Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SLAMET BUD SETYO

NIM : 4311416067

PRODI/ROMBEL : KIMIA/02

KELOMPOK : 08

TANGGAL PRAKTIKUM : 29 MARET 2019

PRAKTIKUM : KIMIA ANALISIS INSTRUMEN

PENENTUAN KONSENTRASI Cu NO3 DALAM SAMPEL ARTIFICIAL DENGAN


SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dengan rasa tanggung jawab, cermat dan seksama mampu dan terampil
menggunkan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan konsentrasi larutan tembaga sulfat
dengan metode kurva kalibrasi dan adisi standar secara tepat sesuai prosedur mutu
laboratorium.

B. PRINSIP DASAR

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu


sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan
dari alat optic dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detektor dapat
mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang
diabsorbsi. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu
tergantung pada senyawa atau warna yang terbentuk (Khopkar, 1990).
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi yang terjadi antara materi dengancahaya.
Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer yang
berfungsi untuk mengukur konsentrasi suatu larutan. Cahaya yang dimaksud dapat
berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan
molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi. Sinar atau cahaya yang
berasal dari sumber tertentu yangdisebut juga sebagai radiasi elektromagnetik. Radiasi
elektromagnetik yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya
matahari. Dalam interaksi materi dengan cahaya yang memancar atau radiasi
elektromagnetik, radiasi elektromagnetik kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi
atau dihamburkan sehingga dikenal adanya spektroskopi hamburan, spektroskopi
absorbsi ataupun spektroskopi emisi (Oxtoby, 2001).

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang


tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan
atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini ndiperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter
dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang
gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang
gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang
gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, pnjang gelombang yang
benar-benar terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti
prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding.
Pengertian spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena
ditunjukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun
tidak terlihat), sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun
medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik ( Eka, 2007 ).

Penetapan kadar tembaga dengan metode spektrofotometri ultraviolet-visibel


didasarkan pada efek katalitik dari Cu dalam reaksi redoks antara biru metilen dan
asam askorbat, dimana absorbansinya dimonitor pada panjang gelombang 666 nm.
Kurva kalibrasi dengan rentang konsentrasi antara 0,5-1,3 ppm dengan kondisi
optimum mempunyai nilai regresi linear -0,9739, limit deteksi 0,385 ppm dan
recovery 100%. Panjang gelombang maksimum diukur pada rentang 400-700 nm
(Ratnawulan, 2013).
Suatu atom/molekul akan dapat menyerap radiasi elektromagnetik dengan
energi yang spesifik sesuai dengan persamaan Planck E = h.v, dimana E adalah energi
foton, v frekuensi dan h adalah tetapan Planck. Suatu foton memiliki energi tertentu
dan dapat menyebabkan transisi tingkat energi suatu atom/molekul. Metode
spektrofotometri molekul berprinsip pada absorpsi radiasi elektromagnetik oleh
molekul. Molekul-molekul akan menyerap radiasi elektromagnetik pada panjang
gelombang tertentu dan spesifik, tergantung pada sifat molekulnya. Dalam analisis
dengan metode spektrofotometri molekul berlaku hukum Lambert-Beer yang
menyatakan bahwa banyaknya sinar yang diserap oleh suatu materi/molekul
berbanding langsung dengan konsentrasinya (Agung, 2019).

C. ALAT DAN BAHAN


A. Alat

No Nama alat Ukuran Jumlah


1 Labu ukur 10 mL 2
2 Kuvet - 3
3 Pipet tetes - 2
4 Pipet volume 10 mL 1
5 Spektrofotometer UV- - 1
Vis

B. Bahan

No Larutan Konsentrasi

1. Larutan CuSO4 100 ppm


200 ppm
300ppm
400 ppm
500 ppm

2. Aquades -
D. CARA KERJA

Siapkan 5 labu takar

5 labu takar diisi dendan Cu(NO3)2 sebanyak 1,2,3,4,5 Ml

Kemudian encerkan dengan aquades sampai tanda batas

kemudian dikocok samapai homogen

Masukkan dalam tabung reaksi

Kemudian diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 640 nm.

