LABORATORIUM INSTRUKSIONAL 1
TEKNIK KIMIA
KELOMPOK 18
MODUL:
TANGKI BERPENGADUK
NAMA :
1. Anggun Theresia Manurung_119280011
2. Dimas Yoga Harjanto_119280104
3. Fhinnesya Osyama Ladynia_119280050
1
DAFTAR IS I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. 3
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. 3
1.2 Tujuan …………………………………………………………………. 3
1.3 Sasaran ……………………………………………………………........ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………... 4
BAB III METODELOGI PRAKTIKUM………………………………………….. 5
3.1 Deskripsi……………………………………………………………….. 5
3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………………. 5
3.3 Variabel Percobaan…………………………………………………….. 6
3.4 Diagram Alir…………………………………………………………… 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………... 8
4.1 Data Tangki Berpengaduk……………………………………………... 8
4.2 Pembahasan Tangki Berpengaduk……………………………………... 8
BAB V PENUTUP……………………………………………………………........ 10
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 10
5.2 Saran………………………………………………………………........ 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 11
LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 12
• Data Mentah………………………………………………………………... 13
• Perhitungan ………………………………………………………………... 15
• Data Pendukung……………………………………………………………. 18
• Lembar Kendali Keselamatan Kerja………………………………………. 22
• Hasil Pretest………………………………………………………………... 33
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengadukan atau pencampuran dilakukan dengan transfer kalor dan juga massa
antara satu aliran atau lebih. Dalam proses industri modern hampir selalu dilakukan suatu
proses pencampuran. Dalam industri kimia, teknik ini sangat penting untuk reaksi kimia
dapat terjadi, tetapi perlu diperhatikan agar zat terlarut dan campuran perlu disiapkan
sedemikian rupa sehingga reagen dapat bercampur dengan baik pada saat reaksi
(Ullmann, 2005).
Pengadukan dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk meminimalisir
ketidakseragaman kondisi pada suatu zat. Beberapa zat yang dilakukan pengadukan atau
pencampuran dapat mencapai deaglomerasi, dispersi, ekstrusi, heat transfer, dan beberapa
tujuan proses lainnya (Perry, Robert H; Maloney, James O; Green, Don W;, 2008).
Sementara, menurut Fellows (1988), mixer merupakan suatu proses pencampuran
beberapa bahan dengan bahan lainnya sehingga menghasilkan keseragaman bentuk baik
dalam fasa cair-padat, padat-padat, ataupun cair-gas. Komponen dengan jumlah lebih
sedikit disebut fasa disperse dan komponen dengan jumlah lebih banyak disebut fasa
kontinu.
Terdapat beberapa jenis pengaduk/agitator, seperti agitator jenis baling-baling
(propeller), agitator jenis turbin, dan agitator jenis dayung (paddle). Pada propeller ,
digunakan dalam pengadukan yang membutuhkan kecepatan tinggi, dan fluida yang
memiliki tingkat kekentalan rendah dengan arah aliran axial. Pada agitator turbin dapat
digunakan untuk fluida dengan tingkat kekentalan rendah dengan arah aliran radial dan
tangensial. Dan agitator berjenis paddle merupakan agitator dengan jumlah pemakaian
terbanyak dalam dunia industri, dengan arah aliran radial dan tangensial. Tangki
berpengaduk dengan tipe-tipe pengaduk tersebut biasanya digunakan untuk peleburan
solid di dalam liquid. Fungsi utama dari pengaduk adalah untuk memasok pelarut yang
tidak habis menjadi partikel sementara pelarut tersebut tinggal cukup lama di tangki untuk
proses difusi selesai (Perry, Robert H; Maloney, James O; Green, Don W;, 2008).
4
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Deskripsi
Dalam praktikum kali ini, kita akan melakukan dua percobaan, yaitu percobaan
pendahuluan dan percobaan utama. Percobaan pendahuluan merupakan pengukuran sifat
fisik cairan dalam tangki berpengaduk untuk mengukur densitas menggunakan
piknometer dan mengukur viskositas cairan menggunakan viskometer ostwald.
Kemudian percobaan utama yaitu mixing time, yang merupakan pengamatan waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai keseragaman komponen fluida dalam tangki. Untuk
mencapai keseragaman bisa juga diamati dari kehomogenan warna fluida. Setelah
mengukur mixing time, percobaan dilanjutkan dengan pengamatan pola aliran dalam
tangki.
