Batas toleransi
Acuan/
No Parameter Larutan Uji (Syarat Keterangan
Sumber
Keberterimaan)
1 LoD ;
NATA 2018
Blanko Pelarut Hasil Respon Positif
LDI Hal 24
NATA 2018
Blanko Sampel Hasil Respon Positif
LDM Hal 18
Standar Pb dan Respon positif,
NATA 2018
LOQ Cd terkecil presisi dan akurasi
Larutan Sampel r > (0 – 150)% atau NATA 2013
2
Linearitas Standar (50 – 150) % Hal 8
3 Sensitivitas - - -
4 Presisi NATA 2013
Matriks Sampel CV Hitung < 2/3 %
(% RSD) Hal 14
5 Spiking Sampel Bias Metode Clem NATA 2013
Akurasi (Recovery) (90 – 110) % Hal 15 - 16
6 Larutan sampel
U < 15% nilai uji EURACHEM
Ketidakpastian (U) 2000
II. Ruang lingkup :
Standar ini menetapkan istilah dan definisi, syarat mutu dan cara uji margarin.
III. Cara Uji ;
a. Prinsip :
Destruksi contoh dengan cara pengabuan kering pada suhu 450℃ yang dilanjutkan
dengan pelarutan dalam larutan asam. Logam yang terlarut dihitung menggunakan
alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dengan panjang gelombang maksimal
228,8 nm untuk Cd dan 283,3 nm untuk Pb.
b. Reaksi : -
c. Bahan :
a. Asam nitrat, HNO3 pekat;
b. Asam klorida, HCl pekat;
c. Larutan asam nitrat, HNO3 0,1 N;
d. Larutan asam klorida, HCl 6 N;
e. Larutan baku 1000 µg/mL Cd;
f. Larutan baku 200 µg/mL Cd;
g. Larutan baku 20 µg/mL Cd;
h. Larutan baku kerja Cd;
i. Larutan baku 1000 µg/mL Pb;
j. Larutan baku 50 µg/mL Pb; dan
k. Larutan baku kerja Pb.
d. Alat-Alat :
a ) Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) beserta kelengkapannya (lampu
katoda Cd danPb) terkalibrasi (sebaiknya menggunakan Flame atau
tungku grafit);
b) Tanur terkalibrasi dengan ketelitian 1℃;
c) Neraca analitik terkalibrasi dengan ketelitian 0,1 mg;
d) Pemanas listrik;
e) Penangas air;
f) Pipet ukur berskala 0,05 mL atau mikro buret terkalibrasi;
g) Labu ukur 1000 mL, 100 mL, dan 50 mL, terkalibrasi;
h) Gelas ukur kapasitas 10 mL terkalibrasi;
i) Gelas piala 250 mL;
j) Botol polipropilen;
k) Cawan porselen/platina/kwarsa 50 mL sampai dengan 100 mL; dan
l) Kertas saring tidak berabu dengan spesifikasi particle retention liquid 20
sampai dengan25 µm.
e. Pembuatan Larutan :
a. Larutan asam nitrat, HNO3 0,1 N;
encerkan 7 mL HNO3 pekat dengan aquabides dalam labu ukur 1000 mL
dan encerkansampai tanda garis.
b. Larutan asam klorida, HCl 6 N;
encerkan 500 mL HCl pekat dengan aquabides dalam labu ukur 1000 mL dan
encerkan sampai tanda garis.
c. Larutan baku 1000 µg/mL Cd;
larutkan 1,000 g Cd dengan 7 mL HNO3 pekat dalam gelas piala 250 mL dan
masukkan ke dalam labu ukur 1000 mL kemudian encerkan dengan
aquabides sampai tanda garis, atau bisa digunakan larutan baku Cd 1000
µg/mL siap pakai.
d. Larutan baku 200 µg/mL Cd;
pipet 10 mL larutan baku 1000 µg/mL Cd ke dalam labu ukur 50 mL
kemudian encerkan dengan aquabides sampai tanda garis kemudian dikocok.
Larutan baku kedua ini memiliki konsentrasi 200 µg/mL Cd.
e. Larutan baku 20 µg/mL Cd;
pipet 10 mL larutan baku 200 µg/mL Cd ke dalam labu ukur 100 mL
kemudian encerkan dengan aquabides sampai tanda garis kemudian dikocok.
