Anda di halaman 1dari 8

DESAIN VALIDASI METODE UJI

Penetapan Kadar Cemaran Logam Arsen (As) dalam Tepung Mokaf secara
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Nama : VANNYSA DELICIA PUTRI ARGUN


NIM :2220494
Kelas : IIE

Metode Acuan : SNI 7622:2011


Matriks : TEPUNG MOKAF
Instrumentasi : Spektrofotometri Serapan Atom(SSA)

I. SPESIFIKASI KRITERIA KEBERTERIMAAN

Batas
toleransi
Acuan/ Keterang
No Parameter Larutan Uji (Syarat
Sumber an
Keberterima
an)
1
LoD
Blanko
pelarut (air
Respon NATA
bebas
positif 2018,page 17
mineral yang
diasamkan
LDI
Blanko
sampel
Respon
(tepung NATA 2018
positif
mokaf tanpa
As)
LDM
Blanko
Respon
sampel As
positif, Eurachem
dalam
akurasi dan 2014,page 24
konsentrasi
presisi
terendah
LOQ
Larutan r ≥ 0,995
2 deret SNI 7622:2011
standar a ≤ batas
Linearitas
deteksi
3 Larutan
deret
standar
arsen dari
100 ASTME, E
mg/L ± 30% 663-86,1991
(0,01;0,02
0,03; 0,04;
0,05)

Sensitivitas
4 Larutan % RSD <
(2/3 x RSD CIPAC 2003
Presisi sampel page 4
(% RSD) Horwitz
5 Larutan AOAC, 2016
sampel
yang
ditambahk
an dengan
(90 – 110) %
larutan
standar
As yang
telah
Akurasi (Recovery) Diketahui
6 Larutan U < 15%
Eurachem
sampel dari nilai uji 2000, page
Ketidakpastian (U) (Cs) 109

II. Ruang lingkup : Standar ini menetapkan istilah dan defenisi, syarat
mutu, pengambilan contoh, dan cara uji tepung mokaf.

III. Cara Uji :


IV. a. Prinsip : Contoh didestruksi dengan asam menjadi larutan Arsen.
Larutan AS 5+ dengan KI menjadi AS3+ dan direaksikan dengan NaBH4
atau SnCl2 sehingga terbentuk AsH3 yang kemudian dibacadengan
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang
maksimal 193,7 nm.

b. Reaksi :
c. Bahan :
a) Asam nitrat, HNO3 pekat;
b) Asam sulfat, H2SO4 pekat;
c) Asam perklorat, HClO4 pekat;
d) Amonium oksalat, (NH4)2C2O4 jenuh;
e) Hidrogen peroksida, H2O2 pekat;
f) Natrium borohidrida, NaBH4;
g) Asam klorida, HCl 8 M
h) Timah (II) klorida, SnCl2.2H2O 10%;
i) Kalium iodida, KI 20%;
j) Larutan Mg(NO3)2 75 mg/mL
k) Larutan baku 1 000 µg/mL As;
l) Larutan baku 100 µg/mL As;
m) Larutan baku 1 µg/mL As
n) Larutan baku kerja As;

d. Alat-Alat :
a) Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) yang dilengkapi dengan
lampu katoda As dangenerator uap hidrida (HVG) terkalibrasi;
b) Tanur terkalibrasi dengan ketelitian 1 C;
c) Microwave digester;
d) Neraca analitik terkalibrasi dengan ketelitian 0,1 mg;
e) Pemanas listrik;
f) Burner atau bunsen;
g) Labu Kjeldahl 250 mL;
h) Labu terbuat dari borosilikat berdasar bulat 50 mL;
i) Labu ukur 1 000 mL, 500 mL, 100 mL, dan 50 ml, terkalibrasi;
j) Gelas ukur 25 mL;
k) Pipet volumetrik 25 mL;
l) Pipet ukur berskala 0,05 mL atau mikro buret terkalibrasi;
m) Cawan porselen 50 mL; dan
n) Gelas piala 200 mL.

