Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KALORIMETER

Mata Kuliah Fisika Dasar


Dosen Pengampu : Prasetyaningsih, M.Pd

Disusun oleh:
1. Didi Maulana
2. Khoerunisa Abdurahman
3. Koimah

Jurusan pendidikan IPA


Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2020-2021
PERCOBAAN 3 (simulasi)
KALORIMETER
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan kapasitas kalor (kalor jenis) bahan dengan menggunakan kalorimeter.
2. Menentukan besarnya kalor lebur es
B. ALAT-ALAT DAN BAHAN
 Kalorimeter lengkap dengan pengaduknya 2 buah
 Teko listrik atau teko pemanas air
 Neraca
 Termometer
 Kain lap
 Air mineral
 Es batu
C. TEORI DASAR
1) Asas Black
Jika suatu benda dicelupkan ke dalam fluida yang mempunyai temperatur yang lebih rendah
(t1), maka benda tersebut akan melepaskan kalor yang akan yang akan diserap oleh fluida.
Perpindahan kalor akan berlangsung sampai kedua benda memiliki suhu akhir yang sama.
(suhu benda = suhu fluida = t2 yang disebut kesetimbangan termal). Dalam proses tersebut
berlaku asas Black yang pada prinsipnya menyatakan bahwa : “Jumlah kalor yang dilepas
oleh benda bersuhu tinggi sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh benda yang bersuhu
rendah”. Jika kalor yang dilepas atau yang diserap hanya dipergunakan untuk perubahan
suhu benda, maka jumlah kalor (Q) tersebut :
Q = m.c.∆t
Dengan m = massa benda,
c = kalor jenis,
∆t = perubahan suhu benda
Jika kalor yang dilepaskan atau diserap dipergunakan untuk perubahan wujud zat, maka
jumlah kalor (Q) tersebut adalah :
Q = m.L
Dengan L = kalor laten
Benda yang ditentukan panas jenisnya, pertama-tama dipanaskan dalam bejana uap.
Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa benda (tb) sama dengan temperatur uap.
KemudianKemudian benda tersebut dimasukan kedalam calorimeter yang berisi air dengan
temperatur t1, dimana tb > t1, setelah beberapa saat tercapailah kesetimbangan termal
antar benda dengan calorimeter dan air, yang dirumuskan sebagai :
Qbenda = Qkalorimeter + Qair
mb cb (tb - t2) = (ma ca + H) (t2 - t1)
cb= (ma+ca+H) (t2-t1)
mb (tb-t2)
Dengan :
mb = massa benda (gram)
ma = massa air (gram)
cb = panas jenis benda (Cal/gr’C)
tb = temperatur benda mula-mula
t1 = temperatur air mula-mula
t2 = temperatur calorimeter pada saat keadaan setimbang
H = nilai air calorimeter (H = mk.ck)
mk = massa calorimeter
ck = panas jenis calorimeter
Untuk memperoleh hasil yang lebih teliti perlu diperhitungkan kalor yang oleh
thermometer. Untuk itu perlu volume thermometer yang tercelup ke dalam air (v) dan kalor
yang diserapnya.
2) Suhu dan Kalor
Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda atau sistem. Suhu
didefinisikan sebagai suatu besaran fisika yang dimiliki bersama antara dua benda atau lebih
yang berada dalam kesetimbangan termal. kalor adalah energi panas yang berpindah dari
benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang beruhu lebih rendah. Sebagai bentuk energi,
dalam SI kalor memiliki satuan joule (J).
3) Kapasitas kalor, kalor jenis, kalor uap dan kalor laten
Kapasitas kalor atau kapasitas panas (biasanya dilambangkan dengan kapital C, sering
dengan subskripsi) adalah besaran terukur yang menggambarkan banyaknyakalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat (benda) sebesar jumlah tertentu (misalnya 1 0C).
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda
untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang
berbeda-beda. Satuan kalor jenis ialah J/kg⁰C.
kalor uap atau kalor didih: kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat cair
menjadi uap pada titik didih normalnya.
Kalor laten adalah panas yang diserap oleh suatu badan atau sistem termodinamika selama
proses dengan suhu konstan. 
4) Kesetimbangan termal
kesetimbangan termal adalah suatu proses di mana terjadinya kesetimbangan temperatur
di sebabkan oleh kandungan energi yang telah mencapai saturasi.
D. LANGKAH KERJA
Dilakukan Sebanyak 3 percobaan:
1. Untuk mencari kapasitas kalor, bahannya yaitu air biasa dengan air panas
2. Untuk mencari kalor lebur es, bahannya yaitu air panas dan es batu
3. Untuk melihat hubungan antara penambahan waktu dengan perubahan suhu,
bahannya adalah air biasa dengan air panas.
Langkah percobaan 1:
 Menambahkan air sekitar 2,5 tabung kalorimeter
 Menimbang tabung kalorimeter serta selubungnya (kedua tabung ditimbang) tabung
dengan label air dingin dan tabung dengan tabung tanpa label
• yang harus diperhatikan saat menimbang, neraca harus berkalibrasi (ketiga balok
berada diangka 0 dan bagian ujung juga sejajar angka 0). Geser balok yang besar,
selanjutnya yang sedang, dan terakhir yang kecil.
 Mengisi air sebanyak 0,5 tabung kalorimeter dan menimbang masa air mineral (m1)
 Mengukur suhu air mineral.
Mengaduk
• Mengukur suhu: tabung kalorimeter ditutup. Tujuannya agar suhu yang terukur
tidak dipengaruhi suhu ruangan dan terukur hanya suhu sistem.
• Termometer tidak boleh menyentuh dasar tabung dan tangan tidak boleh
menyentuh termometer secara langsung karena Suhu dan dasar tabung atau suhu
tangan akan mempengaruhi.
 Mengisi air panas 0,5 tabung kalorimeter dan menimbang masa nya (m2)
 Mengukur suhu air panas (T2)
 Mencampur air mineral dengan air panas lalu mengaduk sebentar. Cara mengaduk
nya ditarik keatas kebawah pelan-pelan jangan sampai berbunyi.
 Mengukur suhu akhir campuran (T3)
Langkah percobaan 2:
 Ambil es batu 2 butir, timbang masanya (m es)
 Isi air panas 0,5 tabung kalorimeter dan menimbang masa nya (m air)
 Ukur suhu air panas (T air)
 Campurkan air panas dengan es batu
 Aduk sampai keadaan seimbang (es mencair seluruhnya)
 Ukur lagi suhu campuran (T2)
Langkah percobaan 3:
 Isi tabung kalorimeter dengan air mineral 0,5 tabung kalorimeter dan menimbang
masa nya (m1)
 Ukur suhu air mineral (T2)
 Siapkan stop watch, kertas, pena, lihat penambahan suhu pada waktu 30s, 60s, 90s,
120s, 150s,
 Masukkan es batu kedalam air mineral dan tutup tabung kalorimeter serta
masukkan termometer sambil hidupkan stop watch. Dan terus mengaduk, serta
catat suhu pada waktu 30s-150s.
 Setelah es mencair (keadaan seimbang) timbang lagi masanya (m2)
Data Hasil Percobaan
Tabel 1..

M1 M2 T1 T2 T3
104,2 gr 87,7 gr 27°C 70°C 48°C

Tabel 2..

M air M es T air T akhir


94,7 gr 30,5 gr 76°C 50°C

Tabel 3..

M0 M1 M2 T0
78,3 gr 108,2 gr 147 gr 26,5°C

Waktu (s) ∆T (°C)


30 T1 = 12°C ∆T1= 26,5°C-12°C = 14,5°C
60 T1= 8°C ∆T1= 26,5°C-8°C = 18,5°C
90 T1= 6°C ∆T1= 26,5°C-6°C = 20,5°C
120 T1= 5°C ∆T1= 26,5°C-5°C = 21,5°C
150 T1=4°C ∆T1= 26,5°C-4°C = 22,5°C

 Perhitungan kapasitas kalor


Diketahui:
 M1= 104,2 gr
 M2= 87,7 gr
 T1= 27°C
 T2= 70°C
 T3= 48°C
Ditanya: C....?
Jawab:
• M1.c(T2-T1) + C(T2-T1) = M2.c(T2-T1)
• 104,2.1(48-27) + C(48-27) = 87,7.1(70-48)
• 2188,2 + 21C = 1929,4
• 21C = 1929,4-2188,2
• 21C = -258,8
• C= -2158,8/21 = -12,3 j/g°C
 Perhitungan kalor lebur es
Diketahui:
 M air = 94,7 gr
 M es = 30,5 gr
 T air = 76°C
 T akhir = 40°C
Ditanya: L.....?
M es(L es + T akhir) = (M air + c) (T air – T akhir)
30,5(L es+ 40) = (94,7 – 12,3) (76 – 40)
30,5 L es + 1220 = (82,4) (36)
30,5 L es = 2966,4
L es = 2966,4/30,5 = 97,3 j/g°C

E. ANALISIS DATA
Terlihat bahwa suhu campuran nampaknya hampir menyamai nilai kedua suhu tersebut
dibagi dua. Artinya suhu campuran tersebut hampir menyamai nilai suhu rata-rata kedua
campuran tersebut. Suhu akhir pada saat penambahan es batu nampaknya menurun karena
adanya pelepasan kalor, dimana suhu awal air panas hilang diserap oleh suhu es batu.
Perubahan suhu pun terlihat semakin besar, dimana setiap 30 detik sekali ada pengurangan
suhu yang tadinya tinggi menjadi rendah, akibatnya ∆T pada akhir perhitungan waktu yaitu
pada waktu 150s semakin besar nilainya dibandingkan pada awal 30s.

F. PEMBAHASAN
Kalorimetri merupakan perhitungan tentang perpindahan panas dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu rendah, yang dipengaruhi oleh massa dan suhu. Semakin besar massa
larutan, maka semakin kecil pula nilai kalor jenisnya. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil
massa larutan maka semakin besar pula nilai kalor jenisnya. Sedangkan untuk perubahan
suhu, semakin besar perubahan suhunya, nilai dari kapasitas kalor jenis maka akan semakin
kecil. Kalor adalah suatu bentuk energi. Percobaan ini mencari kalor jenis (c) yang
dibutuhkan untuk mengubah suhu dari satuan unit massa zat tersebut dengan sebesar 10C.
Dalam SI, satuan 1/kg.k yang sama dengan 1/kg0C. Kalor jenis merupakan salah satu sifat
termometrik benda. Untuk perubahan suhu dan selang waktu yang terlalu besar, biasanya c
lebih dianggap konstan, sehingga apabila benda bermassa (m), kalor jenis bahannya (c), dan
suhunya (∆t), diperlukan panas sebesar Q = m.c.∆t
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor jenis larutan adalah massa larutan, kalor
jenis larutan, dan suhu.
G. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, Maka dalam Laporan Praktikum Kalorimeter ini
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) kalorimeter adalah ilmu dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan
fisik
b) Faktor-faktor yang mempengaruhi kalori meter adalah suhu dan jenis benda.
c) Kaloralor reaksi suatu, raksi dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi
pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen.
Asas Black adalah prinsip yang berada dalam ilmu termodinamika. Asas ini menjabarkan
beberapa hal, yaitu :
1. Jika dua buah benda yang berbeda yang dalam suhunya dicampurkan, benda yang panas
akan memberi sebuah kalor pada benda yang dingin sehingga suhu tersebut akhirnya sama.
2. Jumlah kalor yang diserap benda dingin akan sama pada jumlah kalor yang dilepas dari
benda panas.
3. Benda yang didinginkan akan melepaskan kalor yang sama besar dengan kalor yang
diserap jika dipanaskan.
H. DAFTAR PUSTAKA
F.W. Sears Mechanics, Wave Motion & Heat (Ch : 19)
Sears, Zeemansky & Young University Physics. 6th edition
Halliday & Resnick. Physics. 3th edition (chp.22)
Prasetyaningsih, Saefullah,Asep. 2019. Buku Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Serang-Banten
Sumber video: https://youtu.be/Aq1nifk4jH4

I. LAMPIRAN
Data yang kami ambil adalah hasil percobaan yang kami ambil dari video YouTube dengan
link https://youtu.be/Aq1nifk4jH4 dan kami bekerja sama dalam mengambil data
pengamatannya. Yang beranggotakan Didi Maulana, Khoerunisa Abdurahman, dan Koimah.

Dokumentasi:

Anda mungkin juga menyukai