Anda di halaman 1dari 33

1.

Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.Mikroskop awalnya dibuat tahun 1590 oleh Zaccharias Janssen dan Hans, seorang tukang kacamata dari Belanda. Selanjutnya padatahun 1610, Galileo, ahli fisika modern dan astronomi menggunakan mikroskop untuk mengamati gejala alam. Beberapa tahun kemudian Antonie van Leuwenhoek dari Belanda membuat mikroskop dengan satu lensa yang dapat membesarkan objek yang diamati sampai 300 kali. Tahun 1663 Robert Hooke, ilmuwan Inggris meneliti serangga dan tumbuhan dengan mikroskop. Ia menemukan sel-sel kecil pada gabus.

a. Gambar

b. Kegunaan
Untuk melihat benda-benda yang tidak dapat dilihat menggunakan mata telanjang

c. Macam-Macam
1. Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 x. ada yang memiliki 1 lensa okuler (monokular) dan 2 lensa okuler (binokular).

Lensa Monokuler

Lensa Binokuler

Keterangan

1. Eyepiece / oculars (lensa okuler) 2. Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) 3. Observation tube (tabung pengamatan / tabung okuler) 4. Stage (meja benda) 5. Condenser (Kondensor) 6. Objective lense (lensa objektif) 7. Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu) 8. Main switch (tombol on-off) 9. Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter) 10. Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar) 11. Specimen holder (penjepit spesimen) 12. Illuminator (sumber cahaya) 13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) 14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal) 15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar) 16. Fine focus knob (sekrup fokus halus) 17. Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler) 18. Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser)

2. Mikroskop Stereo Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.

3. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribukali. Elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Ada duatipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statikdan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

a. Gambar

b. Kegunaan
Untuk mempelajari pola- pola sel hewan, tumbuhan, dan bakteri.

Mikroskop elektron juga digunakan dalam


menganalisishasil industri dan pengontrol hasil produksi.

c. Kelemahan
Kelemahan mikroskop electron ialah dalam hal metode yang digunakan untuk mempersiapkan sel mati spesimennya. Selain itu mikroskop electron menghasilkan artifak-artifak, cirri- ciri structural yang terlihat dalam mikrograf yang sebenarnya tidak ada dalam sel hidup. (artifak dapat juga terlihat dalam mikroskop cahaya). Jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

d. Macam-Macam
1. Mikroskop transmisi elektron (TEM)
Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-TEM)adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.
Cara kerja

Mikroskop transmisi eletron saat ini telah mengalami peningkatan kinerja hingga mampu menghasilkan resolusi hingga 0,1 nm (atau 1 angstrom) atau sama dengan pembesaran sampai satu juta kali. Meskipun banyak bidang-bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dengan bantuan mikroskop transmisi elektron ini. Adanya persyaratan bahwa "obyek pengamatan harus setipis mungkin" ini kembali membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan, terutama yang memiliki obyek yang tidak dapat dengan serta merta dipertipis. Karena itu pengembangan metode baru mikroskop elektron terus dilakukan.
Gambar

2. Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)


Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)adalah merupakan salah satu tipe yang merupakan hasil pengembangan dari mikroskop transmisi elektron (TEM). Pada sistem STEM ini, electron menembus spesimen namun sebagaimana halnya dengan cara kerja SEM, optik elektron terfokus langsung pada sudut yang sempit dengan memindai obyek menggunakan pola pemindaian dimana obyek tersebut dipindai dari satu sisi ke sisi lainnya (raster) yang menghasilkan lajur-lajur titik

(dots)yang membentuk gambar seperti yang dihasilkan olehCRT pada televisi / monitor. Mikroskop pemindai elektron (SEM) yang digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel (atau struktur jasad renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi.
Cara kerja

Cara terbentuknya gambar pada SEM berbeda dengan apa yang terjadi pada mikroskop optic dan TEM. Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau elektron pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika permukaan sampel tersebut dipindai dengan sinar elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelap-terang pada layar monitor CRT (cathode ray tube). Di layar CRT inilah gambar struktur obyek yang sudah diperbesar bisa dilihat. Pada proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel yang ditipiskan, sehingga bisa digunakan untuk melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi.
Gambar

SEM merupakan pengembangan dari TEM. SEM digunakan untuk mempelajari spesimen secara detail karena hasil dari SEM berupa gambar tiga dimensi (3D).

