Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH II

PEMERIKSAAN HCV METODE ELISA

DISUSUN OLEH :

FATHIMAH MAULIDYA ROBITHOH

201206011

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BANK DARAH (D-3)

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

TAHUN 2021
Praktikum : 11
Tanggal Praktikum : 16 Desember 2021
Nama : Fathimah Maulidya Robithoh
Dosen Pembimbing : Ika Herawati A.Md.Kes

A. DASAR TEORI

ELISA atau singkatan dari Enzyme-linked Immunosorbent Assay merupakan


jenis immunoassay (uji imun) yang telah digunakan secara luas. ELISA merupakan rapid
test atau uji cepat dalam mendeteksi atau mengkuantifikasi jumlah antibodi atau antigen
melawan virus, bakteri, atau bahan lain. ELISA dinamakan demikian karena memang
melibatkan penggunaan enzim dan immunosorbent.
Metode ELISA untuk mengukur reaksi Antigen (Ag) Antibodi (Ab) meningkat
penggunaannya dalam pendeteksian antigen (dari agen infeksius) atau antibodi karena
metodenya yang sederhana tapi sensitif. Sensitivitasnya sama dengan radioimmunoassay
(RIA) dan hanya membutuhkan kuantitas mikroliter untuk penggunaan reagen ujinya.
Sekarang ELISA telah diterapkan secara luas dalam deteksi berbagai antibodi dan antigen
seperti hormon, toksin, dan virus.
Uji saring HCV metode ELISA ditujukan untuk mendeteksi antigen dan antibodi
HCV secara simultan. Reagensia yang dipergunakan untuk pemeriksaan adalah Monolisa
HCV AgAb Ultra Assay dari Bio Rad. Reagen ini menggunakan antigen maupun
antibodi spesifik HCV sebagai detector (antigen core, NS3, NS4, dan NS5) dan dapat
melakukan pemeriksaan dengan menggunakan reagensia lain yang telah disetujui untuk
dipergunakan (Francisca Romana S.S., & Nur’aini P,. 2019).

B. TUJUAN

Dapat memahami prosedur dan cara pemeriksaan HCV menggunakan metode ELISA
dengan tepat.
C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat
- Mikropipet - Elisa Reader
- Yellow Tip - Microplate Washer
- Blue Tip - Strip Seal
- Tabung Reaksi - Timer
- Rak Tabung - Spidol
- Microplate Incubator - Tempat Limbah

2. Bahan dan Reagensia


- Sampel Darah (Plasma/Serum) - BioRad Monolisa HCV Ag-Ab Ultra V2
- Parafil
D. PROSEDUR KERJA

A. Validasi Reagensia
1. Validasi eksternal
Kelengkapan Jumlah Kualitas
N Nama Expired No
Tanggal Kit Reagensia Reagensia
o Reagensia Date Lot
Ya Tidak Cukup Tidak Baik Tidak
16/12/2021 BioRad Monolisa HCV
1 2021-01-17 9J0557 √ √ √
Ag-Ab Ultra V2
16/12/2021 √
2 Conjugate 1 (R6) 2021-02-24 9H0056 √ √
16/12/2021 √
3 Negative Control (R3) 2021-02-25 9H0056 √ √
16/12/2021
4 Positif Control Ab (R4) 2021-12-19 760041 √ √ √
16/12/2021 √
5 Positif Control Ag (R5) 2021-01-28 9G0056 √ √
16/12/2021 √
6 Conjugate 2 (R7) 2021-02-28 9H0056 √ √
16/12/2021 √
7 Substrate Buffer (R8) 2021-01-31 9H0056 √ √
16/12/2021 Chromogen TMB
8 2021-02-07 9H0706 √ √ √
Solution 11x (R9)
16/12/2021 √
9 Stop Solution (R10) 2021-08-18 9H0510 √ √

2. Validasi Internal
a. OD PC Ab = 0,80-2,70
b. OD PC Ag harus > 0,50
c. PC Ab Rata-rata (PCx) = (PC Ab1+PC Ab2 + PC Ab3)/3
d. COV = PCx Ab/5
e. NC =< 0,6 x COV
f. Ratio = OD/COV

B. Persiapan Reagensia
1. Biarkan reagensia pada suhu kamar.
2. Buat larutan pencuci dengan cara mengencerkan 20X Washing solution (R2) 1:19
dengan aquadest. (bisa digunakan di 4 parameter).
3. Buat Larutan Substrate 11x ( Enzyme development solution) dengan cara
mengencerkan chromogen (R9) 1:10 dengan substrate buffer (R8). Encerkan 1 ml
chromogen (R9) dengan 10 ml substrate buffer (R8). Larutan ini cukup untuk 12
strip. Stabil selama 6 jam bila disimpan di tempat gelap. (bisa digunakan di 4
parameter)

C. Cara Kerja

1) Menyiapkan Microelisa (R1) strips sesuai dengan jumlah pemeriksaan.


