Anda di halaman 1dari 26

SINTESIS MAKALAH

PERMASALAHAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP SESUAI


KURIKULUM 2013

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Praktikum IPA

Dosen Pengampu:
Vica Dian Aprelia Resti, M.Pd.
Adi Nestiadi, M.Pd.
Nofita Fajariyanti, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 6

Didi Maulana (2281200008)

Mirta Apriliya (2281200047)

Alfia Sabilillah (228120059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAS AGENG TIRTAYASA

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
pemulis dapat menyelesaikan penulisan sintesis makalah “Permasalahan Pelaksanaan
Praktikum Ipa Di Smp Sesuai Kurikulum 2013”. Adapun tujuan dari penyusunan makalah
ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Pengembangan
Praktikum. Sintesis makalah ini juga bertujuan sebagai alat yang digunakan untuk menambah
wawasan keilmuan bagi mahasiswa dan mahasiswi khususnya prodi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam.

Pemulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun kami
pun menyadari akan adanya keterbatasan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati
adanya kesalahan - kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun isi penulis memohon
maaf dan kritik serta saran diharapkan untuk dapat menyempunakan makalah ini.

Serang, 26 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1

1.2 Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II..................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

2.1 Definisi Permasalahan Pelaksanaan Praktikum IPA Di SMP Sesuai Kurikulum 2013. 3

2.2 Kesenjangan Ketercapaian Outcome Praktikum IPA Sesuai Kurikulum 2013.............4

2.3 Instrumen yang Digunakan Untuk Menentukan Adanya Kesenjangan Ketercapaian


Outcome Praktikum IPA Sesuai Kurikulum 2013 Atau Melakukan Analisis Ujung Depan.....5

BAB III.................................................................................................................................................8

PENUTUP............................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................8

3.2 Saran.....................................................................................................................................8

DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................................................9

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................................11

Lampiran 1. Kisi-kisi pedoman wawancara...................................................................................11

Lampiran 2. Pertanyaan Pedoman Wawancara............................................................................12

Lampiran 3. Jawaban Wawancara.................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu karakterisrik pembelajaran IPA adalah adanya kegiatan eksperimen.
Melalui kegiatan eksperimen memungkinkan siswa untuk dapat memperoleh
keterampilan dalam proses belajar sains dengan menemukan ataupun membuktikan
sebuah teori. Praktikum pada pembelajaran IPA sendiri merupakan kegiatan
terstruktural dan terjadwal yang dapat memberi kesempatan pada siswa agar
mendapatkan pengalaman yang nyata dalam hal meningkatkan pemahaman teori.
Karena pada praktikum ini bukan lagi dijelaskan secara monoton hanya topic bacaan
saja tetapi siswa diberikan kesempatan untuk hands on mencoba sesuatu yang belum
mereka coba didalam kelas.
Laboratorium merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki sekolah sebagai
tempat siswa melakukan kegiatan praktikum (Rustaman, 2006). Permendikbud No. 23
Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) di setiap Sekolah Menengah
Pertama (SMP) harus tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup untuk siswa dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk
mendemonstrasikan dan eksperimen siswa.
Pelaksanaan praktikum seharusnya didukung dengan kemampuan guru yang
dapat mendorong siswa berpikir kreatif, kritis, dan analitis untuk mengatasi
kendala yang terjadi saat pra maupun pelaksanaan praktikum. Namum, masi banyak
dijumpai Sebagian guru yang masih belum mampu mengembangkan sebuah kegiatan
praktikum menjadi hal yang menarik. Dalam penelitian (Yennita, 2013) menyebutkan
bahwa Keterampilan sebagian guru IPA menggunakan berbagai peralatan
laboratorium masih rendah dimana hal ini didukung pula oleh pelatihan laboratorium
yang tak pernah mereka ikuti dalam kurun 5 tahun terakhir. Persepsi Sebagian besar
guru IPA bahwa materi pelajaran cukup padat dan praktikum sulit dilaksanakan
menjadikan mereka enggan melaksanakan praktikum. Disamping itu, sebagain besar
guru masih merasa kesulitan menyusun Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sendiri
Selain itu, ketersediaan alat dan bahan praktikum juga harus diperhatikan,
tidak sedikit SMP-SMP yang masih kurang dalam sarana dan prasarana
laborateorium. Hal ini menyebabkan kurang efisiensinya penggunaan alat-alat

1
laboratorium dengan baik. Bukan hanya pada penataan dan perawatan tetapi juga pada
reparasi alat atau perbaikan alat-alat laboratorium..
Dengan beberapa permasalahan yang terjadi mengakibatkan kesenjangan
antara praktikum yang ideal yang seharusnya dilakukan dengan ketercapaian outcome
praktikum IPA sesuai kurikulum 2013. Maka dianggap perlu untuk mengkaji secara
lebih mendalam mengenai permasalahan pelaksanaan praktikum pada pembelajaran
IPA dalam bentuk sintesis makalah ini.

