Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK PRAKTIKUM

INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH I


PIPETASI DENGAN METODE FORWARD DAN REVERSE

Dosen Pengampu : Reza Iqbal Suhada, A.P.TTD,SKM.,M.P.H

Fathimah Maulidya Robtihoh

201206011

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BANK DARAH (D-3)

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

TAHUN 2021
Pertemuan ke: 4

Judul Materi : Pipetasi dengan metode forward dan reverse

Tanggal : 24 Maret 2021

A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Secara umum, pipet digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu
larutan sesuai ukuran yang dikehendaki. Dan dalam bidang biotek, para peneliti
lebih sering menggunakan mikropipet. Istilah mikropipet digunakan karena pipet
tersebut digunakan untuk memipet cairan berukuran kurang lebih atau sama dengan
1000 µl (1ml). Sedangkan pipet untuk ukuran lebih dari 1 ml dikenal dengan istilah
makropipe (Anonim, 2009).
Mikropipet adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam
jumlah kecil secara akurat.Alat ini terdapat pada lab IMLTD yang berfungsi untuk
mengambil bahan dalam bentuk cair dengan volume yang mikro sesuai kebutuhan
pemeriksaan.
Bahan yang diambil dari alat ini adalah sampel dan reagensia.Untuk
menggunakan mikropipiet,mikropipet harus disertai dengan tip karena tip ini
mempunyai ukuran untuk volume sampel/reagensia yang akan kita ambil pada saat
pemeriksaan. Tip adalah wadah berbahan polimer yang digunakan pada ujung mulut
mikropipet,Tip tersebut difungsikan untuk menampung cairan sementara untuk
dipindahkan ke wadah atau alat gelas lainnya.
Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode. Berikut ini
ilustrasi kedua proses tersebut:
a. Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)
b. Cara Pemipetan Mode Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)
Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika
melakukan kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan. Mode
Reverse dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement untuk
memipet cairan yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-
displacement hanya menggunakan mode Forward saja.

2. Tujuan praktikum

1. Mengetahuui sop sebelum masuk laboratorium


2. Mengetahui metode reverse pipetasi mikropipet
3. Mengetahui perawatan mikropipet.
4. Mengetahui sop setelah masuk laboratorium
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikropipet
b. Pipet gelas
c. Labu ukur berbagai ukuran
d. Tip(Yellow,Blue,White)

2. Bahan
a. Sampel/Larutan

C. Prosedur kerja
1. Menyiapkan dan mengatur volume mikropipet dengan cara memutar knop pengatur
secara perlahan-lahan.
2. Memasang tip disposable (Yellow/Blue/White)
3. Menekan Control Button sampai batas kedua/second stop.
4. Memasukkan tip ke dalam sampel/larutan
5. Mengambil sampel
6. Mengangkat tip yang telah berisi sampel/larutan
7. Mengeluarkan sampel dengan menekan Control Button sampai batas pertama/first
stop.
8. Tarik mikropipet.
9. Kembaikkan sisa sampel/larutan
10. Melepaskan tip dengan menekan Ejection Button

D. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil
SOP masuk laboratorium :
 Menggunakan APD (jas, lab, sepatu tertutup)
 Tas diletakkan di loker yang sudah disiapkan
 Handphone tidak dibawa masuk kedalam lab
 Tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan
 Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
 Gunakan handscoon sesuai ukuran
 Desinfeksi area kerja
 Persiapkan alat dan bahan pemeriksaan
 Lakukan pemeriksaa sesuai prosedur atau tujuan

SOP keluar laboratorium :

 Buang hasil pemeriksaan ke limbah infeksius (limbah cair masukkan


kedalam derigen limbah cair)
 Lakukan desinfeksi area kerja
 Lepas handscoon dan buang ke limbah infeksius
 Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
 Lepas jas lab dan APD lainnya sebelum meninggalkan laboratorium

2. Pembahasan

Perawatan Mikropipet :

 Setelah menggunakan mikropipet sebaiknya langsung dibersihkan dengan


alkohol dan tissue bersih
 Gunakan autoclave jika setelah melakukan pemeriksaan dengan bahan
bakteri
 Penggunaan mikropipet harus disertai dengan tip
 Gunakan tip sesuai dengan ukuran volume
 Tip digunakan untuk satu kali pakai (disposable)
 Pastikan tip terpasang erat
 Mikropipet disimpan dengan posisi berdiri tegak lurus

Hal-hal yang perlu dihindari


 Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh
masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
 Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran
maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan
merusakkan pipet.
 Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga
jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
 Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian
normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
 Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba.
Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan
ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan
terkontrol.
 Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan
masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung
tip masih terendam dalam larutan.
 Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya.
Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.
E. Kesimpulan

Mikropipet adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam
jumlah kecil secara akurat. Setiap ukuran yang berbeda dirancang untuk mengukur
cairan dalam rentang volume yang berbeda. Tip adalah wadah berbahan polimer yang
digunakan pada ujung mulut mikropipet, dan berfungsi sebagai wadah penampungan
sampel. Ukuran dan warna tip bisa bermacam-macam, tergantung dengan jenis
mikropipet yang sesuai. Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse
Mode.
DAFTAR PUSTAKA

NURUL DINI ARINI.2015.MAKALAH INSTRUMENTASI RUANG SEROLOGI


MIKROPIPET

ELLIWATI HASIBUAN, S.Si, M.Si.2018. PENGENALAN MIKROPIPET PADA


MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU
IMUNOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN USU

REZA IQBAL SUHADA, A.P.TTD., S.KM., M.P.H.2021. PIPETASI DENGAN METODE


FORWARD DAN REVERSE.

PMK NO 91 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN DARAH

PMK NO 83 TAHUN 2014 TENTANG UTD, BDRS DAN JEJARING PELAYANAN


DARAH

Yogyakarta,24 Maret 2021

Dosen Pengampu, Praktikan

(Reza Iqbal Suhada, A.P.TTD,SKM.,M.P.H) (Fathimah Maulidya Robtioh)

Anda mungkin juga menyukai