Oleh
Dikumpulkan kepada
Desi Riana Saputri,S.Si.,M.T
Muhammad Zulfikar Luthfi,S.TP.,M.T
Martin Sugiarto Manurung
TK2101
Program Studi Teknik Kimia
Institut Teknologi Sumatera
Ganjil 2020
SPEKTROFOTOMETRI
Abstrak
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
METODE ...................................................................................................................... 3
HASIL PERCOBAAN .................................................................................................. 8
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 9
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12
LAMPIRAN A ............................................................................................................ 13
LAMPIRAN B ............................................................................................................ 16
LAMPIRAN C ............................................................................................................ 17
LAMPIRAN D ............................................................................................................ 19
TABEL
Tabel 1. Panjang Gelombang Maksimum, 100 ppm ................................................. 8
Tabel 2. Data Kurva Kalibrasi .................................................................................. 9
GAMBAR
Gambar 1 : Kurva Hubungan Antara Panjang Gelombang dengan Nilai
Absorbansi ................................................................................................................ 8
Gambar 2 : Kurva Hubungan Antara Konsentrasi Larutan dengan Nilai
Absorbansi ................................................................................................................ 9
ii
SPEKTROFOTOMETRI
PENDAHULUAN
1
Spektrofotometri UV-Vis mengacu pada Hukum Lambeer-Bert (Bert’s Law).
Hukum Lambeer-Bert adalah hubungan linearitas antara absorban dengan konsentrasi
larutan sampel. Konsentrasi pada sampel dapat ditentukan dengan mengukur
absorbansi dengan panjang gelombang tertentu. Hukum Lambeer-Bert dapat
dirumuskan sebagai berikut (Suarsa, 2015).
𝐴 = 𝑎 .𝑏 .𝑐 atau 𝐴 = 𝜀 .𝑏 .𝑐
𝐴 = −𝐿𝑜𝑔 𝑇
Keterangan : A = absorbansi
𝜀 = koefisien ekstingsi molar (M-1.cm-1)
a = absorbtivitas
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi (M)
T = Transmitan
2
METODE
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam percobaan ini diantaranya
melakukan preparasi larutan, menentukan panjang gelombang maksimum, membuat
kurva kalibrasi, dan menetapkan kadar sulfat dalam sampel larutan. Pada tahap
preparasi larutan, larutan yang perlu disiapkan yaitu larutan Kalium Sulfat 100 ppm
sebanyak 250 ml dan larutan Asam Klorida 2 M sebanyak 50 ml. Dalam menentukan
panjang gelombang maksimum, nilai transmitan(%) perlu diukur. Kemudian dibuat
kurva hubungan antara panjang gelombang dengan dengan nilai absorbansi. Pada
percobaan untuk membuat kurva kalibrasi perlu dilakukan pengenceran larutan
kalium sulfat 100 ml menjadi 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm dan 80 ppm. Kemudian
masing-masing larutan ditambahkan Barium klorida dan dikocok. Kmudian
dilakukan perhitungan transmitan pada panjang gelombang maksimum dan dibuat
kurva kalibrasinya. Pada pecobaan meenentukan kadar sulfat dalam sampl dilakukan
juga pengukuran transmitan pada panjang gelombang 480 nm. Sampel yang
digunakan adalah air sulingan.
Alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain batang pengaduk, beaker
glass, botol akuades, indikator ph, kuvet, erlenmeyer dan gelas arloji. Sedangkan
bahan yang digunakan antara lain Akuades (H2O), Asam klorida (HCl), Kalium sulfat
(K2SO4), Barium klorida (BaCl2.2H2O) dan sampel 1 (air sulingan).
