Anda di halaman 1dari 19

PENGOPRASIAN NERACA ANALITIK

DAN ALAT GELAS

KELOMPOK 3A :

• Anggita Pangastuti
• Bintang Nur Maliyanto
• Chandrika Hapsari
• Helda Maulida
• Marisha Adella Putri Zaura
• Paramita Ayu
• Rahmawati Pauziah
DEFINISI NERACA

Sebuah alat yang digunakan untuk mengukur atau


menentukan besarnya massa suatu benda. Setiap
benda yang diukur pasti memiliki besaran dan satuan.
Pengertian besaran adalah nilai yang terdapat pada
suatu benda, dan satuan adalah sebagai pembanding
suatu besaran.

Neraca digunakan untuk mengukur massa,


sedang massa itu adalah jumlah zat yang terdapat
pada suatu benda.
JENIS – JENIS NERACA ANALITIK
1. Neraca Analitik Digital

Timbangan yang digunakan


untuk menimbang bahan uji
laboratorium dengan tingkat
ketelitian tinggi. Penggunaannya pun
harus hati-hati agar mendapatkan
hasil pengukuran yang tepat.

Fungsi dari neraca analitik adalah untuk mengukur massa


suatu zat. Zat yang bisa di ukur massanya bisa berupa zat
padat maupun cair. Sebagian besar peneliti menggunakan
neraca analitik untuk mengukur massa zat dengan ketelitian
yang sangat tinggi. Ketelitian sebuah neraca analitik bahkan
bisa mencapai hingga 0,0001 gram.
2. Neraca Analitik Analog

Timbangan analitik yang proses


pengoperasiannya masih
manual, yakni dengan
menggeser-geser slider (disebut
juga anting).

Pada timbangan analitik analog, untuk melihat masa sebuah


zat kita perlu menggeser-geser slider. Anggap saja ada 3 buah
lengan slider yang bisa digeser(ratusan, puluhan dan satuan),
maka untuk menganalisa massa sebuah zat perlu menggeser 
ketiga slider tersebut hingga timbangan menjadi seimbang, barulah
kita melihat berapa berat zat tersebut.
PENGOPRASIAN NERACA ANALITIK

1. Neraca Analitik Digital


 
Siapkan timbangan laboratorium dalam kondisi seimbang atau water
pass (dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga
gelembung air di water pass tepat berada di tengah).
Sebelum digunakan, bersihkan timbangan terlebih dahulu dengan
menggunakan kuas. Piringan neraca pada timbangan dapat
diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan
menggunakan alkohol/etanol.
Tancapkan kabel power timbangan ke statvolt.
Tekan tombol ON kemudian tunggu sampai angka 0,0000 g muncul.
Masukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan
membuka kaca tidak terlalu lebar agar tidak mempengaruhi
perhitungan karena timbangan laboratorium cukup sensitive).
Tutuplah kaca timbangan laboratoriumnya.
Tekan tombol zero agar perhitungan lebih akurat.
Masukkan bahan yang akan ditimbang dengan tidak terlalu

lebar membuka kaca, begitu pula ketika akan menambah


atau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yang
diinginkan.
Setelah menaruh bahan yang ingin ditimbang, tutuplah kaca

timbangan.
Maka secara otomatis display angka akan berubah

menyesuaikan massa bahan.


Catatlah ukuran massa dari bahan yang ditimbang. Jika

sudah ambillah bahan yang telah ditimbang.


Kemudian matikan timbangan laboratorium dengan cara

menekan tombol off


Setelah timbangan benar-benar mati, lepaskan stop kontak

dari statvolt.
Bersihkan ruang dalam timbangan dengan menggunakan

kuas. Piringan timbangan dapat diangkat dan dibersihkan


seperti langkah no. 2
2. Neraca Analitik Analog (Ohaus 3 lengan)

1. Setting Neraca Ohaus tiga lengan

 Geser ketiga slider (anting) sehingga menunjuk angka


nol
 Pastikan tidak ada benda di atas pan (piringan) dan
pan dalam kondisi bersih
 Pastikan slider dalam kondisi horizontal dan jarum
menunjuk angka nol (setimbang). Jika tidak
menunjukkan angka nol, anda perlu menggeser
thumbscrew sehingga menunjukkan angka nol.
2. Penimbangan dengan neraca ohaus tiga lengan

Letakkan benda tertimbang di atas pan


Geser slider. Mulailah menggeser dari slider dari yang paling besar. Saat

anda menggeser slider dan itu menyebabkan lengan menjadi timpang,


maka geser slider kembali ke tempat semula.
Geser slider selanjutnya sehingga menunjuk angka nol (titik
kesetimbangan)
Geser slider terakhir sehingga menunjuk angka nol (titik kesetimbangan)

 3. Cara membaca/menentukan hasil pengukuran timbangan

Bacalah angka yang ditunjukkan oleh setiap slider secara bersamaan.


Cara membaca ini mirip dengan membaca skala nonius pada jangka
sorong.
Angka yang ditunjukkan oleh slider paling kecil menunjukkan batas

ketelitian neraca ini. Jika diperhatikan, setiap perindahan 1 angka, ada 10


garis kecil. Artinya 1/10 atau neraca ohauss ini memiliki batas ketelitian
0,1 gram. 