3. Mikroskop pemindai lingkungan elektron (ESEM)


Mikroskop ini adalah merupakan pengembangan dari SEM, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Environmental SEM (ESEM) yang dikembangkan guna mengatasi obyek pengamatan yang tidak memenuhi syarat sebagai obyek TEM maupun SEM. Obyek yang tidak memenuhi syarat seperti ini biasanya adalah bahan alami yang ingin diamati secara detail tanpa merusak atau menambah perlakuan yang tidak perlu terhadap obyek yang apabila menggunakat alat SEM konvensional perlu ditambahkan beberapa trik yang memungkinkan hal tersebut bisa terlaksana.
Cara kerja

Pertama-tama dilakukan suatu upaya untuk menghilangkan penumpukan elektron (charging) di permukaan obyek, dengan membuat suasana dalam ruang sample tidak vakum tetapi diisi dengan sedikit gas yang akan mengantarkan muatan positif ke permukaan obyek, sehingga penumpukan elektron dapat dihindari. Hal ini menimbulkan masalah karena kolom tempat elektron dipercepat dan ruang filamen di mana elektron yang dihasilkan memerlukan tingkat vakum yang tinggi. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan memisahkan sistem pompa vakum ruang obyek dan ruang kolom serta filamen, dengan menggunakan sistem pompa untuk masing-masing ruang. Di antaranya kemudian dipasang satu atau lebih piringan logam platina yang biasa disebut (aperture) berlubang dengan diameter antara 200

hingga 500 mikrometer yang digunakan hanya untuk melewatkan elektron , sementara tingkat kevakuman yang berbeda dari tiap ruangan tetap terjaga.

e. Prinsip Kerja
Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). f. Sifat Bayangan Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar

2. Objek Glass
Objek glass adalah alat yang dalam laboratorium mikrobiologi untuk meletakkan objek yang akan diamati.

a. Gambar

b. Kegunaan
untuk meletakkan obyekyang akan diamati

c. Mekanisme Kerja
a. Setetes air ditempatkan pada object glass. b. Objek/spesimen diletakkan pada air tersebut. c. Cover glass ditempatkan pada bagian atasnya denga cara miring dan turunkan secara perlahan serta diusahakan agar tidak terbentuk gelembung udara. Pembentukkan gelembung udara dapat menyebabkan kualitas gambar menjadi kurang bagus atau tidak jelas. d. Air harus mengisi ruang antara object glass dan cover glass; jika air tersebar ke bagian lain dari object glass, kelebihan ini harus dikeringkan (misal dengan tisu) dengan hati-hati. e. Jika objek sudah terdapat dalam bentuk suspense cairan, tetesan suspense dapat digunakan tanpa harus meneteskan air terlebih dahulu pada permukaan object glass.

3. Cover Glass
Cover glass adalah alat yang dalam laboratorium mikrobiologi untuk meletakkan objek yang akan diamati.

a. Gambar

b. Kegunaan
Untuk menutup objek glass dengan sudut kemiringan 45

d. Mekanisme Kerja

1. Setetes air ditempatkan pada object glass. 2. Objek/spesimen diletakkan pada air tersebut. 3. Cover glass ditempatkan pada bagian atasnya denga cara miring dan turunkan secara perlahan serta diusahakan agar tidak terbentuk gelembung udara. Pembentukkan gelembung udara dapat menyebabkan kualitas gambar menjadi kurang bagus atau tidak jelas. 4. Air harus mengisi ruang antara object glass dan cover glass; jika air tersebar ke bagian lain dari object glass, kelebihan ini harus dikeringkan (misal dengan tisu) dengan hati-hati. 5. Jika objek sudah terdapat dalam bentuk suspense cairan, tetesan suspense dapat digunakan tanpa harus meneteskan air terlebih dahulu pada permukaan object glass.

4. Centrifuge
Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan. Centrifuge juga adalah mesin yang memisahkan cairan yang berbeda kerapatan atau cairan memisahkan dari padatan. Gaya sentrifugal digunakan sebagai sarana pemisahaan. Mesin sentrifugal juga ditemukan dibinatu, tetapi kebanyakan ditemukan diindustri, dimana mereka terutama memisahkan cairan dari satu sama lain. Sebagian besar ini digunakan dalam perusahaan susu, dimana mereka berbeda krim dari kolostrum, tetapi juga penelitian laboratorium, kilang minyak dan industry farmasi mrengandalkan sentrifugal untuk mengelola produk masing-masing Pada umumnya digerakkan oleh motor listrik (beberapa model lama yg berputar dengan tangan, yang menempatkan obyek dirotasi sumbu tetap, menerapkan kekuatan untuk tegak lurus sumbu).

a. Gambar

b. Kegunaan
Dalam sebuah laboratorium centrifuge berguna untuk memisahkan partikulat padat dalam cairan. Sebagai contoh: 1. Untuk memisahkan serum, 2. Untuk pemeriksaan Ht(Hematokrit) 3. Untuk pemeriksaan mikroskopis urine.

c. Macam-Macam
1. General Purpose Centrifuge
Adalah tabletop (bisa diletakkan diatas meja) yang dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak larut.Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm, bisa menampung sampel dari 5-100 ml.
Model biasanya

Gambar:

2. Micro Centrifuge
Alat ini disebut juga micofuges yaitu memutar microtubes khusus pada kecepatan tinggi.Volume micotubes berkisar 0,5-2,0 ml. Gambar:

3. Speciality Centrifuge
microhematokrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang untuk pemakaian spesifik di laboratorium klinik.
Merupakan centrifuge yang dipakai untuk keperluanyang lebih spesifik.Seperti

4. Microhematokrit centrifuge
kapiler untuk pengukuran volume hematokrit pack cell.
adalah merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel

Gambar:

5. Blood bank Centrifuge


memisahkan sampel serologis dalam tabung. Gambar:
Adalah centrifuge yang dipakai dibank darah dan serologi yang dirancang untuk

6.

Centrifuge Berkecepatan Tinggi

kecepatan diatas 50.000 rpm. Centrifuge ini dilengkapi dengan system pendinginan untuk menjaga agar sampel tetap dingin selama sentrifuges. Centrifuge ini lazim dipakai dilaboratorium penelitian. Gambar:

Ultracentrifuge yaitu centrifuge berkecepatan tinggi yang berputar dengan

7. Refrigerated centrifuge
20.000 rpm. Centrifuge ini dilengkapi dengan system pendinginan untuk menjaga agar sampel tetap dingin selama sentrifuges. Centrifuge ini lazim dipakai dilaboratorium penelitian. Gambar:
Adalah centrifuge berkecepatan tinggi yang berputar dengan kecepatan 0-

d. Hal Yang Perlu diPerhatikan Dalam Penggunaan Centrifuge


1) Centrifuge harus diletakkan dalam posisi yang datar air. 2) Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap minggu atau bila tumpahan atau ada tabung yang pecah. 3) Gunakan tabung dengan ukuran dan type yangsesuai untuk tiap centrifuge. 4) Beban harus dibuat seimbang sebelum centrifuge dijalankan. 5) Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang sebelum centrifuge dijalankan.

6) Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka tabung mudah pecah waktu dicenrifuge karena adanya gaya setrifugal yang kuat menekan tabung kaca ke dasar wadah.

e. Kalibrasi Centrifuge
Centrifuge perlu dikalibrasi baik kecepatan putarnya / rpm /waktu/ timernya, sedangkan pada centrifuge refrigereted salian rpm dan timer perlu kalibrasi suhunya. Kalibrasi rpm dapat dilakukan dengan menggunakan : 1. Tachometer mekani yaitu dengan kabel yang lentur 2. Tachometer electrical 3. Srtobe light

1. Letakkan tabung yang berisi cairan yang dengan volume sama antara tabung satu dengan yang lainnya pada tempat yang berseberangan 2. Tutup penutup centrifuge sampai terkunci 3. Pilih kecepatan yang diinginkan pada tombol kecepatan 4. Pilih waktu pemutaran yang diinginkan pada tombol waktu 5. Tekan star untuk centrifuge yang memiliki tombol star, yang tidak memiliki tombol star begitu tombol waktu diputar centrifuge langsung berputar 6. Segera setelah berhenti, penutup dibuka langsung atau perlu menekan tombol berhenti 7. Ambil tabung dari centrifuge Segera pisahkan sesuai yang dibutuhkan

f. Cara Pengoperasian Centrifuge

1. Spillage shield / cup / tabung centrifuge 2. Bersihkan dari pecahan tabung, tumpahan darah, serum dan lakukan desinfeksi setiap saat 3. Bersihkan bagian luar dan dalam setiap hari, 4. Timer: Lakukanpemantauan timer sesuai penggunaan atau lakukan pemantauan setiap satuminggu sekali 5. Kalibrasi : Mengukur kecepatan putaran dengan menggunakan tachometer terkalibrasi dan lakukan 1 bulan sekali 6. Braking system : Selalu mengikuti anjuran pabrik, Pengambilan tabung centrifuge dilakukan setelah posisi putaran benar-benar berhenti 7. Power suply: Pengecekan kabel, steker dan stop kontak (pengecekan grounding dan kebocoran arus listrik dari kabel), steker dan stop kontak 8. Lakukan pengecekan terhadap motor dan minyak bila perlu 9. Terjadinya getaran yang tidak biasa perlu melakukan pengecekan rotor balance dan mengikuti rekomendasi pabrik 10. Pemeriksaan terhadap komponen lainnya, apabila ditemukan kerusakan atau cacat produk, maka komponen dapat diganti oleh pabrik (bila alat masih baru)

g. Pemeliharaan Centrifuge

h. Prinsip Kerja Centrifuge


Medan gaya dikenakan ke cairan multi-komponen, komponen dari cairan tersebut akan memisah berdasarkan kepadatan relatifnya. Gaya tersebut memberikan efek yang sama pada partikel dalam suspensi cairan. Centrifuge adalah suatu alat yang dirancang untuk membangkitkan gaya sentrifugal yang jauh lebih tinggi dari gaya gravitasi, karena tenaga yang tinggi akan

mempercepat proses pemisahan dan mengakibatkan pemisahan yang tidak akan terjadi pada kondisi biasa. Pengolahan Spesimen Darah ( Serum & Darah) Pembuatan serum : 1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Dilakukan fungsi vena sebanyak 3ml , dimasukkan kedalam sentrifuge 3. Darah dibekukan pada suhu kamar selama 15-30 menit, setelah itu disentrifuge dengan kecepatan 1500rpm, selama 5-10 menit(hingga terbentuk cairan serum yang terpisah dari sel-sel darah) 4. Serum dipisahkan dan dipindahkan dengan menggunakan pipet pasteur kedalam tabung lain kemudian diberi tutup dan label. Pengolahan Spesimen Darah ( Serum & Darah) Pembuatan plasma : 1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Dilakukan fungsi vena 3ml, dimasukkan kedalam tabung yang sudah diberikan antikogulan 3. Darah disentrifugasi dengan kecepatan 1500rpm, selama 5-10menit (hingga terbentuk cairan plasma yang terpisah dari sel-sel darah) 4. Plasma dipisahkan dan dipindahkan dengan menggunakan pipet pasteur kedalam tabung lain kemudian ditutup dan diberi label.

