Anda di halaman 1dari 16

JURNAL PRATIKUM KIMIA ANALISIS

SPEKTOFOTOMETRI

Disusun Oleh :

Nama : Milzam Radifan Akridhol

NIM : 201910401037

Hari/Tanggal Pratikum : SABTU/29 MAY 2021

Asisten Dosen : RIATUS SHOLEHAH

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS JEMBER

UNIVERSITAS JEMBER
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
-Menentukan panjang gelombang maksimum larutan KMnO4 secara
Spektrofotometri
-Menetukan Konsentrasi larutan seara spektrofotometri

1.2 Material Safety Data Sheet ( MSDS )


Aquades
Akuades atau air mempunyai rumus kimia H2O dan massa
molekul relative 18,02 gram/mol.Aquadest bukanlah tergolong bahan
yang berbahaya dimana aquades memiliki sifat fisika yaitu aquades
tidsk berwarna,tidak berbau dan juga tidak berasa serta aquades juga
sukar untuk dimampetkan .sifat kimia yang dimiliki aquades
diantaranya memiliki titik didih dari 100℃ dan titik beku 0 ℃
.aquadest tidaklah bahan yang berbahaya sehingga tidak memerlukan
penanganan yang khusus (Smart last 2019)

Kalium Permanganat(KmnO4)
Kalium Permanganat berwujud padatan,berwarnaungu gelap
hingga coklat,tidak menghasilkan bau dan PH-nya berkisar 7,0-
8,5.Kalium permanganat cukup mudah larut dalam air.senyawa ini
memiliki densitas 2700 kg/m3,titik lelehnya kurang dari 240℃ dan
massa molekulnya sebesar 158,03 gram/mol.Kalium permanganat
dapat menyebabkan tengorongan keiring atau sakit,batuk,dan iritasi
pada sistem pernapasan ketika terhirup oleh kita.Apabila terjadi kontak
langsung dengan mata dapat menyebabkan kerusakan jaringan
mata,dapat menyebabkan iritasi pada kulit,mual,muntah ,diare,iritasi
pada mukosa lambung dan sulit terabsorsi pada jumlah yang banyak
pada saluran pencernaan.Jika seseorang terhirup senyawa Kalium
Permanganat sesegera mungkin membawa korban ketempat yang
memiliki udara segar,lalu cui dengan air selama 15 menit,minumlah
banyak air dan jangan dipaksakan untuk muntah(labchan,2019)
1.3 Tinjauan Pustaka
Spektrofotometri adalah jenis analisis kimia kuantitatif dan kuantitatif yang
mengukur jumlah energi yang diserap oleh sistem kimia sebagai fungsi dan radiasi cahaya
(Khopkar, 2003). Spektrofotometri dapat digunakan untuk menentukan kandungan sampel
menggunakan proses interaktif kualitatif dan kuantitatif berdasarkan fotoresis. Instrumen
yang digunakan dalam analisis tiroid yang diperkuat adalah termometer (Setiono dan
Dewi, 2013).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur penyerapan sampel yang berfungsi
sebagai pemandu gelombang. Setiap media menyerap cahaya dengan panjang gelombang
tertentu dari penyerapan cahaya tergantung pada komponennya (Cairns, 009).
Pada spektrum cahaya, yang menggunakan cahaya berwarna dari bohlam
deuterium untuk cahaya tampak, yang berasal dari siang hari. Lensa premium dan filter
optik fungsi pengukuran ultraviolet satu warna, dan monometer pendeteksi yang
digunakan juga bisa disebut pendeteksi suhu, foto, atau pendeteksi fotodioda. Detektor ini
memiliki kemampuan untuk menangkap cahaya yang berlanjut sesuai dengan proses
sampel dan mengubah bentuknya menjadi bentuk yang inovatif Aliran listrik. Selain itu,
spektrum elektromagnetik yang terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu bagian cahaya
yang diserap oleh molekul, menunjukkan struktur senyawa yang akan dipelajari nanti.
Selain itu, metode spektrum elektromagnetik mencakup sinar gamma yang mencakup
berbagai panjang gelombang dan memancarkan sinar berenergi tinggi pada jarak pendek
hingga panjang gelombang gelombang mikro. Spektrofotometri juga mempelajari metode
analisis yang didasarkan pada berbagai jumlah radiasi, yaitu molekul analitik, yang
pengukurannya kemudian dihasilkan dari absorpsi oleh pembentukan atom. Selain itu,
karena atom memiliki muatan logam bebas, spektrum diserap oleh atom dengan