1.2 Tujuan
- Mengetahui definisi permasalahan pelaksanaan praktikum IPA di SMP sesuai
kurikulum 2013
- Menjelaskan kesenjangan ketercapaian outcome praktikum IPA sesuai kurikulum
2013
- Menentukan instrumen yang digunakan untuk menentukan adanya kesenjangan
ketercapaian outcome praktikum IPA sesuai kurikulum 2013 atau melakukan
analisis ujung depan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Permasalahan Pelaksanaan Praktikum IPA Di SMP Sesuai Kurikulum


2013
Konsep keilmuan IPA dan komponen proses keilmuan IPA merupakan salah
satu yang melaksanakan pembelajaran di laboratorium berupa praktikum. Praktikum
ialah konsep belajar bermakna dalam proses pembelajaran IPA yang akan mampu
menjawab permasalahan yang di jumpai siswa. Meskipun pada teoritis paradigma
pembelajaran IPA diarahkan menuju kontruktivisme, yang pada kenyataannya guru
sering memakai metode ceramah di dalam kelas. Tidak ada ruang kesalahan dalam
eksplorasi sains yang dilakukan di kelas, tidak ada trial dan error, karena semuanya
sudah terformulasikan dalam petunjuk praktikum (Wisudawati dan Sulistyowati,
2015).

Konstruksi IPA yang bersifat sosial dapat pula dilihat dari pentingnya diskusi
dengan teman di kelas. Jika guru tidak mendengarkan siswa dan siswa tidak
mendengarkan sesamanya maka pembelajaran di kelas tersebut sudah mati. Peran
guru disinilah sangat vital untuk dapat mengelola kelas dengan baik, karena harus ada
interaksi antara guru dan siswa. Peran guru dalam melaksanakan strategi
pembelajaran IPA yang baik yaitu sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola,
demonstrator, pembimbing, motivator, evaluator dan juga katalisator dalam
pembelajaran.

Kegiatan praktikum bagi siswa SMP ini merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menemukan suatu konsep atau prinsip baru bagi siswa yang didasarkan pada
konsep atau prinsip yang telah ada dan dirumuskan oleh para ahli. Praktikum ini
sendiri merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat menumbuh
kembangkan rasa ingin tahu siswa, aktif, kreatif, inovatif, dan kejujuran ilmiah dalam
menghadapi suatu masalah dalam realita kehidupan. Adakalanya pada pembelajaran
beberapa tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai oleh siswa dan ini dapat
berpengaruh terhadap hasil belajarnya .

3
Permasalahan pelaksanaan praktikum IPA di SMP yang dihadapi oleh guru
ditinjau dari beberapa indikator utama yaitu: (1) kelengkapan alat dan bahan untuk
melaksanakan praktikum; (2) ketepatan waktu pelaksanaan praktikum; (4)
ketersediaan ruang khusus untuk laboratorium IPA; dan (5) ketersediaan LKS-
praktikum/LKPD-praktikum (item pertanyaan terlampir pada lampiran ).

Hal tersebut menjadi sebuah permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan


praktikum. Di sisi lain, yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan praktikum
yaitu keterbatasan guru nya sendiri dalam pembelajaran praktikum yang berakibat
peserta didik pun sulit untuk memahami, karena dari guru nya sendiri tidak menguasai
semua itu. Terlepas dari sarana prasarana yang memang mendukung praktikum,
antara guru dan murid pun jika tidak ada interaksi akan menjadi sebuah permasalahn
dalam proses pelaksanaan praktikum IPA.

2.2 Kesenjangan Ketercapaian Outcome Praktikum IPA Sesuai Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 menekankan pada penerapan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) yang secara spesifik menuntut guru untuk menilai siswa
pada ranah kognitif, Afektif dan Psikomotorik secara terpadu. Dalam pelaksanaan
Praktikum IPA di SMP, tentu ada Output da Outcome yang ingin dicapai guru kepada
peserta didik. Pembahasan mengenai output dan Outcome sudah dibahas pada sintesis
Makalah sebelumnya. Pada Pembahasan kali ini penulis lebih menekankan pada sisi
kesenjangan Ketercapaian Outcome Praktikum IPA yang sesuai dengan kurikulum
2013.
Sesuai dengan pembahasan sintesis makalah pertemuan sebelumnya, didapat
Kesimpulan bahwa Outcome Pelaksanaan Praktikum IPA di SMP diantaranya
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPA dan dapat Dapat
menerapkan hasil yang didapat dari kegiatan praktikum dalam kehidupan sehari-hari.
Namun dalam praktiknya, ternyata Outcome yang diharapkan dari Pelaksanaan
Praktikum IPA di SMP ini masih terjadi kesenjangan. Hal itu terjadi karena banyak
faktor diantaranya; keterbatasan alat untuk praktikum seperti mikroskop, dan
keterbatasan bahan seperti preparat awetan tumbuhan dan hewan. Hal itu seperti
dijelaskan oleh Zakia, A. dkk. (2017) yang mana terdapat salah satu sekolah yang
terjadi permasalahan yakni keterbatasan beberapa alat saat praktikum materi
organisasi kehidupan seperti mikroskop dan silet/cutter guru beriniatif untuk

