
𝑁𝑝 = 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛

Anda mungkin juga menyukai