3.2 Alat Dan Bahan
Dalam percobaan ini ada beberapa alat dan juga bahan yang akan digunakan, yaitu
meliputi:
3.2.1 Alat-alat yang dibutuhkan untuk praktikum ini adalah:
1. Set alat tangki berpengaduk
2. Stopwatch
3. Viskometer
4. Piknometer
5. Gelas ukur
6. Voltmeter
7. Multimeter sebagai amperemeter
8. Pipet
9. Impeller
3. 2. 2 Bahan yang dibutuhkan untuk praktikum ini adalah:
1. Air keran
2. Aqua DM
3. Butiran padat yang tidak larut dalam air
4. Pewarna
5
3.3 Variabel Percobaan
Variabel yang dilakukan pada percobaan kali ini, sebagai berikut:
1. Kecepatan putaran pengaduk
2. Jenis dan ukuran pengaduk
3. Posisi impeller
4. Penggunaan baffle atau tidak
5. Ketinggian impeller
6. Jenis fluida
Mulai
Selesai
Mulai
6
Atur kecepatan pengaduk
Selesai
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4000 8000
6000
3000
4000
2000
2000
1000 0
0 100 200 300 400 0 50 100 150 200 250 300 350
8
4.2.2 NRe Berbanding μ (Viskositas)
Nilai NRe berbanding nilai μ untuk tangki berpengaduk tanpa baffle memiliki
nilai yang cukup tidak beraturan dan naik turun,. Namun untuk tangki menggunakan
baffle nilai NRe berbanding terbalik dengan nilai μ, semakin tinngi nilai dari NRe
maka semakin kecil nilai μ. Dikarenakan pengadukan yang cukup singkat yaitu dua
menit, maka viskositas seharusnya semakin mengecil dan grafik yang dihasilkan
memang lah menurun, namun berbeda jika tidak menggunakan baffle. Baffle sendiri
sebagai pembatas akan membuat senyawa tersebut murni tercampur tanpa ada nya
factor lain, dan jika baffle tidak digunakan, kemungkinan senyawa akan tercampur
dan nilai visko bisa bertambah dengan factor lain seperti udara dan yang lainnya
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di peroleh dari praktikum Tangki Berpengaduk kali ini ialah:
1. Nilai N dan NRe yang berbanding lurus dan meningkat jika menggunakan
baffle, namun tidak beraturan (naik-turun) jika tidak menggunakan baffle
2. Nilai NRe dan μ yang berbanding lurus dan menurun jika menggunakan
baffle, namun tidak beraturan (turun-naik) jika tidak menggunakan baffle
3. Nilai NRe dan ρ dalam penggunaan baffle ataupun tidak menggunakan baffle
sama sama tidak beraturan, namun grafik yang menggunakan baffle itu sedikit
menurun
5.2 Saran
1. Mempersiapkan diri untuk mempelajari modul sebelum responsi dan Praktikum
2. Lebih berhati hati dan teliti dalam mengukur data saat Praktikum
3. Mempersiapkan secara teknis alat alat yang akan digunakan dalam Praktikum
10
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Perry, Robert H; Maloney, James O; Green, Don W;. (2008). Perry's Chemical
Engineers' Handbook. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Ullman. (2005). Ullman's Chemical Engineering and Plant Design. Weinheim:
WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA.