4
menggbungkan dua kelompok dalam satu kelompok untuk memakai alat tersebut
secara bergantian.
Terkendala beberapa ketidaktersediaan alat seperti mikroskop dan bahan
seperti preparat awetan sel hewan, yang tidak menggoyahkan semangat guru dan
siswa untuk melaksanakan praktikum materi organisasi kehidupan. Selain alat dan
bahan yang menjadi faktor kesenjangan Ketercapaian Outcome Praktikum IPA, hal
lain yaitu pada saat tahapan penutup kegiatan praktikum misalnya materi organisasi
kehidupan yang diteliti oleh Zakia, A. dkk. 2017 yang mana guru belum memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil diskusi yang ada di dalam LKS-
praktikum/LKPD-praktikum dan siswa juga tidak membuat kesimpulan dari kegiatan
praktikum yang telah dilaksanakan. Padahal dalam sumber lain Akyuni (2010) bahwa
IPA merupakan ilmu yang dibangun melalui proses berfikir, eksperimen yang
didalamnya terdapat tahap mengamati, mengukur, menganalisis, dan mengambil
kesimpulan.

2.3 Instrumen yang Digunakan Untuk Menentukan Adanya Kesenjangan


Ketercapaian Outcome Praktikum IPA Sesuai Kurikulum 2013 Atau
Melakukan Analisis Ujung Depan

Sarjono et al., 2018 menunjukkan hasil bahwa konstruk instrumen Praktikum


IPA yang dikembangkan terdiri dari empat aspek, yaitu: 1) persiapan praktikum, 2)
pelaksanaan praktikum, 3) hasil praktikum, dan 4) pelaporan. Instrumen tersebut
menunjukkan kevalidan, dapat diandalkan, dan cocok untuk diterapkan pada peserta
didik yang memiliki kemampuan menengah. Tahapan yang dilakukan untuk
menentukan Ketercapaian Outcome Praktikum IPA yaitu Tahap Define. Pada tahap
ini dilakukan lima langkah analisis untuk menetapkan masalah dasar kriteria-kriteria
yang digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan instrumen penilaian praktikum
IPA berbasis inkuiri terbimbing.
Analisis Ujung Depan
1. Analisis ujung depan
Dilakukan dengan metode wawancara, penilaian keterampilan dalam kegiatan
praktikum dilakukan secara berkelompok dan instrumen penilaian yaitu
menilai aspek keterampilan siswa tidak mendetail. Penilaian aspek

5
keterampilan dalam kegiatan praktikum yang dilakukan dalam bentuk
penilaian kelompok tidak sesuai dengan esensi belajar sebagai tindakan dan
perilaku siswa yang kompleks yang hanya dialami oleh siswa sendiri (Dimyati
dan Mudjiono, 2009). hasil analisis instrumen penilaian yang digunakan
setidaknya harus dilengkapi rubrik dan dilengkapi dengan deskriptor pada
rubrik sebagai acuan penilaian. Karena penilaian praktikum merupakan
penilaian yang dilakukan secara subjektif berdasarkan pengamatan guru, maka
diperlukan acuan yang jelas untuk menilai kemampuan praktikum.
Penggunaan rubrik juga dapat menjamin reliabilitas, keadilan, dan kebenaran
(Zainul, 2001).
Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru
IPA di SMP 5 Kota Serang pada Jum’at 24 Maret 2023 secara online melalui
Gmeet. Dari wawancara yang telah dilakukan terdapat beberapa informasi
seperti:
Dalam aspek persiapan praktikum pada indikator kurikulum dijelaskan
bahwa pada SMP 5 Kota Serang dalam melaksanakan praktikum
menggunakan acuan kurikulum, karena pembelajaran IPA sesuai dengan
kurikulum tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya praktikum, kriteria
materi pembelajaran yang digunakan dalam praktikum tentunya dengan
memeperhatikan tuntuntan dari KD, karakteristik IPA serta kondisi sarana
dan prasarana di SMP tersebut.
Pada indikator bahan ajar, SMP 5 Kota Serang menggunakan buku
paket IPA , PPT dan LKPD selain itu guru juga mengajarkan membuat
website pembelajaran yang di dalamnya terdapat video pembelajaran yang
menarik.

2. Analisis Siswa
Hasil analisis siswa melalui kajian literatur menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif siswa SMP termasuk ke dalam tahap operasional
formal menurut teori belajar Piaget. Pada tahap operasional formal, siswa
sudah memiliki dua ragam kemampuan kognitif yaitu kapasitas menggunakan
hipotesis dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak (Syah, 2013).
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, siswa SMP 5 Kota
serang pada saat melakukan praktikum siswa ikut langsung dalam kegiatan

6
praktikum. Pada faktanya siswa lebih antusias dalam pembelajaran dalam
bentuk praktikum dibandingkan dengan pembelajaran di kelas.
Dalam pelaksanaan praktikum ini siswa di dorong untuk bisa
melakukan observasi secara langsung menggunakan alat indra dilanjutkan
dengan membuat rumusan masalah. namun, terdapat kesulitan siswa dalam
merumuskan masalah itu siswa kurang paham mengenai variable bebas dan
variable terikat. Jadi, sebelum terjun ke praktikum, siswa diajak keliling
sekolah dan mencari suatu permasalahan seperti melihat kenapa kolam ikan
airnya menjadi hitam, atau tumbuhan mati. Nah dari situ siswa sudah mulai
mengerti bagaimana menentukan variable bebas dan terikatnya sehingga
mudah dalam merumuskan masalahhipotesis terkait masalah yang sudah di
obseervasi sebelumnya kemudian dilakukan pengujian hipotesis.
3. Analisis Konsep
Tahap analisis konsep terbagi menjadi dua yakni analisis materi dan analisis
KI dan KD.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, siswa SMP 5 Kota serang pada
saat melakukan praktikum sudah mengacu pada kurikulum yang berlaku
disekolah. Karena guru yang kami wawancarai menjelaskan bahwa
pembelajaran IPA dalam kurikulum tidak bisa dipisahkan dari kegiatan
praktikum karena salah satu tujuanya yaitu meningkatkan sikap ilmiah, jujur,
objektif, rasa ingin tahu yang tinggi, dll, Pembelajaran menggunakan
praktikum pun memiliki kriteria dengan Memperhatikan kesesuaian antara
tuntutan materi, karakteristik IPA, tuntutan capaian pembelajaran, dan kondisi
sarana prasaran. Sehingga tidak semua materi pembelajaran bisa
dipraktikumkan lantaran alat dan bahan yang kurang mencukupi dan beberapa
rusak.
4. Analisis Tugas
Trowbridge dan Bybee (1980), mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan
siswa dalam kegiatan praktikum, diantaranya menyediakan alat, mepersiapkan
alat dan bahan, membaca instrumen, mengkalibrasi alat, menganalisis data,
menyimpulkan data hasil praktikum, menulis laporan praktikum, dan
membersihkan dan menyimpan alat yang telah digunakan. Keterampilan
tersebut kemudian diuraikan ke dalam bentuk aktivitas siswa berupa

7
keterampilan psikomotor kemudian aktivitas tersebut dikelompokkan
berdasarkan pembagian kegiatan praktikum.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, siswa SMP 5 Kota serang pada
saat melakukan praktikum Sebagian besar siswa mengikuti prakikum sesuai
dengan prosedur karena selain diawasi juga terdapat LKPD yang membantu
siswa dalam pelaksanaannya. Siswa juga sangat antusias dalam pembelajaran
praktikum dibandingkan pembelajaran di kelas karena siswa terjun langsung
dalam pembelajaran dan merasa senang sekali saat praktikum. Namun dalam
pembelajaran kelompok ditemukan 1 atau 2 orang yang pasif daan kurang
aktif sehingga kurang dalam kerjasamanya. Dan ada siswa yang bercanda saat
praktikum hal itu biasa terjadi karena siswa yang sangaat antusias dan senang.
Dalam pelaksanaan praktikum, siswa sudah belajar mengenai metode ilmiah
dari merumuskan masalah, observasi sampai menarik kesimpulan. Tapi
kesulitan siswa dalam merumuskan masalah itu siswa kurang paham mengenai
variable bebas dan variable terikat. Guru menjelaskan metode aagar siswa
tidak kesulitan salam merumuskan masalah yaitu sebelum terjun ke praktikum,
siswa diajak keliling sekolah dan mencari suatu permasalahan seperti melihat
kenapa kolam ikan airnya menjadi hitam, atau tumbuhan mati. Ketika itu
siswa sudah mulai mengerti bagaimana menentukan variable bebas dan
terikatnya sehingga mudah dalam merumuskan masalah. Dalam
mengumpulkan data, siswa sudah mampu menjelaskan apa hasil dari kegiatan
praktikum yg sudah dilakukannya, hanya saja pada saat menyimpulkan siswa
kurang mampu jadi masih harus dituntut kesimpulan itu seperti apa yang
sesuai dengan tujuan praktikumnya.
5. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran terdiri dari hasil analisis konsep, hasil analisis
tugas dan tujuan pembelajaran. Perumusan tujuan pembelajaran ini kemudian
menjadi dasar dalam menyusun kisi-kisi instrumen penilaian.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kegiatan praktikum bagi siswa SMP ini merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menemukan suatu konsep atau prinsip baru bagi siswa yang didasarkan pada
konsep atau prinsip yang telah ada dan dirumuskan oleh para ahli. Selain dari sarana
prasarana yang kurang mendukung, di sisi lain juga yang menjadi permasalahan
dalam pelaksanaan praktikum yaitu keterbatasan guru nya sendiri dalam pembelajaran
praktikum yang berakibat peserta didik pun sulit untuk memahami, karena dari guru
nya sendiri tidak menguasai semua itu.

Kurikulum 2013 menekankan pada penerapan pengetahuan yang secara


spesifik menuntut guru untuk menilai siswa pada ranah kognitif, Afektif dan
Psikomotorik secara terpadu. Sesuai dengan pembahasan sintesis makalah pertemuan
sebelumnya, didapat Kesimpulan bahwa Outcome Pelaksanaan Praktikum IPA di
SMP diantaranya meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPA dan
dapat menerapkan hasil yang didapat dari kegiatan praktikum dalam kehidupan
sehari-hari. 

