lingkungan, dan tidak hanya pada lingkungan tetapi para peserta didik baik SD SMP SMA yang berada di wilayah
PT tersebut, sehingga salah satu siswa mengalami pingsan dikarenakan PT tersebut. Diketahui bahwa PT tersebut
mencamari lingkungan dengan limbah kotoran ayam yang sangat bau (FATIN)
Masyarakat pun pergi , dan perwakilan masyarakat lanjut untuk menanyakan langsung ke kandtor DLH mengenai
permasalah tersebut.
.
Masyarakat 2 : permisi pas saya ingin melaporkan keresahan yang di rasakan warga pak
akibat dampak dari limbah yang hasilkan oleh PT.GJS, dampak tersebut
sudah dirasakan oleh seluruh masyarakat sekita , apalagi bau yang sangat
menyengat hingga terdapat salah satu siswa yang pingsan pak akibat bau
tersebut! Sebelum nya saya juga ingin menanyakan terkait kelegalitasan
surat izin pengoprasian dan pengelolaan AMDAL nya apakah , Apakah
perusahaan terebut memang sudah melakukan proses tersebut pak ?
DLH : Dari data disini , Perusahaan tersebut memang belum memiliki izin
tersebutnya . kalau begitu mari besok pagi sekitar jam 08.00 WIB kita
diskusikan kembali. Sekaian saya ingin mengecek langsung dampak
seperti apa yang dirasakan oleh warga
Keesokann Harinya, pihak DLH mendatangi PT GSJ untuk menindak lanjuti pengolahan limbah yang telah
dilaksanakan PT tersebut (FATIN)
DLH : Kami team DLH, ingin bertemu dengan pemilik atau penangung jawab dari PT GJS ini.
Pemilik : saya penanggung jawab dari PT GJS, ada yang bisa saya bantu.
DLH : Kami datang untuk menindak lanjuti PT GJS yang membuat masyarakat resah terkait
limbah yang mencemari lingkungan sekitar pabrik ini. Kami akan melakukan penelitian
atau obesrvasi terkait pengelolaan limbah yang dilakukan PT GJS ini.
Pihak DLH melakukan pengecekan terhadap pengelolaan limbah (FATIN)
DLH : Berdasarkan hasil penelitian dari 100 ton, 20 persen dikeluarkan dari perusahaan. Sisanya
diproduksi menjadi pupuk kompos. Proses pengelolaan limbah ternak ayam yang dikelola
untuk menjadi pupuk kompos inilah yang telah menimbulkan bau yang sangat menyengat,
dan juga terdapat ceceran limbah ayam disekitar jalan dari tempat kandang ayam ke rumah
pengomposan dikarenakan limbah yang diangkut ke dalam dump truk terlalu banyak
sedangkan drump truk yang tersedia hanya 6 dump truk sehingga tidak sesuai dengan
kapasitas limbah ayam dihasilkan per/hari. . Pengelolaan limbah ini yang bermasalah.
Karena, kalau pengelolaannya baik, baunya tidak akan menyebar.
DLH : Berdasarkan hasil pengambilan sampel udara yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan
Hidup memberikan hasil :
PT GJS ini termasuk melanggar Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tentang dampak yang
ditimbulkan. Setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria
baku perusakan lingkungan hidup. PT GJS ini harus melaksanakan pula beberapa peraturan
yakni :
1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Pasal 1 butir (1) No. 12 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan pengendalian Pencemaran Udara di Daerah.
2. Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
3. Pasal 25 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
4. Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-50/MENLH/11/1996
tentang Baku Tingkat Kebauan
6. Pasal 56 Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
7. Peraturan Pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun, Pasal 1 butir (1)
Peraturan-peraturan tersebut harus dilaksanakan untuk menjamin fungsi lingkungan hidup,
setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku perusakan
lingkungan hidup.
DLH : Pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT Gizindo Sejahtera Jaya ialah
pencemaran udara yang diakibatkan oleh pengelolaan limbah ternak ayam dan sangatlah
merugikan masyarakat yang tinggal disekitar lingkungan perusahaan ini.
Jadi masyarakat pun punya peran penting untuk mengeluarkan aspirasinya untuk mendapat
hak, yang tertera jelas dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa masyarakat memiliki hak dan
kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
DLH : Kami disini hanya mengecek langsung kelapangan terkait pengelolaan limbah yang telah
dilakukannya selebihnya terkait pabrik ini akan mendapat sanksi dari pemerintah setelah
kami melaporkan hasil lapangan yang telah diteliti. Karena pelaksanaan penegakan hukum
merupakan bagian dari peran pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang
berwawasan lingkungan. Setiap pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sebagai akibat
dari kegiatan pembangunan harus diproses melalui jalur hukum agar pelestarian lingkungan
hidup terjamin. (Jelas DLH kepada masyarakat)
Pemilik : Terimakasih Pak/bu atas penjelasannya. Saya atas nama PT GJS memohon maaf
apabila belum memenuhi standar pengelolaan lingkungan dan kami PT GJS akan menerima
apaun sanksi yang telah ditetapkan. Dan setelahnya kami akan meningkatkan pengelola
limbah dengan baik yang tidak akan mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar