Anda di halaman 1dari 3

Metode asidi-alkalimetri atau metode penetralan merupakan suatu metode titrasi

volumetri yang didasarkan pada sifat senyawa yang akan dititrasi. Alkalimetri
merupakan suatu metode penetapan kadar secara kuantitatif pada senyawa yang
bersifat asam dengan menggunakan standar basa (Ulfa dkk., 2017)
sedangkan asidimetri yaitu suatu metode penetapan kadar secara kuantitatif pada
senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku atau standar asam (Wulandari
& Santika, 2022).
Titrasi adalah prosedur volumetrik umum di mana konsentrasi dan volume yang
diketahui dari satu larutan (titran) direaksikan dengan volume yang diketahui dari
larutan lain untuk menentukan konsentrasi analit dalam larutan yang tidak diketahui
(Heymann & Ebeler, 2017)
Titrasi, juga dikenal sebagai titrimetri, adalah metode laboratorium umum analisis
kimia kuantitatif yang digunakan untuk menentukan konsentrasi analit yang tidak
diketahui Karena pengukuran volume memainkan peran kunci dalam titrasi, maka hal
ini juga dikenal sebagai analisis volumetri. Sebuah reagen, yang disebut titran atau
titrator, disiapkan sebagai larutan standar. Konsentrasi dan volume titran yang
diketahui bereaksi dengan larutan analit atau titran untuk menentukan
konsentrasi. Volume titran yang bereaksi disebut volume titrasi.
Titrasi asam-basa bergantung pada netralisasi antara asam dan basa ketika dicampur
dalam larutan. Indikator asam-basa menunjukkan titik akhir titrasi dengan mengubah
warna (Li & Liu, 2018). 
Pada titrasi asam dengan basa, indikator (asam lemah) akan bereaksi dengan basa
sebagai penitrasi setelah semua asam dititrasi (bereaksi) dengan basa sebagai penitrasi
Titrasi dilakukan dengan cara volume zat penitrasi (titran) yang digunakan untuk
bereaksi dengan zat yang dititrasi(titrat). Dalam titrasi dikenal titik ekivalen dan titik
akhir titrasi. Dalam titrasi biasanya diambil sejumlah alikuot tertentu yaitu bagian dari
keseluruhan larutan yang dititrasi kemudian dilakukan proses pengenceran
(Simanjuntak, 2018).

Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan saat asam dan
basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai
dengan perubahan warna dari indikator. Sementara itu, keadaan saat titrasi harus
dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir
titrasi. Untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi
dengan titik ekivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan
dengan memilih indikator yang tepat pada saat titrasi, yakni indikator yang mengalami
perubahan warna atau trayek pH di sekitar titik ekivalen (Mahatmanti dkk., 2022).
Prinsip titrasi asam basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titran. Titrasi
asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan den gan
menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrasi ditambahkan titer sedikit demi
sedikit sampai mencapai keadaan ekivalen
Titrasi Asidimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan standar asam untuk
menentukan basa. Asam-asam yang biasanya dipergunakan adalah HCl, asam cuka,
asam oksalat, asam borat. Sedangkan alkalimetri merupakan kebalikan dari asidimetri
yaitu titrasi yang menggunakan larutan standar basa untuk menentukan asam
(Simanjuntak, 2018).
Pengamatan titik akhir titrasi dilakukan dengan indikator visual seperti bromokresol
hijau, metil oranye, Fenolftalein atau dengan titrasi potensiometri

