PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instrumentasi merupakan suatu alat yang sangat penting dalam suatu
sistem pengukuran yang salah satunya pengukuran besarnya tinggi
permukaan cairan. Alat ini harus dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan
kebutuhan instrumentasi di laboratorium. Alat instrumentasi ini merupakan
salah satu faktor yang menentukan hasil pemeriksaan, dimana alat
instrumentasi yang mengukur, mengontrol, mendeteksi, menganalisa, baik
secara manual maupun secara otomatis (Pradana, 2015).
Alam semesta memiliki keanekaragaman unsur-unsur logam. Unsur-
unsur itu ada yang bersifat logam, semilogam, dan nonlogam. Letak dari
unsur itu juga berbeda-beda, seperti ada yang di tanah, udara, air, dan lain-
lain. Penentuan konsentrasi suatu unsur (logam) dapat dilakukan dengan cara
instrumental. Cara intrumental merupakan cara menentukan konsentrasi suatu
unsur dengan menggunakan alat instrumen yang canggih. Cara ini dapat
membantu pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih akurat. Salah satu alat
instrumen dalam menentukan konsentrasi unsur logam yaitu menggunaakan
fotometer. Pengenalan mengenai instrumen hendaknya tidak hanya
menyangkut alatnya/hardware -nya saja tetapi harus diketahui metode
pemeriksaan serta dapat menjalankan troubleshooting, kalibrasi agar dapat
diketahui kelebihan dan kekurangan pada alat yang digunakan tersebut.
Fotometer merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk mengukur
intensitas cahaya yang dipancarkan oleh, melewati, atau dipantulkan oleh
suatu zat (Teitz, 2008). Laboratorium klinik sebagian besar menggunakan
fotometer dalam menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti
serum atau plasma. Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan
sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu
dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya.
1
Pada era globalisasi dengan semakin tingginya tingkat pendidikan,
kesejahteraan masyarakat, dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan menuntut penyedia jasa layanan kesehatan seperti
laboratorium untuk memberikan pelayanan yang baik. Karena keberadaan
penyediaan pelayanan yang memadai baik di bidang diagnostik maupun
pengobatan akan semakin dibutuhkan. Di lain pihak seiring dengan kemajuan
teknologi, perkembangan teknologi di bidang laboratorium juga sudah
berkembang pesat dimana telah menghasilkan berbagai cara diagnostik baru
yang dapat memberikan informasi mengenai prevalensi penyakit, efektivitas,
efisiensi, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan
1. apakah pengertian dari fotometer ?
2. bagaimanakah prinsip kerja dari fotometer ?
3. bagaimanakah hukum Beer dan Lambert ?
4. bagaimanakah komponen dasar fotometer ?
5. apa sajakah macam-macam fotometer ?
6. bagaimanakah cara pengoprasian dari fotometer ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian fotometer
2. Mengetahui prinsip kerja dari fotometer
3. Menjelaskan hukum Beer dan Lambert
4. Mengetahui komponen dasar dari fotometer
5. Menyebutkan macam-macam fotometer
6. Mengetahui cara mengoprasian dari fotometer
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian Fotometer
2
Fotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan
atau penyinaran. Seperti penerapan di fotometry industri, suatu "fotometer"
adalah kata umum yang meliputi alat-alat untuk mendeteksi: intensitas cahaya
hamburan, penyerapan, fluoresensi Kebanyakan fotometer berlandaskan pada
sebuah fotoresistor atau fotodioda. Masing-masing mengalami perubahan
sifat kelistrikan ketika disinari cahaya, yang selanjutnya dapat dideteksi
dengan suatu rangkaian elektronik tertentu.
Fotometer merupakan suatu instrumen yang dipakai untuk mengukur
radiasi elektromagnetik yang memiliki beberapa konsep dan komponen yang
sama. Salah satu teknik yang paling sering digunakan di laboratorium klinik
adalah fotometri. Pada prinsipnya fotometri bekerja dengan mengidentifikasi
warna dan variasi warna untuk menentukan konsentrasi berbagai jenis bahan.
Fotometri adalah pengukuran cahaya dari cahaya atau sejumlah cahaya
tampak pada permukaan dari sumber cahaya. (Linne, 2007)
3
memastikan ketepatan pengukuran, kadar yang hendak diukur dibandingkan
dengan standar dan quality control (QC).
A=axbxc
Keterangan :
A = besaran penyerapan
b = diameter sel (kuvet)
a = absorptivity
4
c = konsentrasi
Untuk melakukan analisis secara fotometris sinar tampak ada tiga
langkah yang dilakukan: 1.) Pembentukan warna, 2.) Pemilihan panjang
gelombang, 3.) Membuat kurva kalibrasi / standar
Pembentukan warna biasanya ada beberapa yang dapat dipergunakan
untuk memilih cara mana yang akan dipakai. Zat pembentuk warna harus
selektif dan dengan zat-zat asing (pengganggu) tidak membentuk warna yang
dapat mengganggu. Panjang gelombang yang dipakai untuk penentuan
kuantitatif adalah panjang gelombang dimana terjadi penyerapan warna yang
maksimum. Hal ini dapat ditentukan dengan membuat spectrum absorbsinya
yaitu antara absorban Vs panjang gelombang. Untuk membuat kurva kalibrasi
atau standar agar memenuhi hukum Beer maka perlu diukur absorban dari
larutan standard (Prabowo, Ibrahim, Sulistya 2016)
5
2. Monokromator
Monokromator merupakan piranti optis untuk memilih suatu berkas
radiasi dari sumber pada panjang gelombang tertentu. Monokromator
digunakan untuk mengubah sinar radiasi polikromator (komponen panjang
gelombang ganda) menjadi monokromator (komponen panjang gelombang
tunggal) dan memindahkan panjang gelombang tersebut menjadi jalurke
sangat sempit.
3. Kuvet
Kuvet untuk tempat larutan yang akan diperiksa kadar bahan yang
terlarut.
4. Detektor
Detektor adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menangkap
sinyal hasil pembacaan fotometer.Setiap detektor menyerap tenaga foton yang
mengenai dan mengubah tenaga tersebut untuk dapat diukur secara kuantitatif
sebagai arus listrik atau perubahan-perubahan panas. Syarat-syarat detektor
yang baik meliputi sensitifitasnya tinggi, waktu respon pendek, stabilitas
yang lama, dan sinyal elektronik yang mudah diperjelas.
5. Alat Pembaca
Alat pembaca fungsinya untuk membaca sinyal listrik dari detektor
dimana data digambarkan dalam bentuk yang bisa diinterpretasikan atau
disajikan yang dapat dibaca oleh pemeriksa.
6
Gambar 1. Susunan komponen fotometer
E. Macam-macam Fotometer
1. Berdasarkan Jenis Monokromator
a) Filter Fotometer
Pada sistem ini dimungkinkan pengukuran besaran penyerapan
sinar monokromatis tertentu dengan menggunakan monokromator berupa
filter cahaya dimana untuk setiap jenis sinar monokromatis dibutuhkan
filter yang berbeda pula. Dengan kata lain, petunjuk pada filterfotometer
adalah “ganti filter”.
7
dalam nilai panjang gelombangnya. Hal ini dapat dilakukan dengan
memutar tombol set lamda dan nilainya dapat dibaca pada skala lamda
peralatan ini. Keyword pada spektrrofotometer adalah “set lamda”.
Kelebihan dalam spektrofotometer sebuah monokromator
digunakan untuk memperoleh monokromatik cahaya dari satu
didefinisikan panjang gelombang. Dalam photometer optik filter, filter
optik digunakan untuk memberikan cahaya monokromatik.
Spektrofotometer dengan demikian dapat dengan mudah diatur untuk
mengukur absorbansi pada panjang gelombang yang berbeda, dan juga
dapat digunakan untuk memindai spektrum menyerap zat. Dengan cara ini
lebih fleksibel daripada filter fotometer, juga memberikan optik yang lebih
tinggi kemurnian menganalisis cahaya, dan karena itu spektrofotometer
sebaiknya digunakan untuk tujuan penelitian.
Gambar 3. Spektrofotometer
2. Berdasarkan Sinar
a) Fotometer berkas sinar tunggal
Filter fotometer sinar tunggal (ffst), dimana monokromatornya adalah
sebuah filter yang dapat meneruskan sinar pada jenis warna sinar yang
tertentu yang berupa sinar monokromatis.
Kekurangan Adalah pembacaan skala %T atau A akan berfluktuasi bila
intensitas sinar yang dipancarkan oleh lampu wolfram berfluktuasi.
Kesulitan ini diatasi dengan menggunakan accu atau stabilisator, atau
dengan fotometer filter berkas rangkap.
8
b) Fotometer berkas sinar ganda atau rangkap
Kedua fotosel (Kuvet) disusun sedemikian rupa hingga perubahan
perubahan intensitas lampu akan teramati secara sama oleh kedua fotosel
tersebut, sehingga pengaruh fluktuasi lampu tereliminasi, sedang pengaruh
terjadinya penyerapan oleh sampel hanya akkan diamati oleh salah satu
fotosel saja (fotosel kerja). Dengan demikian perubahan-perubahan
intensitas pancaran lampu tidak akan berpengaruh terhadap pembacaan
persen T sampel.
Keunggulan sinar rangkap dibandingkan sinar tunggal adalah: a) Sinar
rangkap lebih stabil atau tidak terpengaruh oleh adanya fluktuasi dari
sumber cahaya. b) Dengan sinar rangkap memungkinkan serapan sinar
latar belakang yang terdapat pada sampel. c) Pada sinar rangkap cukup
satu kali set, maka sinar gelombang sudah bisa untuk uji sampel
selanjutnya pada beragam panjang gelombang.
3. Berdasarkan Daerah Gelombang yang digunakan
a) Sinar tampak (400-750 nm)
b) Sinar UV (200-400 nm)
c) Sinar IR (besar dari 700 nm)
9
b) Dibilas dengan aquabides 10 kali.
c) Setelah itu, dicuci dengan udara agar alat yang dilalui cairan akan kering.
d) Selang peristaltic dikembalikan pada keadaan semula.
e) Alat dibersihkan dengan tisu dan tutup dengan plastic yang telah
disediakan agar terhindar dari debu dan kotoran.
f) Alat diputuskan dari power supply.
4. Cara Pemeliharaan
a) Alat ditempatkan pada ruangan bersuhu dan kelembaban tetap (ber-AC).
b) Alat ditempatkan pada meja yang datar dan permanen.
c) Sebelum dan setelah menggunakan instrument tesebut, harus dicuci
minimal 10 kali.
d) Setelah digunakan, selang peristaltic harus dikembalikan pada keadaan
semula.
e) Instrumen harus dibersihkan dari debu.
f) Jika terjadi kerusakan, hubungi agen atu supplier.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan atau
penyinaran. Seperti penerapan di fotometry industri, suatu "fotometer"
adalah kata umum yang meliputi alat-alat untuk mendeteksi: intensitas
cahaya hamburan, penyerapan, fluoresensi.
2. Prinsip kerja fotometer ialah melakukan penyerapan cahaya pada panjang
gelombang tertentu terhadap bahan yang diperiksa, karena tiap zat
memiliki absorbansi pada panjang gelombang tertentu yang khas.
c) Macam – macam fotometer berdasarkan kromatornya adalah filter
fotometer dan spektrofotometer, berdasarkan sinarnya adalah fotometer
berkas sinar tunggal, dan fotometer berkas sinar ganda atau rangkap,
bedasarkan daerah gelombang yang digunakan sinar tampak, sinar UV dan
sinar IR.
B. Saran-saran
Salah satu cara berlaboratorium yang baik (Good Laboratory Practises)
adalah melalui pengetahuan Instrumentasi yang harus diketahui dan
dilakukan dengan baik dan benar agar instrumentasi yang tersedia dapat
digunakan untuk analisis secara teliti, peka dan tahan lama.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
FOTOMETER
PAPER
Diajukan guna melengkapi Tugas Makalah Mata Kuliah Instrumentasi
Dosen Pengampu : dr.Andina Putri Aulia, M.Si
Disusun Oleh:
13
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2018
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
14
KATA PENGANTAR
ii
Penulis
15