1. Sejarah Mikroskop
2. Mikroskop elektron :
Transmision EM &
Scanning EM
a. Mikroskop Cahaya
Mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa
okuler, dan kondensor.
Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung
tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler).
Lensa kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-
lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan
diperoleh daya pisah maksimal.
Hasil pengamatan sel bakteri dengan mikroskop cahaya
(a) Mikroskop medan terang
(b) Mikroskop fase kontras
(c) Mikroskop medan gelap
b. Mikroskop Stereo
Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga
dimensi.
Cara kerja :
Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron baru
(elektron sekunder) atau elektron pantul yang muncul dari permukaan
sampel ketika permukaan sampel tersebut dipindai dengan sinar
elektron.
Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya
diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam
gradasi gelap-terang pada layar monitor CRT(cathode ray tube).
Di layar CRT inilah gambar struktur obyek yang sudah diperbesar
bisa dilihat. Pada proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel
yang ditipiskan, sehingga bisa digunakan untuk melihat obyek dari
sudut pandang 3 dimensi.
Gambar mikroskop Scanning Electron (SEM)
Hasil pengamatan dengan SEM
B. Bagian-Bagian Mikroskop dan Cara Penggunaannya
1.
2. Sebutkan jenis mikroskop menurut sumber cahayanya !
3. Bagaimana cara perawatan mikroskop setelah digunakan ?
4. Apa saja syarat tempat penyimpanan mikroskop ?
5. Bagaimana cara membawa mikroskop yang benar?
6. Terangkan secara singkat bagaimana cara mengamati bakteri
dengan menggunakan mikroskop cahaya !