Anda di halaman 1dari 8

Tercemar Limbah, Warga Menuntut Aktivitas Pabrik

Tissue dihentikan
Luthfiana Awaluddin – SIndoNews ,Selasa 21 Mei 2019, 06:42 WIB

Surabaya- Aktivitas perusahaan PT Suparma dijalan Cimanuk Surabaya, Jawa


Timur dihentikan paksa warga setempat. Tandon pengelolaan limbah cair
dibuang secara langsung tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu serta
saluran irigasi tercemar dan mengeluarkan bau busuk.

“Kami menuntut aktivitas dihentikan selama pembenahan instalasi pengolah air


limbah (Ipal)," ujar M Khudlori selaku juru bicara warga yang tergabung dalam
Gerakan Sikat Pengotor Lingkungan (Gaspol) kepada sindonews.com.    

PT Suparma merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia,


yakni memproduksi tissue.

Limbah berbahaya itu juga mengalir ke selokan dan meresap ke dalam air tanah.
Kondisi itu diperparah pencemaran asap, debu dan suara bising mesin . Tidak
tahan hidup dalam situasi berbahaya, puluhan warga mendatangi kantor PT
Suparma

“Pencemaran itu sendiri (limbah cair) sudah sebulan, “terang Khudlori. Warga
sempat memberi kesempatan pihak pabrik untuk berbenah. Namun, hasil benah
benah itu tidak maksimal. Kebocoran bak penampungan limbah cair kembali
terjadi.
Karenanya, selama pembenahan yang kedua kali berlangsung, Khudlori
meminta pihak pabrik menghentikan operasionalnya. “Kami juga minta masalah
debu, asap dan bising mesin juga ikut dibenahi,“ tegasnya.

Terkait hasil uji laboratorium limbah cair  PT Suparma, kabarnya sudah keluar.
Namun sejauh ini warga belum juga menerima salinannya. Dalam hal ini
Khudlori juga menegaskan, pihaknya (Gaspol) tidak menuntut perusahaan
ditutup permanen.

Warga hanya meminta perusahaan membenahi keteledoran yang terjadi. Sebab


sesuai UU No 32 Tahun 2009 dan UU No 74 Tahun 2001 disebutkan “Setiap
orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 (limbah racun) wajib mencegah
terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup”.

“Kita tidak menuntut penutupan pabrik. Hanya membenahi penyebab terjadinya


pencemaran,“ papar Khudlori. Dalam pertemuan itu pihak perusahaan PT
Suparma diwakili Indah Wahyu bagian HRD. Intinya perusahaan bersedia
melakukan pembenahan seperti tuntutan warga.

Hanya saja pelaksanaan pembenahan ipal akan dimulai juli Dan selama
pembenahan berjalan pabrik akan menghentikan operasional dan meliburkan
karyawan

Referensi para ahli


Menurut Soedayat pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang
telah ditetapkan.
 Pada dasarnya setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup wajib melakukan penanggulangan
pencemaran dan/atau kerusakan serta melakukan pemulihan
lingkungan hidup
 Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
dilakukan dengan:[2]
a.    pemberian informasi peringatan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup kepada masyarakat;
b.    pengisolasian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
c.     penghentian sumber pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup; dan/atau

Regulasi/hukum
 Ancaman Pidana Bagi Perusahaan Pelaku Pencemaran
Lingkungan :
 Pasal 60 UU PPLH:
Setiap orang dilarang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media
lingkungan hidup tanpa izin.
 Pasal 104 UU PPLH:
Setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media
lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
• Selain pidana karena pembuangan limbah, ada beberapa pidana lain yang
bisa dikenakan kepada perusahaan tersebut:
• 1.    Jika pencemaran lingkungan tersebut terjadi karena
perusahaan sengaja melakukan perbuatan (misalnya membuang limbah)
yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku
mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan
hidup, yang mana hal tersebut mengakibatkan orang mati maka
diancam pidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp5 miliar dan paling
banyak Rp15 miliar.[5]
• 2.    Jika pencemaran lingkungan tersebut terjadi karena
perusahaan lalai sehinggamengakibatkan dilampauinya baku mutu
udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup, yang mana hal tersebut mengakibatkan
orang mati, maka dipidana dengan pidana penjara paling singkat paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda
paling sedikit Rp3 miliar dan paling banyak Rp9 miliar.[6]
Menurut pendapat saya

Indonesia, merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pengembangan


industri cukup tinggi. Hal ini membuat Indonesia dapat dikatakan sebagai
negara semi industri. Dengan status ini, Indonesia akan lebih fokus dalam hal
peningkatan hasil produksi. Sementara, hingga saat ini perhatian terhadap
limbah hasil produksi masih dikesampingkan. Akhir-akhir ini, topik tentang
pencemaran limbah terhadap lingkungan menjadi pembicaraan yang hangat di
berbagai media. Hal ini karena dampak yang dihasilkan limbah berupa wabah
penyakit yang menyerang penduduk di sekitar lingkungan industri.   