Contoh Konstruksi Rangkaian Centrifuge.

i. Sejarah Centrifuge
English militer insinyur Benjamin Robins (1707-1751) menciptakan aparatur lengan berputar untuk menentukan tarik . In 1864, Antonin Prandtl invented the first dairy centrifuge in order to separate cream from milk. Pada tahun 1864, Antonin Prandtlmenemukan centrifuge susu pertama untuk memisahkan krim dari susu. In first continuous centrifugal separator, making its commercial application feasible. Dalam pemisah sentrifugal kontinyu yang pertama kali, membuat aplikasi komersial layak.

5. Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Terkadang saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan yang kita perlukan jumlahnya tidaklah terlalu besar sehingga tidak bisa diukur dengn alat ukur yang berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes. Pipet tetes ini hanya bisa digunakan untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang harus di ukur menggunakan pipet tetes, maka padatan tersebut harus terlebih dahulu di larutkan.

a. Gambar

b. Kegunaan
Untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Pemindahan cairan dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang lama. tapi demi keakuratan percobaan, biasanya hal tersebut memang terpaksa di lakukan. Pipet tetes terdiri dari berbagai ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes, maka semakin besar juga jumlah cairan yang diteteskan.

c. Prinsip Kerja
Pipet tetes merupakan alat yang cukup sederhana yang biasanya digunakan dilab oratorium, berbentuk seperti tabung kecil yang ujung bawahnya meruncing dan terbuatdari kaca atau plastik, tetapi ujung atasnya berdiameter sama dengan badan pipet dantertutup oleh karet yang biasanya berbentuk seperti balon kecil. Pipet tetes lebih menitikberatkan pada prinsip penerapan tekanan udara di dalam tabung yang besarnya bisa diaturdengan seberapa kuat kita memencet karet pada ujung atas pipet. Agar cairan dapatmasuk kedalam badan tabung pipet tetes, kita harus memperkecil tekanan didalam badanpipet dengan memencet terlebih dahulu karet pada ujung pipet sebelum memasukan ujungbawahnya yang berdiameter lebih kecil kedalam cairan, setelah terpencet baru kitacelupkan sebagian ujung pipet dan tekanan yang kita berikan pada karet di ujung atas tadibisa kita lepaskan agar cairannya dapat masuk kedalam badan pipet. Jika kita inginmengeluarkan cairan tersebut, kita perbesar tekanan didalam badan tabung dengan memencet karet di ujung atas tadi, satu pencetan sama dengan satu tetes.

d. Kelebihan
Memiliki karet hisap pada ujung pipet sehingga memudahkan kita untuk mengambil cairan/larutan

e. Kekurangan
Tidak dilengkapi dengan skala, hanya digunakan untuk mengambil cairan dengan ukuran tetesan sehingga pada saat mengambil cairan tidak dapat diukur volumenya .

6. Rak Tabung
Ini terbuat dari kayu keras (min kelas 2), 6 lubang dalam 2 baris (total 12 lubang) berdiameter sekitar 18 mm. Panjang minimal 18 cm, lebar 6,5 cm. Pada bagian dasar terdapat lekukan sehingga tabung stabilditempatkan. Digunakan sebagai tempat untuk meletakan tabung reaksi dengan dia. 10-16 mm.

a. Gambar

b. Kegunaan
Digunakan untuk meletakkan tabung reaksi pada saat praktikum mereaksikan bahan kimia. Biasanya terbuat dari kayu,ada juga dari stainless steel. Ukuran dan kapasitas rak tabung reaksi bermacam-macam tergantung dari diameter tabung reaksi yang digunakan.

c. Prinsip Kerja d. K3

Tabung reaksi dimasukkan dalam lubang tabung sesuai ukurannya.

Membawa rak tabung harus hati hati, apabila jatuh maka tabung yang berada pada rak tabung juga akan jatuh.

7. Tabung Sentrifuge
a. Gambar

b. Kegunaan
Untuk memisahkan larutan dengan prinsip gaya sentrifugal, zat terlarut yang massanya lebih besar akan cenderung terlempar lebih jauh

8. Lampu Spiritus
Spiritus adalah bahan bakar dari alkohol dengan bahan utama metanol dan etanol. Sejak dulu, spiritus telah digunakan untuk bakar karena relatif aman dibandingkan bahan bakar fosil. Spiritus pun tidak memberikan asap berjelaga sebagaimana minyak tanah dan bahan bakar berasal dari minyak bumi. Pada jaman masih ada lampu petromax, pemanas spiritus menjadi bagian tak terpisah dari lampu petromaks. Pemanas ini ditempelkan di tiang penyalur minyak tanah dan berguna sebagai pemanas pertama hingga bola lampu petromaks menyala menggunakan minyak tanah yang telah dikondisikan menjadi uap bahan bakar. Spiritus juga digunakan untuk bahan bakar dalam laboratorium yang memerlukan pembakaran bersuhu sebagaimana api biasa. Penggunaan api dari spiritus dilakukan sebagaimana lampu minyak tanah. Pemanas spiritus memberikan nyala yang stabil dan relatif mudah dimatikan, selain tidak menghasilkan jelaga. Oleh karena itu, penggunaannya sebagai bahan bakar di laboratorium disukai. Penggunaan terbaru spiritus adalah untuk pemanas tambal ban. Ketika bahan bakar minyak tanah yang biasa digunakan untuk kompor mahal dan harga spiritus menjadi lebih murah, para penambal ban menggunakan spiritus sebagai bahan bakar. Selain tidak berjelaga, pemanas spiritus mudah dibuat berskala dan relatif aman ketika mengenai tangan tanpa meninggalkan bau. Dengan mengatur volume tangki, maka pembakaran dapat ditakar sehingga dengan berakhirnya spiritus dalam tangki, maka pembakaran atau pemanasan alat tambal ban dinyatakan sudah cukup. Spiritus juga merupakan bahan bakar pokok untuk keperluan keluar kota. Jika tidak terdapat bahan bakar parafin padat, atau LPG kemasan kecil, spiritus dapat dibawa sebagai cadangan bahan bakar.

a. Gambar

9. Pinset
Alat yang terbuat dari besi. Pinset (yang ujungnya lancip), digunakan untuk mengambil atau menarik beberapa sampel.

a. Gambar

b. Kegunaan
Untuk menjepit benda kecil atau pun yang sangat lembek(lembut). dan ada beberapa sampel atau zat2 yang terdapat di lab bisa menyebabkan alergi atau iritasi pada manusia. untuk menghindari itu maka alternatifnya adalah pinset Apabila alat ini berkarat dan kotor ,bersihkan, atau ganti alat ini dengan yang baru.

10.

Beker Glass

Beaker Glass atau gelas piala merupakan wadah yang terbuat dari borosilikat. Berbentuk silinder dengan alas datar dan tersedia dalam berbagai ukuran : No 1 2 3 4 5 6 7 8 Kapasitas (mL) 5 10 25 50 100 150 250 400 No 1 2 3 4 5 6 7 8 Kapasitas (mL) 250 400 500 600 1000 2000 3000 5000

Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker yang digunakan untuk menampung zat kimia yang korosif sepertiasam atau zatzat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah. Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yang mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi. Beker berbeda dengan labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering digunakan dalam percobaan kimia dasar.

a. Gambar

b. Kegunaan
Untuk mengaduk larutan Untuk mencampur larutan Untuk memanaskan cairan

c. Prinsip kerja
Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk mengukur larutan secara tidak teliti.

11.

Karet Hisap

Terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah lembek. Karet hisap memiliki huruf S untuk menghisap , E untuk membuang , dan A untuk mengempeskan gelembung pada karet hisap.

a. Gambar

b. Kegunaan
Untuk menghisap larutan yang akan diukur

c. Cara Kerja
a. Tekan huruf H untuk mengempeskan udara pada karet hisap . b. Masukkan ujung karet pada ujung pipet yang ingin kita gunakan c. Masukkan pipet kedalam larutan yang ingin dihisap menggunakan karet hisap d. Dengan menggunakan huruf S maka cairan/larutan akan menghisap sesuai dengan takaran yang diinginkan e. Jika ingin membuang larutan/cairan maka menggunakan huruf E

12.