3
Diagram Alir Percobaan
Mulai
Buat Buat
larutan Pencam larutan
Pencam
K2SO4 kalium puran HCl 2
puran HCl dan
dan sulfat HCl dan M, 50
K2SO4 akuades
akuades 100 ppm akuades ml
dan
akuades sebanyak
250 ml
Hasil percobaan
Selesai
4
b. Menentukan Panjang Gelombang Maksimum
Mulai
Pipet larutan
Larutan K2SO4 Pencampuran K2SO4 K2SO4 100 ppm
100 ppm dan dengan BaCl2 sebanyak 50 ml
0,2 gram BaCl2 dan
ditambahkan 0,2
gram BaCl2
Dikocokselama
kuranglebih 1
menit sampai
Pengocokan dan terbentu
Pendiaman endapan
BaSO4dan
didiamkan
kurang lebih 5
menit
Ukurnilai %T
dan nilai A dari
larutan 100 ppm
Pengukuran menggunakan dengan
spektrofotometer spektrofotometer
sinar tampak
pada panjang
gelombang 410-
520 nm
Gunakan larutan
Menghitung nilai %T blangko untuk
mengenolkan %T
sebelum
pengukuran
serapan larutan
standar pada
setiap pergantian
Ulangi panjang
YA
percobaan? gelombang
TIDAK
Hasil percobaan
Selesai
5
c. Membuat Kurva Kalibrasi
Mulai
Encerkan
Larutan K2SO4 Pengenceran K2SO4 100
100 ppm ppm menjadi
20, 40, 60, 80
ppm sebanyak
50 ml
Kocokkurangle
Pengocokandan bih 1
pendiaman menitsampaiad
aendapan
BaSO4,
laludiamkansel
ama 5menit
Ukurbesatnilait
ransmitanpadap
Pengukuran anjanggelomba
ngmaksimum
Hasilpercobaan
Selesai
6
d. Menetapkan Kadar Sulfat Dalam Sampel Larutan
Mulai
Pipet 10 ml
Larutan K2SO4 Penambahandanp sampel
danHCl 1 N encampuran (K2SO4)kedalam
labuukur 50 ml,
lalutambahkanH
Cl 1 N
untukmengukur
pH 1
Tambahkan 0,2
BaCl2 0,2 gram Penambahan,
gram BaCl2
danakuades pengocokandanp
sebelummenam
endiaman bahkanakuades,
lalukocokkurang
lebih 1
menitsampaiterb
entukendapan
BaSO4,
dandiamkansela
makuranglebih
5 menit
Hasilpercobaan
Selesai
7
HASIL PERCOBAAN
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
400 420 440 460 480 500 520 540
Panjang Gelombang
8
b. Pembuatan Kurva Kalibrasi
A Kurva Kalibrasi
0.18
0.16 y = 0.001x + 0.037
R² = 0.774
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 20 40 60 80 100 120
Konsentrasi Larutan
PEMBAHASAN
9
bahwa panjang gelombang 410 nm merupakan panjang gelombang maksimum.
Hal ini dikarenakan nilai absorbansi paling besar terdapat pada panjang
gelombang tersebut yaitu sebesar 0.145 A. Dari data yang diperoleh dan kurva
yang terbentuk, dapat disimpulkan bahwa panjang gelombang yang digunakan
mempengaruhi nilai absorbansi. Hubungan antara nilai panjang gelombang dan
nilai absorbansi adalah berbanding terbalik. Semakin besar nilai panjang
gelombang, maka nilai absorbansi yang diperoleh akan semakin kecil.
Untuk membuat kurva kalibrasi, diperlukan larutan standar. Tujuannya
supaya memperoleh panjang gelombang maksimum dari larutan standar.
Berdasarkan teori, panjang gelombang maksimum dipilih karena di sekitar
panjang gelombang maksimum akan terbentuk garis kurva yang linear sehingga
hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi dengan baik. Jika Lambert-Beer terpenuhi,
maka kesalahan yang ditimbulkan pengukuran dapat diperkecil atau dengan kata
lain hasil pengukuran absorbansinya tepat. Pada percobaan ini, larutan yang
digunakan yaitu Kalium Sulfat dengan konsentrasi 20,40,60,60, dan 80 ppm.
Dengan konsentrasi tersebut, diperoleh nilai absorbansi seperti yang tertera pada
tabel 2. Dari data, diperoleh kurva hubungan antara konsentrasi dengan nilai
absorbansi adalah berbanding lurus. Semakin tinggi konsentrasi larutan, maka
nilai absorbansi yang diperoleh juga semakin tinggi. Dari kurva tersebut diperoleh
persamaan regresi linear senilai y = 0.0012x + 0.0376 dan nilai regresinya R² =
0.774. Tepat atau tidaknya hasil pengukuran dapat dilihat dari nilai regresinya.
Ketika nilai regresi mendekati 1, maka hasil pengukuran semakin baik. Dengan
nilai regresi tesebut, maka pengukuran pada percobaan ini masih dikategorikan
baik.
