Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AUTOCLAVE
OLEH
KELOMPOK III:
A. Pengertian Autoclave
Autoklaf atau autoclave adalah alat yang berguna sebagai sterilisasi basah atau panas
lembab peralatan serta perlengkapan kedokteran. Bisa juga untuk mensterilisasi media kultur
jaringan. Cara yang digunakan adalah dengan menundukkan material pada uap tekanan tinggi
yaitu suhu 1210C. Waktu yang dibutuhkan adalah 15 hingga 20 menit tergantung ukuran serta
isi. Dengan pemanasan didalam autoclave maka bakteri dan mikrobia dapat mati akibat suhu
tinggi dan tekanan uap air yang besar (1,5kg/cm2). Ketika suhu sterilisasi tercapai, tidak
1
semua endospora bakteri mati. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sterilisasi antara lain
kekentalan larutan, ukuran wadah yang dipakai, volume cairan, dan kepadatan muatan.
Autoclave biasanya disebut alat sterilisasi basah atau uap panas. Uap panas sangat efektif
meskipun pada suhu yang tidak begitu tinggi , karena mampu mendenaturasi atau
mengkoagulasi protein pada organisme hidup sehingga organisme tersebut dapat mati. Selain
itu, uap panas dapat mengkoagulasi protoplasma bakteri (protein dan enzim) pada suhu
sedang.
Autoclave mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan alat masak pressure cooker
(presto), sebab alat ini sebuah bejana yang dapat diisi dengan air dan ditutup rapat-rapat.
Maka alat autoclave disebut sebagai sterilisasi basah atau panas-lembab. Berikut ini
Saat sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan mulai mendidih
Jika udara telah terganti uap air, katup udara atau katup uap akan ditutup sehingga
Saat tekanan telah mencapai suhu sesuai, proses sterilisasi dimulai dan timer akan
Setelah proses selesai dijalankan, sumber panas akan langsung dimatikan dan tekakan
akan kembali turun secara perlahan hingga suhunya mencapai nol derajat Celcius.
2
C. Fungsi Autoclave
Fungsi autoclave guna menjamin sterilitas objek dalam dunia kedokteran, untuk
destruksi media pembiakan, dan juga turut ditemukan dalam aneka pengaturan medis serta
oleh kelembaban/uap diantaranya ialah media biakan, larutan, kapas, sumbat karet, dan
peralatan laboratorium (glass ware). Bagi media tertentu yang terurai bila dipanaskan pada
suhu 1210C, sterilisasi dengan autoclave dilakukan pada suhu dan tekanan yang lebih rendah.
Banyak prosedur yang telah menggunakan item sekali pakai dibanding sterilisasi, karena
autoclave menggunakan uap panas, maka beberapa produk tahan panas termasuk plastik
takkan dapat disterilkan menggunakan cara ini karena bisa meleleh. Kertas maupun produk
lain yang rawan rusak karena uap haruslah disterilkan menggunakan cara lain. Dalam
autoclave, item harus dipisahkan guna memungkinkan uap menembus beban dengan merata.
Selain itu, autoclave juga seringkali digunakan untuk mensterilkan aneka limbah medis
sebelum nantinya dibuang di aliran limbah padat. Hal ini lebih umum dilakukan daripada
alternatif pembakaran karena adanya masalah lingkungan maupun kesehatan yang mungkin
terjadi.
D. Macam-macam Autoclave
Pembeda antara jenis peralatan pada Autoclave terletak pada proses pengeluaran udara
dari dalan Autoclave saat proses sterilisasi. Ada tiga jenis autoclave yang pada umumnya
digunakan, yaitu :
Untuk Autoclave jenis ini memanfaatkan mssa uap air yang ringan lalu dibandingkan
dengan udara. Proses ini udara terletak dibawah uap air dengan memasukkan uap air dari
atas Autoclave sehingga udara tertekan ke bawah dan keluar melalui saluran bawah
3
Autoclave kemudian suhu meningkat dan terjadilah sterilisai. Autoclave model ini bisa
bekerja sampai suhu 121-134˚ dan dalam waktu 10-30 menit lamanya.
Autoclave jenis ini bekerja dengan proses pengeluaran udara slama 8 – 10 menit. Dengan
dilengkapi alat tambahan berupa pompayang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam
Autoclave dan membuat keadaan vacuum tercipta, lalu uap dimasukkan ke dalam Autoclave .
Akibatnya , uap akan segera melapisi seluruh permukaan benda, lalu suhu mengkat drastis
dan terjadilah proses sterilisasi. Proses ini terjadi pada suhu 132-135 ˚ dalam waktu 3-4
menit.
4
3. Steam-flush Pressure-Pulse Autoclave
Jenis ini bekerja menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan pada
atmosfer secara berulang – ulang. Waktu aterilisasinya terantung pada benda yang akan di
sterilisasi.
5
E. Bagian-bagian Autoclave
Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama
Berbeda dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air
dengan kompor bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi dengan timer.
2. Katup uap
Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap
merupakan salah satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap
air.
3. Pengukur tekanan
Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada dalam autoclave, Anda dapat
melihat pada bagian ini. Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap
4. Katup pengamanan
6
5. Tombol on/off
Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka
keberadaan tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk
6. Termometer
Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada
bahan atau alat yang Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi
untuk mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu
Lempeng sumber panas adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik
menjadi energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan
kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas.
8. Skrup pengamanan
Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada
dalam autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat.
9. Angsa
Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa yang
berfungsi sebagai batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan
energi panas dari kompor atau pemanas konvensional lainnya, Anda akan menemukan
almunium container yang berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau alat yang hendak
Anda sterilisasikan.
Selain keterangan komponen di atas, autoclave juga memiliki komponen lain seperti
pompa vacum yang berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi
(chamber) autoclave.
7
F. Cara Kerja Autoclave
Berikut adalah cara menggunakan autoclave untuk mensterilkan aneka peralatan serta
1. Sebelum mulai melakukan sterilisasi, biasanya kita harus mengecek terlebih dahulu
air yang tertampung dalam autoclave. Apabila air yang ada ternyata masih kurang dari
batas minimum, maka tambahkan lagi air hingga mencapai batas tersebut. Sebaiknya
gunakan air yang merupakan hasil destilasi guna menghindari kerak serta karat.
2. Masukkan peralatan dan juga bahan yang hendak disterilkan. Jika kita hendak
3. Tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan baut pengaman supaya tak ada uap
4. Nyalakan autoclave dan atur timer minimal 15 menit di suhu 121 derajat Celcius
5. Tunggu hingga air mendidih agar uapnya memenuhi kompartemen dan terdesak
keluar. Setelah itu barulah kencangkan klep pengaman dan tunggu hingga prosesnya
selesai. Perhitungan 15 menit baru dimulai pada saat tekanan mencapai 2 atm.
6. Apabila alarm telah berbunyi dan menandakan proses telah selesai, tunggu sampai
tekanan dalam kompartemen mulai turun dan menjadi sama dengan tekanan udara
pada lingkungan. Buka klep-klep pengaman lalu keluarkan isi autoclave secara hati-
G. Kalibrasi Autoclave
Autoclave harus dipastikan bekerja dengan baik, karena benda-benda yang tidak steril
dapat membahayakan petugas maupun pasien serta menyebabkan masalah dalam prosedur uji
8
yang memerlukan benda atau bahan yang steril. Ada beberapa cara untuk memastikan
sterilitas:
dapat digunakam untuk memeriksa efektivitas proses sterilisasi. Masukkan strip Bacillus
ke dalam autoclave, kemudian atur suhu, waktu dan tekanan (sama seperti proses
sterilisasi biasa), hidupkan autoclave. Setelah selesai, ambil strip kemudian diinkubasi di
proses sterilisasi tidak baik. Suhu, tekanan, dan waktu harus diperiksa untuk menentukan
penyebab kegagalan.
2. Autoclave indicator tape. Rekatkan indocator tape secara melingkar pada kemasan yang
akan di sterilisasi. Atur suhu , waktu dan tekanan kemudian hidupkan autoclave. Setelah
selesai, baca indicator tape dengan melihat perubahan warna yang terjadi pada garis-garis
diagonal. Bila proses sterilisasi berjalan dengan baik, garis-garis diagonal berubah warna
H. Perawatan Autoclave
Diperlukan perawatan yang tepat agar autoclave dapat beroperasi dengan baik.
Perawatan autoclave secara rinci dapat dilihat pada buku manual sesuai jenis autoclave yang
digunakan.
Tekan saklar ON dan periksa apakah semua lampu dan tombol tidak mendapat
gangguan. Jangan gunakan : steel, wool, sikat kawat, abrasif atau produk lain yang
Periksa apakah kunci tutup mesin masih berfungsi baik dan tidak longgar.
9
Keluarkan isi chamber seperti baki, tutup baki, rak baki dan bersihkan bagian dalam
chember, heater, pintu dan gasket dengan lap yang dibasahi dengan air diterjen dan
Pada sterilisator basah, air dalam tabung jangan sampai habis (kering) sama sekali.
Hal ini penting untuk menjaga filamen – filamen pemanas tidak cepat rusak / putus.
Untuk sterilisator basah, jangan dioperasikan tanpa menggunakan air, hal ini akan
I. Trouble Shooting
bila pesawat dilengkapi dengan fuse (sekering) periksa fuse tersebut, apakah
cek elemen
cek relay
periksa termostatnya
10
DAFTAR PUSTAKA
Samudera.
Barbara H. Estridge, Anna P. Reynolds, Norma J. Walters. 2000. Basic Medical Laboratory
Kathy Bonewit-West, Sue Hunt, Edith Applegate. 2016. Today’s Medical Assistant: Clinical
11