Anda di halaman 1dari 17

MINGGU II

BAB I
MIKROSKOP

1. PENGERTIAN MIKROSKOP

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat). Mikroskop adalah
instrumentasi yang paling banyak digunakan dan dan paling bermanfaat di laboratorium
mikroskopi. Dengan alat ini diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk melihat
mikroorganisme dan struktur yang tak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop
memungkin perbesaran dalam kisaran luas seratus kali sampai ratusan ribu kali.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop
diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk
mengamati bagian dalam sel (Purijayanta,2013).
Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dalam bidang biologi,
karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari benda-benda kecil. Ada 2 prinsip
dasar yang berbeda untuk mikroskop, yaitu mikroskopoptik dan mikroskop elektron.
Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi dan mikroskop
stereo.(Purijayanta,2013)

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.
(Purijayanta,2013)

Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :

 Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat
kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang

1
2.MACAM-MACAM MIKROSKOP

A. MIKROSKOP CAHAYA

Mikroskop cahaya mempunyai pembesaran maksimum 1000 kali dan mikroskop ini
mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya memiliki tiga system lensa yaitu : lensa objektif, lensa okuler, dan
kondensor.
Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa
okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal(monokuler) atau ganda ( binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasang tiga
lensa tiga lensa atau lebih.Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang
merupakan tempat preparat.Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan
untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang
dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.
Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar ke dalam kondensor.
Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya
matahari. Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan banyangan pertama, lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada banyangan akhir. Ciri penting
lensa obyektif adalah memperbesar banyangan obyek dan mempunyai nilai apertura ( NA ).
Nilai aperture adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya
pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah. Lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung
atas tabung yang berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif dan perbesaran bayangan yang terbentuk
beriksar 4 – 25 kali.
Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan
di fokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah
kurang maksimal dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika di
pisah mikroskop kurang baik. (Mitchel. 2008)

2
(Gambar Mikroskop Cahaya)

B. MIKROSKOP ELEKTRON

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan pembesaran objek
sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek
dibandingkan mikroskop cahaya.

 Jenis-jenis mikroskop elektron


a. Mikroskop transmisi elektron (TEM)

Mikroskop transmisi elektron adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip
dengan cara kerja proyektor slide dimana elektron ditembuskan kedalam objek pengamatan
dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.

b. Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM) adalah salah satu tipe yang merupakan hasil
pengembangan dari mikroskop transmisi elektron. Pada sistem STEM ini elektron menembus
spesimen namun sebagaimana halnya dengan cara kerja SEM optik elektron terfokus
langsung pada sudut yang sempit dengan memindai objek menggunakan pola pemindaian
dimana objek tersebut dipindai dari satu sisi ke sisi lainya(raster) yang menghasilkan lajur-
lajur titik (dots) yang membentuk gambar seperti yang dihasilkan oleh CRT pada televisi atau
monitor.

3
c. Mikroskop pemindai elektron (SEM)

Mikroskop pemindai elektron (SEM) ini digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan
sel(struktur jasad renik lainya) dan objek diamati secara tiga dimensi.mikroskop pemindai
elektron ini memfokuskan sinar elektron di permukaaan obyek dan mengambil gambarnya
dengan mendeteksi elektron yang muncul dari permukaan obyek.

a. Mikroskop pemindai lingkungan elektron (ESEM)


 Mikroskop ini merupakan dari SEM yang dikembangkan untuk mengatasi objek
pengamatan yang tidak memenuhi syarat sebagai objek TEM maupun SEM. Obyek
yang tidak memenuhi syarat seperti ini biasanya adalah bahan alami yang ingin
diamati secara detail tanpa merusak atau menambah perlakuan yang tidak perlu
terhadap obyek yang apabila menggunakan alat SEM konvensional perlu
ditambahkan beberapa trik yang memungkinkan hal tersebut bisa terlaksana. (Mitchel.
2008.)

(Gambar Mikroskop Elektron)

3, KOMPONEN MIKROSKOP

Agar dapat menggunakan mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya terlebih


dahulu, untuk itu silahkan sahabat menyimak penjelasan kami tentang bagian-bagian
mikroskop ini.
Bagian Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-Optik)

4
1. Bagian-Bagian Optik

 Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar
kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6,
10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian
objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan
benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat
dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk dan mengenai preparat.
 Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang
diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

5
2. Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)

 Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan.
 Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa
objekti dan lensa okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
 Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang
akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap
ditempat yang diinginkan.
 Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.

 Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

4. CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP

1. Penjelasan Cara menggunakan mikroskop

 Mengambil mikroskop dari kotak penyimpanannya! Tangan kanan memegangbagian


lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop. Kemudian,mikroskop
diletakkan di tempat yang datar, kering, dan memiliki cahaya yangcukup.

6
 Pasang lensa okuler dengan lensa yang memiliki ukuran perbesaran
sedang.Kemudian,putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran
lemahberada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi
”klik”pada revolver.

 Cahaya tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang), seperti yang terlihatpada
gambar, dapat diperoleh dengan cara berikut.1) Mengatur diafragma untuk
mendapatkan cahaya yang terang2) Mengatur cermin untuk mendapatkan cahaya
yang akan dipantulkan kediafragma sesuai kondisi ruangan. Pengaturan dilakukan
dengan caramelihat melalui lensa okuler (apakah lapang pandang sudah
terang/jelas?)INGAT: beberapa mikroskop telah dilengkapi lampu sehingga tidak
perlumencari cahaya, cukup mengatur posisi diafragma yang sesuai dengankebutuhan
cahaya terang dan lurus dengan lensa okuler dan objektif

 Siapkan preparat yang akan diamati, lalu letakkan di meja. Aturlah agar bagianyang
akan diamati tepat di tengah lubang meja preparat. Kemudian, jepitlahpreparat itu
dengan penjepit objek!

7
 Aturlah fokus untuk menperjelas gambar objek dengan cara:
1) Putar pemutar kasar (makrometer) secara perlahan sambil dilihat dari lensa okuler.
Pemutaran dengan makrometer dilakukan sampai lensa objektif berada pada posisi
terdekat dengan meja preparat.INGAT: Jangan memutar makrometer secara paksa
karena akan menekanpreparat dan menyebabkan peparat rusak/pecah/patah.
2) Lanjutkan dengan memutar pemutar halus (mikrometer), untuk
memperjelasbayangan objek.
3) Jika letak preparat belum tepat, kaca objek dapat digeser dengan lengan
yangBerhubungan dengan penjepit. Jika tidak tersedia, preparat dapat digesersecara
langsung.

 Setelah preparat terlihat,untuk memperoleh perbesaran kuat gantilah lensa


objektifdengan ukuran dari 10 x, 40 x, atau 100 x dengan cara memutar revolver
hinggabunyi klik. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Jika hal ini terjadi,
kamuharus mengulangi dari awal.
 Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan mikroskop dan simpan
padatempat penyimpanan. (Sukandar, E. Y. Tren. 2008)

8
BAB II

INKLUSI SEL - ZAT ERGASTIK

1. PENGERTIAN

Di dalam sel-sel makhluk hidup khususnya sel tumbuhan selain banyak dijumpai
adanya benda-benda protoplasmik (hidup) juga terdapat benda-benda nonprotoplasmik (tak
hidup) atau disebut benda ergastik. Benda-benda ini terdiri dari substansi yang bersifat cair
maupun padat dan merupakan hasil dari metabolisme sel. Adapun benda ergastik yang
bersifat padat adalah amilum, aleuron, kristal Ca-oksalat, kristal kersik, sistolit, dll. Sedang
benda ergastik yang bersifat cair atau lendir dari hasil tambahan metabolisme yang bersifat
organik atau anorganik terdapat di dalam cairan sel berupa zat-zat yang larut di dalamnya,
antara lain asam organik, karbohidrat, protein, lemak, gum, lateks tanin, antosian alkaloid,
minyak eteris atau minyak atsiri dan hars, yang ditemukan dalam sitoplasma atau dalam
vakuola Zat yang terlarut di dalam cairan sel berbeda-beda untuk setiap sel, bahkan dalam
sebuah sel komposisi zat yang terlarut di masing-masing vakuola mungkin berbeda satu sama
lain. (Hasanah Fenny.2015)

2. AMILUM

Amilum (pati) merupakan butir-butir tepung yang dapat disimpan sebagai cadangan
makanan. Pada setiap jenis tumbuhan, butir amilum mempunyai bentuk dan susunan tertentu,
namun pada umumnya berbentuk bundar atau lonjong. Adanya perbedaan bentuk dan
susunan butir amilum ini karena adanya hilus (titik permulaan terbentuknya butir tepung) di
setiap butir tepung.
Berdasarkan letak hilus, butir amilum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
(a) amilum yang konsentris (hilus terletak di tengah)
(b) eksentris (hilus terletak di tepi).
Sedangkan berdasarkan jumlah hilus dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
(a) monoadelph (hilus hanya satu)
(b) diadelph atau setengah majemuk (hilus berjumlah dua yang masing-masing dikelilingi
oleh lamela)
(c) poliadelph/majemuk (hilus berjumlah banyak dan tiap hilus dikelilingi oleh lamela) Bila
jumlahnya sampai berdesakan dalam sel, maka sisi-sisinya membentuk sudut. Pada beberapa
tumbuhan seperti jagung dan padi, butir amilum majemuk. Ukuran butir amilum bervariasi.
Pada pati kentang misalnya garis tengahnya antara 70-100 mm, pada jagung 12-18 mm.

9
Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamela-lamela
ini disebabkan karena waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar airnya
sehingga indeks pembiasannya berbeda. Lamela-lamela ini akan hilang apabila dibubuhi
alkohol keras, sebab air akan diserap oleh alkohol sehingga indeks pembiasannya menjadi
sama.
Dibagian tengah amilum kadang-kadang tampak seperti terkerat, peristiwa ini
disebut korosi. Hal ini biasa terjadi pada butir-butir amilum dalam biji yang sedang
berkecambah. Sedang peristiwa retak di bagian tengah butir amilum dikarenakan kepekatan
di bagian tengah butir amilum berkurang.

(Gambar Butir Amilum)

3. ALEURON DAN KRISTAL PROTEIN

Di tempat penyimpanan makanan cadangan (misalnya biji) selain amilum terdapat


juga protein. Pada waktu biji masih muda, terdapat vakuola berukuran kecil dan berjumlah
banyak. Menjelang biji menjadi tua, vakuola menjadi dan besar. Setelah biji mengering, air
dalam vakuola menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya
(protein, garam dan lemak) semakin besar. Karena peristiwa pengeringan ini maka vakuola
pecah menjadi beberapa vakuola kecil-kecil yang berisi protein, garam dan lemak. Kemudian
zat-zat tersebut akan mengkristal. Vakuola yang berisi kristal ini disebut aleuron.
Sebuah aleuron berisi sebuah atau lebih kristaloid putih telur dan sebuah atau
beberapa globoid yaitu bulatan kecil yang tersusun oleh zat fitin (garam Ca- dan Mg- dari
asam meseinesit hexafosfor). Butir aleuron dalam endosperm biji jarak (Ricinus communis)
mengandung globoid yang terdiri atas garam magnesium dan kalsium dari asam inositol
fosfat serta kristaloid. Disamping itu masih terdapat zat putih telur yang amorf (yang bila
ditetesi larutan Jodium berwarna kuning coklat).Pada biji padi dan jagung, butir-butir aleuron
terdapat di dalam sel-sel jaringan endosperm yangletaknya paling luar. Lapisan ini disebut
lapisan aleuron. Lapisan ini biasanya akan terbuang bila mencuci beras terlalu bersih sebelum

10
dimasak. Pada biji jarak, butir aleuron letaknya tersebar dan berukuran besar.

(Gambar Aleuron dan kristal protein)

4. KRISTAL CA-OKSALAT

Kristal merupakan hasil tambahan yang terjadi pada berbagai proses metabolisme.
Yang paling sering ditemukan adalah kristal garam kalsium, terutama Ca-oksalat (kalsium
oksalat). Kristal Ca-oksalat merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat
yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan
racun bagi tumbuhan karenanya diendapkan berupa garam Ca-oksalat. Kristal ini terdapat di
dalam plasma atau vakuola sel dan larut dalam asam kuat (HCl dan H2SO4). Bentuk dari
kristal Ca-oksalat bermacam-macam, ada yang berupa kristal panjang, jika padat serta
ditemukan sendiri-sendiri disebut stiloid; kristal tunggal besar (daun Citrus sp); kecil
berbebntuk prisma kecil seperti pasir (tangkai daun Amaranthus); jarum/rafida (daun Ananas
commosus, daun Mirabilis jalapa, batang dan akar Alöe sp); bintang/roset (= majemuk)
terdapat pada daun Datura metel, sisik, pyramid; kristal majemuk dan terhimpun dalam
kelompok bulat disebut drus. Kristal dapat ditemukan dalam sel yang sama rupanya dengan
sel sekelilingnya, atau terdapat dalam sel yang khusus, berbeda dari sel lainnya dan disebut
idioblas.

(Gambar Kristal Ca-oksalat)

11
2.1 TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mempelajari struktur dari sel dimana inklusi terjadi


2. Mempelajari struktur morfologi butir-butir amilum dari berbagai jenis tumbuhan
3. Mempelajari struktur morfologi aleuron
4. Mengetahui jenis-jenis kristal didalam sel tumbuhan.