menghitung analisis unsur secara matematis selama proses pengukuran, yaitu dengan
menggunakan data serapan cahaya dalam proses pengambilan panjang gelombang tertentu.
hukum. Metode ini memberikan akurasi dan akurasi yang tinggi karena memungkinkan
analisis yang andal untuk mengukur kandungan logam yang berbeda, membutuhkan
sampel yang lebih sedikit, dan dapat digunakan sebagai penentu konsentrasi logam rendah
tanpa pemisahan terlebih dahulu. Hal tersebut dapat diperoleh. (Marzuki Asnah, 2012).
Jenis spektrofotometer yang digunakan dalam analisis kimia seperti
spektrofotometer UV, spektrofotometer VIS, dan spektrofotometer UV-VIS. Cahaya
tampak adalah sumber cahaya atau sumber energi yang digunakan oleh spektrofotometer.
Cahaya tampak memiliki panjang gelombang 380 hingga 750 nm, sehingga cahaya tampak
ini dapat dilihat oleh mata manusia tanpa menggunakan alat.analisis spektrofotometri,
terdapat tiga wilayah panjang gelombang elektromagnetik. Wilayah pertama adalah
wilayah UV, dengan panjang gelombang di wilayah UV berkisar antara 200 hingga 380
nm. Wilayah kedua panjang gelombang elektromagnetik adalah wilayah tampak, dengan
panjang gelombang di wilayah tampak berkisar antara 380 hingga 700 nm. Panjang
gelombang elektromagnetik daerah ketiga adalah daerah inframerah, dan panjang
gelombang daerah inframerah adalah 700 sampai 3000 nm. Dalam proses penyerapan
cahaya dengan spektrofotometri, ketika menggunakan jenis cahaya berbeda dengan jenis
gelombang berbeda yang bertabrakan dengan materi, cahaya dengan panjang gelombang
tertentu disedot kembali. Dalam proses spektrofotometri, beberapa senyawa mengandung
senyawa yang sangat penting. Dengan kata lain, senyawa ini mengandung banyak atom,
sehingga berbentuk elektron seperti material. Elektron elektron yang kemudian memiliki
molekul ketika berotasi, bergerak, berosilasi, dan bertabrakan dengan salah satu energinya
(Sabrina, 2012).
Hubungan antara konsentrasi spesies yang diserap dan laju penyerapan
dirumuskan oleh Beer (1859). Hukum Lambert-Beer hanya dapat diterapkan pada radiasi
monokromatik di mana sifat dasar spesies yang diserap tidak berubah selama proses
pengayaan (Day dan Underwood, 2002).
Keuntungan utama dari spektrum jamak adalah mudah untuk mengukur jumlah
kecil bahan mentah. Selain itu, hasil yang diperoleh sangat akurat, hasil pembacaan
langsung direkam oleh detektor dan dicetak dalam bentuk bilangan digital atau grafik
regresi (Harvey, 2000). Secara khusus, termometer yang disebut elektrometer memiliki
sumber cahaya berwarna solid, sel sampel, dan sensor. Sumber cahaya campuran bertindak
sebagai sumber cahaya campuran pada berbagai gelombang cahaya. Perangkat eksklusif
bertindak sebagai pemilih gelombang. Yaitu pengubahan cahaya dari sumber cahaya
beraneka warna menjadi cahaya alami. Pada foto di atas, ini disebut diffuser. Dengan
hamburan, hanya satu jenis cahaya, atau cahaya dengan satu panjang gelombang, yang
menyentuh sel sampel. Sel sampel bertindak sebagai pengganti sampel - UV-UV dan UV-
UV, yang menggunakan karat sebagai pemegang sampel. Salah satu jenis wadah terbuat
dari kuarsa atau kaca, tetapi wadahnya terbuat dari silika berkualitas lebih tinggi.Cuvettes
biasanya berbentuk persegi panjang, lebar 1 cm. M. Detektor menangkap cahaya yang
dipancarkan dari sampel dan mengubahnya menjadi listrik. Jenis alat pendeteksi adalah
mesin fotocopy (mesin fotokopi), mesin fotokopi misalnya CSS, mesin fotokopi, mesin
fotokopi, termometer. Pembaca adalah sistem membaca yang menangkap sinyal listrik dari
sensor. Penyerapan dapat terjadi jika cetakan / berkas yang bersentuhan dengan sampel
memiliki energi yang sama yang dibutuhkan untuk menyebabkan transfer energi (Haryadi,
1990).
Metodologi Percobaan
2.1 Alat dan bahan
2.1.1 Alat:
-Spektrofotometer
-Kuvet
- Labu Takar
-Pipet ukur
-beaker glass
-Gelas Ukur
-Pipet Tetes

