NIM : 4311416067
PRODI/ROMBEL : KIMIA/02
KELOMPOK : 08
A. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dengan rasa tanggung jawab, cermat dan seksama mampu dan terampil
menggunkan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan konsentrasi larutan tembaga sulfat
dengan metode kurva kalibrasi dan adisi standar secara tepat sesuai prosedur mutu
laboratorium.
B. PRINSIP DASAR
B. Bahan
No Larutan Konsentrasi
2. Aquades -
D. CARA KERJA
Kemudian diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 640 nm.
Data yang diperoleh dibuat grafik hubungan antar absorbansi terhadap larutan standar Cu(NO) 2
Grafik
Kurva Kalibrasi
0.03
0.03 f(x) = 0 x + 0
R² = 0.98
0.02
0.02
0.01
0.01
0
0 100 200 300 400 500 600
PERHITUNGAN
y=0,0001 x +0,0002
0,0166=0,0001 x +0,0002
0,0164
x=
0,0001
¿ 164
Kadar=x . faktor pengenceran
Kadar=164 x 10
¿ 1640 mg/ L
F. Pembahasan
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau
kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang
digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan
suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan
ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pada titrasi
spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu berkas yang panjangnya tidak
berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya, sedangkan dalam kalorimetri
perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar. Dalam hubungan ini dapat disebut
juga spektrofotometri adsorpsi atomic.
Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya
monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat
sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan
akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca.
Pada percobaan ini larutan yanng digunakan adalah larutan Cu(NO 3)2 sebagai
pengganti larutan CuSO4. Karena larutan CuSO4 tidak menghasilkan kurva yang
baik(tidak liniear) pada saat mencari absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-
Vis. Dalam pengukuran absoebansinya diperoleh data nilai absobansinya yaitu
0,0000, 0,0049, 0,0128, 0,0162, 0,0199, 0,0278, 0,0166. Hasil tersebbut kemudian
dimasukkan dalam persamaan garis regresi(liniear).
Dari data yang didapatkan, dihasilkan persamaan regresi(linier) yaitu y =
0,0001x + 0,0002 dengan R2= 0,9849. Dengan persamaan tersebut didapatkan hasil
konsentrasi Cu(NO3)2 seperti hasil perhitungan yaitu 164 dengan kadarnya 1640 mg/L.
Larutan standar dibuat dengan maksud untuk membuat kurva standar atau kurva
kalibrasi sehingga nanti akan diperoleh panjang gelombang maksimum dari larutan
standar tersebut. Kenapa panjang gelombang maksimum yang dipilih, hal ini karena
di sekitar panjang gelombang maksimum tersebut, bentuk kurva serapan adalah datar
sehingga hukum Lambert-Beer akan terpenuhi dengan baik dehingga kesalahan yang
ditimbulkan panjang gelombang maksimum dapat diperkecil.
G. Simpulan
1. Spektrofotometri adalah metode pengukuran dalam analisis kimia kuantitatif
berdasarkan hukum Lambert-Beer, yang menyatakan bahwa jumlah sinar yang
diserap atau diteruskan oleh suatu larutan merupakan fungsi eksponensial dari
konsentrasi larutan dan tebal larutan yang dilalui sinar tersebut.
2. Panjang gelombang yang digunakan untuk menentukan kadar Cu adalah sebesar
640 nm.
3. Kadar Cu pada larutan setelah dilakukan perhitungan dengan grafik hubungan
antara A vs C adalah sebesar 1640 mg/L.
Daftar pustasaka
Agung, Tri Prasetya. 2019. Petunjuk Praktikum Kimia Analisis Instrumen. Semarang: Lab.
Kimia Analitik FMIPA UNNES.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia, Jakarta.