Anda di halaman 1dari 25

AUTOKLAF

Hening Widianti, S.Si., M.Si.

D IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS
Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :


1. Memahami definisi dari autoklaf dan tanur.
2. Mengetahui fungsi dari autoklaf dan tanur.
3. Mengetahui jenis-jenis dari autoklaf.
4. Mengetahui cara kerja atau prosedur penggunaan autoklaf dan
tanur.
5. Mengetahui cara perawatan autoklaf dan tanur.
AUTOKLAF
Definisi
 Autoklaf (Autoclave) adalah alat pemanas
tertutup yang digunakan untuk mensterilkan benda
dan bahan menggunakan uap air panas bertekanan.
Fungsi Autoklaf
 Autoklaf digunakan untuk mensterilkan alat/media dari
mikrooraganisme dengan uap air panas bertekanan.
 Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan
autoklaf adalah:
 Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik,
dan enzim.
 Pelarut organik, seperti fenol.
 Buffer dengan kandungan detergen, seperti Sodium Dodecyl
Sulfate (SDS).
Prinsip Kerja Autoklaf
 Alat yang digunakan untuk mensterilkan suatu alat
dan media dengan uap air panas bertekanan.
 Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh
endospora.
 Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau
sekitar 2 atm dengan suhu 121°C (250°F).
 Jadi tekanan yang bekerja pada seluruh permukaan
benda atau bahan adalah 15 pon tiap inchi2 ( 15 Psi =
15 pounds per squere inchi).
 Lama sterilisasi 15 menit untuk 121 °C.
Prinsip Kerja Autoklaf (lanjutan…)
 Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam
autoklaf secara perlahan akan mendidih.
 Uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi
autoklaf.
 Setelah udara dalam autoklaf diganti dengan uap air,
katup udara/uap ditutup sehingga tekanan udara
dalam autoklaf naik.
 Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai,
maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai
menghitung waktu mundur.
 Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas
dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan
hingga mencapai 0°.
Bagian-Bagian Autoklaf

1. Tombol Pengatur waktu


mundur (timer).
2. Katup pengeluaran uap
3. Pengukur tekanan
4. Kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup Pengaman
10. Batas penambahan air
Jenis-Jenis Autoklaf (1)

Terdapat 2 jenis autoklaf berdasarkan bagaimana udara


dihilangkan dari dalam autoklaf selama proses sterilisasi.
1. Gravity Displacement Autoclave
2. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave
1. Gravity Displacement Autoclave

• Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya berdasarkan


gravitasi.
• Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan
dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap.
• Cara kerjanya dimulai dengan memasukkan uap melalui bagian
atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah.
• Secara perlahan uap mulai semakin banyak sehingga menekan
udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah
autoklaf.
• Selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi.
• Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu 121 °C – 134
°C dengan waktu 10-30 menit.
2. Prevacuum / High Vacuum Autoclave

 Autoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua


udara dari dalam autoklaf.
 Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara.
 Proses ini berlangsung selama 8-10 menit.
 Ketika keadaan vakum tercipta uap dimasukkan ke dalam
autoklaf.
 Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan
seluruh permukaan benda.
 Kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi
berlangsung. Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132 °C – 135 °C
dengan waktu 3-4 menit.
Prevacuum / High Vacuum Autoclave
Jenis-Jenis Autoklaf (2)

Terdapat 2 jenis autoklaf berdasarkan sumber panas :


1. Autoklaf Listrik
2. Autoklaf Manual
1. Autoklaf Listrik

 Autoklaf listrik adalah autoklaf yang sumber panas yang


diperoleh berasal dari arus listrik.
 Autoklaf listrik biasanya mempunyai ukuran yang lebih besar
dibandingkan dengan autoklaf manual.
Pengoperasian Autoklaf Listrik

Prosedur Kerja
1. Cek atau bersihkan bagian dalam autoklaf listrik.
2. Ambil keranjang autoklaf untuk melihat isi akuades.
3. Masukkan akuades sampai menutup sistem pemanas (heater).
4. Masukkan keranjang berisi bahan/alat yang akan disterilkan
ke dalam autoklaf, jika mensterilkan botol bertutup ulir, maka
tutup harus dikendorkan.
5. Kemudian tutup autoklaf dengan cara mengunci pengait secara
diagonal.
6. Klep pelepasan uap dibiarkan dalam keadaan terbuka/kedor.
7. Colokkan kabel pada aliran listrik.
8. Tekan tombol power yang berada dibagian belakang autoklaf.
9. Atur waktu diposisi 15 menit dan suhu 121 °C .
10. Proses sterilisasi dimulai.
Pengoperasian Autoklaf Listrik

11. Setelah beberapa menit akan ada udara yang keluar dari klep
pelepasan uap, kemudian tutup atau kencangkan klep
tersebut.
12. Tunggu proses sterilisasi hingga terdengar bunyi alarm.
13. Bunyi alarm menandakan proses sterilisasi selesai.
14. Matikan autoklaf dengan menekan tombol power.
15. Tunggu sampai pressure meter menunjukkan angka 0 (nol)
dan tidak ada lagi uap air yang keluar.
16. Buka klep pelepasan uap.
17. Buka pengait secara diagonal.
18. Keluarkan alat dan bahan yang telah disterilisasi.
19. Tutup autoklaf dan cabut kabel pada stop kontak
Autoklaf Manual

 Autoklaf manual adalah jenis autoklaf yang sumber panasnya


bukan berasal dari arus listrik.
 Sumber panas autoklaf manual pada umumnya menggunakan api
yang berasal dari kompor atau bunsen.
 Kelemahan autoklaf ini adalah perlu penjagaan dan pengaturan
panas selama masa sterilisasi.
 Keuntungan autoklaf ini adalah harga relatif murah, tidak
tergantung dari aliran listrik, proses sterilisasi lebih cepat dari
autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf.
Pengoperasian Autoklaf Manual
Prosedur Kerja

1. Cek atau bersihkan bagian dalam autoklaf.


2. Ambil keranjang autoklaf untuk melihat isi akuades.
3. Masukkan akuades kedalam autoklaf.
4. Masukkan keranjang berisi bahan/alat yang akan disterilkan ke dalam
autoklaf.
5. Pastikan klep keluarnya uap pada posisi berdiri/tegak.
6. Hidupkan kompor gas dengan besar api yang cukup.
7. Biarkan hingga keluar uap air pada klep, lalu tutup/arah ke samping.
8. Proses sterilisasi dimulai, tunggu sampai tekanan pada pressure meter
mencapai 0,15 Mpa.
9. Atur besar api pada kompor agar tekanan pada pressure meter tetap
pada 0,15 Mpa.
10. Tunggu 15 menit.
11. Proses sterilisasi selesai, matikan kompor.
Prosedur Kerja (lanjutan…)

12. Biarkan jarum penunjuk pada pressure meter pada posisi 0


(nol).
13. Kembalikan klep uap pada posisi berdiri hingga uap benar-
benar habis.
14. Tutup autoklaf dapat dibuka secara diagonal.
15. Keluarkan alat/bahan yang sudah disterilisasi.
Cara Perawatan Autoklaf
 Gunakan air suling/akuades selama proses pensterilan dan
pencucian.
 Alat perkakas/gelas yang akan disteril harus dicuci terlebih
dahulu.
 Susunan barang-barang di dalam “chamber” harus menurut kaidah
yang ditetapkan.
 Pastikan proses pensterilan dilakukan pada suhu yang ditetapkan.
 Setiap kali setelah digunakan, penutup autoklaf harus
direnggangkan sedikit.
 “Chamber” harus dicuci setiap minggu.
 Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum ¾ dari total
volumenya, sisa ruang dibiarkan kosong.
Cara Membersihkan Autoklaf
Bagian luar:
1. Dibersihkan dengan menggunakan kain lap yang sudah
dibasahi alkohol.

Bagian Dalam:
2. Keluarkan air sisa dari autoklaf.
3. Isi dengan air bersih (akuades) yang sudah tercampur
dengan larutan pembersih/pencuci yang tidak bersifat
korosif.
4. Buang air tersebut dari autoklaf.
5. Kemudian, masukkan dengan akuades.
6. Bersihkan atau bilas autoklaf.
Cara Membersihkan Autoklaf (lanjutan…)
6. Kemudian buang air tersebut dari autoklaf.
7. Masukkan akuades sekali lagi .
8. Nyalakan autoklaf.
9. Buang air tersebut dari autoklaf.
10. Isikan autoklaf dengan akuades.
11. Autoklaf siap untuk digunakan.
Cara Kalibrasi Autoklaf
 Untuk mendeteksi bahwa autoklaf bekerja dengan sempurna
dapat digunakan mikroba penguji yang bersifat thermofilik dan
memiliki endospora yaitu Bacillus stearothermophillus,
lazimnya mikroba ini tersedia secara komersial dalam bentuk
spore strip.

Anda mungkin juga menyukai