2.1.2 Bahan:

- Aquades

- Larutan tugas

- Larutan KMnO4 standart 0,1 M

- Larutan KMnO4
(0,0001M ; 0,0002 M ; 0,0003 M ; 0,0004 M ; 0,0005 M)
2.2 Prosedur Perobaan

2.2.1 Larutan Aquadest

Aquadest

Dimasukkan ke dalam kuvet

Dihidupkan spektrofotometri dan


didiamkan selama 15 menit

Dimasukan kuvet yang berisi


aquadest ke dalam spektrofotometer

Diukur serapan dari Aquadest

Data Pengamatan serapan aquadest


2.2.2 Larutan KmnO4
Larutan KMn0 4 10−3 M

Dimasukan dalam Kuvet

Dimasukan ke spektrofotometer

Diukur absorban pada panjang


gelombang 512 nm-530 nm

Dibuat grafik hubungan antara


absorban dengan 

Ditentukan panjang gelombang


maksimum

Data pengamatan
2.2.3 Larutan dengan konsentrasi berbeda

Larutan (0,001
M;0,002 M ;0,003 M ;
0,004 M ; 0,005 M)

Dimasukan ke kuvet

Dimasukan kuvet ke dalam


spektrofotometer

Dibuat grafik regresi absorban


dengan konsentrasi

Diukur absorban larutan Tugas

Ditentukan konsentrasi larutan tugas

Data pengamatan
TUGAS PENDAHULUAN SPEKTROFOTOMETRI

Pertanyaan.

4.1. Apa yang dimaksud dengan spektrofotometri?

4.2. Jelaskan dengan singkat hukum dasar absorptimetri?

4.3. Bagaimana cara mencari panjang gelombang (λ) suatu contoh/zat/sampel dengan
spektrofotometer?

Jawaban.

4.1. Spektrofotometri adalah metode yang digunakan dalam analisis kimia untuk mengukur
interaksi cahaya dengan konsentrasi tertentu secara kuantitatif pada sampel
menggunakan alat yang dikenal dengan Spektrofotometri.

4.2. Masuknya sinar sehingga melalui medium homogen menjdai beberapa bagian yang
diabsorbsi sebanyak (Pa), dipantulkan (Pr),dan sisanya ditransmisikan

4.3. Dengan memasukan sampel yang telah diberi aquadest kedalam alat spektometer dan
dianalisis beberapa data absorban dan panjang gelombangnya.
HASIL

3.1 Data Pengamatan


Tabel 3.1 Tabel Pengamatan

3.1 Pengolahan Data

Gambar 3.1
Hubungan Kosentrasi dan Absorban Hubungan
1.4 Konsentrasi dan
1.2 Absorban
f(x) = 2409 x + 0.02
1 R² = 0.99

Hubungan Kosentrasi dan


Absorban

0.8
Absorban
0.6 Linear (Hubungan Kosentrasi
dan Absorban)
0.4

0.2

0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Konsentrasi
PEMBAHASAN

Spektrofotometri adalah jenis analisis kimia kuantitatif dan kuantitatif yang mengukur
jumlah energi yang diserap oleh sistem kimia sebagai fungsi dan radiasi cahaya (Khopkar, 2003).
Spektrofotometri dapat digunakan untuk menentukan kandungan sampel menggunakan proses
interaktif kualitatif dan kuantitatif berdasarkan fotoresis. Instrumen yang digunakan dalam
analisis tiroid yang diperkuat adalah termometer (Setiono dan Dewi, 2013). Spektrofotometer
adalah alat untuk mengukur penyerapan sampel yang berfungsi sebagai pemandu gelombang.
Setiap media menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu dari penyerapan cahaya
tergantung pada komponennya (Cairns, 009). Prinsip spektrofotometer adalah ketika cahaya
monokromatik jatuh pada medium yang homogen, sebagian dari cahaya yang masuk dipantulkan
dan sebagian diserap ke dalam medium dan sebagian lagi ditransformasikan. Spektrum
elektromagnetik juga dibagi menjadi wilayah cahaya. Area tersebut diserap oleh atom atau
molekul, dan gelombang cahaya yang diserap dapat menunjukkan struktur senyawa yang diteliti.
Spektrum elektromagnetik mencakup berbagai panjang gelombang, dari gelombang pendek
berkekuatan tinggi hingga gelombang mikro (Marzuki Asnah, 2012).
Pengukuran spektrofotometri dapat dilakukan secara sistematis, langkah yang pertama
adalah menyiapkan seluruh alat dan bahan, dalam menyiapkan alat dan bahan diusahakan tidak
ada yang tertinggal agar praktikum berjalan dengan lancar dan praktikan dapat fokus dalam
melakukan praktikum. Langkah selanjutnya adalah pengenceran larutan KMNnO4 standar 0,1 M
menjadi larutan KMNnO4 dengan konsentrasi 0,001 M. Dalam melakukan pengenceran
menggunakan labu ukur 50 ml, dengan larutan KMNnO4 standar 0,1 M sebanyak 5 ml dan
ditambahkan aquadest sampai tanda batas pada labu ukur, kemudian labu ukur ditutup dan
larutan tersebut dikocok secara pelan-pelan. Tujuan dari pengocokan ini adalah agar larutan
tersebut tercampur secara merata dan menjadikan larutan tersebut homogen. Hal yang perlu
diperhatikan dalam pengenceran ketika mengambil suatu larutan menggunakan pipet ukur adalah
usahakan ketika pengambilan larutan tidak ada gelembung didalam pipet ukur tersebut, karena
jika terdapat gelembung pada pipet dapat menyebabkan ketidak akuratan dalam melakukan
pengenceran.
Pengenceran yang selanjutnya yaitu larutan KMNnO4 dengan konsentrasi 0,001 M
menjadi beberapa konsentrasi yang berbeda. Konsentrasi yang pertama 0,0001 M, dalam
pengenceran ini menggunakan labu ukur berukuran 10 ml, larutan KMNnO 4 dengan konsentrasi
0,001 M sebanyak 1 ml ditambahkan aquadest hingga mencapai tanda batas pada labu ukur 10
ml. Konsentrasi yang kedua adalah 0,0002 M, dalam pengenceran ini tidak jauh beda dengan
pengenceran yang pertama, hanya saja larutan KMNnO 4 dengan konsentrasi 0,001 M sebanyak 2
ml. Konsentrasi yang ketiga yaitu 0,0003 M, larutan KMNnO4 dengan konsentrasi 0,001 M
sebanyak 3 ml. Konsentrasi yang keempat yaitu 0,0004 M, larutan KMNnO 4 dengan konsentrasi
0,001 M sebanyak 4 ml. Konsentrasi yang kelima yaitu 0,0005 M, larutan KMNnO 4 dengan
konsentrasi 0,001 M sebanyak 5 ml. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenceran larutan
dengan berbagai macam konsentrasi adalah memberi label setiap larutan yang telah diencerkan.
Pemberian label terhadap larutan tersebut agar masing-masing larutan dengan konsentrasi
berbeda tersebut tidak tertukar dengan konsentrasi yang lainnya. Pengenceran larutan pada saat
percobaan dilakukan dengan tujuan agar mengurangi kepadatan dan untuk mengetahui nilai
absorbansi dari larutan.
Pengenceran yang telah selesai dilakukan berfungsi untuk menentukan konsentrasi
larutan sampel dalam garafik. Aquadest berfungsi sebagai pengencer atau pelarut yang dengan
menambahkannya dapat memperkecil konsentrasi larutan. Hal yang perlu diperhatikan
selanjutnya yaitu menyiapkan laruta blangko. Larutan balngko ini berfungsi untuk mengecilkan
pengukuran, sedangkan blangko yang digunakan adalah aquadest, karena aquadest memiliki nilai
absorbansi sebesar nol. Larutan sampel adalah larutan yang konsentrasinya ditentukan. Larutan
ini dapat diidentifikasi dengan membandingkan warna dalam larutan standar atau dengan
menggunakan spektrofotometer untuk mendapatkan nilai serapan. Larutan kosong digunakan
sebagai kontrol dalam percobaan sebagai nilai transmisi 100%.
Larutan blangko dimasukkan kedalam kuvet, kuvet sendiri memiliki sisi yang bening
dan sisi yang kasar, sebelum memasukkan larutan kedalam kuvet, kuvet terlebih dahulu
dibersihkan terutama pada bagian bening, karena jika pada bagian yag bening kotor maka cahaya
yang digunakan saat pengukuran akan bekerja kurang maksimal. Ketika memegang kuvet,
peganglah pada sisi yang kasar karena jika memegang pada sisi yang bening akan mengotori dan
menghasilkan pengukuran yang tidak akurat. Pengisian larutan blangko yaitu, mengisi aquadest