11
LAMPIRAN
12
• Data Mentah
D= 10 cm
H= 6 cm
L/Dt= 14,5 cm
E/c= 3 cm
Turbin baffle
Kopi 1 Piknometere+kopi = 45,2g
Viscometer+kopi = 11,27sekon
Kopi 2 Piknometere+kopi = 45,2g
Viscometer+kopi = 4,39sekon
Kopi 3 Piknometere+kopi = 45,1g
Viscometer+kopi = 3,54sekon
13
Turbin baffle
Kecepatan = 100rpm
Arus=0,12 A
Tegangan = 4,5V
Kecepatan = 200rpm
Arus=0,13 A
Tegangan = 7,7V
Kecepatan = 300rpm
Arus=0,14 A
Tegangan = 10,3V
Kecepatan = 200rpm
Arus=0,12 A
Tegangan = 7,5V
Kecepatan = 300rpm
Arus=0,12 A
Tegangan = 10V
14
• Perhitungan
(massa piknometer kosong+air keran)−(massa piknometer kosong)
ρair keran=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑣𝑖𝑠𝑐𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
4,45 g−2,03 g
= = 0,0968 g/ml
25 𝑚𝑙
pada 100rpm
(45,2 g) + (2,03 g)
ρ kopi = = 1,889 gr/ml
25 𝑚𝑙
pada 200rpm
(45,2 g) + (2,03 g)
ρ kopi = = 1,889 gr/ml
25 𝑚𝑙
pada 300rpm
(45,1 g) + (2,03 g)
ρ kopi = = 1,885 gr/ml
25 𝑚𝑙
15
Viskositas Turbin, baffle = 1,885gr/ml.7,18s
Kopi 1(100)rpm = 13,53 gr/ml.s
µ = ρkopi1 * tkopi1
= 1,889gr/ml *11,27s
= 21,29 gr/ml.s Perhitungan NRE buffle
Kopi 2(200)rpm 𝜌𝐷2 𝑁
Re =
𝜇
µ = ρkopi2 * tkopi2
g
1,889 ∗100cm^2∗100rpm
= 1,889gr/ml * 4,39s ml
Re1 = 𝑔𝑟
21,29
𝑚𝑙.𝑠
= 8,29 gr/ml.s
= 887,27 rpm.cm2/s
Kopi 3(300)rpm
g
1,889 ∗100cm^2∗200rpm
µ = ρkopi3 * tkopi3 Re2 = ml
𝑔𝑟
8,29
𝑚𝑙.𝑠
= 1,885gr/ml *3,54s
= 4.557,05 rpm.cm2/s
= 6,67 gr/ml.s
1,8895∗100cm^2∗300rpm
Re3 = 𝑔𝑟
6,67
𝑚𝑙.𝑠
Viskositas Turbin, non baffle
= 8.478,26 rpm.cm2/s
Kopi 1(100)rpm
µ = ρkopi1 * tkopi1
Perhitungan NRE, non buffle
= 1,889gr/ml * 6,2
𝜌𝐷2 𝑁
Re =
= 11,7 gr/ml.s 𝜇
g
Kopi 2(200)rpm 1,889 ∗100cm^2∗100rpm
ml
Re1 = 𝑔𝑟
11,7
µ = ρkopi2 * tkopi2 𝑚𝑙.𝑠
= 8,19 gr/ml.s
g
1,889 ∗100cm^2∗200rpm
ml
Re2 = 𝑔𝑟
8,19
Kopi 3(300)rpm 𝑚𝑙.𝑠
16
g
1,885 ∗100cm^2∗300rpm
ml
Re3 = 𝑔𝑟
13,53
𝑚𝑙.𝑠
= 4.179,6 rpm.cm/s
= 10,2 rpm.s2
200^2∗0,01
Fr2=
9,8
= 40,8 rpm.s2
300^2∗0,01
Fr3=
9,8
= 91,83 rpm.
17
• Data Pendukung
18
19
TEKNIK Assessment oleh: Kelompok 18
KIMIA - Anggun Theresia Manurung_119280011
- Dimas Yoga Harjanto_119280104
- Fhinnesya Osyama Ladynia_119280050
Risk
Assessment Lokasi: INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Form
Tanggal: 24 Februari 2021
Dokumen: 1 lembar
Deskripsi Kegiatan
Penelitian/laboratorium Utilitas : ✓ Air ✓ Listrik N2 Suhu: o
C Tekanan:
✓
✓
Identifikasi Bahaya – Peralatan yang digunakan & Rancangan Percobaan
- Beberapa alat yang digunakan pada praktikum kali ini ada yang berbahan kaca, sehingga licin
dan mudah pecah. Maka dari itu kita harus berhati-hati agar tidak terjatuh dan pecah juga
melukai praktikan.
Oxidizing
corrosive
harmful
Irritant
Aqua DM 0 0 0 0 0 0 Reactivity= 0
20
• Ada tanda bahaya • Gloves • Blast
• Suhu reaksi dijaga Shield • Cegah apabila terjadi
pada oC • Menggunakan alat • Safety alergi
bantu pernapasan apron
• Inert atmosphere
• Eye
• Static discharge wash
protection
• Safety
Shower
dalam mata
pembengkakan, ataupun
terkilir
21
Lembar Kendali Keselamatan Kerja
No Bahan Sifat Bahan Tindakan Penanggulangan
1 Aqua DM Tidak berbahaya -
2 Air Keran Tidak berbahaya -
3 Pewarna Berbahaya jika terkena mata Memakai safety goggle
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33