Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INSTRUMENTASI LANJUTAN

AUTOCLAVE

OLEH
KELOMPOK III:

MIMIN SULISTIYOWATI P27834118060


ADINDA LARASATI INDRASASONO P27834118082
SOELISTIJOWATI P27834118087
MUHAMMAD KUSWANTO P27834118088
SRI ASRIKAH P27834118089
NI MADE WIDIANDARI AYUNINGTYAS S. P27834118100
IRINE MAHARANI PUTRI P27834118102

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIV ALIH JENJANG ANALIS KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
DAFTAR ISI

A. Pengertian Autoclave .......................................................................................................... 1


B. Prinsip Kerja Autoclave...................................................................................................... 2
C. Fungsi Autoclave ................................................................................................................ 3
D. Macam-macam Autoclave .................................................................................................. 3
E. Bagian-bagian Autoclave ................................................................................................... 6
F. Cara Kerja Autoclave ......................................................................................................... 8
G. Kalibrasi Autoclave ............................................................................................................ 8
H. Perawatan Autoclave .......................................................................................................... 9
I. Trouble Shooting .............................................................................................................. 10
AUTOCLAVE ATAU AUTOKLAF

Alat autoclave diciptakan oleh Charles Chamberland pada


1879. Nama autoclave berasal dari bahasa Yunani, yaitu auto
yang artinya diri dan clavis yang berarti kunci atau perangkat self
locking. Alat ini sendiri memiliki ukuran serta fungsi yang akan
tergantung pada media yang hendak disterilkan. Pengertian
autoclave dan fungsinya juga digunakan dalam penyembuhan
komposit serta vulkanisasi karet.

A. Pengertian Autoclave

Autoklaf atau autoclave adalah alat yang berguna sebagai sterilisasi basah atau panas

lembab peralatan serta perlengkapan kedokteran. Bisa juga untuk mensterilisasi media kultur

jaringan. Cara yang digunakan adalah dengan menundukkan material pada uap tekanan tinggi

yaitu suhu 1210C. Waktu yang dibutuhkan adalah 15 hingga 20 menit tergantung ukuran serta

isi. Dengan pemanasan didalam autoclave maka bakteri dan mikrobia dapat mati akibat suhu

tinggi dan tekanan uap air yang besar (1,5kg/cm2). Ketika suhu sterilisasi tercapai, tidak

1
semua endospora bakteri mati. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sterilisasi antara lain

kekentalan larutan, ukuran wadah yang dipakai, volume cairan, dan kepadatan muatan.

B. Prinsip Kerja Autoclave

Autoclave biasanya disebut alat sterilisasi basah atau uap panas. Uap panas sangat efektif

meskipun pada suhu yang tidak begitu tinggi , karena mampu mendenaturasi atau

mengkoagulasi protein pada organisme hidup sehingga organisme tersebut dapat mati. Selain

itu, uap panas dapat mengkoagulasi protoplasma bakteri (protein dan enzim) pada suhu

sedang.

Autoclave mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan alat masak pressure cooker

(presto), sebab alat ini sebuah bejana yang dapat diisi dengan air dan ditutup rapat-rapat.

Maka alat autoclave disebut sebagai sterilisasi basah atau panas-lembab. Berikut ini

penjabaran prinsip dari alat autoclave :

 Saat sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan mulai mendidih

 Uap airnya kemudian mendesak udara yang mengisi di dalam autoclave

 Jika udara telah terganti uap air, katup udara atau katup uap akan ditutup sehingga

tekanan di dalamnya semakin bertambah

 Saat tekanan telah mencapai suhu sesuai, proses sterilisasi dimulai dan timer akan

mulai menghitung mundur

 Setelah proses selesai dijalankan, sumber panas akan langsung dimatikan dan tekakan

akan kembali turun secara perlahan hingga suhunya mencapai nol derajat Celcius.

2
C. Fungsi Autoclave

Fungsi autoclave guna menjamin sterilitas objek dalam dunia kedokteran, untuk

destruksi media pembiakan, dan juga turut ditemukan dalam aneka pengaturan medis serta

laboratorium. Autoclave digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang dapat ditembus

oleh kelembaban/uap diantaranya ialah media biakan, larutan, kapas, sumbat karet, dan

peralatan laboratorium (glass ware). Bagi media tertentu yang terurai bila dipanaskan pada

suhu 1210C, sterilisasi dengan autoclave dilakukan pada suhu dan tekanan yang lebih rendah.

