Anda di halaman 1dari 6

PENCEMARAN PADA LINGKUNGAN DI KELURAHAN KOTA UNENG

KECAMATAN ALOK MAUMERE

diajukan sebagai salah satu syarat pemenuhan kenaikan kelas

SMAK FRATERAN MAUMERE


2023/2024

ABSTRAK
Permasalahan lingkungan dapat menimbulkan dampak terhadap kondisi ekosistem dunia. Rumusan
masalah kajian ini adalah bagaimanakah
kita bisa mengetahui pengaruh dan dampak dari pada permasalahan atau pencemaran lingkungan.
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika hubungan
interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen
lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan
mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya
kata kunci:sampah,jenis pencemaran,dampak,dan upaya

DAFTAR ISI

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN………………...

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik. Abiotik merupakan kumpulan-kumpulan
benda mati. Sedangkan biotik yaitu kumpulan benda hidup. Di dalam komponen abiotik adalah udara,
air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lainnya.
Komponen biotik mencakup dekomposer atau disebut pengurai, konsumen, dan juga produsen. Kedua
komponen tersebut sangatlah erat kaitannya atau tidak dapat dipisahkan.
Lingkungan hidup diartikan beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan hidup dikatakan juga
environment. Environment yaitu kesatuan antara makhluk hidup atau biotik dan non hidup atau
abiotik yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan
hidup yaitu kesatuan ruang di seluruh benda. Baik makhluk hidup yang termasuk manusia, keadaan
sampai perilaku manusia.
Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan gabungan antara semua
makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di sekelilingnya. Makhluk hidup yang ada di bumi ini
adalah salah satu faktor keberhasilan dari lingkungan hidup. Makhluk hidup yang dikhususkan adalah
manusia. Manusia merupakan makhluk berakal yang telah diciptakan Tuhan dengan sempurna di
dalam keadaan yang utuh pula.
Oleh karena itu, kegagalan dari lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi bisa dikatakan ulah
dari manusia. Tingkah laku manusia pada saat ini telah melebihi batas wajar. Salah satunya adalah
membuang sampah sembarangan. Banyak tempat yang seharusnya bersih dari sampah malah
tertimbun sampah. Tempat yang seharusnya rindang serta asri, berubah menjadi tempat yang panas
dan juga gersang.
berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti"pencemaran pada lingkungan di wilayah
kota uneng kecamatan alok maumere".

1.2 RUMUSAN MASALAH


berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini
adalah apa saja jenis pencemaran dan bagaimana pengaruh dan dampak pencemaran lingkungan bagi
masyarakat diwilayah kota uneng?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan
diwilayah kota uneng

1.4 MANFAAT PENELITIAN


manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1.Bagi peneliti
untum menambah pengetahuan tentang bahaya dari pada pencemaran lingkungan
2.bagi masyarakat/pembaca
memberikan informasi mengenai upaya mengurangi pencemaran dan menambah pengetahuan betapa
pentingnya merawat kesehatan lingkungan.

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sampah
2.1.1. Pengertian Sampah
Dalam Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa
sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi
padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap
sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke tempat sampah.
Menurut Azwar (1990), sampah adalah sesuatu yang tidak dipergunakan lagi, yang tidak dapat
dipakai lagi, yang tidak disenangi dan harus dibuang, maka sampah tentu saja harus dikelola dengan
sebaik- baiknya, sedemikian rupa, sehingga hal-hal yang negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi.
Menurut World Health Organization (WHO)
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya
2.1.2 jenis jenis sampah
1.sampah organik
Sampah organik merupakan sampah yang sifatnya mudah terurai di alam (mudah busuk) seperti sisa
makanan, daun-daunan, atau ranting pohon. Sampah organik umumnya diwadahi dengan tempat
sampah berwarna hijau. Dengan memisahkan sampah organik dalam wadah tersendiri, maka dapat
memudahkan sampah organik diproses menjadi pupuk kompos.
2.sampah anorganik
Sampah anorganik merupakan sampah yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah plastik, kaleng,
dan styrofoam. Sampah anorganik umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna kuning.
Dengan adanya tempat sampah khusus maka dapat mempermudah pemanfaatan sampah anorganik
sebagai kerajinan daur ulang atau daur ulang di pabrik.
3.Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun(B3)
Sampah B3 umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna merah. Sampah B3 merupakan
sampah yang dapat membahayakan manusia, hewan, atau lingkungan sekitar. Contoh sampah B3
yaitu sampah kaca, kemasan detergen atau pembersih lainnya, serta pembasmi serangga dan
sejenisnya. Agar meminimalisir dampak yang mungkin ditimbulkan, sampah B3 perlu dikelompokkan
secara khusus dalam satu wadah.
4.Sampah Kertas
Sampah kertas juga merupakan jenis sampah yang dapat dipilah secara khusus dalam wadah tempat
sampah berwarna biru.Pemilahan sampah kertas berguna untuk memudahkan proses daur ulang
kertas. Karton, potongan kertas, pamflet, bungkus kemasan berbahan kertas, dan buku juga termasuk
dalam jenis sampah kertas.
5.Sampah Residu
Sampah residu merupakan sampah sisa di luar keempat jenis sampah di atas. Tempat sampah yang
diperuntukan bagi tempat sampah residu umumnya berwarna abu-abu. Contoh sampah residu yaitu
seperti popok bekas, bekas pembalut, bekas permen karet, atau puntung rokok.

2.2 Jenis pencemaran


2.2.1. pencemaran udara
Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran udara bisa juga
disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari letusan gunung berapi tersebut
membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Akan tetapi, penyebab utama pencemaran udara di
Indonesia biasanya terjadi akibat polusi kendaraan bermotor roda dua, tiga dan juga empat.
pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut:
1.Asap Rokok
Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar orang-orang terkaya yang berada di Indonesia
adalah bos besar dari perusahaan rokok. Oleh karena itu, tidak heran jika asap rokok menjadi
penyumbang pencemaran udara yang paling besar. Kandungan-kandungan yang berbahaya yang ada
di dalam rokok seperti tar dan juga nikotin. Maka asap yang ditimbulkan juga berbahaya.
2.Ozon (O3)
Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan penghalang buruknya
sinar matahari tersebut justru menjadi boomerang bagi bumi. Polutan ozon adalah polutan yang paling
berbahaya. Penangannya juga sangat sulit sebab tidak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan
ozon akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
3.Karbonmonoksida (CO)
Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat berbahaya. Gas tersebut bisa menimbulkan
kematian apabila seseorang menghirupnya dalam jangka waktu yang lama. Contoh dari polutan gas
CO adalah ketika tidur di dalam mobil dengan menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan dari
kendaraan bermotor di luar bisa masuk ke dalam tubuh. Gas itulah yang menyebabkan kematian.

2.2.2. pencemaran air


Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga tidak berwarna. Sehingga jika ditemui air yang
berbau, berwarna dan juga terdapat biota yang mati di dalamnya, air tersebut terindikasi sudah
tercemar. Pencemaran pada air bisa dikarenakan oleh hal-hal berikut:
1.Limbah pabrik, nuklir dan industry
Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang berbahaya. Salah satunya
adalah radioaktif. Pembuangan limbah dengan sembarangan ke sungai sangat membahayakan. Sebab
zat berbahaya akan tercampur dengan air sungai. Hal tersebut mengancam keberadaan biota sungai
dan juga lingkungan di sekitarnya.
2.Bahan peledak untuk menangkap ikan
Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak memang telah dilarang. Akan tetapi, tetap
saja ada oknum-oknum nakal yang masih menggunakan cara tersebut. Penangkapan dengan bahan
peledak memang dinilai efektif. Tidak akan memakan waktu yang lama dan juga akan memperoleh
hasil tangkapan yang melimpah. Namun, hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari
pencemaran air.
3.Pestisida
Limbah pertanian sesungguhnya tidak membahayakan. Akan tetapi, penggunaan pestisida yang
berlebih dan juga pupuk kimia itulah yang akan menyebabkan pencemaran air. Limbah pertanian yang
di dalamnya terdapat pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia tersebut akan mengalir. Yang
selanjutnya hal tersebut akan menimbulkan pencemaran pada air.

2.2.3.pencemaran tanah
Suatu tanah dapat dikatakan telah tercemar saat tanah itu tidak dapat lagi digunakan untuk kebutuhan
manusia. Kebutuhan yang dimaksud contohnya bercocok tanam. Selain itu, tanah yang gersang juga
salah satu ciri tanah yang sudah tercemar. Penyebab dari pencemaran tanah, yaitu:
a. Senyawa asam
b. Pestisida berlebih
c. Pupuk kimia
d. Limbah industri, pabrik dan juga nuklir
e. Limbah rumah tangga seperti deterjen.

2.3 Dampak dari pada pencemaran


Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada kondisi lingkungan akibat adanya
perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi batas ambang dari
toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Dampak Pencemaran Lingkungan yang lebih terasa saat ini adalah pemanasan global (global
warming). Dimana suhu bumi meningkat yang menyebabkan beberapa es di kutub utara mencair dan
terjadinya kenaikan permukaan air laut.
Ketika manusia mengonsumsi beberapa makanan yang yang berupa hewan atau tumbuhan yang telah
terkontaminasi bahan pencemar, maka segala kemungkinan buruk bisa terjadi. Beberapa kemungkinan
buruk dari mengonsumsi bahan makanan yang tercemar adalah keracunan atau meninggal dunia.
George Tyler Miller (1979) dalam bukunya yang berjudul Living in The Environment menjelaskan
bahwa akibat pencemaran lingkungan terhadap kehidupan dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan.
Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:
1.Gangguan estetika, misalnya bau
2.Kerusakan properti, misalnya bahan logam menjadi karatan
3.Gangguan pada tumbuhan/hewan, misalnya penurunan hasil pertanian
4.Kerusakan secara genetik dan reproduksi manusia
5.Kerusakan secara genetik dan reproduksi manusia
6.Gangguan pada ekosistem secara luas, misalnya perubahan iklim global

2.4 upaya menanggulangi pencemaran lingkungan


2.4.1.Penanggulangan Secara Administratif
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas pemerintah,
yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah
dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :
1.Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan. Misalnya,
pabrik pembuat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas
CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratosfer.
2.Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah
yang dibuang ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.
Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh dari
pemukiman.
Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis
mengenai dampak lingkungan.
3.Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan mutu suatu
lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air, sedangkan untuk lingkungan udara
ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutu air, antara lain tercantum batasan kadar bahan
pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum
batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi
kepada pabrik yang menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku mutu.
2.4.2.Penanggulangan Secara Teknologi
Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk
mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan
suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insinerator.
2.4.3. Penanggulangan Secara Edukatif
Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun
nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup
tentang lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama.
Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan.
2.4.4 Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Undang-undang
Jika Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup sendiri
diketahui bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran lingkungan adalah sebagai
berikut:
1.Mengatur sistem pembuangan limbah industry
2.Penempatan kawasan industri terpisah dan berjauhan dari kawasan permukiman penduduk,
Pengawasan akan penggunakan bahan kimia, misalnya pestisida dan insektisida,
3.Melakukan penghijauan,
4.Pemberian sanksi secara tegas kepada pelaku pencemaran lingkungan, hingga
5.Penyuluhan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencemaran
lingkungan
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu penelitian


3.1.1 Tempat Penelitian
penelitian ini dilakukan di lingkungan sekitar kelurahan kota uneng,kabupaten sikka,Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
3.1.2 Waktu Penelitian
penelitian ini dilakukan pada tanggal 20-21 Mei 2023

3.2 Variabel Dan Desain penelitian


3.2.1 Variabel Independen
Variabel independen/ variabel bebas (X) Menurut Sugiyono (2016:39), Variabel Independen/Variabel
bebas adalah: “Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat)”.
3.2.2 Variabel Terikat
Menurut Sugiyono (2017:64) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas

Anda mungkin juga menyukai