Tahapan yang dilakukan untuk menentukan Ketercapaian Outcome Praktikum


IPA yaitu Tahap Define. Pada tahap ini dilakukan lima langkah analisis untuk
menetapkan masalah dasar kriteria-kriteria yang digunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan instrumen penilaian praktikum IPA berbasis inkuiri terbimbing.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa hasil makalah ini masih belum lengkap
dan jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan Karena keterbatasan ilmu dan
literatur yang kami miliki saat ini. Penulis sangat berharap kritikan yang membangun
terutama dari para pembaca dan teman-teman.

9
DAFTAR RUJUKAN

Akyuni. 2010. Efektivitas Pembelajaran Praktikum Kimia Materi Pokok Reaksi Kimia dalam
meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP IPA (Islam Plus As-salamah)
Ungaran. Skripsi. (Online), (http:// library.wali songo.ac.id/digilib/files/disk
1/124/jtptiain-gdl-akyuni0637-6162-1-skripsi-p.pdf), di-akses 6 Maret 2023.

Depiani, dkk. 2019. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIKUM IPA


BERBASIS INKUIRI TERBIMBING. JPPSI: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Sains Indonesia. Vol. 2, No. 2,

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Permendikbud. 2013. Standar Pe- layanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.


Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rustaman. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sarjono, Mardapi, D., & Mundilarto. 2018. Development of Physics Lab Assesment
Instrument for Senior High School Level. International Journal of Instruction, 11(4),
17-28. Yogyakarta State University: Indonesia.

Syah, M. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Trowbridge, L & Bybee, R. 1986. Becoming a Secondary School Science Teacher.


Columbus: Merril.

Wisudawati, A. W. dan E. Sulistyowati. 2015. Metodologi Pembelajaran IPA. Bumi Aksara.


Jakarta. 278 hlm.

Yennita, dkk. 2013. Hambatan Pelaksanaan Praktikum IPA Fisika yang Dihadapi Guru SMP
Negeri di Kota Pekan Baru.

Zainul, A. 2001. Alternative Assesment. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.

Zakia, A. dkk. 2017. Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Permasalahannya di SMP se-
Kecamatan Rajabasa Kotamadya Bandar Lampung. Jurnal Bioterdidik: Wahana
Ekspresi IlmiahTrowbridge, L & Bybee, R. 1986. Becoming a Secondary School
Science Teacher. Columbus: Merril.

10
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi-kisi pedoman wawancara
TABEL KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

No Aspek Penilaian Indikator Deskriptor Nomor


. Pertanyaan
1. Persiapan Pratikum Kurikulum  Kesesuaian KD dengan 1,2,3,4
kegiatan praktikum
Bahan Ajar  Bahan ajar yang 5,6
digunakan untuk
kegiatan praktikum
2. Pelaksanaan Kegiatan  Pelaksanaan praktikum 7,8
Praktikum praktikum sesuai dengan prosedur
Aktivitas siswa  Siswa ikut serta dalam 9,10
kegiatan praktikum
Kemampuan  Terdapat kegiatan 11, 12, 13,
proses sains observasi, merumuskan 14
masalah, pengujian
hipotesis dan
menyimpulkan
Hands on activity  Terdapat kegiatan 15, 16, 17,
Moving, Manipulating, 18, 19
Communicating,
Creating
3. Evaluasi Hasil Praktikum  Kesesuaian Hasil 20, 21
Praktikum dengan Teori
atau Materi
Pembelajaran
Evaluasi Penilaian  Kesesuaian Hasil 22, 23, 24
Praktikum Penilaian Praktikum
dengan kegiatan
praktikum

11
Lampiran 2. Pertanyaan Pedoman Wawancara
PERTANYAAN PEDOMAN WAWANCARA

No Aspek Penilaian Indikator Pertanyaan


.
1 Persiapan Praktikum Kurikulum 1. Apa acuan yang Bapak/Ibu
gunakan untuk menentukan
materi pembelajaran yang akan
digunakan dalam kegiatan
pembelajaran khusus nya dalam
kegiatan praktikum ini?
2. Apa kriteria materi pembelajaran
yang Bapak/Ibu pilih dalam
menyelenggarakan kegiatan
praktikum?
3. Bagaimana Bapak/Ibu menyusun
materi dan tujuan pembelajaran
yang akan digunakan dalam
proses praktikum?
4. Apakah materi praktikum yang
dipilih oleh Bapak/Ibu sesuai
dengan kegiatan praktikum yang
berlangsung?

Bahan Ajar 5. Sebelum melaksanakan proses


praktikum, apakah Ibu/Bapak
memiliki bahan ajar
khusus/membuat bahan ajar
sendiri untuk dipakai pada
kegiatan praktikum?
6. Seperti apa bahan ajar/LKS (yang
dipilih guru tersebut) yang

12
digunakan untuk menuntun
kegiatan praktikum IPA? Apakah
sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai?

2. Pelaksanaan Kegiatan Praktikum 7. Pada saat pelaksanaan praktikum,


Praktikum apakah siswa dapat mengikuti
kegiatan praktikum berdasarkan
prosedur dan bimbingan yang
Bapak/Ibu berikan dengan benar?
8. Apakah hal yang ditunjukkan
peserta didik saat praktikum
sesuai dengan apa yang
diharapkan guru? Mengapa?
Aktivitas siswa 9. Dalam pelaksaannya, apakah
terdapat kerjasama siswa antar
kelompok dalam melakukan
praktikum?
10. Apakah Bapak/Ibu sering
menemukan peserta didik yang
memiliki khawatiran tidak mampu
menyelesaikan kegiatan
praktikum yang sedang
dilaksanakan?
Kemampuan proses 11. Apakah sebelum melakukan
sains pengamatan, siswa didorong
untuk merumuskan masalah
terlebih dahulu?
12. Apakah siswa melakukan
pengamatan menggunakan panca
indera dengan baik pada saat
pelaksanaan praktikum?
13. Apakah dalam kegiatan
pengamatan, siswa didorong
13
untuk merumuskan hipotesis
berdasarkan rumusan masalah
yang sudah dibuat?
14. Bagaimana proses yang dilakukan
siswa dalam mengumpulkan data
hingga merumuskan kesimpulan
setelah pengamatan?
Hands on activity 15. Pada saat melakukan kegiatan
percobaan apakah siswa terlibat
aktif?
16. Apakah siswa mampu memilih
alat yang tepat dalam membantu
terlaksananya kegiatan
praktikum?
17. Apakah siswa mampu
mengperasikan alat dan
menggunakan bahan yang sudah
ditentukan sesuai dengan
fungsinya?
18. Pada saat melakukan pengamatan
dalam kegiatan praktikum, apakah
terdapat komunikasi antara siswa
dengan guru maupun siswa
dengan siswa?
19. Apakah siswa mampu
mengumpulkan data dan
memberikan kesimpulan setelah
melakukan praktikum?
3 Evaluasi Praktikum Hasil Praktikum 20. Bagaimana hasil praktikum yang
disajikan oleh siswa? Apakah
kinerja siswa sesuai dengan
tuntutan KD yang diharapkan?
21. Apa kesulitan siswa saat

14
menyajikan hasil praktikum?
Evaluasi Penilaian 22. Bagaimana cara bapak/ibu guru
Praktikum melakukan evaluasi terhadap
pemahaman siswa setelah
kegiatan praktikum?
23. Apakah terdapat kendala ketika
mengerjakan evaluasi untuk
menilai hasil kinerja praktikum?
24. Jika dari hasil evaluasi terdapat
suatu hal yang belum tercapai,
apa tindak lanjut dari bapak/ibu
yang akan dilakukan?

15
Lampiran 3. Jawaban Wawancara
JAWABAN WAWANCARA

Informan : Diyah Nadiyah, S.Pd


Sekolah : SMPN 5 Kota Serang

No. Pertanyaan Jawaban


Persiapan Praktikum
1. Apa acuan yang Bapak/Ibu gunakan untuk Acuan dalam pelaksanaan praktikum
menentukan materi pembelajaran yang akan pastinya kurikulum karena pembelajaran
digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA dalam kurikulum tidak bisa dipisahkan
khusus nya dalam kegiatan praktikum ini? dari kegiatan praktikum karena salah satu
tujuanya yaitu meningkatkan sikap ilmiah,
jujur, objektif, rasa ingin tahu yang tinggi,
dll. Sekarang kan memakai kurikulum
merdeka dimana di bab pertama ada
pengenalan alat praktikum jadi anak dibawa
ke lab untuk mengenal berbagai alat
praktikum tapi tidak melaksanakan
praktikumnya hanya pengenalan saja.
Setelah itu di materi wujud zat, suhu baru
siswa melakukan kegitan praktikum secara
berkelompok di laboratorium.
2. Apa kriteria materi pembelajaran yang Pembelajaran menggunakan praktikum
Bapak/Ibu pilih dalam menyelenggarakan memiliki kriteria dengan Memperhatikan
kegiatan praktikum? kesesuaian antara tuntutan materi,
karakteristik IPA, tuntutan capaian
pembelajaran, dan kondisi sarana prasaran.
Karena ada beberapa materi yang tidak bisa
dilakukan praktikum lantaran alat dan bahan
yang kurang mencukupi dan beberapa rusak.
3. Bagaimana Bapak/Ibu menyusun materi dan Menyusun materi pertama itu melihat

16
tujuan pembelajaran yang akan digunakan capaian pembelajaran yang terdapat
dalam proses praktikum? dikurikulum merdeka, membuat tujuan
pembelajaran, menentukan materi,
kemudian membuat LKPD yg disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran yg sudah dibuat
sebelumnya.
4. Apakah materi praktikum yang dipilih oleh Kalau di sekolah guru tidak bisa memilih
Bapak/Ibu sesuai dengan kegiatan praktikum secara bebas materi yang ingin diajarkan
yang berlangsung? karena sudah ditentukan secara bersama
dalam MGMP materi apa saja yang akan
dibelajarkqn selama satu tahun dan
mengikuti kurikulum merdeka seperti pada
kelas 7 materi yang diajarkan yaitu hakikat
dan ilmu sains, zat dan perubahannya, suhu
dan kalor, gerak dan gaya, klasifikasi mh,
ekologi, tata surya. Jadi dalam praktikum
melihat materi apa yang bisa
dipraktikumkan. Hanya saja kekurangannya
dalam kurikulum merdeka itu kan terdapat
projek profil pancasila yang memakan
waktu lumayan lama jadi materi yang
sebelumnya sudah direncakan untuk
dilakukan praktikum tetap tidak bisa
dilaksanakan karena waktu yang tidak cukup
5. Sebelum melaksanakan proses praktikum, Ada bahan ajar yang digunakan itu ada buku
apakah Ibu/Bapak memiliki bahan ajar paket IPA. Selain itu ada PPT dan LKPD
khusus/membuat bahan ajar sendiri untuk yang dibuat sendiri. Saya sendiri
dipakai pada kegiatan praktikum? mengajarnya membuat website
pembelajaran yang dibuat sendiri dimana di
website itu dibuat menarik dan terdapat PPT
beberapa bab, video pembelajaran simulasi
praktikum, dan banyak games. Jadi
memudahkan siswa dalam belajar mandiri di

17
rumah karena dibantu oleh media tersebut
6. Seperti apa bahan ajar/LKS (yang dipilih Iya tentunya LKPD yang dibuat sudah
guru tersebut) yang digunakan untuk disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
menuntun kegiatan praktikum IPA? Apakah serta evaluasinya jga disesuaikan dengan
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran
yang akan dicapai?
Pelaksanaan Praktikum
7. Pada saat pelaksanaan praktikum, apakah Pelaksanaan praktikum sudah sesuai dengan
siswa dapat mengikuti kegiatan praktikum prosedur praktikum karena pada saaat
berdasarkan prosedur dan bimbingan yang praktikum dilakukan pengawasan bertujuan
Bapak/Ibu berikan dengan benar? untuk mengetahu bagaimana pelaksanaan
praktikum,apakah praktikum berjalan sesuai
dengan perencanaan atau tidak. Pengawasan
juga dilaksanakan untuk memperkecil
terjadinya pelanggaran oleh siswa selama
praktikum berlangsung. Sebagaian besar
siswa mengikuti prakikim sesuai dengan
prosedur karena selain diawasi jga terdpat
LKPD yang membantu siswa dalam
pelaksanaannya
8. Apakah hal yang ditunjukkan peserta didik Siswa sangaat antusias dalam pembelajaran
saat praktikum sesuai dengan apa yang praktikum dibandingkan pembelajaran di
diharapkan guru? Mengapa? kelas karena siswa terjun langsung dalam
pembelajaran dan merasa senang sekali saat
praktikum.
9. Dalam pelaksaannya, apakah terdapat Dalam pembelajaran kelompok pasti
kerjasama siswa antar kelompok dalam menemukan 1/2 orang yang pasif kurang
melakukan praktikum? aktif sehingga kurang dalam kerjasamanya.
Dan ada siswa yang bercanda saat praktikum
hal itu bisa karena siswa yang sangaat
antusiias dan senang
10. Apakah Bapak/Ibu sering menemukan Kalau khawatir paling dalam pelaksaan
peserta didik yang memiliki khawatiran praktikum khawatir siswa ceroboh karena

18
tidak mampu menyelesaikan kegiatan siswa kelas 7 kan rasa ingin tahunya lebih
praktikum yang sedang dilaksanakan? tinggi dan lagi aktif2nya dan khawatir
memecahkan alat dan bahan tapi sejauh ini
aman-aman saja tidak terjadi kerusakan atau
hal-hal yang membahayakan peserta tidak.
Adapun pada saat setelah siswa
melaksanakan praktikum, siswa kurang
semangat saat mengisi soal-soal evaluasinya
jadi mereka semangat saat praktikumnya
saja sedangkan pada saat mengerjakan soal
evaludasi kurang semangat. Dan ada
beberapa siswa yang tidak bisa
mengkomunikasikan atau menyampaikan
apa yang sudah didapatkan dari kegiatan
praktikumnya mungkin karena kurang
percaya diri.
11. Apakah sebelum melakukan pengamatan, Pada bab 1 itu dikurikulum merdeka siswa
siswa didorong untuk merumuskan masalah sudah belajar mengenai metode ilmiah dari
terlebih dahulu? merumuskan masalah, observasi sampai
menarik kesimpulan. Tapi kesulitan siswa
dalam merumuskan masalah itu siswa
kurang paham mengenai variable bebas dan
variable terikat. Jadi sebelum terjun ke
praktikum, siswa diajak keliling sekolah dan
mencari suatu permasalahan seperti melihat
kenapa kolam ikan airnya menjadi hitam,
atau tumbuhan mati. Nah dari situ siswa
sudah mulai mengerti bagaimana
menentukan variable bebas dan terikatnya
sehingga mudah dalam merumuskan
masalah.
12. Apakah siswa melakukan pengamatan Iya tentu menggunakan panca indra dalam
menggunakan panca indera dengan baik praktikumnya karena akan sulit jika tidak