 
MACAM-MACAM ALAT GELAS

Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3


1. Erlenmeyer Labu erlenmeyer dengan Menggunakan lap halus
tutup basah digunakan saat mengangkat
untuk pencampuran reaksi Erlenmeyer dari kompor
dengan pengocokkan kuat listrik.
sedangkan labu
erlenmeyer tanpa tutup
asah biasanya digunakan
untuk mencampurkan
reaksi dengan kecepatan
Tempat membuat lemah.
larutan. Dalam membuat
larutan, erlenmeyer yang
selalu digunakan.
MACAM-MACAM ALAT GELAS
Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3
2. Labu Kjeldahl posisi labu harus miring saat memasangkan labu
dengan mulut menyandar pada mulut penampung
pada penampung uap uap harus rapat agar uap
asam. asam tidak menyebar saat
melakukan proses
destruksi.

Untuk destilasi larutan.


Pada bagian atas terdapat
karet penutup dengan
sebuah lubang sebagai
tempat termometer.
MACAM-MACAM ALAT GELAS

Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3


3. Gelas Kimia / Beaker Wadah larutan, skala pada • Menggunakan lap halus
Glass badan gelas digunakan saat mengangkat beaker
untuk mengukur larutan gelas dari kompor listrik.
secara tidak teliti. • Merendam beaker gelas
dalam aquadest atau air
saat menuangkan larutan
asam dengan konsentrasi
tinggi.

Tempat untuk menyimpan


dan membuat larutan.
Beaker glass memiliki
takaran namun jarang
bahkan tidak
diperbolehkan untuk
mengukur volume suatu
zat cair.
MACAM-MACAM ALAT GELAS
Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3

4. Labu Ukur Labu ukur memiliki • Tidak boleh dipanaskan.


ketelitian tinggi sehingga • Gunakan kedua tangan
sering digunakan untuk saat mencampurkan
mengukur larutan secara larutan.
teliti.

Untuk membuat dan atau


mengencerkan larutan
dengan ketelitian yang
tinggi.
MACAM-MACAM ALAT GELAS
Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3
5. Gelas Ukur /Measuring Mengukur cairan secara Perhatikan saat
Cylinder tidak teliti dan tidak menuangkan larutan,
masuk dalam jangan sampai larutannya
perhitungan. mengalir pada tepi gelas
ukur.

Untuk mengukur volume


larutan. Pada saat praktikum
dengan ketelitian tinggi gelas
ukur tidak diperbolehkan
untuk mengukur volume
larutan. Pengukuran dengan
ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet
volume
MACAM-MACAM ALAT GELAS
Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3
6. Pipet Volume memipet atau • Tidak menggoyangkan pipet
/Volumetric Pipettes memindahkan volume untuk mengeluarkan sisa
cairan dengan teliti atau larutan yang tertinggal pada
seksama. pipet, tetapi sebaiknya ditiup
atau menggoreskan ujung
pipet pada dinding dalam dari
wadah sebanyak 3x.
• Menggunakan ball pipet
saat memipet larutan
Digunakan untuk berbahaya dan beracun.
mengambil larutan
dengan volume tertentu
sesuai dengan label yang
tertera pada bagian yang
menggembung
MACAM-MACAM ALAT GELAS
Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3
7. Pipet Ukur /Graduated memipet atau • Tidak menggoyangkan
Pipettes memindahkan volume pipet untuk mengeluarkan
cairan dengan teliti atau sisa larutan yang tertinggal
seksama. pada pipet, tetapi
sebaiknya ditiup atau
menggoreskan ujung pipet
pada dinding dalam dari
wadah sebanyak 3x.
• Menggunakan ball pipet
Untuk mengukur dan saat memipet larutan
memindahkan volume berbahaya dan beracun.
larutan dalam jumlah
tertentu
MACAM-MACAM ALAT GELAS
Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3
8. Desikator Mendinginkan, Gunakan dua buah tangan
mengeringkan serta untuk membawa desikator
menyimpan zat atau atau untuk membukanya,
bahan. tangan pertama digunakan
sebagai penahan desikator
dan tangan yang lain
digunakan untuk mendorong
tutup desikator. Jika
Untuk menyimpan bahan- desikator dihampa udarakan,
bahan yang harus bebas sebelum dibuka kran harus
air dan mengeringkan zat- dibuka terlebih dahulu agar
zat dalam laboratorium. tekanan udara di dalam dan
Dikenal dua jenis desikator diluar desikator sama hingga
yaitu desikator biasa dan akan memudahkan untuk
desikator vakum. membukanya.
MACAM-MACAM ALAT GELAS
Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3
9. Buret Buret harus bersih, kering • Letakkan pada keranjang
dan bebas lemak sebelum plastik.
digunakan. Sebelum titrasi • Perhatikkan kran buret,
dimulai, pastikan tidak ada gunakan pelumas untuk
gelembung udara di memudahkan putaran kran
bawah kran karena buret dan mencegah
menyebabkan kesalahan kebocoran.
saat melakukan titrasi.

Digunakan untuk titrasi,


tapi pada keadaan tertentu
dapat pula digunakan
untuk mengukur volume
suatu larutan.
MACAM-MACAM ALAT GELAS
Nama dan Fungsi Prinsip Kerja K3
10. Corong Pisah mengekstraksi zat cair • Sebelum menggunakan,
dengan zat cair. lakukan pengecekan tutup
dan kran corong pisah
sudah tepat dan tidak
bocor.
• Dalam pengocokkan
corong pisah dilakukan
dengan cara memegang
bagian atas berikut
Untuk memisahkan dua tutupnya dengan tangan
larutan yang tidak kanan dan tangan kiri
bercampur karena adanya memegang tangkai corong
perbedaan massa jenis. berikut kerannya.
Corong pisah biasa
digunakan pada proses
ekstraksi.

Anda mungkin juga menyukai