Banyak prosedur yang telah menggunakan item sekali pakai dibanding sterilisasi, karena

autoclave menggunakan uap panas, maka beberapa produk tahan panas termasuk plastik

takkan dapat disterilkan menggunakan cara ini karena bisa meleleh. Kertas maupun produk

lain yang rawan rusak karena uap haruslah disterilkan menggunakan cara lain. Dalam

autoclave, item harus dipisahkan guna memungkinkan uap menembus beban dengan merata.

Selain itu, autoclave juga seringkali digunakan untuk mensterilkan aneka limbah medis

sebelum nantinya dibuang di aliran limbah padat. Hal ini lebih umum dilakukan daripada

alternatif pembakaran karena adanya masalah lingkungan maupun kesehatan yang mungkin

terjadi.

D. Macam-macam Autoclave

Pembeda antara jenis peralatan pada Autoclave terletak pada proses pengeluaran udara

dari dalan Autoclave saat proses sterilisasi. Ada tiga jenis autoclave yang pada umumnya

digunakan, yaitu :

1. Gravity Displacemnet Autoclave

Untuk Autoclave jenis ini memanfaatkan mssa uap air yang ringan lalu dibandingkan

dengan udara. Proses ini udara terletak dibawah uap air dengan memasukkan uap air dari

atas Autoclave sehingga udara tertekan ke bawah dan keluar melalui saluran bawah

3
Autoclave kemudian suhu meningkat dan terjadilah sterilisai. Autoclave model ini bisa

bekerja sampai suhu 121-134˚ dan dalam waktu 10-30 menit lamanya.

2. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave

Autoclave jenis ini bekerja dengan proses pengeluaran udara slama 8 – 10 menit. Dengan

dilengkapi alat tambahan berupa pompayang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam

Autoclave dan membuat keadaan vacuum tercipta, lalu uap dimasukkan ke dalam Autoclave .

Akibatnya , uap akan segera melapisi seluruh permukaan benda, lalu suhu mengkat drastis

dan terjadilah proses sterilisasi. Proses ini terjadi pada suhu 132-135 ˚ dalam waktu 3-4

menit.

4
3. Steam-flush Pressure-Pulse Autoclave

Jenis ini bekerja menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan pada

atmosfer secara berulang – ulang. Waktu aterilisasinya terantung pada benda yang akan di

sterilisasi.

5
E. Bagian-bagian Autoclave

1. Tombol pengatur waktu (timer)

Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama

atau sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan.

Berbeda dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air

dengan kompor bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi dengan timer.

2. Katup uap

Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap

merupakan salah satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap

air.

3. Pengukur tekanan

Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada dalam autoclave, Anda dapat

melihat pada bagian ini. Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap

yang ada dalam autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung.

4. Katup pengamanan

Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave.

6
5. Tombol on/off

Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka

keberadaan tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk

menghidupkan atau mematikan mesin autoclave.

6. Termometer

Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada

bahan atau alat yang Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi

untuk mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu

yang Anda butuhkan atau belum.

7. Lempeng sumber panas

Lempeng sumber panas adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik

menjadi energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan

kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas.

8. Skrup pengamanan

Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada

dalam autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat.

9. Angsa

Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa yang

berfungsi sebagai batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan

energi panas dari kompor atau pemanas konvensional lainnya, Anda akan menemukan

almunium container yang berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau alat yang hendak

Anda sterilisasikan.

Selain keterangan komponen di atas, autoclave juga memiliki komponen lain seperti

pompa vacum yang berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi

(chamber) autoclave.

7
F. Cara Kerja Autoclave

Berikut adalah cara menggunakan autoclave untuk mensterilkan aneka peralatan serta

bahan tertentu, termasuk peralatan medis :

1. Sebelum mulai melakukan sterilisasi, biasanya kita harus mengecek terlebih dahulu

air yang tertampung dalam autoclave. Apabila air yang ada ternyata masih kurang dari

batas minimum, maka tambahkan lagi air hingga mencapai batas tersebut. Sebaiknya

gunakan air yang merupakan hasil destilasi guna menghindari kerak serta karat.

2. Masukkan peralatan dan juga bahan yang hendak disterilkan. Jika kita hendak

mensterilisasi botol dengan tutup ulir, maka tutup wajib dikendorkan.

3. Tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan baut pengaman supaya tak ada uap

keluar. Jangan kencangkan klep pengaman terlebih dahulu.

4. Nyalakan autoclave dan atur timer minimal 15 menit di suhu 121 derajat Celcius

5. Tunggu hingga air mendidih agar uapnya memenuhi kompartemen dan terdesak

keluar. Setelah itu barulah kencangkan klep pengaman dan tunggu hingga prosesnya

selesai. Perhitungan 15 menit baru dimulai pada saat tekanan mencapai 2 atm.

