A. Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Limbah dapat
menimbulkan pencemaran yang merusak funsi lingkungan hidup
terutama di daerah yang padat penduduk. Lingkungan hidup yang
mengalami pencemaran cukup berat adalah sungai-sungai, danau, daerah
perkotaan dan daerah industri yang padat. Di samping itu, pembangunan
yang pesat juga telah menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan
bagi lingkungan. Masalah utama di perkotaan dan indusrti adalah
masalah limbah serta kerawanan lingkungan.1
Limbah yang termasuk limbah B3 adalah limbah yang memenuhi
salah satu atau lebih dari karakteristik di bawah ini:
1. Mudah meledak
Limbah yang mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi
kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang
dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
2. Mudah terbakar
Limbah mudah terbakar adalah limbah yang apabila berdekatan
dengan api, gesekan atau sumber nyala lainnya akan mudah menyala
atau terbakar dan apabila telah nyata akan terus terbakar hebat dalam
waktu lama.
3. Bersifat reaktif
Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah yang dapat
menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen.
4. Beracun
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang
berbahaya bagi manusian dan lingkungan. Limbah B3 dapat
menyebabkan kematian dan sakit, apabila masuk kedalam tubuh
melalui pencernaan, kulit atau mulut.
5. Menyebabkan infeksi
1 R.M Gatot P. Soemartono,26Hukum Lingkungan Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014)
h. 134
Limbah yang menyebabkan infeksi sangat berbahaya karena
mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera dan
ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, masyarakat disekitar lokasi
pembuangan limbah.
6. Bersifat korosif
Limbah yang bersifat korosif dapat menyebabkan iritasi pada
kulit.
7. Jenis lainnya
Limbah lain apabila diuji dengan metode teksilogi dapat
diketahui termasuk dalam jenis limbah B3, misalnya dengan metode
penghitungan dosis yang dapat menyebabkan kematian 50% populasi
makhluk hidup yang dijadikan percobaan.
1. Perencanaan (Palnning)
3 Ibid hlm. 88
4 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
“Planning is the selecting and relating of fac and the making and
pemerintah daerah;
evaluasi;
3. Pengawsaan (Controlling )
rencana sebelumnya.
pemborosan.
9 Ibid hlm 88
10 Solichin Abdul Wahab, Op Cit, hlm. 6
Implementasi kebijakan adalah tahap yang penting dalam konteks kebijakan
publik karena untuk melihat bagaimana pelaksanaan kebijakan tersebut sehingga
sebuah kebijakan harus dilaksanakan dengan baik dan benar. Budi Winarno
menjelaskan bahwa :
Implementasi dikonseptualisasikan sebagai suatu proses, atau serangkaian
keputusan dan tindakan yang ditujukan agar keputusan-keputusan yang diterima
oleh lembaga legislatif bisa dijalankan. Implementasi juga bisa diartikan dalam
konteks
keluaran, atau sejauh mana tujuan-tujuan yang telah direncanakan
mendapatkandukungan, seperti tingkat pengeluaran belanja bagi suatu program.
Dampak implementasi mempunyai makna bahwa telah ada perubahan yang bisa
diukur dalam masalah yang luas yang dikaitkan dengan program, undang-undang
publik, dan keputusan yudisial. 11
Pengelolaan Air Limbah Domestik akan dianalisis menggunakan teori
implementasi kebiajkan public menggunakan teori Grindle. Kebijakan yang
diimplementasikan pelru melihat isi kebijakna yang berisi 6 variabel yakni: 1).
Kepentingan yang dipengaruhi, 2). Tipe manfaat, 3). Derajat perubahan yang
diinginkan, 4). Letak pengambilan keputusan, 5). Pelaksana program, dan Sumber
daya yang dilibatkan. Sedangkan implementasi kebijakan tersebut dilihat dari 3
variabel yakni Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat, Karakteristik
lembaga dan penguasa, dan tingkat kepatuhan dan respon pelaksan 12. Penjelasan
masing-masing variable tersebut yakni sebgaia berikut:
Isi kebijakan dipengaruhi oleh beberapa indikator diantaranya meliputi:
keputusan tersebut dapat dilihatdari peran pelaksana program. Dalam hal ini,
5. Pelakasanaan Program
D. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Air
Limbah Domestik
teknologi seperti septic tank maupun ipalkomunal. Dalam hal ini, sanitasi
Ada lima tahapan yang perlu dilalui dalam pengolahan air limbah yakni
sebagai berikut :
1. Air limbah dialirkan ke tempat instalasi. Dalam hal ini, terdapat alat yang
disediakan sebuah ruang pengaliran agar air limbah masuk ke dalam tempat
2. Air limbah akan mellaui proses pertama yaitu suatu wadah yang berisi airyang
yangterselip di pasir sehingga mengikat partikel kotor dalam air limbah tersebut.
4. Air limbah akan menuju ke wadah berisi tanaman eceng gondok, ukuranwadah
ini lebih besar daripada dua wadah sebelumnya karena dalam prosesini
tanaman ini mempunyai zat kimcia bersifat penyerap seperti ammoniadan fosfat
5. Tahap terakhir yakni fase uji coba, yang mana wadah penampung ini berisi ikan
untuk mengetahui seberapa bersihnya air limbah yang disaring. Dari tahap
tersebut dapat disimpulkan bahwa jika air tersebut hidup dalam proses