Larutan baku ketiga ini memiliki konsentrasi 20 µg/mL Cd.
f. Larutan baku kerja Cd;
pipet ke dalam labu ukur 100 mL masing-masing sebanyak 0 mL, 0,5 mL, 1
mL; 2 mL; 4 mL; 7 mL dan 9 mL larutan baku 20 µg/mL kemudian
tambahkan 5 mL larutan HNO31 N atau HCl 6 N, dan encerkan dengan
aquabides sampai tanda garis kemudian kocok. Larutan baku kerja ini
memiliki konsentrasi 0 µg/mL; 0,1 µg/mL; 0,2 µg/mL; 0,4 µg/mL; 0,8
µg/mL; 1,4 µg/mL dan 1,8 µg/mL Cd.
g. Larutan baku 1000 µg/mL Pb;
larutkan 1,000 g Pb dengan 7 mL HNO3 pekat dalam gelas piala 250 mL dan
masukkan ke dalam labu ukur 1000 mL kemudian encerkan dengan
aquabides sampai tanda garis, atau bisa digunakan larutan baku Pb 1000
µg/mL siap pakai.
f. Persiapan Sampel :
Persiapan contoh terdiri atas persiapan contoh untuk uji mikrobiologi, uji
organoleptik, dan ujikimia. Pengambilan contoh untuk uji mikrobiologi dilakukan
pertama, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan contoh untuk uji organoleptik
dan uji kimia.
Rumus Kadar :
𝐶
Kandungan Logam , (mg/kg) : 𝑥𝑣
𝑊
Keterangan:
C adalah konsentrasi logam dari kurva kalibrasi, dinyatakan dalam mikrogram
per mililiter (µg/mL);
b. Uji LDM
Rumus
LDM teoritis = rata-rata konsentrasi + (t tabbel x SD sampel)
c. Uji LOQ
Rumus :
LOQ = rata-rata konsentrasi + 10SD
d. Uji Linieritas
Rumus :
∑𝒊{(𝒙𝒊 − 𝒙
̅)(𝒚𝒊 − 𝒚
̅ )}
̅)𝟐][∑𝒊(𝒚𝒊 − 𝒚
√{[∑𝒊(𝒙𝒊 − 𝒙 ̅ )𝟐]}
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
Xi : Konsentrasi standar pada pengukuran ke-i (µg/mL)
Yi : Luas area standar pada pengukuran ke-i
n : Banyak ulangan
e. Uji Presisi
Rumus :
𝑆𝐷
%RSD = 𝑥 100%
x rerata
Keterangan:
SD : Standar deviasi pengulangan
𝑋̅ : Rata Rata pengulangan
f. Uji Akurasi
Rumus :
(𝐶3−𝐶1)
%Recovery = 𝑥100%
𝐶2
Keterangan:
C3 : Kadar contoh uji yang diperkaya (spike) (mg/L)
C1 : Kadar Contoh uji (mg/L)
C2 : Kadar standar yang ditambahkan (target value) (mg/L)
g. Estimasi
Dilakukan evaluasi estimasi ketidakpastian pengukuran kadar Pb dan Cd dalam
sampel margarin terhadap hasil data linearitas, presisi, dan akurasi
Rumus :
Perhitungan Ketidapastian Asal Kurva Kalibrasi (regresi)
𝑅𝑆𝐷 1 (𝑌𝑜−𝑌𝑟)2
Ketidakpastian asal kurva kalibrasi (µ reg) = √1 + +
𝑏 𝑛 𝑏2 Ʃ(𝑋𝑖−𝑋𝑟)2
Ʃ(𝑌𝑖−𝑌𝑟) 2
RSD Kurva Kalibrasi = √
(𝑛−2)
Keterangan :
Xi = Konsentrasi deret Standar ke-i
Yi = absorbansi standar ke-I (hasil pengukuran)
Yc = absorbansi hasil perhitungan berdasarkan persamaan kurva kalibrasi
Xr = rata – rata konsentrasi deret standar yang dibuat
Yr = rata – rata absorbansi hasil pengukuran deret standar
Yo = absorbansi rata – rata hasil pengukuran sampel
Xo = konsentrasi rata – rata analit terukur dalam sampel
N = jumlah deret standar yang dibuat
4. 𝑘 = 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑟𝑒𝑐𝑡𝑎𝑛𝑔𝑢𝑙𝑎𝑟 = √3
Ketidakpastian Gabungan
𝜇𝐶𝑠𝑥 (𝜇𝑟𝑒𝑔) 2 (𝜇𝐿𝑇)2 (𝜇𝑃𝑀)2 (𝜇𝑚) 2
1. =√ + + + + (𝜇 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦)2
𝐶𝑠 𝐶𝑠𝑉𝑜 𝑉 𝐿𝑡 𝐶𝑠𝑥 𝑚