secukupnya saja kemudian memasukkan ke spektrofotometer.
Pengukuran nilai absorbansi larutan KMnO4 yang berbeda beda konsentrasi tersebut,
cara kerjanya hampir sama dengan pengukuran nilai absorbansi larutan balngko. Larutan KMnO 4
yang telah diencerkan sebelumnya masing masing konsentrasi dan diberi label pada masing-
masing larutan KMnO4 dimasukkan ke dalam kuvet yang telah dibersihkan sebelumnya. Tujuan
dari pembersihan kuvet ini dimaksudkan agar cahaya yang digunakan untuk pengukuran dapat
bekerja dengan maskimal. Setelah masing-masing kuvet terisi dengan berbagai macam
konsentrasi larutan KMnO4, kemudian dimasukkan ke dalam spektrofotometer secara bergantian
menggunakan nilai panjang gelombang maksimum yang telah diukur sebelumnya yaitu sebesar
527 nm, kemudian dicatat nilai absorbansi masing-masing larutan KMnO4. Pengukuran larutan
tugas, cara kerjanya hampir sama dengan pengukuran nilai absorbansi larutan blangko dan
larutan KMnO4 bermacam-macam konsentrasi tersebut. Larutan tugas diukur menggunakan
panjang gelombang maksimum larutan KMnO4.
Hubungan antara konsentrasi dan absorbansi larutan adalah linear artinya semakin
tinggi konsentrasinya maka semakin tinggi pula nilai absorbansinya begitupun sebaliknya, hal ini
dapat dilihat pada grafik yang tertera. Bahwa nilai absorbansi akan berbanding lurus dengan
konsentrasi suatu larutan semakin besar konsentrasinya maka akan semakin besar pula nilai
absorbansinya.
. Hasil dari percobaan tersebut menunjukkan larutan KMnO4 dengan konsentrasi 0,0001
M ; 0,0002 M ; 0,0003 M ; 0,0004 M ; dan 0,0005 M, nilai absorbansinya secara berturut-turut
sebesar 0,214 ; 0,543 ; 0,758 ; 1,002 ; dan 1,189 dengan panjang gelombang yang sama yaitu 527
nm. Hasil percobaan pada larutan tugas memiliki nilai absorbansi 0,903 dengan panjang
gelombang 527 nm.
Hasil yang didapatkan dari pengukuran menggunakan metode analisis spektrofotometri
dengan menggunakan alat spektrofotometer tersebut kemudian dibuat grafik dengan bantuan
Microsoft Excell seperti gambar 3.1. Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa nilai absorbansi
larutan KMnO4 maksimumnya berada pada konsentrasi 0,0005 M dengan nilai absorbansinya
sebesar 1,189. Sedangkan nilai absorbansi larutan KMnO4 minimumnya terdapat pada larutan
KMnO4 konsentrasi 0,0001 M dengan nilai absorbansinya sebesar 0,231.
Informasi yang terdapat pada grafik yang selain nilai absorbansi maksimum dan
minimumnya, juga terdapat suatu persamaan yaitu y=2409 x +0,0185 dengan R2=0,9902. Dari
persamaan yang terdapat di grafik tersebut praktikan dapat menentukan larutan tugas
menggunakan persamaan tersebut yaitu y=mx+c. Dimana y merupakan nilai absorban larutan
tugas yang diperoleh dari pengukuran menggunakan spektrofotometri, x adalah konsenrasi.
Sehingga dari persamaan tersebut dapat diketahui konsentrasi larutan tugas adalah 0,00036 M.
Absorbansi diplot dengan masing-masing konsentrasi membentuk persamaan regresi
linier dengan persamaan y = mx + c dari kurva hubungan antara absorbansi dan konsentrasi, nilai
koefisien korelasi ( R2) diberikan sebagai parameter untuk meentukan linieritas. Menentukan
persamaan regresi linier dengan nilai x adalah konsentrasi, y adalah absorbansi dari hasil
persamaan regresi linier yang diperoleh adalah y=2409 x +0,0185 dimana koefisien korelasi ( R2
) adalah 0,9902. Hal ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan memenuhi persyaratan
metode yang baik dalam hal linieritas, yaitu spesifikasi data linier yang dapat diterima artinya,
jika nilai koefisien korelasi ( R2) mendekati 0,999.
Spektrofotometer memiliki kekurangan yaitu dalam segi harga alat tersebut mahal.
Perawatan alat tersebut juga terbilang cukup sulit dari segi penggunaan pun terbilang susah. Pada
percobaan ini sesuai dengan hukum Lambert-Beer yang berarti semakin tinggi konsentrasi
larutan standar (KMnO4) maka semakin tinggi pula nilai absorbannya, karena apabila
konsentrasi suatu larutan tinggi maka partikelnya semakin banyak hubungan antara absorbansi
terhadap konsentrasi akan linear, apabila nilai absorbansi larutan antara 0,2-0,8 atau disebut
sebgai daerah berlaku hukum Lambert-Beer, ==
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Spektrofotometri adalah metode yang digunakan dalam analisis kimia untuk mengukur
interaksi cahaya dengan konsentrasi tertentu secara kuantitatif pada sampel
menggunakan alat yang dikenal dengan SpektrofotometriAquadest dijadikan larutan
blanko dalam pratikum spektrofotometri ini dikarenkan nilai absorbansi dari aquadest
tersebut adalah nol ,selain itu juga aquades tidak memiliki analit (Larutan blanko tidak
memiliki analit), dan juga tidak berwarna. Hukum Lamber –Beer menunjukkan bahwa
tingkat absorbansi suatu larutan berbanding lurus dengan absortivitas larutan
tersebut,tebal kuvet dan konsentrasi larutan.jika absorbansinya tinggi maka
absortivitas,tebal kuvet,dan konsentrasi larutannya juga tinggi.grafik data pengamatan
tersebut menunjukkan hubungan antar konsentrasi dan absorbansi yang memiliki grafik
lurus dan naik.