2.2 BAHAN-BAHAN PRAKTIKUM

1. Biji Jagung (Amilum Zea mays)

2. Biji Gandum (Amilum Triticum)

3. Biji Padi (Amilum Oryzae sativa L)

2.3 CARA KERJA

1. pertama agar dapat melihat morfologi dari butir amilum, butir tepung diambil dengan
menggunakan jarum/silet kemudian dilakukan pemeriksaan dengan mikroskrop
menggunakan medium air. Perbesaran yang digunakan adalah 10x10, jika diperlukan
dilakukan lagi pembesaran 10x40. Agar dapat melihat inklusi amilum dari butir tepung
tersebut, berilah sedikit iodium dan lihat perubahan warna yang terjadi.

2. mahasiswa diminta untuk menggambarkan semua jenis-jenis inklusi amilum yang temukan
dalam sel-sel dari butir tepung tersebut beserta warna yang dihasilkan.

3. kemudian berilah nama setiap bagian-bagiannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sukandar, E. Y. Tren. 2008. Mikroskop dan penggunaannya. Jakarta:Erlangga


Mitchel. 2008. Macam-macam Mikroskop. Jakarta:Erlangga
Hasanah Fenny.2015. benda ergastik dalam sel. Yogyakarta : Gajah Mada University press
Purijayanta,S.Pd,Eka.2013.Ipa terpadu. Jakarta:Erlangga

13
CARA KERJA :

1. Pertama agar dapat melihat morfologi dari butir amilum, butir tepung diambil
dengan menggunakan jarum/silet kemudian dilakukan pemeriksaan dengan
mikroskop menggunakan medium air. Perbesaran yang digunakan adalah 10 x 10,
jika diperlukan dilakukan lagi perbesaran 10 x 40. Agar dapat melihat inklusi
amilum dari butir tepung tersebut, berilah ssedikit iodium dan lihat perubahan
warna yang terjadi.
2. Mahasiswa di minta menggambarkan semua jenis-jenis inklusi amilum yang
temukan dalam sel-sel dari butir tepung tersebut beserta warna yang dihasilkan.
3. Kemudian berilah nama setiap bagian-bagiannya.

AmylumOryza sativa Perbesaran


Preparat :

Keterangan :
 Amylum :
bentuk :
Jenis :
 Hilus :
bentuk :
Letak :
 Lamella :

Tanda Tangan Dosen Tanda Tangan Laboran Tanda Tangan Mahasiswa

( ) ( ) ( )

14
CARA KERJA :

1. Pertama agar dapat melihat morfologi dari butir amilum, butir tepung diambil
dengan menggunakan jarum/silet kemudian dilakukan pemeriksaan dengan
mikroskop menggunakan medium air. Perbesaran yang digunakan adalah 10 x 10,
jika diperlukan dilakukan lagi perbesaran 10 x 40. Agar dapat melihat inklusi
amilum dari butir tepung tersebut, berilah ssedikit iodium dan lihat perubahan
warna yang terjadi.
2. Mahasiswa di minta menggambarkan semua jenis-jenis inklusi amilum yang
temukan dalam sel-sel dari butir tepung tersebut beserta warna yang dihasilkan.
3. Kemudian berilah nama setiap bagian-bagiannya.

Perbesaran
Amylum Zea mays
Preparat :

Keterangan :
 Amylum :
bentuk :
Jenis :
 Hilus :
bentuk :
Letak :
 Lamella :

Tanda Tangan Dosen Tanda Tangan Laboran Tanda Tangan Mahasiswa

( ) ( ) ( )

15
CARA KERJA :

1. Pertama agar dapat melihat morfologi dari butir amilum, butir tepung diambil
dengan menggunakan jarum/silet kemudian dilakukan pemeriksaan dengan
mikroskop menggunakan medium air. Perbesaran yang digunakan adalah 10 x 10,
jika diperlukan dilakukan lagi perbesaran 10 x 40. Agar dapat melihat inklusi
amilum dari butir tepung tersebut, berilah ssedikit iodium dan lihat perubahan
warna yang terjadi.
2. Mahasiswa di minta menggambarkan semua jenis-jenis inklusi amilum yang
temukan dalam sel-sel dari butir tepung tersebut beserta warna yang dihasilkan.
3. Kemudian berilah nama setiap bagian-bagiannya.

Perbesaran
Amylum Triticum
Preparat :

Keterangan :
 Amylum :
bentuk :
Jenis :
 Hilus :
bentuk :
Letak :
 Lamella :

Tanda Tangan Dosen Tanda Tangan Laboran Tanda Tangan Mahasiswa

( ) ( ) ( )

16
17

Anda mungkin juga menyukai