Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS INSTRUMEN

Penentuan Kadar Besi (Fe) dengan Spektroskopi Serapan Atom

Disusun oleh:

Kelompok 18:
Ani Khumaeroh (18106030049)
Agung Prasetyo Utomo (18106030051)
M Nur Faizi (18106030052)

Pernyataan Keaslian
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan secara jujur bahwa laporan yang saya buat
adalah hasil kerja sendiri, tidak menjiplak hasil kerja orang lain dan atau tidak
memanipulasi data. Jika terbukti ada hal-hal hasil menjiplak karya orang lain dan atau
memanipulasi data, maka saya siap menerima sanksi yang semestinya.
Selesai pada tanggal : 18 Desember 2020 Yang menyatakan,
Jam :
Kelompok 18
Asisten Praktikum, Total Nilai

LABORATORIUM KIMIA
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2020
A. Tujuan Percobaan
Menentukan kadar logam besi (Fe) dalam air sungai dengan spektroskopi
serapan atom.
B. Dasar Teori
Spektroskopi serapan atom adalah suatu metode analisis untuk
menentukan konsentrasi suatu unsur dalam suatu cuplikan yang didasarkan
pada proses penyerapan radiasi sumber oleh atom-atom yang berada dalam
tingkat energi dasar. Proses penyerapan energi terjadi pada panjang
gelombang yang spesifik dan karakteristik untuk tiap unsur. Proses
penyerapan tersebut menyebabkan atom penyerap tereksitasi, dimana
elektron dari kulit atom meloncat ke arah energi yang lebih tinggi.
Banyaknya intensitas radiasi yang diserap sebanding dengan jumlah atom
yang berada pada tingkat energi dasar yang menyerap energi radiasi tersebut,
dengan mengukur tingkat penyerapan (absorbansi) atau mengukur radiasi
yang diteruskan (transmisi), maka konsentrasi unsur dalam cuplikan dapat
ditentukan (Hayati, 2009).
Analis kadar unsur-unsur pengotor yang terkandung dalam larutan
contoh dapat dilakukan dengan metode spektrofometri serapan atom (SSA),
dilakukan dengan cara mengalirkan larutan contoh ke dalam nyala,
selanjutnya di dalam larutan nyala akan terurai menjadi atom-atom bebas dari
unsur yang dianalisis, dengan adanya sinar dari lampu katoda cekung yang
mempunyai panjang gelombang yang sama dengan unsur yang dianalisis,
maka akan terjadi penyerapan sinar oleh atom-atom unsur tersebut yang
menyebabkan atom-atom tersebut tereksitasi. Banyaknya sinar yang diserap
dalam atom-atom tersebut berbanding lurus dengan konsentrasi unsur dalam
larutan cuplikan sehingga kadar unsur dalam contoh dapat diketahui (Hayati,
2009).
Metode spektrofometer serapan atom (AAS) berprinsip pada
absorbansi cahaya oleh atom-atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut
pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya (Khopkar,
2008). Bila cahaya monokromatik maupun campuran jatuh atau masuk pada
suatu medium yang homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan,
sebagian diserap dalam medium itu dan sisanya akan diteruskan (Basset,
2007).
Hukum Lambert-Beer yang menjadi dasar dalam analisis kuantitatif
secara spektrofometer serapan atom (AAS). Hubungan tersebut dirumuskan
dalam persamaan sebagai berikut:
A = ε. b.C. sesuai Hukum Bouguer-Lambert-Beer
1
A = absorbansi = log 𝑇
𝐼1
T = 𝐼0, I1 = intensitas sinar dating, I0 = intensitas sinar yang diteruskan
C = konsentrasi unsur analit (Hayati, 2009)
C. Metode Praktikum
1. Alat
- Spektrofotometer Serapan Atom
- Gelas beaker 50 mL
- Pipet tetes
- Labu takar 25 mL dan 50 mL
- Pipet ukur 1 dan 5 mL
- Neraca analitik
- Bola hisap
2. Bahan
- Larutan standar Fe(NO3)3 dalam HNO3 500 mg/L
- Aquades
- Larutan sampel air sungai
3. Cara Kerja
5 mL sampel Vx

dimasukkan

labu ukur 25ml Labu ukur 25ml Labu ukur 25ml labu ukur 25ml Labu ukur 25ml

Ditambahkan
lar. standar
0 ml 2.5ml 5 ml 7.5 ml 10 ml

diencerkan

akuades

dihitung absorbansi

Instrumen AAS

dibuat

Kurva Volume standar


Vs Absorbansi

diperoleh

Persamaan regresi
D. Data Pengamatan
X (Vs = Volum larutan standar, mL) Y (Absorbansi)
0 0.0768
2.5 0.1213
5 0.1619
7.5 0.2019
10 0.2381

E. Pembahasan
Percobaan ini berjudul penentuan kadar besi (Fe) dengan spektroskopi
serapan atom, dengan tujuan untuk menentukan kadar logam besi (Fe) dalam
air sungai dengan spektroskopi serapan atom. Prinsip kerja yang digunakan
dalam percobaan ini yaitu spektroskopi, yang merupakan suatu analisis unsur
secara kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas.
Metode yang digunakan yaitu adisi standar, dimana merupakan satu metode
analisis dengan adanya penambahan suatu larutan standar yang telah
diketahui konsentrasinya didalam suatu sampel.
Percobaan ini dilakukan dalam beberapa tahapan, tahapan pertama
yaitu penyiapan larutan uji. Yaitu pemipetan larutan sampel kedalam labu dan
ditambahkan larutan standar. Variasi volume larutan standar dilakukan agar
daoat dibedakan absorbansi dari masing-masing deret standar. Variasi volume
ini akan berpengaruh pada konsentrasinya, semakin tinggi konsentrasi
larutan, absorbansi yang terbaca semakin besar. Hal ini dikarenakan semakin
tinggi konsentrasi maka semakin sering pula hambatan yang terjadi antar
atomnya dimana absorbansi yang terrjadi akan semakin besar. Adapun
penambahan larutan standar bertujuan untuk mempermudah dalam peng-
identifikasian besi (Fe) dalam sampel pada saat diukur dengan
spektrofotometer serapan atom. Setelah ditambahkan larutan standar,
kemudian diencerkan dengan akuades. Pengenceran dilakukan agar
konsentrasi larutan tidak terlalu besar dan mempengaruhi hasil pengukuran.
Larutan yang telah diencerkan kemudian dipindahkan, kemudian
diukur absorbansi nya menggunakan AAS. Pengukuran absorbansi sampel
selalu diselingi dengan pengukuran blanko. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi sinar yang ditimbulkan atau menetralkan perhitungan sehingga
alat dapat menyerap cahaya pada setiap sampel nya secara maksimal. Larutan
blanko yang digunakan adalah aquades. Digunakannya aquades karena
aquades dapat meminimalisir jumlah mineral didalamnya yang dapat
mempengaruhi serapan pada AAS, selain itu aquades memiliki kemurnian
yang tinggi.
Sebelum dilakukan pengukuran, dilakukan terlebih dahulu
pengkalibrasian alat. Pengukuran dilakukan dari konsentrasi rendah ke tinggi
agar membentuk kurva kalibrasi yang linear. Pada praktikum kali ini
didapatkan nilai absorbansi yang semakin tinggi sesuai dengan kenaikan
konsentrasi yaitu, 0.0768; 0.1213; 0.1619; 0.2019; 0.2381. Terlihat bahwa
semakin tinggi volume larutan standar yang ditambahkan maka semakin
tinggi nilai absorbansinya. Hal ini membuktikan bahwa jika jumlah atom
yang menyerap semakin banyak, maka jumlah energi yang diserap juga
semakin meningkat. Dari data tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara
volume larutan standar dengan absorbansi. Berikut grafiknya;

Kurva Volume standar Vs


Absorbansi
0,3
Absorbansi

y = 0,0161x + 0,0794
0,2
R² = 0,9987
0,1 Series1
0 Linear (Series1)
0 5 10 15
Vs (mL)

Dari grafik diatas diperoleh persamaan regresi


y = 0.0161x + 0.0794
untuk menentukan kadar sampel digunakan:
𝐵 𝐶𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
Csampel = 𝐴 𝐶𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0.0794 25 𝑝𝑝𝑚
= 0.0161 5 𝑚𝑙
= 24.6584 ppm/ml

F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan diatas diperoleh kesimpulan bahwa,


dapat ditentukan kadar besi (Fe) dalam air sungai dengan menggunakan
Spektroskopi Serapan Atom (SSA). Adapun kadar yang diperoleh yaitu,
24.6584 ppm/ml
G. Daftar Pustaka
Basset, d. (2007). Anorganic Analysis Including Elementary Instrumental
Analysis, terj. Hadyana Pudjatmaka, Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik. Jakarta: Erlangga.
Hayati, B. d. (2009). Analisis Unsur Pengotor Fe, Cr, dan Ni Dalam Larutan
Uranil Nitrat Menggunakan Spektrofometer Serapan Atom. Jurnal
Seminar Nasional V SDM Teknologi Nuklir , 566.
Khopkar. (2008). Basic Concepts of Analytical Chemistry terj. A.
Saptorahardjo, Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai