BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Teori
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat
energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak
diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet
(Khopkar, 1990).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan
spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.
Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan
studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel
diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk
menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda (Saputra,
2009).
Salah satu contoh instrumentasi analisis yang lebih kompleks adalah
spektrofotometer UV-Vis. Alat ini banyak bermanfaat untuk penentuan konsentrasi
senyawa-senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 400
nm) atau daerah sinar tampak (400 800 nm). Analisis ini dapat digunakan yakni
dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang diukur.
Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum LambertBeer, yaitu:
A = log T = log It / I0 = . b . C
Dimana:
A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur
T = Transmitansi
I0 = Intensitas sinar masuk
It = Intensitas sinar yang diteruskan
= Serapan molar
b = Tebal kuvet yang digunakan
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
C. Sumber radiasi merkuri. Sumber radiasi ini memiliki panjang gelombang 365 nm.
2. Monokromator
Monokromator
adalah
alat
yang
akan
memecah
cahaya
polikromatis
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
sebagai wadah sampel. Penting bahwa tabung-tabung semacam itu diletakkan secara
reprodusibel dengan membubuhkan tanda pada salah satu sisi tabung dan tanda itu
selalu tetap arahnya tiap kali ditaruh dalam instrument. Sel-sel lebih baik bila
permukaan optisnya datar. Sel-sel harus diisi sedemikian rupa sehingga berkas cahaya
menembus larutan. Umumnya sel-sel ditahan pada posisinya dengan desain kinematik
dari pemegangnya atau dengan jepitan berpegas yang memastikan bahwa posisi
tabung dalam ruang sel dari instrument itu reprodusibel.
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian
diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan
dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer). Detektor dapat memberikan
respon terhadap radiasi pada berbagai panjang gelombang Ada beberapa cara untuk
mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum yang mudah dipakai
untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet. Banyak senyawa-senyawa
organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang gelombang. Jika anda menyinarkan
sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom dan sebuah detektor pada sisi yang
berlawanan, anda akan mendapatkan pembacaan langsung berapa besar sinar yang
diserap. Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah senyawa tertentu
yang melewati melalui berkas pada waktu itu. Anda akan heran mengapa pelarut yang
digunakan tidak mengabsorbsi sinar UV. Pelarut menyerapnya, tetapi senyawasenyawa akan menyerap dengan sangat kuat bagian-bagian yang berbeda dari
specktrum UV. Misalnya metanol, menyerap pada panjang gelombang dibawah 205
nm dan air pada gelombang dibawah 190 nm. Jika anda menggunakan campuran
metanol-air sebagai pelarut, anda sebaiknya menggunakan panjang gelombang yang
lebih besar dari 205 nm untuk mencegah pembacaan yang salah dari pelarut.
5. Rekorder
Fungsi rekorder mengubah panjang gelombang hasil deteksi dari detektor yang
diperkuat oleh amplifier menjadi radiasi yang ditangkap detektor kemudian diubah
menjadi sinyal-sinyal listrik dalam bentuk spektrum. Spektrum tersebut selanjutnya
dibawa ke monitor sehingga dapat dibaca dalam bentuk transmitan maupun
absorbansi.
5
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
Mekanisme kerja alat spektrofotometer UV-Vis adalah sinar dari sumber sinar
dilewatkan melalui celah masuk, kemudian sinar dikumpulkankan agar sampai ke
prisma untuk didifraksikan menjadi sinar-sinar dengan panjang gelombang tertentu.
Selanjutnya sinar dilewatkan ke monokromator untuk menyeleksi panjang gelombang
yang diinginkan. Sinar monokromatis melewati sampel dan akan ada sinar yang
diserap dan diteruskan. Sinar yang diteruskan akan dideteksi oleh detektor. Radiasi
yang diterima oleh detektor diubah menjadi sinar listrik yang kemudian terbaca dalam
bentuk transmitansi.