Data yang diperoleh dibuat grafik hubungan antar absorbansi terhadap larutan standar Cu(NO) 2

E. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


Metode Kurva Kalibrasi (Faktor pengenceran = 10 kali)

Konsentrasi Cu(NO3)2 Absorbansi


0 0,0000
100 ppm 0,0049
200 ppm 0,0128
300 ppm 0,0162
400 ppm 0,0199
500 ppm 0,0278
Sampel artificial 0,0166

Grafik

Kurva Kalibrasi
0.03

0.03 f(x) = 0 x + 0
R² = 0.98
0.02

0.02

0.01

0.01

0
0 100 200 300 400 500 600

PERHITUNGAN

Konsentrasi Cu(NO3)2 dalam sampel :

y=0,0001 x +0,0002

0,0166=0,0001 x +0,0002

0,0164
x=
0,0001

¿ 164
Kadar=x . faktor pengenceran

Kadar=164 x 10

¿ 1640 mg/ L

F. Pembahasan
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau
kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa.  Alat yang
digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan
suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan
ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pada titrasi
spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu berkas yang panjangnya tidak
berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya, sedangkan dalam kalorimetri
perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar. Dalam hubungan ini dapat disebut
juga spektrofotometri adsorpsi atomic.
Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya
monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat
sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan
akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca.
Pada percobaan ini larutan yanng digunakan adalah larutan Cu(NO 3)2 sebagai
pengganti larutan CuSO4. Karena larutan CuSO4 tidak menghasilkan kurva yang
baik(tidak liniear) pada saat mencari absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-
Vis. Dalam pengukuran absoebansinya diperoleh data nilai absobansinya yaitu
0,0000, 0,0049, 0,0128, 0,0162, 0,0199, 0,0278, 0,0166. Hasil tersebbut kemudian
dimasukkan dalam persamaan garis regresi(liniear).
Dari data yang didapatkan, dihasilkan persamaan regresi(linier) yaitu y =
0,0001x + 0,0002 dengan R2= 0,9849. Dengan persamaan tersebut didapatkan hasil
konsentrasi Cu(NO3)2 seperti hasil perhitungan yaitu 164 dengan kadarnya 1640 mg/L.
Larutan standar dibuat dengan maksud untuk membuat kurva standar atau kurva
kalibrasi sehingga nanti akan diperoleh panjang gelombang maksimum dari larutan
standar tersebut. Kenapa panjang gelombang maksimum yang dipilih, hal ini karena
di sekitar panjang gelombang maksimum tersebut, bentuk kurva serapan adalah datar
sehingga hukum Lambert-Beer akan terpenuhi dengan baik dehingga kesalahan yang
ditimbulkan panjang gelombang maksimum dapat diperkecil.

G. Simpulan
1. Spektrofotometri adalah metode pengukuran dalam analisis kimia kuantitatif
berdasarkan hukum Lambert-Beer, yang menyatakan bahwa jumlah sinar yang
diserap atau diteruskan oleh suatu larutan merupakan fungsi eksponensial dari
konsentrasi larutan dan tebal larutan yang dilalui sinar tersebut.
2. Panjang gelombang yang digunakan untuk menentukan kadar Cu adalah sebesar
640 nm.
3. Kadar Cu pada larutan setelah dilakukan perhitungan dengan grafik hubungan
antara A vs C adalah sebesar 1640 mg/L.

Daftar pustasaka

Agung, Tri Prasetya. 2019. Petunjuk Praktikum Kimia Analisis Instrumen. Semarang: Lab.
Kimia Analitik FMIPA UNNES.

Eka. 2007. Metode Analisa Kimia-Spektrofotometri. Gramedia: Jakarta.

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia, Jakarta.

Oxtoby, D.W. 2001.  Kimia Modern . Jakarta: Erlangga

Ratnawulan dkk. 2013. Analisis Nilai Absorbansi dalam. Penentuan


KadarFlavonoid untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat Analisis Nilai
Absorbansi dalam Penentuan Kadar Flavonoid untuk Berbagai Jenis DaunTanaman
Obat. Padang . Pillar Of Physics, 2 (1): 76-83.

Anda mungkin juga menyukai