PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari keadaan di atas sangat dibutuhkan peran analis dalam AGD yaitu
Observasi tempat penusukan dari pendarahan, hematom, atau pucat pada bagian
distal. Dengan meningkatnya catatan penderita penyakit dalam yang dilakukan
AGD, maka penulis tertarik untuk mengangkat “Analisa Gas Darah”.
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan yang harus dicapai dalam
makalah ini adalah :
C. Manfaat
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2. Mekansime pernafasan
3. Mekanisme ginjal .
Terdapat 4 macam dapar kimia dalam tubuh, yaitu:
1. Sistem dapar bikarbonat-asam karbonat
2. Sistem dapar fosfat
3. Sistem dapar protein
4. Sistem dapar hemoglobin
Mekanismenya terdiri dari:
1. Mekanisme pernafasan
2. Mekanisme ginjal
3. Reabsorpsi ion HCO3-
4. Asidifikasi dari garam-garam dapar
5. Sekresi ammonia
Gas sampel yang diambil melalui probe akan masuk ke setiap sampel sel
secara bergiliran dimana gas sampel akan dibandingkan dengan gas standar
melalui pemancaran system infra red dimana akan menghasilkan perbedaan
panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi signal analog.
C. CARA MENGGUNAKAN
1. Nyalakan power ON
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat
sudah siap melakukan pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang
pengisap sample akan keluar secara otomatis kemudian masukan
sample bersamaan tekan lagi analyzer sampai sample terhisap
secara otomatis selang akan masuk sendiri.
3
Wadah sampel yang dimasukkan ke selang dapat disesuaikan
dengan kondisi.
a) Syringe
Untuk pengukuran gas darah menggunakan syringe 2 mL.
The Vitalpath Analyzer akan langsung mengaspirasi dari
jarum suntiknya.
b) Tabung Koleksi Heparin
Dapat juga menggunakan tabung DRI-CHEM ® 4000 atau
DRI-CHEM ® 7000 yang sudah berisi heparin. Dengan
ukuran tabung 0,5 mL dan 1,5 mL.
c) Tabung Kapilari
Ketika pasien mengalami dehidrasi atau memerlukan
sampel yang sedikit, atau saat melakukan pemeriksaan
ulang dapat menggunakan tabung kapilari berisi 140 µL.
5. Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor, sample
ID , HB, suhu badan, jenis sample (0 arteri, 1 vena, 2 kapiler),
F102 (volume oksigen yang dikorelasi dengan persen lihat daftar),
kemudian clear 2x.
6. Alat akan menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif
cepat hasil akan keluar melalui printer.
4
4. Buat penafsiran tahap akhir (gangguan asam basa sederhana, gangguan
asam basa campuran) .
QUALITY CONTROL
Quality control digunakan untuk menjamin kualitas instrument
sehari-hari guna menjaga akurasi dan realibilitas hasil pasien melalui tes
kontrol eksternal dengan mengetahui rentang nilai yang dapat diterima
untuk setiap tes yang dilakukan. Hal ini memungkinkan dokter untuk
menafsirkan data laboratorium dengan lebih percaya diri. Protokol ™
TrueQC Heska yang berpola setelah Pedoman ASVCP dan termasuk
proses untuk melaksanakan program QC sederhana dan dapat diandalkan
yang memvalidasi faktor penting yang melekatuntuk pengujian di rumah
sakit. Pengujian QC harian sejalan dengan praktek laboratorium standar
dan memberikan kepastian dan validasi hasil laboratorium yang akurat.
Rekomendasi untuk QC untuk Analyzer VitalPath termasuk
menjalankan materi QC harian pada awal setiap hari, sebelum setiap
sampel pasien yang dijalankan. ini sederhana protokol memastikan kinerja
optimal dari analisa, reagen, dan operator, dan memberikan keyakinan
sepenuhnya pada hasil.
CARA PERAWATAN
Prosedur perawatan :
1. Hisapkan protein removing layaknya sampel.
2. Lakukan berulang-langkah.
TROUBLE SHOOTING
5
1. Na, Ca, K, Cl over flow solusi : bersihkan aspirasi system
(terjadi sumbatan), lakukan penggantian iner solution ion elektroda.
2. Pipet tidak menghisap (no sampel) solusi: bongkar dan bersihkan
system aspirasi (terjadi sumbatan).
3. Nilai tidak sesuai (terlalu ttinggi atau rendah) solusi: lakukan kalibrasi
ulang dan baca sampel calibration solution.
CARA KALIBRASI
Blood Gas Analyzer atau analisis gas darah dikalibrasi setiap akan
digunakan. Prosedur Kalibrasi:
1. Tekan CAL 1
2. Tekan CAL 2
3. Alat dalam keadaan kondisi ready
BAB III
6
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Semoga kita selaku analis kesehatan dapat memahami tentang analisa gas
darah.
DAFTAR PUSTAKA
7
Irawan, Hadi. 2000. Uji Laboratorium Klinik. Bandung: Yrama Widya