Botol Penicilin

Botol penicillin tersedia dengan ukuran 3ml, 5ml, dan 7ml, setiap botol dilengkapi dengan tutup.Botol terbuat dari kaca, sedangkan tutupnya dari plastic dan memiliki berat: 5 gr / pcs (3ml); 6 gr/pcs (5ml); 8 gr/pcs (7ml)

a. Gambar

b. Kegunaan
Untuk meletakkan larutan

13.

Kawat Kasa
a. Gambar

b. Kegunaan
Sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakaran

c. Penggunaan
Kawat kasa diletakkan diatas kaki tiga dimana benda ini akan menerima panas dari suatu pembakaran bunset agar panas yang dihasilkan merata sehingga menghasilkan proses kimia yang tepat

14.

Neraca

Adalah suatu alat untuk mengukur massa benda.Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah kilogram (kg).Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N).Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan.

a. Gambar

b. Jenis-Jenis
1. Neraca Ohauss
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masingmasing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas. Jenis Neraca Ohaus 1. Neraca Ohaus dua lengan

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar. Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, , 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, , 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g. Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya: 1. Lengan depan 2. Lengan belakang 3. System magnetic 4. Penggeser anak timbangan 5. Venier 6. Kait 7. Skala 8. Lekuk 9. Wadah 10. Alas 2. Neraca Ohaus tiga lengan

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser. Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut: Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,.., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, , 500gr. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, , 100 gr. Bagian-bagian Neraca Ohauss: Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur. Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur. Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan. Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran. Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan. Kalibrasi

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahanbahan acuan tersertifikasi. Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.

2. Neraca digital

Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010). Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010). Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat menimbang. Neraca Analitik Digital Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah: Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati.

Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan

Kalibrasi a. Pengontrolan Neraca Digital Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier). b. Penanganan Neraca Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja. c. Kebersihan Neraca Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan. Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi: 1. Persiapan alat bantu penimbangan Untuk menimbang zat padat diperlukan: Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat. Sendok (biasanya sendok plastik) Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca Botol timbang sebagai tempat penimbangan

2. 3.

Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke tempatnya Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah: Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang Cara menggunakan neraca analitis Nolkan terlebih dulu neraca tersebut Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

4. NERACA ANALITIS DUA LENGAN

Guna : Jenis neraca ini digunakan untuk mengukur massa benda misalnya emas, batu, dan kristal benda. Batas ketelitian alat ini : 0,1 gr. Bagian-bagian dari alat ini : 1. Letak anak timbang 2. Anak timbang 3. Jarum indikator 4. Tempat zat yang akan ditimbang. Dalam penggunaan neraca ini harus diingat bahwa : 1. Letak anak timbang disebelah kiri hadapan penimbang. 2. Letak zat yang akan ditimbang disebelah kanan hadapan penimbang. 3. Apabila jarum indikator bergerak kekiri itu berarti beban/massa lebih berat disebelah kanan. 4. Apabila jarum indikator bergerak kekanan itu berarti beban/massa lebih berat disebelah kiri. 5. Pada saat menimbang harus selalu dalam keadaan tertutup. 6. Selalu menggunakan kertas timbang.

4. NERACA LENGAN GANTUNG

Guna :Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda dan biasanya digunakan oleh pedagang. Cara penggunaanya relative mudah: 1. Tempatkan benda yang akan diukur pada tempat penyimpan beban. 2. Kemudian geser beban pemberat disepanjang batang bersekala sampai setimbang. 3. Baca skala pada batang tersebut. 4. Catat hasil pengukurannya.

TUGAS INSTRUMEN PARASITOLOGI


Dosen pemimbing: Dra.Asnailly 19590424 199103 2 001

Disusun Oleh:

Nama Tingkat Nim

: : :

Nia Maulidyani 1c 13069

AKADEMI ANALIS KESEHATAN PROV.JAMBI

TP.2013/2014

Anda mungkin juga menyukai