Kehadiran limbah yang menimbulkan dampak negatif bagi manusia maupun


lingkungan, maka perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut. Para
pelaku industri, diharapkan tidak hanya memikirkan keungtungan yang banyak
saja dan mengesampingkan pengolahan limbah hasil industry. Karena hal ini
dapat berdampak negatif bagi orang lain disekitar lingkungan industri tersebut. 
Berikut beberapa dampak yang muncul akibat kurangnya penanganan limbah
secara tepat:

1. Dapat menyebabkan timbulnya jamur pada kulit, kudis maupun kurap.


o Dapat menimbulkan infeksi cacing pita. Hal ini dapat berasal dari
daging hewan ternak yang dikonsumsi. Cacing pita dapat masuk
kedalam pencernaan hewan ternah melalui makanannya yang
kurang layak seperti sisa makanan.
o Dapat berakibat pada hilangannya nyawa seseorang. Hal ini sempat
terjadi di Jepang, kira-kira ada 40.000 orang yang meninggal akibat
mengkonsumsi ikan terkontaminasi raksa yang berasal  dari limbah
buangan pabrik baterai dan AKI.
o Penyebaran virus yang berasal dari sampah yang tidak diolah
dengan benar, jika tercampur dengan sumber air yang digunakan
untuk air minum sehari-hari dapat menyebabkan timbulnya
penyakit diare, kolera, tifus bahkan demam berdarah.
o Dampakbagikesehatan
 
2. Dampak bagi lingkungan

 Limbah cair yang masuk ke sungai dapat membuat pencemaran pada air
yang mengandung banyak virus penyakit.
 Ikan dan berbagai organisme air dapat mati atau bahkan punah. Hal ini
nantinya akan menyebabkan masalah pada ekosistem.
 Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan
terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal ini akan
memberikan dampak buruk terhadap jalan, jembatan, tol dan berbagai
infrastruktur lainnya.
 Pengolahan limbah yang kurang baik juga akan menyebabkan lingkungan
kurang nyaman ditinggali karena bau tidak sedap serta tumpukan sampah
yang tersebar dimana-mana.
 Limbah yang dibuang kedalam air dapat menghasilkan asam organik dan
gas cair organik seperti metana yang dapat membahayakan.
 Limbah industri yang mengandung logam, minyak, toksin organic dan zat
lainnya dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air sehingga
mengganggu ekosistem dalam air. 

Agar tidak menimbulkan efek negative seperti yang telah disebutkan diatas,
maka perlu dilakukan upaya penanganan limbah yang tepat.

 limbah industri harus ditangani dengan baik dan serius oleh Pemerintah
Daerah dimana wilayahnya terdapat industri. PT. Suparma Tbk
seharusnya menanggulangi limbah pabrik yang dihasilkan dari aktivitas
pabriknya. Pemerintah juga harus mengawasi dan membuat aturan
hukum yang ketat tentang pembuangan limbah pabrik. Pelaku industri
harus melakukan cara-cara pencegahan pencemaran lingkungan dengan
melaksanakan teknologi bersih, memasang alat pencegahan pencemaran,
melakukan proses daur ulang dan yang terpenting harus melakukan
pengolahan limbah industri guna menghilangkan bahan pencemaran atau
paling tidak meminimalkan bahan pencemaran hingga batas yang
diperbolehkan. Di samping itu perlu dilakukan penelitian atau kajian-
kajian lebih banyak lagi mengenai dampak limbah industri yang spesifik
(sesuai jenis industrinya) terhadap lingkungan serta mencari metoda atau
teknologi tepat guna untuk pencegahan masalahnya.Menurut pendapat
saya sebagai manusia yang bertanggung jawab kita harus menjaga
lingkungan kita dengan baik dan mengelola limbah yang kita hasilkan
agar tidak berdampak negatif pada kehidupan makhluk hidup dibumi.
Selain itu, kita juga harus sadar bahwa hal sekecil apapun yang kita
lakukan terhadap lingkungan,pasti akan memberikan daampak yang
signifikan terhadap masaa depan lingkungan kita

saran
 limbah industri harus ditangani dengan baik dan serius oleh Pemerintah
Daerah dimana wilayahnya terdapat industri. PT. Suparma Tbk
seharusnya menanggulangi limbah pabrik yang dihasilkan dari aktivitas
pabriknya. Pemerintah juga harus mengawasi dan membuat aturan
hukum yang ketat tentang pembuangan limbah pabrik. Pelaku industri
harus melakukan cara-cara pencegahan pencemaran lingkungan dengan
melaksanakan teknologi bersih, memasang alat pencegahan pencemaran,
melakukan proses daur ulang dan yang terpenting harus melakukan
pengolahan limbah industri guna menghilangkan bahan pencemaran atau
paling tidak meminimalkan bahan pencemaran hingga batas yang
diperbolehkan. Di samping itu perlu dilakukan penelitian atau kajian-
kajian lebih banyak lagi mengenai dampak limbah industri yang spesifik
(sesuai jenis industrinya) terhadap lingkungan serta mencari metoda atau
teknologi tepat guna untuk pencegahan masalahnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://p-watashi.blogspot.com/2010/11/dampak-limbah.html
http://carapedia.com/penanganan_limbah_info3657.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_limbah
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/12/statistik-sampah-indonesia.html
BERITA EKONOMI

LINGKUNGAN

Disusun oleh :
Nama : Novita Rosalina
Nim : 3160079

FAKULTAS EKONOMI, 2018


Institut Bisnis dan Multimedia ASMI

Anda mungkin juga menyukai