1. Standardisasi larutan merupakan proses saat konsentrasi larutan standar


sekunder (Naoh) ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi dengan larutan
standar primer (C2h204). tujuan dari Standarisasi larutan untuk mengetahui
konsentrasi suatu larutan secara teliti.
2. NaOH perlu dilakukan standarisasi karena NaOH merupakan larutan baku
sekunder yang cenderung tidak stabil dan dapat berubah konsentrasinya jika disimpan
dalam waktu lama Standarisasi larutan dilakukan untuk mengetahui konsentrasi
larutan secara akurat.
3. Larutan Standar Primer merupakan suatu larutan yang mengandung zat padat
murni yang konsentrasinya diketahui secara tepat melalui perhitungan massa. Larutan
Standar Sekunder merupakan suatu larutan yang mengandung zat yang konsentrasinya
tidak diketahui dengan tepat dikarenakan berasal dari zat tidak murni. Atau Larutan
sekunder diartikan sebagai larutan yang konsentrasinya ditentukan dengan jalan
pembakuan dengan larutan atau secara langsung tidak dapat diketahui kadarnya dan
kestabilannya didalam proses penimbangan.
4. Fungsi penambahan indikator fenolftalein pada titrasi asam basa yaitu untuk
menentukan titik ekuivalen. Indikator fenolftalein berubah warna di sekitar titik
ekivalen dan merupakan indikator yang sesuai. Pada titrasi Alkalimetri menggunakan
PP ini karena PH pada titrasi Alkaimetri masih berada diantara trayek PH dari PP
yakni 8,0-9,6
Heymann, H., & Ebeler, S. E. 2017. Sensory and Instrumental Evaluation of Alcoholic
Beverages. Academic Press, 84-104,
Indrajaya, I. N. R., Irfansyah, A. N., & Pirngadi, H. (2021). Titrator Otomatis untuk Mengukur Kadar
Kalsium Karbonat (CaCO3) pada Batu Kapur. Jurnal Teknik ITS, 10(2), F108-F113.

Li, D., & Liu, S. (2018). Water quality monitoring and management: Basis, technology and
case studies. Academic Press, 233-249
Mahatmanti, F. W., Kusumastuti, E., Jumaeri, J., Sulistyani, M., Susiyanti, A., Haryati, U., &
Dirgantari, P. S. (2022). PEMBUATAN KITIN DAN KITOSAN DARI LIMBAH
CANGKANG UDANG SEBAGAI UPAYA MEMANFAATKAN LIMBAH
MENJADI MATERIAL MAJU. Inovasi Kimia, (1), 1-38.
Meriatna, M., & Lestari, R. (2019). Pembuatan Asam Asetat dari Air Cucian Kopi Robusta
dan Arabika dengan Proses Fermentasi. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1), 61-72.
Rohyami, Y., & Sari, N.A., 2021. Simple Method on Determination of Deacetylation Degree
for Chitosan. AIP Conf. Proc.
Simanjuntak, R. (2018). Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Sabun Mandi Cair
Merek “Lx” Dengan Metode Titrasi Asidimetri. Jurnal Ilmiah Kohesi, 2(4), 59-70
Ulfa, A. M., Retnaningsih, A., & Aufa, R. (2017). Penetapan kadar asam lemak bebas pada
minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan minyak zaitun kemasan secara
alkalimetri. Jurnal Analis Farmasi, 2(4), 242-250.
Wardhani, D. S., & Nurbayanti, I. (2017). VALIDASI METODE SNI 06-6989.12-2004
PADA PENETAPAN KESADAHAN TOTAL DALAM AIR PERMUKAAN
SECARA KOMPLEKSIOMETRI. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur, 15(2), 57-
62.
Wiyantoko, B., Kurniawati, P., & Purbaningtias, T. E. (2017). Pengujian Nitrogen Total, Kandungan Air
Dan Cemaran Logam Timbal Pada Pupuk Anorganik NPK Padat. JST (Jurnal Sains dan
Teknologi), 6(1), 51-60

Wulandari, M. A., & Santika, I. W. M. (2022). PENETAPAN KADAR TABLET


ASETOSAL DENGAN METODE ASIDI-ALKALIMETRI. JOURNAL SCIENTIFIC
OF MANDALIKA, 3(6), 664-669.

Anda mungkin juga menyukai