2) Pipet:
 Pipet 100 µl Conjugate 1 (R6) pada seluruh sumur.
 Pipet 50 µl sampel ke dalam sumur F1 dan seterusnya
 Pipet 50 µl Kontrol Negatif (R3) ke dalam sumur A1.
 Pipet 50 µl Kontrol Positif Antibodi (R4) ke dalam sumur B1, C1, D1.
 Pipet 50 µl Kontrol Positif Antigen (R5a+R5b) ke dalam sumur E1
3) Menutup strip plate dengan strip sealer.
4) Inkubasi pada suhu 37ºC ± 1 ºC selama 90±5 menit.
5) Membuka strip plate, mencuci dengan Washing Solution (R2) di setiap sumur 5
(lima) kali @ 600 µl dengan waktu perendaman 30 detik.
6) Mengisi masing – masing sumur dengan 100 µl conjugate2 (R7).
7) Inkubasi pada suhu 37ºC ± 1ºC selama 30±5 menit.
8) Membuka strip plate, mencuci dengan Washing Solution (R2) di setiap sumur 5
(lima) kali @ 600 µl dengan waktu perendaman 30 detik.
9) Mengisi masing – masing sumur dengan 80 µl TMB Substrate (R8+R9) dengan
perbandingan 1:11.
10) Inkubasi pada suhu 18-30ºC selama 30 menit di ruang gelap.
11) Stop reaksi dengan menambahkan 100 µl stopping solution (R10) dan biarkan
selama 4 menit.
12) Mambaca hasil pada panjang gelombang 450 nm/620-700 nm. Pembacaan harus
secepat mungkin, antara 4 – 30 menit setelah penambahan stop solution.
13) Mencatat dan mendokumentasi hasil pemeriksaan.

E. INTERPRETASI HASIL

1. Bila ratio sampel < 0,9 : Non Reaktif


2. Bila ratio sampel 0,9-0,99 : Grey Zone
3. Bila ratio sampel ≥ 1 : Reaktif
F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tgl Nomor
No OD COV RASIO HASIL
Pem. Asal Sampel Sampel
No OD COV Rasio Result
Date of Sample
Origin
Testing Number
16/12/2021 1 Lab IMLTD 0,0041 0,2329 0,0176 NR
F8395475
16/12/2021 Lab IMLTD F8395491 0,2329
2 1,1332 4,8656 R
16/12/2021 Lab IMLTD G8395503 0,2329
3 0,0062 0,0266 NR

Cara perhitungan :

NC1 : 0,0016 (Valid)


PC1 Ab : 1,2324 (Valid)
PC2 Ab : 1,24 (Valid)
PC3 Ab : 1,0219 (Valid)
PC4 Ag : 0,6479 (Valid)

𝑂𝐷 𝐵1+𝑂𝐷 𝐶1+𝑂𝐷 𝐷1 1,2324+ 1,24 + 1,0219


PCx Ab = = = 1,1647 (Valid)
3 3

1,1647
COV = = 0,2329
5

Ratio :

0,0041
(S.1) F1 : = 0,0176 (Non Reaktif)
0,2329

1,1332
(S.2) G1 : = 4,8656 (Reaktif)
0,2329

0,0062
(S.3) H1 : = 0,0266 (Non Reaktif)
0,2329
G. KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan yang sudah dilakukan didapatkan hasil bahwa


pemeriksaan ELISA HCV adalah Valid.Dan hasil reaktif pada sampel donor
F8395491,hasil non reaktif pada sampel F8395475 dan G8395503.Sehingga darah yang
non reaktif bisa di transfusikan dan sampel yang reaktif dilakukan pemeriksaan duplo dan
pada kantong darah apabila hasil masih reaktif beri identitas RR,sampel dan darah donor
tersebut di musnahkan dan Donor dikonsulkan kepada dokter yang bersangkutan yaitu
dokter penyakit dalam.

Yogyakarta, 16 Desember 2021

Dosen Pembimbing, Praktikan,

(Ika Herawati, A.Md.Kes) (Fathimah Maulidya Robithoh)


REFRENSI

Rini, P., Setiawaty, V., Soedarmono, Y., & Ibrahim, F. (2016). Uji Saring Antigen dan
Antibodi Hepatitis C Virus pada Darah Donor. Buletin Penelitian Kesehatan, 43(4),
213–218. https://doi.org/10.22435/bpk.v43i4.4595.213-218

Francisca Romana S.S., & Nur’aini P,. 2019. Bahan Ajar Teknologi Bank Darah (Tbd) :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD). Jakarta : Kementerian Kesehatan Ri.
LAMPIRA

Anda mungkin juga menyukai