Pada penentuan kadar sulfat pada sampel, panjang gelombang yang
digunakan adalah 480 nm, karena panjang gelombang ini dianggap sudah
optimum untuk melakukan uji absorbansi larutan sampel untuk mendapatkan hasil
yang optimum. Dengan panjang gelombang tersebut diperoleh nilai absorbansinya
sebesar 0.0056 A. Berdasarkan perhitungan, kadar sulfat dalam sampel air
sulingan sebesar -26.67 dan nilai transmitannya sebesar 0.987. Kadar sulfat dalam
sampel bernilai negatif dikarenakan nilai absorbansi dari sampel lebih kecil
dibandingkan nilai intersep. Nilai absorbansi terukur negatif dapat disebabkan
oleh kuvet yang digunakan untuk pengukuran sampel dan blanko berbeda, kuvet
tersentuh jari praktikan, kuvet baru saja dipakai untuk larutan yang lebih pekat
dan kuvet belum tercuci bersih ketika digunakan.
10
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun saran kami untuk percobaan selanjutnya antara lain resolusi video
percobaan sebaiknya lebih ditingkatkan kembali dan disesuaikan antara apa yang
dijelaskan dengan gambar yang ditampilkan. Untuk praktikan harus lebih siap
dalam mengikuti responsi maupun praktikum. Untuk asisten dosen, semoga tetap
mampu membagi ilmunya dengan praktikan dan diusahakan mempersiapkan
koneksi yang baik .
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN A
Preparasi Larutan
Menghitung massa pada preparasi larutan
K2SO4 100 ppm sebanyak 250 ml
𝑚
Ppm = ; 250 ml = 0,25 L
𝐿
𝑚
100 =
0,25
massa = 25 mg
massa = 0,025 gram
HCl 2M sebanyak 50 ml
𝑛
VM = ; 50 ml = 0,05 L
𝐿
𝑛
2 =
0,05
n =0,1 mol
𝑚
n = ;Mr HCl= 36,5
𝑀𝑟
𝑚
0,1 =
36,5
m =0,1*36,5
m =3,65 gram
13
Menghitung %T
Diketahui:
n =6
∑x = 300 (∑x)2= 90000
∑y = 0,593
∑x2 = 22000
∑xy = 38,22
14
Dit:
Intercept (a), slope (b), y= ….?
Dij:
∑𝑦 ∑𝑥 2 −(∑𝑥)(∑𝑥𝑦 )
a =
𝑛 ∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
0,593 22000 −(300)(38,22)
=
6 22000 −(300)2
13,046−11466
=
132000 −90000
1580
=
4200
=0,0376
𝑛 ∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 (∑𝑦 )
b =
𝑛 ∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
6 38,22 −(300)(0,593)
=
6 22000 −(300)2
229,32−177,9
=
132000−90000
51,42
=
4200
=1,22*10-3
=0,0012
y= bx + a
y= 0,0012x + 0,0376
15
LAMPIRAN B
Pertanyaan responsi
16
LAMPIRAN C
17
Penambahan 3 tetes HCl Pengukuran pH, menggunakan
keedalam larutan indicator pH
18
LAMPIRAN D
Dokumen: 1 lembar
Deskripsi Kegiatan
Penelitian/laboratorium Utilitas :✓Air ✓ Listrik N2 Suhu: o
C Tekanan:
Sebagian alat praktikum yang digunakan mudah pecah karna terbuat dari kaca, sehingga
harus brhati-hati.
19
Identifikasi Bahaya - Material
Flammable
Oxidizing
corrosive
harmful
Irritant
Bahan yang digunakan
Toxic
reaktan/ produk Lainnya
Akuades 0 0 0 0 0 0 Reactivity= 0
20
Potensi Bahaya, Konsekuensi dan Alat pengaman
Potensi Bahaya Konsekuensi Safeguard Action
Asam klorida
Menyebabkan Gunakan sarung Tanggalkan semua pakaian
tumpahdan
mengenai kulit iritasi kulit, kulit tangan lateks, yang terkena percikan
ketika proses
memrah dan pakaian jas lab larutan kemudian bilas
penambahan HCl
terasa terbakar panjang, dan espatu bagian kulit yang terkena
tertutup dengan air yang mengalir
Asam klorida, Menyebabkan Gunakan safty Bilas mata dengan air yang
Kalium Sulfat, iritasi mata dan goggles mengalir
Barium Klorida mata merah
mengenai mata
21