6. Apabila alarm telah berbunyi dan menandakan proses telah selesai, tunggu sampai

tekanan dalam kompartemen mulai turun dan menjadi sama dengan tekanan udara

pada lingkungan. Buka klep-klep pengaman lalu keluarkan isi autoclave secara hati-

hati. Demikian adalah cara sterilisasi menggunakan autoclave dalam mensterilkan

aneka peralatan medis.

G. Kalibrasi Autoclave

Autoclave harus dipastikan bekerja dengan baik, karena benda-benda yang tidak steril

dapat membahayakan petugas maupun pasien serta menyebabkan masalah dalam prosedur uji

8
yang memerlukan benda atau bahan yang steril. Ada beberapa cara untuk memastikan

sterilitas:

1. Strip indikator sterilitas yang mengandung spora bakteri Bacillus stearothermophilus

dapat digunakam untuk memeriksa efektivitas proses sterilisasi. Masukkan strip Bacillus

ke dalam autoclave, kemudian atur suhu, waktu dan tekanan (sama seperti proses

sterilisasi biasa), hidupkan autoclave. Setelah selesai, ambil strip kemudian diinkubasi di

dalam tabung media pertumbuhan bakteri. Adanya pertumbuhan bakteri menandakan

proses sterilisasi tidak baik. Suhu, tekanan, dan waktu harus diperiksa untuk menentukan

penyebab kegagalan.

2. Autoclave indicator tape. Rekatkan indocator tape secara melingkar pada kemasan yang

akan di sterilisasi. Atur suhu , waktu dan tekanan kemudian hidupkan autoclave. Setelah

selesai, baca indicator tape dengan melihat perubahan warna yang terjadi pada garis-garis

diagonal. Bila proses sterilisasi berjalan dengan baik, garis-garis diagonal berubah warna

dari putih menjadi coklat ke hitam-hitaman.

H. Perawatan Autoclave

Diperlukan perawatan yang tepat agar autoclave dapat beroperasi dengan baik.

Perawatan autoclave secara rinci dapat dilihat pada buku manual sesuai jenis autoclave yang

digunakan.

Sebelum proses sterilisasi berlangsung periksa bagian tersebut di bawah ini :

 Periksa kondisi mesin (kerusakan atau keutuhannya)

 Tekan saklar ON dan periksa apakah semua lampu dan tombol tidak mendapat

gangguan. Jangan gunakan : steel, wool, sikat kawat, abrasif atau produk lain yang

mengandung chlorida untuk membersihkan alat ini.

 Periksa apakah kunci tutup mesin masih berfungsi baik dan tidak longgar.

9
 Keluarkan isi chamber seperti baki, tutup baki, rak baki dan bersihkan bagian dalam

chember, heater, pintu dan gasket dengan lap yang dibasahi dengan air diterjen dan

dibilas dalam air bersih lalu keringkan dengan lap.

 Pada sterilisator basah, air dalam tabung jangan sampai habis (kering) sama sekali.

Hal ini penting untuk menjaga filamen – filamen pemanas tidak cepat rusak / putus.

 Jaga kebersihan saluran pipa – pipa nya

 Penggunaan alat yang sesuai dengan petunjuk

 Bersihkan autoclave setiap setiap kali setelah digunakan

 Untuk sterilisator basah, jangan dioperasikan tanpa menggunakan air, hal ini akan

mengakibatkan wadah tempat air kehitam hitaman akibat panas

 Hubungan kabel pada stop kontak harus selalu diperiksa.

I. Trouble Shooting

Kemungkinan kerusakan yang terjadi :

1. Alat tidak dapat bekerja sama sekali.

 periksa apakah ada arus yang masuk ke pesawat atau tidak

 periksa apakah main switch bekerja atau tidak

 bila pesawat dilengkapi dengan fuse (sekering) periksa fuse tersebut, apakah

putus atau tidak.

2. Tidak terjadi panas

 chek tegangan masuk

 cek elemen

 cek relay

3. Panas yang terjadi tidak terkontrol

 periksa termostatnya

 bila terdapat pengatur panas periksa pula pengatur panas tersebut

10
DAFTAR PUSTAKA

Daisy, Wijayani A., 1994. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta: Kanisius.

Lestari P. B., Hartati T. W. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry. Malang: Gunung

Samudera.

Barbara H. Estridge, Anna P. Reynolds, Norma J. Walters. 2000. Basic Medical Laboratory

Techniques. Fourth Edition. USA: Delmar.

Kathy Bonewit-West, Sue Hunt, Edith Applegate. 2016. Today’s Medical Assistant: Clinical

Administrative Procedures. Third Edition. Canada: Elsevier.

11

Anda mungkin juga menyukai