19
pada saat pelaksanaan praktikum? menggunakan panca indra dalam mengamati
13. Apakah dalam kegiatan pengamatan, siswa Iya siswa terlebih dahulu membuat hipotesis
didorong untuk merumuskan hipotesis sebelum praktikumnya.
berdasarkan rumusan masalah yang sudah
dibuat?
14. Bagaimana proses yang dilakukan siswa Proses pengumpulan datanya biasanya di
dalam mengumpulkan data hingga LKPD terdapat tabel pengamatan nah disitu
merumuskan kesimpulan setelah siswa diminta untuk mengisi tabelnya sesuai
pengamatan? hasil praktikum. kemudian menarik
kesimpulan sesuaii dengan tujuannya
15. Pada saat melakukan kegiatan percobaan Ada siswa yang terlibat aktif dan ada siswa
apakah siswa terlibat aktif? yang pasif, biasanya saya menyarankan
secara bergantian praktikumnya jadi semua
siswa melakukan
16. Apakah siswa mampu memilih alat yang Iya siswa membawa alat yang diminta
tepat dalam membantu terlaksananya karena beberapa hari sebelum praktikum
kegiatan praktikum? dijelaskan terlebih dahulu alat bahan yang
dibawa dan yang sudah disediakan
17. Apakah siswa mampu mengperasikan alat Siswa sudah mengoperasikan alat dan bahan
dan menggunakan bahan yang sudah sesuai fungsinya. Cuma kadang ada saja
ditentukan sesuai dengan fungsinya? siswa yang digunakan untuk main-main.
Misalnya pada saat melakukan praktikum
pengamatan kacang hijau, siswa yang
membawa kacang hijau lebih tidak sesuai yg
diminta kadang yang lebihnya itu mereka
digunakan untuk main.
18. Pada saat melakukan pengamatan dalam Komunikasi dengan guru terjalin karena
kegiatan praktikum, apakah terdapat siswa kelas 7 itu kan penasarannya tinggi
komunikasi antara siswa dengan guru jadi lebih banyak bertanya walau kadang
maupun siswa dengan siswa? sudah dijelaskan cara kerjanya di LKPD tapi
masih bertanya memastikan apa yang
dilakukan dia bener atau tidak. Komunikasi
siswa dengan siswa jga terjalin. Hanya saja

20
pada saat siswa diminta untuk presentasi
dari hasil praktikumnya ada beberapa siswa
yang masih malu-malu mengkomunikasikan
hasilnya didepan temantemannya.
19. Apakah siswa mampu mengumpulkan data Kalau mengumpulkan data siswa sudah
dan memberikan kesimpulan setelah mampu menjelaskan apa hasil dari kegiatan
melakukan praktikum? praktiikum yg sudah dilakukannya, hanya
saja pada saat menyimpulkan siswa kurang
mampu jadi masih harus dituntut
kesimpulan itu seperti apa yang sesuai
dengan tujuan praktikumnya.
Evaluasi
20. Bagaimana hasil praktikum yang disajikan Hampir keseluruhan sesuai tujuan
oleh siswa? Apakah kinerja siswa sesuai pembelajaran karena kalau melalui
dengan tuntutan KD yang diharapkan? praktikum siswa lebih cepat paham.
21. Apa kesulitan siswa saat menyajikan hasil Kesulitan siswa dalam menyajikan hasil
praktikum? praktikum itu saat diminta untuk membuat
laporan praktikum. siswa kelas 7 belum bisa
membuat laporan. Jadi guru harus membuat
LKPD yang bsa memudahkan siswa jadi
siswa pada saat menyajikan hasil
praktikumnya tinggal mengisi soal-soal yang
sudah diberikan.
22. Bagaimana cara bapak/ibu guru melakukan Cara melakukan evaluasi setelah praktikum
evaluasi terhadap pemahaman siswa setelah itu siswa diberikan LKPD di dalam LKPD
kegiatan praktikum? tersebut ada beberapa soal evaluasi yang
harus dikerjakan siswa berdasarkan hasil
dari pengamatannya.
23. Apakah terdapat kendala ketika Kendala saat melakukan evaluasi itu kalau
mengerjakan evaluasi untuk menilai hasil di SMP tempat saya mengajarkan siswa
kinerja praktikum? tidak diperbolehkan membawa handphone
karena biasanya ketika siswa membawa hp
jadi kurang fokus belajarnya misalnya main

21
game atau yg lainnya. Tapi dampak negatif
dilarangnya siswa membawa hp itu guru jadi
kurang bisa melakukan evaluasi secara
menarik misalnya melalui quizizz, kahoot,
atau yg lainnya. Jadi solusinya itu evaluasi
saat prakktikum hanya bisa dilakukan
melalui kertas LKPD yg diberikan.
24. Jika dari hasil evaluasi terdapat suatu hal Jika ada siswa yg masih dibawah KKM
yang belum tercapai, apa tindak lanjut dari maka dilakukan remedial.
bapak/ibu yang akan dilakukan?

22

Anda mungkin juga menyukai