Anda di halaman 1dari 9

RESUME 06

MINGGU, 19 MARET 2023


EDO FANINDRA ANDARA
126208202047
2023
RESUME

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pada dasarnya manusia hidup didunia sangat bergantung terhadap lingkungan


yang ditempatinya dalam melaksanakan kehidupan itu pula manusia selalu
memanfaatkan apa yang ada dalam lingkungan di sekitar tempat tinggalnya,
manusia selalu mengupayakan yang terbaik dengan kehidupannya sendiri agar
tercipta kehidupan yang dirasa ideal dan layak untuk diteruskan. Dalam
mengupayakan kehidupan yang layak manusia melakukan sebuah kegiatan
industry untuk memenuhi segala macam kebutuhannya.

Kegiatan industry yang dilakukan oleh manusia menghasilkan limbah, limbah


yang terproduksi bersamaan dengan proses produksi sedang berlangsung,
dimana produk dan limbah hadir pada saat yang sama. Industri mengolah
bahan baku menjadi produk yang dikonsumsi masyarakat langsung maupun
digunakan untuk bahan baku industri berikutnya. Serta seiring dengan
kemajuan zaman limbah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi
sampai sekarang dan semakin bertambah, baik itu dari segi volume dan
jenisnya pada setiap daerah yang ada di Indonesia. Ada dua jenis limbah yaitu
limbah organis dan limbah anorganik dimana limbah organik sulit terura.
Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Tingkat bahaya
keracunan yang dihasilkan limbah ini tergantung pada jenis dan karakteristik
limbahnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui teknik pengolahan limbah cair


2. Mengetahui teknik pengelolaan limbah padat
3. Mengetahui teknik pengelolaan polusi udara
4. Mengetahui teknik pengelolaan polusi suara
5. mengetahui sistem monitoring polusi lingkungan

PAGE 2
RESUME

ISI
Teknik Pengelolaan Limbah Cair

Manusia tidak bisa lepas dari air yang dimana air memiliki peranan yang sangat
penting terhadap kelangsungan hidup manusia, air yang bersih dan bebas limbah akan
menjamin kelangsungan hidup manusia. Limbah cair merupakan air bekas pakai dari
berbagai proses penggunaan yang telah mengandung bahan pencemar atau polutan
berupa senyawa organik dan anorganik. Pada umumnya, air limbah atau limbah cair
memiliki kuantitas yang lebih besar dibandingkan limbah jenis lainnya dan memiliki
tipikal kandungan polutan yang lebih beragam, antara lain; minyak, alkohol, fenol,
pewarna sintetis, dan logam berat. Standar kualitas air layak pakai yang diharapkan
biasanya memiliki karakteristik yang bervariasi dan sesuaikan dengan peruntukannya,
antara lain untuk keperluan air minum, air irigasi, atau air proses yang dimanfaatkan
untuk kebutuhan proses industri tertentu. Namun, secara umum dapat disimpulkan
bahwa air yang diperlukan tersebut harus memenuhi berbagai kriteria, antara lain tidak
mengandung polutan yang membahayakan atau setidaknya mengandung polutan yang
tidak diinginkan dengan nilai ambang batas seminimal mungkin sesuai dengan nilai
baku mutu yang diamanatkan dalam peraturan pemerintah atau institusi terkait
lainnya.

Pengelolaan limbah cair dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:


1. Secara alami
Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan pembuatan
kolam stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah
untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai.
Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam anaerobik, kolam
fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan
kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme patogen). Karena biaya yang
dibutuhkan murah, cara ini direkomendasikan untuk daerah tropis dan sedang
berkembang.
2. Secara buatan
Pengolahan air limbah dengan buantan alat dilakukan pada Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
primary treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan
kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan).

PAGE 3
RESUME

Teknik Pengelolaan Polusi Udara


Udara juga merupakan salah satu faktor penting keberlangsungan kehidupan umat
manusia dengan adanya udara yang bersih tubuh akan dengan mudah mengolah
makanan yang dimasukkan dalam tubuh dan menjadikannya energi, penurunan
kualitas udara oleh polusi industry dapat dikatakan sangatlah fatal hal ini dikarenakan
dapat menimbulkan penurunan umur seseorang. Emisi pencemaran udara oleh
industri sangat tergantung dari jenis industri dan prosesnya, peralatan industri dan
utilitasnya. Berbagai industri dan pusat pembangkit tenaga listrik menggunakan tenaga
dan panas yang berasal dari pembakaran arang dan bensin. Hasil sampingan dari
pembakaran adalah SOx, asap dan bahan pencemar lain. Proses pembakaran sampah
walaupun skalanya kecil sangat berperan dalam menambah jumlah zat pencemar
diudara terutama debu dan hidrokarbon. Hal penting yang perlu diperhitungkan
dalam emisi pencemaran udara oleh sampah adalah emisi partikulat akibat
pembakaran, sedangkan emisi dari proses dekomposisi yang perlu diperhatikan adalah
emisi HC dalam bentuk gas metana.