BAB II
METODE
2.1 Pelaksanaan
Praktikum Isolasi DNA ini dilakukan pada :
Hari/Tanggal: Rabu/ 21 Oktober 2016
Tempat
Jam
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
2.2
2.2.1 Alat
Alat yang diperlukan untuk praktikum spektrofotometer adalah :
Kuvet spektrofotpmeter
4 buah
Spatula
1 buah
Batang pengaduk
1 buah
Pipet tetes
4 buah
Gelas ukur
1 buah
Corong
1 buah
Tissue
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
2.2.2 Bahan
Bahan yang diperlukan :
a. Standar dengan konsentrasi 2%, 5%, 8% dan x %
b. Larutan standar
c. Aquadest
2.3 Cara Kerja
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
Stand
ar
2%
5%
8%
X%
BAB III
HASIL DAN DISKUSI
3. 1 Hasil
Dari Praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
9
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
10
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
C.
Y = 1,9 X + 0,08
R = 0, 75
= 1,9 X + 0,08
0,201
= 1,9 X + 0,08
= 0,063
=6%
3.2 Diskusi
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
kami tidak mendapatkan kurva dengan garis lurus dimana seharusnya kurva yang
bagus itu dengan R = 0,999 sedangkan kami mendapatkan dengan R = 0, 75
Masing-masing larutan standar diukur absorbansinya pada panjang gelombang
tertentu, untuk menentukan panjang gelombang maximum dari masing-masing larutan
standar tersebut. Larutan standar menunjukkan penjang gelombang maximum 500 nm
dengan absorbansi 0,251. Pada masing-masing panjang gelombang maximum ini
ditentukan absorbansi larutan standar dan absorbansi larutan sampel. Dimana pada
panjang gelombang maximum 500 nm, absorbansi larutan sampel 0,201. Nilai
absobansi pada masing-masing panjang gelombang maximum ini digunakan untuk
menentukan konsentrasi sample melalui perhitungan. Pada hasil percobaan ini,
konsentrasi sampel yang didapatkan adalah 6% pada panjang gelombang 500 nm.
percobaan ini kurang akurat, yang disebabkan karena terjadinya kesalahan pada
percobaan. Kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan ini yaitu kekurangtelitian
dalam pembuatan larutan serta pengenceran yang kurang sempurna, terjadinya
serapan radiasi oleh sidik jari pada kuvet, sensitivitas alat, kuvet yang kurang bersih,
adanya serapan oleh pelarut, kuvet tergores, adanya gelembung udara atau gas dalam
lintasan radiasi panjang gelombang, ataupun kekurangtelitian praktikan dalam
pengamatan karena terlihat dari kurva standar yang dihasilkan dengan R = 0,75
(Seharusnya R = 0,999).
12
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari Praktikum Spektrofotometer ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Spektrofotometri
UV-vis
adalah
teknik
analisis
spektroskopi
yang
5.2 Saran
Pada praktikum ini disarankan agar praktikan selanjutnya berhati-hati dalam
memipet agar meminimalisir kesalahan karena absorban yang terukur akan
mempengaruhi kadar yang akan di hitung dan akan mempengaruhi kurva standar yang
didapatkan.
13
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, S, Yanlinastuti dan Yoskasih. 2005. Kualifikasi Alat Spektrometer UVvis Untuk Penentuan Uranium dan Besi dalam-U30. Hasil Penelitian
Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia.
Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Saputra, Y.E. 2009. Spektrofotometri. http://www.chem-is-try.org. diakses tanggal 13
Desember 2009.
Basset, J. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: EGC.
Underwood, A. L. 1990. Analisis Kimia Kiantitatif Edisi ke Enam. Jakarta:
Erlangga.
14
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan
dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang
keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki
hubungan dengan konsentrasi sampel.
Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya
monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan
diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan.
B. Cara kerja Spektrofotometer UV/VIS :
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis
di
teruskan
melalui
lensa
menuju
ke
monokromator
pada
Sonata Daniatiek
04112681620045
Laporan Praktikum
Teknik Dasar Laboratorium Biomedik
Sonata Daniatiek
04112681620045