e. Pembuatan Larutan :
a. Natrium borohidrida, NaBH4;
larutkan 3 g NaBH4 dan 3 g NaOH dengan air suling sampai tanda
garis dalam labuukur 500 mL.
b. Asam klorida, HCl 8 M;
larutkan 66 mL HCl pekat kedalam labu ukur 100 mL dan encerkan
dengan air sulingsampai tanda garis.
c. Timah (II) klorida, SnCl2.2H2O 10%;
timbang 50 g SnCl2.2H2O ke dalam gelas piala 200 mL dan tambahkan
100 mL HCl pekat. Panaskan hingga larutan jernih dan dinginkan
kemudian tuangkan ke dalam labu ukur 500 mL dan encerkan dengan
air suling sampai tanda garis.
d. Kalium iodida, KI 20%;
timbang 20 g KI ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air
suling sampai tanda garis (larutan harus dibuat langsung sebelum
digunakan).
e. Larutan Mg(NO3)2 75 mg/mL;
larutkan 3,75 g MgO dengan 30 mL H2O secara hati-hati, tambahkan 10
mL HNO3, dinginkan dan encerkan hingga 50 mL dengan air suling;
f. Larutan baku 1 000 µg/mL As;
larutkan 1,3203 g As2O3 kering dengan sedikit NaOH 20% dan netralkan
dengan HCl atau HNO3 1:1 (1 bagian asam : 1 bagian air). Masukkan ke
dalam labu ukur 1 000 mLdan encerkan dengan air suling sampai tanda
garis.
g. Larutan baku 100 µg/mL As;
pipet 10 mL larutan baku As 1000 µg/mL ke dalam labu ukur 100 mL dan
encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku kedua
ini memiliki konsentrasi 100 µg/mL As.
h. Larutan baku 1 µg/mL As; dan
pipet 1 mL larutan standar As 100 µg/mL ke dalam labu ukur 100 mL
dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku
ketiga ini memiliki konsentrasi 1 µg/mL As.
i. Larutan baku kerja As;
pipet masing-masing 1,0 mL; 2,0 mL 3,0 mL; 4,0 mL dan 5,0 mL larutan
baku 1 µg/mL As ke dalam labu ukur 100 mL terpisah dan encerkan
dengan air suling sampai tanda garis kemudian kocok Larutan baku
kerja ini memiliki konsentrasi 0,01 µg/ml; 0,02 µg/ml; 0,03 µg/ml; 0,04
µg/mL dan 0,05 µg/mL As.

j. Persiapan Sampel :
>> Pengabuan basah
a) Timbang 5 g sampai dengan 10 g contoh (m) kedalam labu Kjeldahl 250
mL, tambahkan 5 mL sampai dengan 10 mL HNO3 pekat dan 4 mL
sampai dengan 8 mL H2SO4 pekat dengan hati-hati;
b) setelah reaksi selesai, panaskan dan tambahkan HNO3 pekat sedikit
demi sedikitsehingga contoh berwarna coklat atau kehitaman;
c) tambahkan 2 mL HClO4 70 % sedikit demi sedikit dan panaskan lagi
sehingga larutan menjadi jernih atau berwarna kuning (jika terjadi
pengarangan setelah penambahan HClO4, tambahkan lagi sedikit HNO3
pekat);
d) dinginkan, tambahkan 15 mL H2O dan 5 mL ammonium oksalat jenuh;
e) panaskan sehingga timbul uap SO3 di leher labu.
f) dinginkan, pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 50 mL dan
encerkandengan air suling sampai tanda garis (V);
g) pipet 25 mL larutan diatas dan tambahkan 2 mL HCl 8 M, 0,1 mL KI 20
%kemudian kocok dan biarkan minimal 2 menit;
h) siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan perlakuan yang
samaseperti contoh;
i) tambahkan larutan pereduksi (NaBH4) ke dalam larutan baku kerja As, larutan
contoh,dan larutan blanko pada alat HVG;

V. Prosedur Pengujian Sampel :


a. Timbang 5 g sampai dengan 10 g contoh (m) kedalam
labu Kjeldahl 250 mL, tambahkan 5 mL sampai dengan 10
mL HNO3 pekat dan 4 mL sampai dengan 8 mL H2SO4
pekat dengan hati-hati;
b. setelah reaksi selesai, panaskan dan tambahkan HNO3
pekat sedikit demi sedikit sehingga contoh berwarna
coklat atau kehitaman;
c. tambahkan 2 mL HClO4 70 % sedikit demi sedikit dan
panaskan lagi sehingga larutan menjadi jernih atau
berwarna kuning (jika terjadi pengarangan setelah
penambahan HClO4, tambahkan lagi sedikit HNO3 pekat);
d. dinginkan, tambahkan 15 mL H2O dan 5 mL ammonium oksalat
jenuh;
e. panaskan sehingga timbul uap SO3 di leher labu;
f. dinginkan, pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 50
mL dan encerkandengan air suling sampai tanda garis (V);
g. pipet 25 mL larutan diatas dan tambahkan 2 mL HCl 8 M, 0,1
mL KI 20 % kemudiankocok dan biarkan minimal 2 menit;
h. siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan
perlakuan yang sama seperti contoh;
i. tambahkan larutan pereduksi (NaBH4) ke dalam larutan baku
kerja As, larutan contoh,dan larutan blanko pada alat HVG;
j. baca absorbans larutan baku kerja, larutan contoh, dan
larutan blanko menggunakanSSA tanpa nyala pada panjang
gelombang 193,7 nm;
k. buat kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (µg/mL) sebagai
sumbu X dan absorbanssebagai sumbu Y;
l. plot hasil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C);
m. lakukan pengerjaan duplo; dan
n. hitung kandungan As dalam contoh

VI. Rumus kadar :

VII. Prosedur Tahapan Validasi metode Uji :


a. Uji LDI
Rumus :

LDI teoritis = rata-rata konsentrasi + 3SD

b. Uji LDM
Rumus :

LDM teoritis = rata – rata konsentrasi + (t tabel x SD Sampel)

c. Uji LOQ
Rumus :
LOQ = rata – rata konsentrasi + 10SD

d. Uji Linieritas

Rumus :
Keterangan:
r= koefisien korelasi
xi= konsentrasi standar pada pengukuran ke-I (
yi= luas area standar pada pengukuran ke-i
n= banyaknya ulangan
e. Uji Presisi
Rumus :

SD =

f. Uji Akurasi
Rumus :

%Recovery = (C3 – C1) x 100


C2
g. Estimasi
Rumus :
1. Perhitungan Penentuan Konsentrasi Sampel
Kadar As (mg/L) = C terukur (mg/L) x Fp x V lb awal (L)

2. Pehitungan Ketidakpastian Asal Kurva Kalibrasi (µ regresi)

Keterangan :

Xi= konsentrasi deret standar ke-i


Yi= absorbansi standar ke-i (hasil pengukuran)
Yc = absorbansi hasil perhitungan berdasarkan persamaan
kurva kalibrasi
Xr= rata-rata konsentrasi deret standar yang dibuat
Yr = rata-rata absorbansi hasil pengukuran deret standar
Yo = absorbansi rata-rata hasil pengukuran sampel
Xo = konsentrasi rata-rata analit terukur dalam sampel
N = jumlah deret standar yang dibuat

3. Perhitungan Ketidakpastian Asal Presisi Metode (µ PM)

%SBR = simpangan baku perhitungan kadar Cd dalam


sampel

4. Perhitungan Ketidakpastian Asal Labu Takar


1. µ LT = √𝒌𝒂𝒍𝒊𝒃𝒓𝒂𝒔𝒊𝟐 + 𝑬𝒇𝒆𝒌 𝑻𝟐

2. µ kalibrasi = kalibrasi labu takar dari spek pabrik


k

3. µ efek temperatur = kalibrasi labu takar dari spek pabrik X variasi suhu
k

k = distribusi rectangular = √3

5.Perhitungan Ketidakpastian Asal Volume Pipet


µ kalibrasi = kalibrasi labu takar dari spek pabrik
k

µ efek temperatur = kalibrasi labu takar dari spek pabrik X variasi


suhu

µ Vpipet = √𝒌𝒂𝒍𝒊𝒃𝒓𝒂𝒔𝒊𝟐 + 𝑬𝒇𝒆𝒌 𝑻𝟐

6. Perhitungan Ketidakpastian Akurasi

7. Ketidakpastian Gabungan

8. Ketidakpastian diperluas (U)


U= 2 x µCsx
9. Pelaporan Kadar Analit dan Estimasi Gabungan yang Diperluas
( CSx ± U )

Anda mungkin juga menyukai