Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan di
sekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan
sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan
udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan.
Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh
manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat di butuhkan dengan jumlah
yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara
merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia.
Lingkungan adalah suatu tempat dimana terdapat mahluk hidup beserta
ekosistem di dalamnya yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya
dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani
dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya
yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti
kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar
komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok
biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air
dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan
masyarakat).
Tetapi di balik mahluk dan benda yang ada didalamnya selalu ada
campur tangan manusia yang berdampak pada lingkungan tersebut. Terkadang
campur tangan manusia itu ada yang berdampak positif dan ada juga yang
berdampak negatif pada lingkungan tersebut. Kerusakan lingkungan hidup
akibat populasi manusia dan perkembangan zaman pada saat ini. Populasi
manusia mempengaruhi keadaan alam, semakin banyak manusia tinggal di
suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan bertambahnya
manusia yang berperan sebagai konsumen, para produsen memproduksi
produk mereka agar memenuhi kebutuhan konsumen mereka.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masalah lingkungan?
2. Apa latar belakang timbulnya masalah lingkungan?
3. Apa saja kerusakan lingkungan hidup karena akibat aktivitas manusia?
4. Apa saja macam-macam kebutuhan dasar manusia?
5. Apa saja macam-macam ruang lingkup masalah lingkungan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian masalah lingkungan.
2. Untuk mengetahui latar belakang timbulnya masalah lingkungan.
3. Untuk mengetahui kerusakan lingkungan hidup karena akibat aktivitas
manusia.
4. Untuk mengetahui macam-macam kebutuhan dasar manusia.
5. Untuk mengetahui macam-macam ruang lingkup masalah lingkungan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia
terhadap lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan
lingkungan yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah
lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme.
Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup
perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi
mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap
habitat alami yang bernilai secara ekologis.
Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui
sains terutama aplikasi dari metode sains. Sains lingkungan saat ini adalah
studi akademik multidisipliner yang diajarkan dan menjadi bahan penelitian di
berbagai universitas di seluruh dunia. Hal ini berguna sebagai basis mengenai
masalah lingkungan. Sejumlah besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan
dalam publikasi pernyataan lingkungan.
Manusia memiliki pengaruh besar untuk keseimbangan ekosistem.
Kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi memudahkan manusia dalam
mengatsi semua masalah hidupnya. Namun disisi lain, dampak kemajuan
IPTEK dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan & ketidakseimbangan
ekosistem. Kerusakan yang tampak nyata adalah kerusakan hutan akibat
penebangan, & kerusakan lingkungan akibat pencemaran, yang sebagian besar
terjadi karena ulah / perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.
B. Timbulnya Masalah Lingkungan
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup
manusia dan sebaliknya, kehidupan manusia sangat tergantung pada
tersedianya sumber daya alam yang memadai dalam lingkungan hidup.
Manusia membentuk lingkungan hidupnya dan manusia dibentuk oleh

3
lingkungan hidupnya. Antara manusia dan lingkungan hidup akan selalu
terjadi interaksi timbal balik. Oleh karena itu, sesungguhnya sangat disadari
bahwa lingkungan hidup memang memegang peranan penting dalam
perkembangan kebudayaan manusia, mulai dari manusia primitif sampai pada
yang modern. Persoalan lingkungan telah lama menjadi topik dunia ketika
manusia mulai merasakan dampaknya yang semakin meluas yakni terlihat
pada banyaknya bencana. Namun, hingga kini polemik ini masih menjadi
mimpi buruk dan menjadi tugas besar untuk diselesaikan bersama.
Timbulnya masalah lingkungan hidup diantaranya disebabkan oleh
pencemaran lingkungan karena pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya
yang kurang bijaksana. Pencemaran lingkungan akan menyebabkan penurunan
kualitas lingkungan yang berdampak pada kelangsungan kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Salah satu sumber pencemaran lingkungan yang
sangat penting dan mendapat perhatian serius saat ini adalah sampah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sampah didefinisikan sebagai
barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Sebagai hasil
kegiatan manusia, sampah akan selalu ada selama kegiatan manusia itu ada.
Hal ini merupakan merupakan konsekuensi akibat bertambahnya jumlah
penduduk dengan segala macam aktivitasnya. Di lingkungan, keberadaan
sampah yang berlebih akan memberikan dampak negatif terhadap kondisi
lingkungan itu sendiri, yaitu berupa pencemaran lingkungan. Pencemaran
yang terjadi dapat berupa pencemaran pada tanah, air dan udara. Dampak dari
berbagai pencemaran ini terutama berupa gangguan kesehatan yang akan
menghambat aktivitas dan mempengaruhi kinerja individu.
Oleh karena itu, perlu dilakukan proses pengelolaan sampah lebih
lanjut, yaitu sampai pada tahap pengolahan sampah. Metode pengolahan
sampah organik dapat berupa keranjang Takakura, lubang resapan biopori,
composting, bank sampah dan lain sebagainya. Di antara metode tersebut,
bank sampah merupakan metode yang akhir-akhri ini mulai diminati karena
keuntungan ekonomi yang diberikannya. Selain itu, metode bank sampah juga
berpotensi untuk meningkatkan pemilahan sampah pada sumber dan

4
keberadaannya. Bank sampah sendiri merupakan salah satu strategi penerapan
3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya di
tingkat masyarakat menggunakan prinsip rekayasa sosial (social engineering).
Artinya, metode ini mengajak masyarakat sebagai subyek utama dalam
melakukan pemilahan sampah pada sumbernya. Pelaksanaan bank sampah
dapat memberikan output nyata bagi masyarakat berupa kesempatan kerja
dalam pelaksanaan manajemen operasi bank sampah dan investasi dalam
bentuk tabungan. Pembangunan bank sampah sebenarnya tidak dapat berdiri
sendiri tetapi harus disertai integrasi dengan gerakan 3R secara menyeluruh di
kalangan masyarakat.
C. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
1. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya
bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan
efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan
jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
a. Pencemaran Udara; ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain,
disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar
fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor,
mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain,
berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon
(O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan
asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain:
Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis,
emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya, rusaknya bangunan karena
pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat,
terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau
kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara,

5
adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara
secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es
di kutub dan terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran
oksida nitrogen.
b. Pencemaran Tanah; disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah
anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran
tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan
kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga
tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi
tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin
berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah
tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau
dimanfaatkan.
c. Pencemaran Air; terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak
dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan
berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh
tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya
ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air
tanah, air permukaan, dan air laut. Akibat yang ditimbulkan oleh
pencemaran air antara lain : Terganggunya kehidupan organisme air
karena berkurangnya kandungan oksigen, Terjadinya ledakan populasi
ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi), Pendangkalan dasar perairan,
Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air,
Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah, dan menjalarnya wabah
muntaber.
d. Pencemaran Suara; menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi
manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan
pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah
tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang memiliki kekuatan >

6
80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan
bermotor, mesin-mesin pabrik, mesin kereta api, mesin jet pesawat, dan
instrumen musik.
2. Degradasi Lahan
Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat
pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak peduli dengan
keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan seperti:
a. Lahan kritis. Terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena
eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
b. Kerusakan ekosistem laut. Terjadi karena eksploitasi hasil-hasil laut secara
besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat,
penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau
terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan,
sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat
berkurang bahkan punah.
c. Kerusakan hutan. Terjadi umumnya karena ulah manusia seperti
penebangan liar, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah.
Kerugian yang ditimbulkannya misalnya punahnya habitat hewan dan
tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya tanah
longsor dan banjir.
D. Macam-macam Kebutuhan dasar manusia
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau
hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang
paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari
Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu
physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs
(kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa
kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri),
dan self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri).
1. Kebutuhan fisiologis (Physiological)

7
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan
sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau
kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar ini tidak
terpenuhi, maka tubuh akan menjadi rentan terhadap penyakit, terasa
lemah, tidak fit, sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya
dapat terhambat. Hal ini juga berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya,
yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan sulit untuk
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety and security needs)
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak,
kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas,
proteksi dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika
tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat
menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya
3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and Belonging
needs)
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas
terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan
rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari
dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk
menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub
peminatan dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian
akan timbul.
4. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)
Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul
kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu
lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti
status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan
kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan

8
kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan
rendah diri dan inferior.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah
kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan
keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut
Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika
kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan
yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan
faktor potensialnya secara sempurna.
E. Macam-Macam Ruang Lingkup Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan dibedakan dalam ruang lingkupnya, yaitu masalah
lingkungan secara global, lokal dan nasional.
1. Masalah lingkungan secara global
Lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan dan
dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut
mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi dunia serta menyeluruh.
Isu lingkungan global mulai muncul dalam berberapa dekade belakangan
ini. Kesadaran manusia akan lingkungannya yang telah rusak membuat isu
lingkungan ini mencuat. Isu lingkungan global yang mencuat ke
permukaan yang bersifat global serta yang paling penting dalam
lingkungan adalah mengenai pemanasan global. Pemanasan global atau
yang sering kita sebut global warming adalah adanya proses peningkatan
suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Pemanasan global atau
global warming menjadi isu global mutakhir terkait lingkungan hidup
dimana pencemaran dan pengrusakan terhadap lingkungan dianggap
sebagai faktor penyebab hilangnya sifat kealamiahan bumi akibat
pemanasan global. Hujan asam dan penipisan lapisan ozon juga menjadi
masalah global yang berdampak buruk bagi keseimbangan ekosistem dan
keberlangsungan hidup makhluk hidup. Berikut akan dibahas berbagai
permasalahan lingkungan global.

9
a. Pemanasan Global: Pemanasan Global / Global Warming pada
dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperature global dari
tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan
oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida,
dan CFC sehingga energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.
Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan
mutu air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir,
perubahan iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama
penyakit. Dampak bagi aktiitas sosial ekonomi masyarakat: gangguan
pada pesisir dan kota pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi
jalan, pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap pemukiman
penduduk, ganggungan produktifitas pertanian. Peningkatan resiko
kanker dan wabah penyakit.
b. Penipisan Lapisan Ozon: dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi
ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan
mempercepat penguraia ozon menjadi gas oksigen yang
mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom lain yang
mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut
memeperbesar penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup: lebih
banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan
kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata,
menghambat daya kebal pada manusia (imun), penurunan produksi
tanaman jagung, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar,
dll.
c. Hujan Asam: Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat
pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan
dan turun menjadi senyawa asam. Dampaknya : proses korosi menjadi
lebih cepat, iritasi pada kulit, sistem pernafasan, menyebabkan
pengasaman pada tanah.
d. Pertumbuhan populasi: pertambahan penduduk duia yang mengikuti
pertumbuhan secara ekponsial merupakan permasalahan lingkungan.

10
Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
e. Desertifikas: merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan
daratan. Pada proses desertifikasi terjadi proses pengurangan
produktifitas yang secara bertahap dan penipisan lahan bagian atas
karena aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan
dan banjir. Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu
lingkungan sudah berdampak global dan menyebabkan semakin
meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap CO2
menjadi semakin berkurang.
f. Penurunan keaneragaman hayati : adalah keaneragaman jenis spesies
makhluk hidup. Tidak hanya mewakili jumlah atau sepsis di suatu
wilayah, meliputi keunikan spesies, gen serta ekosistem yang
merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Dampaknya:
karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi
manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi
g. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang
diindentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik
mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun, penyabab
infeksi, bersifat korosif. Dampak : dulunya hanya bersifat lokal namun
sekarang antar negara pun melakukan proses pertukaran dan limbanya
di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka limbah bahan
berbahaya dan beracun dapat bersifat akut sampai kematian makhluk
hidup.
2. Masalah lingkungan secara lokal
Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan.
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin
menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila
lapisan ini tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam semesta ini.
Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan menimpa
makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan

11
menyebar secara menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global,
bahkan hilangnya suatu daerah karena akan mencairnya es yang ada di
kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu masa
kehancurannya saja. Memang banyak cara yang harus dipilih untuk
mengatasi masalah ini. Para ilmuwan memberikan berbagai masukan
untuk mengatasi masalah ini sesuai dengan latar belakang keilmuannya.
Para sastrawan pun tak ketinggalan untuk berperan serta dalam
menanggulangi masalah yang telah santer belakangan ini. Contoh,
Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal
a. Kekeringan: kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat
sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan
makhluk hidup yang lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan
kesehatan, keterancaman pangan.
b. Banjir: merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat
menampung limpahan air hujan karena proses influasi mengalami
penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian
berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas
manusia terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
c. Longsor: adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air
berkurang. Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang,
sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi
d. Erosi pantai: terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air
laut. Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya
potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
e. Instrusi Air Laut: air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah
banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air
laut seperti kawasan mangrove. Dampaknya: terjadinya kekurangan
stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.
3. Masalah lingkungan secara nasional
Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya
perhatian untuk isu-isu lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah

12
sebagai ajang pendidikan dan hiburan untuk membuka opini masyarakat
agar peduli lingkungan bermaksud mengajak masyarakat untuk
berpartisipasi dalam menjaga dan merawat lingkungan mereka sendiri.
Acara ini sendiri juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal, nasional,
dan internasional dalam mengekspresikan kepedulian mereka terhadap
lingkungan, mempromosikan seni budaya serta pariwisata Salatiga, dan
memperluas jaringan kerjasama antara komunitas seni dan lingkungan dari
Australia dan Indonesia.
Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara ini Anak-anak lebih
mudah diajak untuk peduli lingkungan daripada orang dewasa. Apabila
sejak kecil mereka telah terbiasa untuk mencintai lingkungan, maka
kebiasaan ini akan berlanjut sampai mereka dewasa nanti. Kegiatan
tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih sering dilakukan karena
bagus untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional:
a. Kebaran Hutan: Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami
atau ulah manusia . kebakaran oleh manusia biasanya karena
bermaksut pembukaan lahan untuk perkembunan. Dampaknya:
memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati,
asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bisa
berdampak kenegra lain. Tidak hanya pada local namun ke negra
tetanggapun juga terkena.
b. Pencemaran minyak lepas pantai: hasil ekploitasi minyak bumi
diangkut oleh kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi.
Pencemaran minyak lepas pantai diakibatkan oleh sistem
penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebankan
lepasnya minyak ke perairan. Dampak: mengakibatkan limbah tersebut
dapat tersebar tergantung gelombang air laut. Dapat berdampak
akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan
penetrasi matahari berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu,
pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup sebagai bagian yang mutlak dari kehidupan manusia
memiliki tiga unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya,
dan Unsur Fisik (abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan manusia
dapat sebagai tempat tinggal, tempat mencari makan, tempat beraktivitas dan
sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika
lingkungan itu rusak, baik faktor dari alam maupun faktor dari manusia
sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita
bersih dan layak di tempati.
B. Saran
Diharapkan peran serta berbagai pihak untuk melestarikan lingkungan
sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk di
tempati.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta:
Ganeca Exact.
Riyadi, Slamet. 1984. tentang-kerusakan-lingkungan Surabaya : Karya Anda.
Tanjung, Shalahudin Djalal. 2002. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta. Pusat
Studi Lingkungan Hidup. Universitas Gajah Mada.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.

15

Anda mungkin juga menyukai