Polusi di udara yang disebabkan oleh industry dapat dikelola dengan beberapa cara,
yaitu dengan penelitian dan pemantauan dengan dilakukannya penelitian dan
pemantauan dapat diketahui faktor sumber emisi, dampak,kondisi sosial, ekonomi, dan
politik serta melakukan pengukuran lapangan sesuai dengan kondisi. Yang dimana hal
tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk kedepannya dalam menentukan langkah
apa saja yang perlu dan harus dilakukan dalam upaya penanggulangan polusi udara
yang sudah terjadi, pengelolaan polusi udara dapat juga dilakukan dengan
diperketatnya aturan mengenai emisi dan pelepasan karbon ke lingkungan oleh
pemerintah yang saat ini sudah diterapkan di Eropa.

Teknik Pengelolaan Polusi Suara


Pencemaran suara tidak dapat dianggap sebelah mata hal ini dikarenakan tubuh
manusia tidak bisa secara terus-menerus menerima suara sebesar 50dB. Jika diteruskan
maka dapat berpotensi menyebabkan penyakit yang serius mulai dari penyakit
psikologis sampai dengan cacat pendengaran secara permanen.

Pada salah satu contoh kasus Masyarakat mengadukan aktivitas industri furniture-1,
sehingga perusahaan mendapat Surat Teguran I No 660.1/689 dari Bapedalda Kota
Semarang tanggal 16 Juli 2008 karena menimbulkan dampak debu dan asap yang
berasal dari cerobong boiler. Perusahaan diminta selalu membersihkan boiler, cerobong
asap, dan melengkapi dengan instalasi pengendalian pencemaran udara serta
melakukan penyiraman debu, sehingga tidak mencemari lingkungan. Kegiatan
bongkar muat kayu yang dilaksanakan pada malam hari telah menimbulkan
pencemaran suara berupa bising, sehingga dihentikan.

Ada beberapa teknik dalam pengelolaan polusi suara yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Gunakan material yang padat, tebal, dan massif untuk menyerap suara.
2. Buat ruangan dengan pembatasan gada (dinding), langit-langit dan lanai padat).

PAGE 4
RESUME
3. Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau mencegai noise
masuk kedalam bangunan.

Teknik Pengelolaan Limbah Padat dan Bahan Berbahaya Beracun (B3)


Pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.
Limbah yang dibuang secara sembarangan dan terang-terangan pada aliran air atau
sungai termasuk ke dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) yang dimana di
dalamnya terkandung zat fenol, Arsenik (As), Cadmium (Cd) dimana dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun dijelaskan bahwa ketiga zat yang terkandung dalam limbah
industri tersebut termasuk dalam Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang
dipergunakan. Limbah padat B3 yang sudah berbentuk seperti lumpur atau pasir
dimana limbah tersebut sudah tidak dapat diproses.

Pada pengelolaan limbah padat dan B3 industri dapat dilakukan dengan cara:
1. Penimbunan
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode
penimbunan terbuka atau open dumping dan metode sanitary landfill. Pada
metode penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja
dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat
pembuangan akhir (TPA). Metode penimbunan merupakan metode kuno yang
memberikan dampak negatif lain. Di lahan penimbunan terbuka, berbagai hama
dan kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang
dihasilkan oleh pembusukan sampah organik dapat menyebar ke udara dan
menimbulkan bau busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur dengan
sampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah serta air. Bersama
rembesan cairan tersebut, dapat terbawa zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan
dan lingkungan.
2. Insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran limbah padat menggunakan suatu alat yang
disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah
berkurang sangat banyak, bisa mencapai 90 %. Selain itu, proses insinerasi
menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau
untuk memanaskan ruangan. Meski demikian, tidak semua jenis limbah padat
dapat dibakar dalam insinerator. Jenis limbah padat yang cocok untuk insinerasi
di antaranya adalah kertas, plastik, dan karet, sedangkan contoh jenis limbah
padat yang kurang sesuai untuk insinerasi adalah kaca, sampah makanan, dan
baterai. Kelemahan utama metode insinerasi adalah biaya operasi. yang mahal.
Selain itu, insinerasi menghasilkan asap buangan yang dapat menjadi pencemar
udara serta abu pembakaran yang kemungkinan mengandung senyawa
berbahaya.
3. Pembuatan Kompos

PAGE 5
RESUME
Pembuatan kompos merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi
timbunan sampah organik. Cara ini sangat cocok diterapkan di Indonesia,
karena cara pembuatannya relatif mudah dan tidak membutuhkan biaya yang
besar. Selain itu, kompos dapat dijual sehingga dapat memberikan pemasukan
tambahan atau bahkan menjadi alternatif mata pencaharian.
Berdasarkan bentuknya, kompos ada yang berbentuk padat dan cair. Pembuatan
kompos dapat dilakukan dengan menggunakan kompos yang telah jadi, kultur
mikroorganisme, atau cacing tanah. Contoh kultur mikroorganisme yang telah
banyak dijual di pasaran dan dapat digunakan untuk membuat kompos adalah
Effective Microorganism 4 (EM4). EM4 merupakan kultur campuran
mikroorganisme yang dapat meningkatkan degradasi limbah atau sampah
organik, menguntungkan dan bermanfaat bagi kesuburan tanah maupun
pertumbuhan dan produksi tanaman, serta ramah lingkungan. EM4
mengandung mikroorganisme yang terdiri dari beberapa jenis bakteri, di
antaranya Lactobacillus sp., Rhodopseudomonas sp., Actinomyces sp., dan
Streptomyces sp., dan khamir (ragi), yaitu Saccaharomyces cerevisiae. Kompos
yang dibuat menggunakan EM4 yang dikenal juga dengan bokashi.
4. Daur Ulang
Berbagai limbah padat dapat didaur ulang guna mengurangi jumlahnya, salah
satu penerapannya adalah dijadikan produk baru yang jenisnya hampir sama
atau sama dengan produk jenis lain. Contohnya, limbah kertas bisa didaur ulang
menjadi kertas kembali. Limbah kaca dalam bentuk botol atau wadah bisa
didaur ulang menjadi botol atau wadah kaca kembali atau dicampur dengan
aspal untuk menjadi bahan pembuat jalan. Kaleng alumunium bekas bisa didaur
ulang menjadi kaleng alumunium lagi. Botol plastik bekas yang terbuat dari
plastik jenis polyetilen tertalat (PET) bisa didaur ulang menjadi berbagai produk
lain, seperti baju poliyester, karpet, dan suku cadang mobil.

Sistem Monitoring Polusi Lingkungan


Monitoring pada lingkungan dapat dilakukan dengan meliputi beberapa elemen yaitu:
1. Udara
Pada masa sekarang kadar oksigen di udara mulai berkurang akibat aktivitas
yang dilakukan oleh manusia, seperti membakar sampah, dan penggunaan alat-
alat tertentu, seperti AC dan lemari pendingin yang menggunakan CFC. Hal-hal
tersebut membuat udara tercemar karena mengandung zat-zat polutan
berbahaya. Adapun ciri-ciri udara yang tercemar adalah mengandung
karbondioksida (CO2) yang tinggi, udara terasa pengab, berwarna, dan
menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan (ISPA).
2. Air
Monitoring kualitas air biasanya dilakukan dengan cara menggunakan kertas
pH yang dimana kegunaannya untuk mengetahui tingkat asam dan basa suatu
air di wilayah tertentu. Serta untuk mendapatkan hasil yang lebih detail dan
konrit biasanya sampel air akan dikirimkan ke laboratorium guna diuji.
3. Tanah
Tanah dapat dimonitoring dengan menggunakan kertas pH atau kertas lakmus
yang dimana hal tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat keasaman dan
basa tanah tersebut. Dan untuk memonitoring kandungan lain seperti
kandungan kimia dan juga unsur hara maka tanah akan diambil sampelnya dan
PAGE 6
RESUME
akan dikirim ke laboratorium guna dilakukan pengujian yang lebih mendalam
terhadap kandungan di dalam tanah tersebut.
4. Suara
Pengukuran tingkat pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara sederhana
untuk mengukur polusi akibat suara ini adalah dengan menggunakan sound
level meter dengan satuan dB(A) selama 10 menit tiap pengukuran dan
pembacaan tiap 5 detik. Pada perkembangan saat ini, aplikasi sejenis dengan
sound level meter dapat pula diperoleh di Play Store Android dengan
memanfaatkan microphone smartphone atau menggunakan alat pengukur
decibel.
Pencemaran udara dapat menyebabkan resiko stress, darah tinggi, dampai
dengan gangguan psikologis bagi makhluk hidup disekitarnya yang secara
terus-menerus mendengarnya.

PAGE 7
RESUME

PENUTUP

KESIMPULAN
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam upaya pengelolaan dan
perbaikan lingkungan, mulai dari screening, sampai dengan
menggunakan mikroorganisme sebagai media. Pengelolaan
lingkungan sangat memegang andil yang sangat penting dalam
keberlangsungan suatu kehidupan, kemajuan teknologi yang kian
maju membuat umat manusia terus berinovasi dalam upayanya
mengelola lingkungan tempat tinggalnya.

SARAN DAN KRITIK


Lingkungan tempat tinggal kita perlu dijaga apalagi kita selaku
manusia sangatlah bergantung pada hal tersebut. Alangkah lebih
baik jika kita mendahulukan keutuhan sebuah lingkungan daripada
hanya sekedar kebutuhan dasar manusia yang tidak ada habisnya.
Jika kerusakan suatu lingkungan sudah melampaui batas maka
lingkungan tersebut tidak akan bisa menopang segala bentuk
kehidupan dan yang tersisa hanyalah penyesalan.
PAGE 8
RESUME

PAGE 9

Anda mungkin juga menyukai