5.2 Saran

Sebaikanya para mahasiwa membaca refrensi terlebih dahulu dan juga harus hati –hati
dalam melakukan pratikum ini dan juga sebaiknyajangka waktu pengerjaan tugas jangan
begitu mepet.
DAFTAR PUSTAKA

Cairns,D.2009.Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua.Buku Kedokteran EGC:Jakarta.


Day R.A. dan Underwood A.L. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga.
Harvey, David. 2000. Modern Analytical Chemistry. New York: McGraw-Hill Comp.
Khopkar SM. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta (ID): UI Press
Labchem. 2018. Material Safety Data Sheet of Potassium Permanganate.
www.labchem.com/documents-reports/sds.hmtl (diakses 23 April 2021)
Marzuki, Asnah. 2012. Kimia Analisis Farmasi. Makassar : Dua Satu Press.
Sabrina, et al.2012.Perbandingan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan KCKT (Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi) pada Analisis Kadar Asam Benzoat dan Kafein dalam Teh
Kemasan. Jurnal Kimia Universitas Negeri Malang. 2(2):1-12.
Setiono M dan Dewi avriliana. 2013. Penentuan jenis solven dan pH optimum pada analisis
senyawa delphinidin dalam kelopak bunga rosela dengan metode spektrofotometri UV-
VIS. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri 2(2):91-96
Skoog,D.A dan West,D.M.1971.Principle of Instrumental Analysis.Holt,Rinehart and
Winston :New York.
Smartlab. 2017. Lembar Data Keselamatan Bahan Aquadest.
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_AQUADEST_(INDO).pdf (diakses 23 April
2021)
Wunas, Yeanny dan Susanti. 2011. Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif (revisi kedua).
Bassot,J.1994.Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.Jakarta:EGC

Lab Choan.2019.MSDS Kalium Permanganat.[Serel


Online]www.Labchem.com/tools/MSDS/Lc19850.Pdf.[Diakses 28 April 2021]

Miller,J.N.2000.Statistic and chemometric for analytical chemistry,4th ed.Harloas:Printice Hau

Skoog,D.A dan West,D.M.1971.Principles of instrumental analysis.New york:Holt Rinehast and


winston Inc.

Smart lab.2019.MSDS Aquadest [serel Online].Smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_Aquadest.pdf.


[Diakses 28 April 2021]

Surawidjaja.1994.Matriks kalibrasi untuk penentuan konsentrasi komponen dalam larutan


campuran.Yogyakarta:FMIPA Yogyakarta.

Suhartati.T.2017.Dasar-Dasar Spektrofotometri UV-VIS Dan Spektrofotometri Massa Untuk


Penentuan Struktur Senyawa Organik.Bandar Lampung:PenerbitAURA

Underwood.A.L.dan Day.R.A.1986.Analisis Kimia Kuantitatif.Jakarta:Penerbit Erlangga


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai